NovelToon NovelToon
Transmigrasi Istri Tiran

Transmigrasi Istri Tiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:53.7k
Nilai: 5
Nama Author: sweetstory_

Keyra Onellia, seorang putri angkat keluarga Arlott yang kini sudah tak dianggap akibat keluarganya kembali menemukan sang anak kandung. Dari umur 13 tahun, Keyra mulai tersisihkan. Kembalinya Dasya, membuat dirinya tak mendapatkan kasih sayang lagi. Di hancurkan, di kucilkan, di buang dan di rendahkan sudah ia rasakan. Bahkan diakhir hidupnya yang belum mendapatkan kebahagiaan, ia harus dibunuh dengan kejam.

Keyra mengira jika hidupnya telah berakhir. Namun siapa sangka, bukannya ke alam baka, jiwanya malah bertransmigrasi ke tubuh bibinya—adik dari daddy angkatnya.

•••

"Savierra, kau hanya alat yang akan dikorbankan untuk kekasihku. Ku harap kau jaga sikap dan sadar diri akan posisimu!"

Mampukah Savierra yang berjiwa Keyra itu menghadapi tiran kejam, yang sial nya adalah suaminya itu? Takdir benar benar suka bercanda! Apakah Savierra harus mengalami kemarian tragis untuk kedua kalinya? Tidak! Savierra akan berusaha mengubah takdir hid

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sweetstory_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Pagi ini, seorang gadis cantik tengah menilai penampilannya sendiri. Ia memakai kaos hitam polos dengan bawahan celana yang berwarna senada. Rambutnya ia kuncir kuda membuat kesan dewasa dan anggun disaat yang bersamaan. Niat pagi ini dirinya ingin mengajak sang kakak untuk jogging.

Ia keluar dari kamarnya lalu melangkah ringan menuju kamar samping, karena kamar sang kakak dan kamarnya berdampingan.

Tok tok tok..

"Kakak! Apa kamu mendengarku?"

Agamystha Alleana Soivell, gadis itu berdecak di tempatnya. Bibirnya mengerucut sebal saat panggilannya dihiraukan oleh kakaknya.

"Kakak bangun! Ayo kita jogging!" seru nya sembari mengetuk pintu kamar Zyonel.

Tiba tiba saja, pintu di seberang Zyonel terbuka. Menampilkan seorang wanita berpenampilan menor menatap tajam ke arah Allea. "Diam gadis kecil! Suaramu sangat berisik! Janganlah mengganggu kenyamanan penghuni hotel!" peringatnya membuat Allea mendengus.

"Maaf nyonya!"

"Hmphh"

BRAKK!!

Allea terlonjak kecil saat pintu itu tertutup kencang.

"Menakutkan.." lirihnya sembari bergidik. "Ah sudahlah, hari sudah mulai terang. Jika menunggu kakak akan sangat kelamaan. Aku akan jogging sendiri saja!"

Allea berjalan untuk menuruni lantai satu, sampai di bawah ia segera berjalan ke arah taman yang tempatnya dekat dengan hotel.

"Ramai juga," gumam Allea saat melihat banyak orang yang juga tengah jogging bersama pasangannya. "Ck, mereka bisa jogging bersama kekasih mereka masing masing, lalu bagaimana denganku?"

"Bersama saya saja!"

"Akkkhhh"

Allea memekik kaget saat tiba tiba saja dari arah belakang muncul seseorang yang mengagetkannya. Ia menoleh, dan mendapati seorang pria yang menyelamatkannya waktu pesta kemarin. "K-kamu..."

"Hay nona, kita bertemu lagi," sapa pria itu. "Kemarin kita belum sempat berkenalan secara langsung. Saya Gara, nona siapa?" tanya pria itu sembari tersenyum manis.

"Panggil saja Allea." Gadis itu menatap bingung ke arah pria di hadapannya itu. "Oh iya, apa yang kamu lakukan di sini?"

Gara menyunggingkan senyum tipis, "Bukankah sudah jelas? Aku sedang joging" jawabnya santai. Gara mempercepat larinya agar bersejajar dengan Allea. "Mengapa? Apakah kamu menganggapku sebagai penguntit mu?"

Allea melotot, dirinya hampir terjatuh saat kata Gara sungguh sangat menohok. 'Sial, aku tadi memang sempat berfikir bahwa dia menguntitku ' batin Allea meringis.

"Tidak. Siapa juga yang berfikir seperti itu? Lagian ini adalah jalan umum. Jika bertemu pun juga wajar," jawab Allea yang benar adanya.

Gara menatap Allea sesaat lalu mengangguk pelan. "Ya itu memang benar. Oh iya, berapa umurmu Allea? Kamu terlihat muda, apakah masih sekolah?"

Wajah gadis itu tiba tiba saja bersemu merah entah apa penyebabnya. "Aku muda?" tanya nya tak percaya. "Padahal aku berumur 19 tahun," katanya membuat mata Gara melebar.

"Ah? Ahaha.. masih kecil ya ternyata.."

"Apanya?"

"U-umurnya lah.."

Gara terbatuk kecil, merasa canggung dengan situasi ini.

"Bagaimana denganmu?" tanya Allea. "Berapa umurmu?" lanjut Allea lagi saat Gara terlihat tak faham.

"28 tahun" jawab Gara.

Allea terdiam sebentar, sebelum mengangguk kecil. "Pantas terlihat tua,"

Jlebb!

Gara menatap horror ke arah Allea yang nampak santai. Tua? Apakah memang ia setua itu? Bukankah umur 28 tahun itu masih muda, pikir Gara.

Gara mempercepat larinya dan berhenti di depan Allea membuat gadis itu terhenti. Gara menatap Allea geram, "Apakah aku setua itu?" tanyanya merasa kesal.

Walau bingung, Allea mengangguk pelan, "Ah, ya memang terlihat tua.. Kamu 3 tahun lebih tua dari kakakku," balasnya jujur, 'Terlihat dewasa lebih tepatnya.. Lagian wajahnya masih tampan kok, terlihat seperti duda able xixi ' batin Allea terkikik geli.

Srettt!

Kedua tangan Gara mengunci Allea. Gara mengungkung Allea di bawah pohon. Sedikit kesal, karena Allea menyebutnya tua.

"Hey, menjauh dariku kak Gara.."

Gara tak memperdulikan ucapan Allea dan memajukan wajahnya lebih dekat. "Coba bilang sekali lagi, jika tidak jujur aku akan menghukummu. Apakah aku benar benar tua? Lalu, aku tampan tidak, hm?"

Glek!

Allea menelan ludahnya dengan susah payah saat suara berat itu menusuk indra, membuat tubuhnya seketika merinding. "T-tampan kok.." lirihnya takut takut.

"Hmm? Oh ya?"

Allea semakin gemetar, suara pria itu menusuk membuat dirinya semakin takut. Ia mengangguk kecil, menyetujui apa yang Gara tanyakan.

Aroma mint menembus indra penciuman Allea, saat wajah pria itu hanya tinggal berjarak seinci saja dari wajahnya. Tiba tiba saja, gadis itu tersenyum smirk dan..

Brukkk!!

"Arrggggh.."

Allea menjulurkan lidahnya, "Wleee.. siapa suruh dekat dekat denganku! Rasakan tendangan mautku kak Gara!!" ejeknya lalu terbahak setelah menendang selangkangan Gara. Gadis itu segera berlari kabur sebelum sang predator datang untuk memangsa.

"Gadis sialan..."

•••

Hari beranjak siang. Kini waktu menunjukkan pukul 8 pagi. Di sebuah penthouse terdapat ketiga manusia yang menjalankan rutinitas sarapan pagi di meja makan itu.

"Masakan mommy sungguh sangat lezat!" puji Savierra kagum. Ia memakan dengan nikmat sembari sesekali berdecak senang, saat makanan benar benar sesuai seleranya.

Stevanie yang melihat menantunya begitu lahap pun tertawa pelan. "Pelan pelan makannya sayang, jangan terburu buru."

"Iya mom"

"Mommy, Ryden sudah selesai. 30 menit lagi aku akan menghadiri meeting mom. Mommy tak apa kan jika bersama Savierra terlebih dahulu?" sela Ryden meminta izin.

Stevanie yang mendengar itu mengangguk semangat. "Iyaa, kalau kamu mau meeting, tentu saja boleh. Mommy ingin menghabiskan waktu berdua dengan Savierra." Stevanie menoleh ke arah sang menantu. "Sayang, nanti temani mommy shopping, okay?"

"Okay mom," balas Savierra antusias.

Ryden yang melihat semangat keduanya pun menggeleng kecil. "Baiklah, sesuka kalian berdua saja," kata Ryden lalu menyodorkan sebuah kartu hitam. "Mommy, Savierra, pakailah kartu ini. Ingat kalian berdua harus berhati hati ya," peringat Ryden pada dua orang wanita yang menempati hatinya itu.

"Tidak perlu. Mommy mau shopping dengan uang mommy sendiri," tolak Stevanie lugas.

"Tapi mom.."

"Sudahlah jangan paksa mommy Ryd.." sela Savierra, lalu mengedipkan sebelah matanya, mengode Ryden untuk memberikan kartu hitam padanya saja.

"Aih baiklah," putus Ryden pasrah.

Beberapa waktu kemudian...

Savierra dan Stevanie tengah berselancar pada salah satu mall terbesar di kota Milan ini. Bangunan megah itu terlihat ramai, karena ini adalah weekend.

Berawal di pusat oleh oleh, Savierra berjalan bersampingan dengan Stevanie, sembari melihat berbagai makanan di rak oleh oleh itu.

"Pelayan!" panggil Savierra.

"Ya nona, ada yang bisa saya bantu?"

"Tolong bungkuskan 3 oleh oleh ini dalam satu paket, berjumlah 10 ya,"

"Baik nona."

Stevanie menyenggol pelan lengan sang menantu. "Siapa yang ingin kamu beri oleh oleh sayang?" bisiknya.

"Para pelayan di rumah mom" balas Savierra.

Stevanie terdiam sebentar. Otaknya mencerna sesuatu hal. "Apa kamu tidak tinggal di mansion?"

Deg!

Savierra tersentak saat mendapatkan pertanyaan mematikan dari mertuanya. Ia meremas bajunya, merasa gugup saat mendapat tatapan selidik dari nyonya Stevanie. Bukan apa apa, Savierra hanya takut mertuanya salah paham dan berujung memarahi Ryden dan mengomeli panjang lebar suaminya itu. Lagian, bisa berbaikan dengan Ryden pun dirinya sudah untung. Berharap bisa tinggal di mansion itupun dia juga harus memiliki kesadaran diri akan kelayakan.

"Ah? Ti-tinggal kok mom. C-cuma karena Savierra sering berjalan jalan ke taman belakang jadi sering bertegur sapa dengan pelayan di sana" sanggah Savierra. "Saya hanya mengingat kebaikan mereka, jadi memutuskan untuk membeli beberapa oleh oleh untuk pelayan mom,"

Stevanie mengangguk walau sedikit ragu. "Oh begitu yah.." katanya beroh ria. 'Sudahlah, aku akan bertanya pada Samuel nanti,'

Setelah dari pusat oleh oleh, Savierra dan Stevanie berjalan menuju area pakaian wanita dan berselancar secara berpisah. Niat Savierra juga ingin mencari beberapa oleh oleh baju untuk para pelayan di rumah.

Mereka menyusuri satu persatu baju mahal yang terpajang rapih. Berbagai harga terpampang jelas. Setiap baju terasa mengeluarkan aura dan daya tarik tersendiri di mata Savierra. Seakan melambai, meminta untuk di ambil dan di beli oleh pelanggan.

"Woww, hanya sebuah atasan pun 150 juta?" kagum Savierra. Ia bergidik saat melihat harga fantastis tersebut.

Saat sedang asyik memilih baju, mata Savierra tak sengaja menemukan satu baju yang menarik perhatiannya. Kaki nya melangkah mendekati dress elegan berwarna navy bertali spagetti itu.

"Woah, cantiknya.." gumam Savierra. Tangannya terulur meraih baju tersebut. "Bahannya bagus.."

Sretttt...

Tiba tiba saja, dress cantik di tangan Savierra di ambil secara kasar oleh seseorang.

"Pelayan, saya mau ini ya!" cetus seorang gadis dengan dandanan menor.

Savierra menatap tak suka, ia kembali merebut dress itu. "Maaf, tolong cari yang lain. Saya sudah mengambilnya dulu," kata Savierra acuh, lalu hendak berjalan pergi membawa bajunya.

"Berani beraninya.."

Gadis itu melotot tak terima, ia menarik bahu Savierra dengan kasar dan menghempaskannya. Sedangkan Savierra yang mendapat serangan mendadak tersebut hanya bisa terjatuh.

"Sshhh.." desis Savierra saat merasa kakinya terkilir. Ia memijat kecil lalu matanya menatap tajam ke arah gadis dihadapannya itu. "Apa yang nona lakukan sudah keterlaluan,"

Gadis itu tertawa mengejek, lalu sok memiringkan kepala dan menaruh satu tangannya di samping telinga, "Apa? Saya tidak mendengar jelas perkataan anda. Bisa di ulang?" ejek gadis itu lalu menegakkan tubuhnya.

"Saya Rosalina Elvares. Putri dari walikota disini. Rakyat sepertimu tidak pantas berebutan dengan nona muda ini," katanya sombong. Lalu merebut baju yang di tangan Savierra.

Savierra berdiri, "Lalu? Saya harus bilang wow begitu? Apakah suatu kedudukan itu bisa membuat anda sombong?" tanyanya kesal.

Rosa tersenyum miring. "Oh ya jelas. Siapa punya kuasa, dialah yang bertahta. Nona, anda benar benar harus tahu diri dengan siapa anda berhadapan,"

Savierra berdecih sinis, lalu melirik ke arah pegawai toko. "Kamu, pelayan di sini kan? Saya sudah mengambil baju tersebut terlebih dahulu, dan kamu hanya diam saja saat melihat orang lain merebut?" tajamnya, namun sang pegawai toko tampak abai, dan memutar bola mata malas.

"Maaf nona, jika nona Rosa sudah mengambil maka lebih baik nona memberikannya saja. Sebaiknya jangan menyinggung nona Rosa."

Rosa menatap bangga pada pegawai itu. Ia menatap remeh ke arah Savierra. "Lihat sendiri kan?"

Menghela nafas sabar, Savierra melangkah pergi meninggalkan Rosa yang nampak tersenyum penuh kemenangan di tempat.

Savierra mengelus dada, berusaha sabar. "Aih, ya sudahlah. Itu hanya sebuah dress saja. Lebih baik aku mencarikan sebuah setelan untuk Ryden," gumamnya.

Ia berjalan berkeliling dan mengambil beberapa baju dan dress lain yang menurut Savierra cocok di tubuhnya. Setelah selesai memilih, ia berjalan ke arah area pakaian laki laki.

Ia mencari setelan kemeja yang cocok dengan Ryden. Namun karena sedikitnya pengalaman tentang pakaian laki laki, ia menjadi bingung.

Berapa ukuran yang pas untuk Ryden? Warna apa yang di sukai Ryden? dan.. model apa yang Ryden suka?

Pikiran itu terus berputar di kepala Savierra membuat gadis itu memekik kecil merasa frustasi. "Akhhh, aku harus mencari yang seperti apa untuk Ryden?!"

Savierra mengedarkan pandangan mencari setelan yang cocok. Setelah melihat lama, akhirnya pilihannya jatuh pada setelan kemeja berwana hitam, dengan jas sederhana namun menampilkan kesan yang elegan itu.

"Permisi pelayan, saya mau itu!"

"Ambilkan setelan yang itu!"

Savierra menoleh ke arah suara yang terlihat sama sama menginginkan setelan tersebut. Amarahnya memuncak saat melihat seseorang yang tadi sudah merebut dress kesukaannya, kini juga menginginkan setelan yang ia inginkan.

"KAMU LAGI?!"

1
Elin
lanjut Thor kyaknya mkn seru deh biar Rayder nyesel nnti
panty sari
kasian saviera harus kemana dia
Estehanget
thor jangan buat savierra menye² ya pokoknya harus cerai dg ryden
Cenlalala_: buatin surat cerainya dong
total 1 replies
Reka Cantika
satu doang Thor
Cenlalala_: nanti kalo senggang, aku up double
total 1 replies
Aurel Fucgril
Raiden bodoh
Reka Cantika
kok satu y thor
Cenlalala_: apanya yang satu kak?
total 1 replies
Elin
up lgi Thor🤭🌻💝💞🌺🌹
panty sari
lanjut
ratih
up lagi
Elin
dikit kali Thor upnya🌹🙏
Reka Cantika
saya menyukai karya mu Thor
Reka Cantika
lanjut up ny Thor
panty sari
lanjut ka semakin seru dan bila perlu arsen dg keyra dan zio dg vivi, buat ryden biar dia ga jadi ama siapa siapa
Cenlalala_: vivi itu panggilannya keyra apa savierra, hayo?
total 1 replies
Cenlalala_
jangan lupa bayar parkir readersku, thank you
Wisteria
kapok makan tuh cinta
panty sari
lanjut ka
Elin
sdkit sekali Thor upnya
Cenlalala_: tak banyakin nanti/Sob/
total 1 replies
mawar berduri
bagus sangat bagus, sungguh meneganggkan kapan ea keyra ketemu dgn org tua kandung nya,,, sehat sll Thor dan salam kenal🥰🥰
Cenlalala_: thankyou udah mampir/Rose/
total 1 replies
mawar berduri
kayak nya savierra kembaran nya keyra deh, berarti ada kemungkinan sepupu pangeran zyonel
Herlina Susanty
lanjut thor smgt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!