SANG PENGUASA JIWA

Ketika malam hari tiba, Xiao Yi berhenti berkultivasi.

Ia berjalan mendekati jendela, memandangi langit dengan rembulannya yang juga dipenuhi dengan bintang-bintang.

Keadaan di atas langit tidak berbeda dengan yang ada di Bumi. Satu hal yang ia rasa berbeda, hanyalah keadaan dirinya.

Dirinya yang sekarang sudah mengenal yang namanya kultivasi dan didalam tubuhnya terdapat sumber kekuatan yang sangat besar yaitu Kekuatan Jiwa pedang Bingluan.

Xiao Yi tersenyum pada Yiyi yang saat ini baru saja masuk membuka pintu. Ditangan-nya, terlihat sedang membawa beberapa baskom makanan.

" Tuan, sudah waktunya makan malam," Ucap Yiyi sambil tersenyum manis.

"Ya." Xiao Yi mengangguk.

Setelah sehari berkultivasi, qi murni di dalam tubuhnya sudah meningkat pesat, tetapi belum cukup untuk melakukan terobosan.

Latihan kultivasi memanglah sangat sulit. Seorang kultivator apabila ia tidak berbakat, maka tidak akan mudah untuk melakukan terobosan dengan cepat.

Sehingga di dalam klan Xiao sendiri, sangatlah banyak kultivator yang masih tertahan di tingkatan Alam fana dasar.

Begitu seorang kultivator bisa menerobos ke tingkat Alam Bumi, maka secara otomatis akan dipromosikan menjadi Diaken keluarga, sehingga memiliki kekuasaan tertentu setelah para Penatua.

Adapun jumlah Diaken di dalam klan Xiao, hanya ada puluhan orang.

Kalau saja Xiao Yi tidak mengkonsumsi tiga Pil Penempa Tubuh, mungkin ia akan membutuhkan waktu yang lumayan lama untuk bisa menerobos ke tingkat Alam Fana lapisan kedua.

Meskipun dia memiliki kekuatan jiwa pedang Bingluan, yang bisa menyerap dengan kecepatan yang tinggi, namun aura energi spiritual langit dan bumi ditempat itu sangatlah tipis, sehingga menggunakan Pil masih jauh lebih baik.

“Alangkah baiknya jika ada lebih banyak Pil Penempa Tubuh.” Xiao Yi berpikir dalam hati.

Seperti diketahui walaupun kualitas pil Penempa Tubuh hanya berada di kelas satu, namun tidaklah murah. Harganya dua belas keping perak.

Sementara jatahnya sebulan hanya dua puluh keping perak, itu berarti ia hanya akan sanggup membeli satu buah pil dalam sebulan, atau tiga buah pil dalam waktu dua bulan.

" Dengan kondisi seperti itu, kalau hanya memanfaatkan penyerapan aura energi spiritual langit dan bumi, maka akan membutuhkan setidaknya empat atau lima hari untuk bisa menerobos ke Alam fana lapisan ketiga." Xiao Yi sedikit pesimis.

Kalau sampai pemikirannya itu didengar oleh anak-anak klan Xiao lainnya, sudah pasti ia akan dimaki dan dikutuk habis-habisan.

Mengapa tidak, anak-anak dari klan Xiao sendiri, walapun dibantu dengan berbagai macam tunjangan untuk peningkatan kultivasi, mereka masih membutuhkan beberapa bulan untuk bisa menerobos.

Bahkan Xiao Ruohan, seorang jenius terkenal dari klan Xiao yang juga memiliki kekuatan jiwa tingkat oranye, masih memerlukan waktu sebulan penuh untuk menerobos dari Alam fana lapisan kedua ke lapisan ketiga.

Alasan mengapa kekuatan jiwa menentukan masa depan kultivator adalah karena proses kecepatan penyerapan  energi spiritual langit dan bumi tergantung padanya.

Semakin tinggi tingkat kekuatan jiwa seorang kultivator, maka semakin cepat pula ia akan meningkatkan kultivasinya.

“Yiyi, kamu akan pergi kemana?” Xiao Yi menegur Yiyi yang hendak pergi, setelah selesai mengatur makanan diatas meja.

“Tuan, saya akan kembali ke dapur untuk makan.” Yiyi menjawab dengan suara bergetar karena takut.

Dulu, Xiao Yi tidak pernah mengizinkan Yiyi makan di meja yang sama dengannya. Ia selalu disuruh makan di dapur, itu pun hanya sisa bahan makanan yang buruk kemudian ia masak untuk dimakannya. Sehingga gizinya tidak terpenuhi serta perutnya tidak pernah terisi penuh sehingga sering kali kelaparan.

“ Yiyi duduklah dan mari kita makan bersama!” kata Xiao Yi.

" Tidak, Tuan pernah mengatakan bahwa Yiyi terlihat jelek sehingga makan bersama hanya akan merusak selera makan Tuan, jadi..."

"Bisakah kamu diam dan duduk saja? Jangan mengatakan banyak omong kosong lagi!" Xiao Yi memarahi.

Akhirnya Yiyi duduk juga, namun dengan rasa was-was, wajahnya penuh dengan kecemasan.

“ Silahkan ambil juga sayuran-nya!” Kata Xiao Yi karena melihat Yiyi hanya makan nasi putih saja.

“ Ba...baiklah” ucap Yiyi sambil mengambil sayuran.

" Itu juga daging panggangnya." Xiao Yi hampir hilang kesabaran dengan sikap Yiyi yang terlihat seperti enggan.

Meskipun sikap Yiyi sangatlah polos seperti itu, namun Xiao Yi merasa nyaman bila bersamanya.

Melihat Yiyi yang cara makannya terlalu lambat, Xiao Yi langsung menegur ;

" Kamu punya waktu sepuluh detik untuk menghabiskan sisa makananmu."

" Hahhh?" Yiyi tertegun sejenak, namun ia segera melahap makanannya sampai habis tidak tersisa.

" Cepat kau bereskan tempat makanan di meja itu! Dan segeralah kembali ke dapur!" Ucap Xiao Yi, seperti ia ingin supaya Yiyi cepat keluar dari kamarnya itu.

" Baik Tuan." Ucap Yiyi dengan wajah sedikit kecewa, karena ia mengira Tuan mudanya sedang mengusirnya.

Dengan wajah sedih Yiyi segera membereskan peralatan makan lalu ia langsung beranjak keluar.

" Hmmm...kenapa saya diusir oleh Tuan muda? Apakah saya telah melakukan sesuatu yang salah, sehingga mempengaruhi suasana hatinya? Tuan muda juga hanya makan sedikit, pasti sebentar malam ia akan merasa lapar lagi." Meskipun dengan suasana hati yang kecewa karena merasa diusir tadi, Yiyi masih tetap memikirkan keadaan Xiao Yi.

..........

Di dalam kamar, setelah kepergian Yiyi, Xiao Yi tiba-tiba berdiri sambil meregangkan tubuhnya.

" Hmmm...ingin bersembunyi tapi sayang tekniknya masih terlalu rendahan." Gumam Xiao Yi dalam hatinya sambil mencibir menatap keatas.

" Keluarlah! sedari tadi kau diatas atap, apakah tidak merasa kedinginan?" Ucap Xiao Yi kemudian.

" Ssstttt..." Suara seperti angin yang berhembus kencang terdengar. Bersamaan dengan itu terlihat sesosok tubuh melompat turun dari atap masuk melalui jendela.

Ternyata seorang pria paruh baya, dengan beberapa bekas luka mengerikan di wajah. Setibanya didepan Xiao Yi, ia langsung menyebarkan niat membunuh yang besar.

Kalau mungkin kultivator tingkat Alam fana biasa, pasti saat ini sudah ketakutan dengan kaki yang gemetar jatuh kelantai, merasakan niat membunuh tersebut.

Namun ini adalah Xiao Yi, jiwa seorang pembunuh tingkat Elit. Jangankan merasa takut, yang dirasakan-nya sekarang adalah hanya satu, yaitu rasa rindu untuk memenuhi dahaga haus darahnya.