Raja Devanda, dia anak yatim piatu yang dibesarkan oleh kakaknya sejak kecil.
Dia yang berstatus mahasiswa menjadi preman di kampus milik sang Ayah.
Namun siapa sangka, saat pertemuannya dengan mahasiswi baru yang bernama Eka Laila Naja, Raja tiba-tiba ingin berubah menjadi pria yang lebih baik.
Saat baru saja menjalin kasih dengan Laila, Raja dihajar habis-habisan oleh geng musuhnya yang membuat otaknya retak dan menjadi hilang akal sehatnya, sedangkan Ayah Laila yang berstatus sebagai Ustadz ternama, tak menyetujui hubungan keduanya. Kemudian Laila di jodohkan oleh sang Ayah dengan seorang pria yang menjadi pengajar di Pesantren.
Lalu bagaimana dengan cinta Laila dan Raja ?
Apakah Laila akan menerima perjodohan sang Ayah ?
Atau justru tetap menunggu Raja pulih dari sakit jiwa nya ?
Kita simak yuk ceritanya di karya Novel => Cinta Sejati
By : Miss Ra
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rania Alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Dua hari sudah Laila berpuasa, sudah dua hari juga Raja melakukan beberapa Operasi. Saat baru enam jam setelah menjalankan Operasinya, Raja berguling-guling bahkan berteriak memegang kepalanya yang sangat sakit.
"Aaa... Aaa..."
Mendengar suara teriakan Raja, Dokter dan para Perawat Pria berlarian untuk menenangkannya. Raja yang hampir membenturkan kepalanya di dindin, segera ditahan oleh para Perawat dan segera diberi suntik obat penenang oleh Dokter.
Saat sudah tenang Raja kembali dibaringkan di atas kasurnya. Kemudian Dokter Arman dan Dokter Robert saling bicara.
"Kerja bagus, Operasi kita berjalan baik. Ada kemajuan dari nya untuk mengeluarkan suara dan merasakan rasa Sakit di kepalanya. Beberapa hari lagi sudah bisa dipastikan sarafnya kembali normal." jelas Dokter Robert pada Dokter Arman.
"Apa harus seyakin itu Dok ? Bukan nya merasakan sakit di kepala bisa mengakibatkan jaringan semakin rusak ?" tanya Arman pada Robert.
"Tidak. Aku pastikan setelah ini dia akan pulih, karena sebagian besar, operasi yang saya jalankan seperti ini berakhir sembuh. Meskipun tidak secara total, tapi dia dapat mengingat keluarganya kembali." jelas lagi Robert dan Arman menganggukkan kepalanya mendengar itu.
*
Di tempat Laila, dia masih berpuasa sampai besok. Bahkan sejak kemarin, Laila hanya minum teh untuk berbuka dan sahur. Dia tidak makan apapun sampai niat nya benar-benar berhasil.
Namun tanpa di ketahui, Abah Faris telah merencanakan pernikahan Laila bersama Firhan. Abah Faris tak mau ambil resiko, jika nanti Laila hamil tanpa suami bisa malu dirinya yang berstatus sebagai Ustadz.
"Apa kau mau menerima anakku yang sudah ternoda Firhan ?" tanya Abah Faris lirih di hadapan Firhan.
Firhan yang melihat Abah Faris seperti memohon membuatnya tak tega. Walau bagaimana pun, dia sangat mencintai Laila sejak dulu sebelum di jodohkan dengannya. Tapi karena dirinya yang terlalu lugu dan sedikit berpenampilan culun, membuat Laila enggan menerimanya.
"Abah bicara apa ? Saya akan menerima apapun yang sudah di tetapkan oleh Allah. Mungkin ini sudah takdirnya seperti ini, Abah jangan khawatir." sahut Firhan dibalas pelukan oleh Abah Faris.
Firhan berusaha menenangkan Abah Faris yang menangis dalam pelukannya.
*
Bertepatan dengan kabarnya Raja dirumah sakit jiwa. Tiger dan Lisa kembali mendatangi Raja disana. Mereka juga membawa beberapa bekal makanan dan buah kesukaan Raja. Mendengar Raja ada reaksi, membuat Tiger dan Lisa merasa senang. Tidak sia-sia dia menyewa Dokter dari Amerika itu.
Saat sampai, Tiger berjalan dengan melangkah lebar hingga membuat langkah Lisa kuwalahan mengikutinya.
"Mas, tunggu.. Jalannya jangan terlalu cepat." ujar Lisa setengah berlari.
"Aku sudah nggak sabar melihat adikku Lisa.." sahut Tiger tanpa menatap istrinya.
"Iyaa aku tahu, tapi jalannya jangan buru-buru begini. Aku capek kalau berlari seperti ini.."
Dengan nafas tersengal-sengal, Lisa terus mengikuti langkah Tiger menuju ruangan Raja, dan tak lama akhirnya sampai. Tiger langsung membuka pintu ruangan Raja dengan lebar dan melangkah mendekatinya.
"Raja ! Kau sudah lebih baik ?" tanya Tiger antusias.
Raja yang sudah bisa melihat kehadiran seseorang di sekitarnya menatap Tiger dan Lisa secara bergantian. Perawat yang menjaga Raja dengan cepat mengabari Dokter bahwa keluarganya telah datang.
"Selamat siang Pak Tiger." sapa Dokter Arman setelah masuk keruangan Raja.
"Ah, selamat siang Dok. Gimana keadaan Raja ?" tanya Tiger sangat antusias sekali melangkah menghampiri Arman.
"Seperti yang Pak Tiger lihat, sudah ada sedikit perubahan meski belum sepenuhnya total.." balas Arman ikut senang dengan perkembangan Raja.
"Apa kita bisa membawanya berkeliling ditaman ?"
Arman mendengar Tiger ingin mengajak Raja berkeliling ditaman berfikir sejenak. Arman takut Raja kembali histeris seperti awal membuka matanya. Setelah menemukan ide, akhirnya Arman mengangguk memberi ijin.
"Baiklah, asal harus di dampingi oleh perawat." kata Arman diangguki oleh Tiger.
Kini Raja di bawa menggunakan kursi roda. Dan tak lupa di rantai di kaki juga tangannya agar tidak menyakiti diri sendiri dan berlari hingga membuat para perawat kuwalahan.
"Kita duduk disini ya ? Lihat, kakak bawa makanan dan buah Apel kesukaan kamu.. Kakak suapi ya ?"
Tiger dengan sabar menyuapi Raja dengan Roti sandwich kesukaannya. Tiger juga memberinya buah Apel merah kesukaannya. Namun Raja yang belum mengerti hanya menerima buah apel itu lalu memandangi Tiger dan Lisa bergantian.
Lisa yang paham tak kuasa menahan air matanya. Dia kembali mengingat saat Raja menghabiskan lima Apel sekaligus dalam waktu sepuluh menit. Kini justru dia tak mengerti bagaimana cara memakan apel tersebut.
Lisa akhirnya mengambil satu Apel dikantong dan mengajarkan Raja memakan Apel itu dengan menggigitnya lalu Raja mengikutinya. Hal itu semakin membuat Lisa semakin terisak.
Saat sedang makan Apel dengan tatapan keseluruh taman Rumah Sakit, Raja tak sengaja melihat bulu Merak yang biasa Laila bawa di dompetnya. Hal itu membuat Raja menatap Tiger dan Lisa kemudian beralih menatap bulu merak di kejauhan.
Lisa yang paham isyarat darinya lalu berdiri dan mendorong kursi roda tersebut ke arah mata Raja menatap.
"Kenapa kau minta kemari ? Kau mau ini ?" tanya Lisa menunjuk bulu merak dihadapannya.
Hal itu diangguki oleh Raja, Lisa kemudian mengambilnya dan memberikannya pada Raja. Hal itu membuat Raja tersenyum memperlihatkan giginya. Lisa yang melihat itu juga tersenyum berusaha untuk tidak menangis.
Setelah puas seharian di rumah sakit bersama Raja, kini Tiger dan Lisa berpamitan pada Dokter Arman saat sudah membawa Raja kembali ke kamarnya.
"Saya titip Raja Dok, jangan kasari dia atau di pukul jika memberontak. Dia hanya butuh kelembutan dan kasih sayang." ucap Tiger pada Arman.
"Tenang saja Pak Tiger, kita akan menjaga dan merawatnya sebaik mungkin." sahut Arman sambil menepuk bahu Tiger pelan.
Tiger dan Lisa kembali menghampiri Raja di atas kasurnya. Tiger mengecup pucuk kepala Raja yang sudah botak, dan memeluknya erat. Begitu juga dengan Lisa. Dia memeluk Raja dengan erat dan menaruh bulu merak itu disamping bantalnya membuat Raja kembali tersenyum pada Lisa.
Lisa yang melihat itu ikut tersenyum, kemudian mencium kedua pipi dan kening Raja dengan penuh kehangatan.
"Cepat sembuh adikku sayang, Kakak menunggu kamu dirumah." ucap Lisa mengusap pipi Raja.
Setelah beberapa detik saling tatap, Lisa pun meninggalkan Raja diruangan itu dan melambaikan tangannya pada Raja. Tiger yang berjalan di sebelah Lisa, menghentikan langkahnya sesaat diambang pintu kembali menoleh menatap Raja dan tersenyum padanya kemudian melangkah pergi.
Kemajuan kondisi Raja membuat Tiger dan Lisa bahagia. Ia tak peduli hartanya terkuras habis untuk menyewa Dokter dari Luar Negeri. Yang terpenting adalah Raja adik kesayangannya itu kembali pulih seperti sedia kala meski tidak kembali normal seperti orang pada umumnya.
Raja yang sudah melihat semuanya pergi menoleh menatap bulu merak di samping bantalnya. Dia mengambil dan mengusap bulu itu di wajahnya. Hal itu justru membuat kepala Raja kembali sakit, karena memorinya sedikit mengingat Laila hingga membuat dirinya kembali histeris.
...----------------...
Bersambung...
***
Bonus Visual Pemeran.
***
Raja
Laila
Firhan