NovelToon NovelToon
Shadow Of The Old Promises

Shadow Of The Old Promises

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Epik Petualangan
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Galaxy_k1910

Sebuah ramalan kemunculan raja iblis berhasil membuat dunia kacau balau akibat kemunculan para monster, makhluk mistis serta fenomena alam baru.

Untungnya manusia masih memiliki secercah harapan. Mereka adalah para manusia yang berhasil membangkitkan kekuatan hebat, mereka disebut Awakening.

Akan tetapi, apakah secercah cahaya itu dapat mengalahkan kegelapan yang begitu besar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galaxy_k1910, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tablet Takdir

"Jadi kamu ingin papa belikan jimat?"

Karsa yang sedang duduk di ruang kerjanya menatap Ekilah dengan tatapan datar.

Ekilah mengangguk dengan penuh semangat.

[Aku kurang yakin ayahmu akan mengabulkan keinginanmu yang satu ini.]

Pernyataan Tundra itu tentunya membuat Ekilah terheran-heran.

'Lah kenapa? Bukannya kau yang saranin duluan.'

[Apa kamu tidak bisa melihat tumpukan kertas yang berserakan di lantai dan sisa kopi di meja? Ayahmu jelas sibuk dan sedang dalam suasana hati yang buruk. Sepertinya dia tidak akan memberikanmu jimat.]

"Jimat macam apa yang kamu butuhkan?"

[Lah kok?!]

Ekilah diam-diam menertawakan ucapan Tundra di dalam hatinya.

"Ehem! Jadi jimat yang aku butuhkan itu jimat yang bisa menyimpan arwah level emas keatas," jawab Ekilah.

Karsa terdiam sebentar. "Kapan kamu membutuhkannya?"

"Yah soal itu," Ekilah melirik tumpukan kertas di sebelah meja kerja Karsa, "kurasa tidak dalam waktu dekat."

"Papa akan memberikanmu jimat itu besok."

Ekilah tersenyum datar. "Baiklah, suka-suka Papa saja."

.

.

.

Suara langkah kaki di lorong rumah susun di lantai 3 terdengar di telinga Sanika. Walau baru beberapa Minggu dia berlatih mengontrol energinya, Sanika masih kesulitan memadatkan energinya.

Untungnya, seluruh indera di dalam tubuhnya kini menjadi lebih sensitif dari sebelumnya.

Selain langkah kaki dari Flora, remaja berusia 15 tahun itu juga bisa merasakan gerakan dari serangga yang berada di dalam kamar rumah susunnya. Menggelikan sih, tapi dia akan membersihkannya bila ada waktu kosong.

Sanika pun berdiri ketika merasakan jika Flora sudah berada tepat di depan pintu kamarnya. Dia langsung membukakan pintu sebelum Flora mengetuk.

"Oh! Sanika. Kamu sudah siap untuk latihan hari ini" Flora bertanya dengan wajah penuh semangat.

Sanika tidak bisa tidak membalas senyuman tulus wanita itu.

"Ya, aku sudah siap," ujar Sanika.

Tepat sehari setelah penangkapan sosok Cannibal Child, Sanika meminta tolong pada Flora untuk berolahraga tiap sore seminggu sekali.

Sampai saat ini Flora belum mengetahui jika Sanika tidak pernah masuk sekolah lagi. Wanita itu pikir Sanika sudah mau membuka diri dan bersekolah lagi.

Olahraga yang mereka lakukan cukup simpel hanya pemanasan biasa dan jogging dari rumah susun menuju taman kota. Ketika sedang jogging, Frola kerap menyapa beberapa rekan awakening nya.

Cannibal Child memang tidak terlalu mengkhawatirkan bagi pemerintah, tapi Wendigo, itu lain cerita.

Wendigo adalah makhluk yang haus akan darah dan tinggal di daerah dengan 4 iklim. Hal itu tentunya membingungkan warga Negera Mandaraka mengingat Negera ini merupakan negara 2 musim.

Jadi ada satu hal yang dipikirkan oleh pihak federasi. Ada seseorang yang dengan sengaja menyeludupkan Wendigo itu di sini.

Itu orang yang sama dengan yang mengajari sang Cannibal Child menyiapkan makanannya.

Seseorang berbaju putih dengan keahlian memasak yang hebat. Sang Koki.

"Mereka sudah melakukan pergerakan sejak 10 tahun yang lalu... Dalam waktu 1 setengah tahun lagi, dunia akan mulai menyadari pergerakan kelompok berbahaya itu," batin Sanika.

"Pada siapa aku harus meminta tolong? Sulit untuk membuat orang dewasa mempercayai ucapan bocah seperti diriku."

Tap!

Tanpa sadar, Sanika mulai menaikkan kecepatan jogging nya hingga melewati Flora. Melihat Sanika yang berlari makin cepat sedikit membuat Flora panik.

"Raut wajah itu..." Frola pun mengurungkan niatnya untuk menghentikan Sanika.

Remaja berusia 15 tahun itu sedang mengeluarkan stress nya dengan berlari.

.

.

.

Bruk!

Sanika menjatuhkan tubuhnya ke rerumputan di bawahnya. Dia sudah kehabisan tenaga setelah berlari mengelilingi taman kota sebanyak 30 kali.

"!!"

Sanika tersentak ketika sebuah benda dingin menyentuh pipinya. Pelakunya adalah Flora, wanita itu memberikan Sanika sekaleng bir penambah energi yang biasa diminum setelah olahraga.

"Sudah puas melampiaskan emosimu?" Tanya Flora dengan senyuman yang seolah tidak pernah luntur.

Sanika mengangguk pelan sambil menerima bir tersebut. "Terima kasih, kak Flora."

Kedua perempuan itu pun duduk memandangi perubahan langit biru menjadi Oren kemerahan.

Tit!

Tit!

Ponsel Flora berbunyi. Segera wanita itu langsung membuka layar ponselnya dan membaca pesan masuk yang ada.

"Pembaruan jadwal patroli lagi? Kalau seperti ini aku tidak bisa menemani Sanika berolahraga," batin Flora.

"Kak Flora, sepertinya mulai Minggu depan aku akan berolahraga di dalam rumah." Sanika tiba-tiba berkata.

Ia menoleh ke arah Flora. "Hari ini ada banyak awakening yang berpatroli dan itu membuatku sedikit tak tenang. Kakak tidak masalah kan?"

Flora tertegun sebentar. "Ah! Tentu tidak masalah."

Sungguh kebetulan yang aneh. Itulah isi pikiran Flora yang sudah bisa ditebak oleh Sanika.

Setelahnya, Sanika pun berjalan menuju rumah susunnya sendirian karena tiba-tiba Flora mendapatkan misi darurat dari Guildnya.

Di tengah jalan, Sanika sempat melihat sebuah papan iklan tentang promo senjata khusus awakening yang ada di salah satu toko pinggir jalan. Sanika memeriksa saku celananya.

"Uang segini sepertinya cukup untuk itu," batin Sanika.

Segera, remaja itu berjalan menuju lokasi yang tertera dalam papan iklan tersebut.

"Hah~" Sanika menghela nafas panjang.

Toko yang menjual peralatan awakening itu sudah dipenuhi oleh banyak orang. Sebagian besar dari mereka adalah calon awakening.

Sanika berjalan menuju salah satu rak kaca toko yang berisi beragam peralatan. Ujung matanya menatap sebuah tablet Android yang dijual dengan harga murah. Mungkin setara dengan harga buku novel.

Tangan Sanika terangkat dan mengambil tablet tersebut.

Di mata orang biasa mungkin senjata seorang awakening harusnya senjata yang keren dan mampu menghasilkan daya serang yang besar namun bagi Sanika, itu sudah cukup.

Segera, perempuan berambut hitam itu berjalan menuju meja kasir dan memberikan uangnya.

"Kita bertemu lagi, teman lamaku..." Gumam Sanika dengan nada lirih.

Tablet Takdir. Di tangan awakening biasa, tablet ini akan memberikan gambaran tentang musuh-musuh yang sudah mereka lawan.

Tapi ada satu hal yang hanya Sanika ketahuan tentang Tablet ini.

Tablet Takdir ini adalah sebuah artefak kuno yang membantu Sanika dalam membuat rencana .Tablet ini tidak berisi tulisan tetap, tetapi secara ajaib memperbarui dirinya setiap kali Sanika mengalami kematian dan hidup kembali.

Ketika Sanika melihat tablet ini, tablet tersebut akan menampilkan petunjuk, simbol, atau gambar yang relevan dengan tantangan yang akan dihadapi di kehidupan barunya.

Misalnya, tablet ini mungkin menunjukkan gambar musuh yang pernah dia temui, peta jalur yang sebaiknya diambil, atau tanda yang menunjukkan kelemahan lawan. Tablet Takdir berfungsi seperti "pemandu" atau "kompas nasib" yang selalu memberikan arahan untuk membantu Sanika mencapai tujuannya di setiap siklus hidupnya.

Dengan Tablet Takdir, Sanika bisa mempelajari kesalahan dan mengingat pelajaran penting dari kehidupan sebelumnya, membantunya menjadi lebih bijak dan siap menghadapi apa pun yang ada di depan.

Walau di kehidupan yang ke 667 ini, Sanika berniat menjauhkan dirinya dari masalah besar yang akan muncul.

Sambil berjalan di trotoar, Sanika mengambil sebuah chip yang dijual bersamaan dengan tablet tersebut.

Ding!

Sebuah suara notifikasi langsung muncul di dalam kepala Sanika.

<Sistem sedang diperbarui. Mohon tunggu sebentar.>

Ding!

<Senang bertemu dengan anda kembali, Nona Sanika. Kali ini jalur manakah yang ingin anda ambil.>

'Aku ingin menjauh dari semua masalah besar yang ada.' Balas Sanika dalam pikirannya.

<Perhitungan sedang berlangsung. Peluang  keberhasil untuk menjauh dari semua masalah besar yang akan terjadi sebesar 1%.>

1
Celing Danakarya 0211
karakternya ada yang reinkarnasi ada juga yang mengulang waktu kembali ceritanya seru.
Siswa Rey
kalau tidak ada awakening terus gimana mereka mengalahkan raja iblis?
Galaxy_k1910: manusia berkemampuan khusus ada cuman mereka disebut pahlawan bukan awakening.
total 1 replies
Dian
Semangat trus berkarya thor 💪🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!