CINTA ATAU LUKA

Bik Nur tak berkedip saat melihat Abi melewati nya dengan menggendong Adiba,rambut panjang Adiba terlihat begitu indah, kaki jenjangnya terlihat begitu putih bersih bak salju,jubah mandi yang hanya menutupi tubuh hingga paha Adiba, membuat wanita cantik itu terlihat begitu seksi,bik Nur sampai menelan salivanya melihat semua itu.

' ya Allah cantik dan seksi sekali makhluk ciptaan Mu yang satu ini,pantas saja tuan muda begitu tergila-gila pada nya' batin bik Nur yang merasa sangat kagum.

" Bik... buatkan teh jahe campur madu,segera antar ke kamar saya" perintahnya pada bik Nur yang masih terbengong,dan Abizar tau wanita paruh baya itu terpaku menatap ia dan Adiba.

" Ba-baik tuan muda" jawab bik Nur cepat.

Abi melangkah memasuki kamar nya,membawa Adiba ke kamar mandi dan mengguyur tubuh keduanya di bawah shower,Adiba masih menahan isakan nya,namun Abi tak mengatakan sepatah katapun, begitupun dengan Adiba, keduanya diam.

Setelah selesai Abi kembali mengangkat tubuh Adiba setelah memakaikan nya handuk, mendudukkan nya depan cermin, mengeringkan rambut panjang Adiba dengan hair dryer,Adiba hanya diam, menerima setiap perlakuan Abi,tak ada gunanya ia bicara,ia masih shock depan ke gilaan Abi yang menjamahnya di tempat terbuka,setidak berharga itukah dirinya di mata Abi?, pertanyaan itu muncul,Adiba tidak tau bahwa kolam renang itu adalah salah satu tempat privasi milik Abi.

" Tu-tuan ini teh jahe nya" ucap bik Nur dari luar kamar.

" Masuk bik" perintah Abizar,ia terlihat sibuk mengeringkan rambut sang istri.

Bik Nur masuk dengan membawa nampan berisi dua gelas teh jahe, lagi-lagi wanita paruh baya itu tercengang melihat Adiba yang duduk di depan cermin, persis seperti manekin " subhanallah..cantik sekali" refleks bik nur bersuara.

" Maaf tuan muda " dengan cepat bik Nur berbalik untuk keluar dari kamar seraya membekap mulutnya dengan kedua tangannya saat Abi melihat nya melalui cermin,Abi sampai menghentikan kegiatan nya,sesaat menatap wajah cantik Adiba yang tertunduk" sempurna " batin nya memuji kecantikan wanita yang telah ia nikahi itu.

" Minum" perintah Abizar tegas dan langsung di patuhi oleh Adiba.

Abi tersenyum tipis melihat kepatuhan Adiba,ia tak menyadari badai besar akan segera terjadi,Adiba sudah memutuskan sesuatu yang besar dalam diamnya,hanya tinggal menunggu waktu maka ia akan mengakhiri nya.

Abi meninggalkan Adiba,ia memasuki ruang ganti, sedangkan Adiba mulai mengangkat wajahnya menatap pantulan dirinya sendiri di dalam cermin' kamu sangat menyedihkan Adiba Khanza...harga dirimu sama seperti wanita yang menjajakan tubuh nya pada pria hidung belang' batin Adiba tersenyum miris.

Abizar keluar dari walk in closet dengan celana pendek dan kaos putih pas body,Adiba menatapnya lama, membuat Abi merasa bingung dan menjadi sedikit salah tingkah,belum pernah Adiba menatapnya seperti itu.

Abi mendudukkan dirinya di sofa kamar itu" pakai baju mu,atau mau aku yang pakaikan?" ucap Abi tegas,ia sudah meletakkan kaos nya di atas ranjang.

Adiba menatap kaos putih yang Abi letakkan di atas ranjang,ia menatap sendu,lalu tersenyum tipis, bukannya memakai baju,Adiba justru melangkah mendekati Abi yang tengah fokus pada ponselnya.

Perlahan Adiba membuka handuknya dan menjatuhkan nya tepat saat ia berdiri di depan Abi,hal itu membuat Abi tersadar bahwa Adiba berada di depan nya dan membuat nya mengangkat wajahnya menatap shock pada Adiba yang berdiri dengan tubuh polos di depan nya.

" Ke-kenapa kau tak memakai baju Za?" tanya Abi gugup, ini pertama kalinya ia merasa gugup di hadapan orang lain.

Adiba menggeleng seraya tersenyum tipis,senyum penuh luka dan Abi menyadari itu, tatapan Adiba padanya adalah tatapan yang sulit di artikan " untuk apa memakai baju? Bukankah anda masih menginginkan tubuh ini tuan? Ayo lakukan sampai anda puas" ucap Adiba" dan jangan lupa bayar dengan harga seperti biasanya" tambah Adiba tenang,namun kata-kata itu bagaikan petir menyambar di telinga Abizar.

" Pakai baju mu za" perintah Abizar dingin,ia masih menatap wajah cantik Adiba yang masih menunjukkan senyuman palsu.

" Kenapa? Apakah tuan sudah bosan dengan tubuh saya? " tanya Adiba lembut namun serasa menusuk hingga ke ulu hati,Adiba bahkan mendudukkan dirinya di atas pangkuan Abizar,meraba lembut wajah tampan Abi dan turun ke dada, perlakuan Adiba persis seperti wanita penggoda.

" Lakukan tuan,aku jalang mu" bisik Adiba lembut di telinga Abizar..

" PAKAI BAJU MU KHANZA" perintah Abizar dengan suara menggelegar, entah mengapa ia benci apa yang baru saja Adiba katakan.

Bukan nya takut,Adiba justru menatap intens wajah tampan Abizar yang terlihat memerah karena marah" lakukan atau lepaskan saya" pinta Adiba tegas, kali ini tatapan nya berubah,wajah lembutnya berubah dingin.

Dan itu membuat Abizar tersenyum smirk, tangannya meraih dagu Adiba dan menatap nya nyalang, kemarahannya benar-benar memuncak" melepaskan mu? Itu mimpi" ucap Abizar menekan kata-kata nya.

" Kalau begitu lakukan, lakukan seperti biasanya,agar anda tidak rugi membayar saya" tambah Adiba seakan tak ada takutnya,hal itu membuat emosi Abizar meledak.

Dengan satu hentakan ia bangkit dari duduknya dan menggendong Adiba, melemparkan nya di atas ranjang,tak lupa ia menanggalkan pakaian nya,menaiki ranjang dan mengukung tubuh polos Adiba.

Abi benar-benar melakukan perintah Adiba, pikirannya benar-benar kacau, bayangan Riki yang menatap Adiba dengan tatapan penuh kagum, perlakuan lembut Riki dan kata manisnya pada Adiba kembali muncul dalam pikiran nya, sungguh ia sangat membencinya.

Sedangkan Adiba memejamkan matanya menerima setiap sentuhan Abi,sakit ,perih itulah yang ia rasakan pada tubuhnya,tapi baginya tak seberapa di bandingkan rasa sakit di hatinya yang terasa hancur.

Abizar baru menghentikan aksi gila' nya saat melihat Adiba benar-benar terkulai tak berdaya,wajah cantik nya terlihat begitu pucat dan itu membuat Abizar khawatir.

" Za...Khanza.." panggil nya seraya menepuk pelan pipi putih Adiba.

Abizar begitu shock saat menyadari Adiba yang ternyata sudah tak sadarkan diri " Shit.." umpatnya pada dirinya sendiri.

Dalam keadaan panik,Abi segera meraih ponselnya dan menghubungi seseorang.

📱" Datang ke villa pribadi gue sekarang,bawa dokter wanita kepercayaan lo" perintahnya pada seseorang.

Sambil menunggu orang yang ia telfon,Abi segera merapikan ranjang, merapikan rambut Adiba dan menutup tubuhnya dengan selimut setelah memakaikan baju kaos miliknya,Abi segera mandi setelah merasa semuanya sudah beres,ia memakai pakaian santai.

" Tuan ada dokter Alex.." panggil bik Nur dari balik pintu kamar.

Abi segera bangkit dari duduknya,ia membuka pintu sedikit" biar asisten lo yang masuk,lo tunggu di luar" perintah Abi tegas.

"Hah? maksud Lo apa bro? Jadi apa gunanya Lo suruh gue datang ke sini? Lo jangan macem-macem ya sama asisten gue" protes Alex,dokter pribadi nya, sekaligus sahabat nya.

" Gue bukan Lo,gue punya standard" bisik nya di telinga Alex.

" Shit.." umpat Alex.

" Masuk" perintah Abi pada dokter wanita asisten Alex.

" Periksa wanita itu" perintah Abi lagi saat sudah menutup pintu dan menguncinya.

" Ba-baik tuan" ucap dokter itu patuh.

" Masyaallah.." lirih dokter itu saat pertama kali melihat wajah Adiba yang tertidur di atas ranjang, walaupun terlihat pucat tapi tidak sedikitpun mengurangi kecantikan alami nya.

Dokter wanita itu mulai memeriksa Adiba dengan sangat hati-hati, pertama mengecek detak jantungnya,denyut nadi dan pernapasan, setelahnya berlanjut ke suhu tubuh,dokter itu melihat banyaknya bercak merah di leher dan dada Adiba,ia sedikit mengulum senyum.

' Ternyata tuan dingin ini sangat mengerikan ' batin nya saat melihat banyaknya bercak merah di tubuh Adiba.

" Nona kelelahan dan sedikit shock, sepertinya nona juga sedang banyak pikiran dan tertekan, tolong jangan terlalu sering atau terlalu lama saat menyentuhnya,tubuh nona sepertinya lemah, sistem imun pada tubuh nona lemah,di takutkan nona akan depresi dan tubuhnya juga akan semakin lemah" ucap dokter itu terus terang.

" Dokter Alex akan meresepkan obat dan vitamin untuk nona, terlalu lelah apalagi jika sampai setres akan berakibat fatal,nona akan kesulitan hamil " tambah dokter itu,ia tidak tau siapa wanita yang tak sadarkan diri itu,tapi ia yakin ada hubungan khusus dengan pria dingin di depannya itu.

Abizar mengangguk kaku mendengar penjelasan dokter wanita itu ' hamil,ia tidak akan bisa hamil' entah mengapa kata-kata dokter yang mengatakan Adiba tidak akan bisa hamil membuat nya merasa tidak nyaman,seakan merasakan kekhawatiran dan takut, padahal jelas ia pernah mengatakan bahwa ia tidak pernah ingin benihnya tumbuh di rahim Adiba,tapi mengapa ia seakan ketakutan saat mendengar nasehat dokter itu.

Alex menyerahkan resep sebelum pergi meninggalkan villa Abizar,ia semakin penasaran siapa wanita yang Abi minta periksa pada asistennya,tidak mungkin Dea, karena jelas Abi tak ingin ia melihat siapa yang sakit, sedangkan jika Dea Abi tidak pernah melarang Alex untuk memeriksa,Alex sampai menghubungi nomor Dea dan berpura-pura bertanya dimana dokter cantik itu.

📱-" gue lagi nongkrong bareng sama angel,Lala di cafe biasa,nelfon Lo pada ga ada yang angkat,Abi malah ponselnya ga bisa di hubungi" itulah jawaban Dea.

" Lo menyembunyikan rahasia besar Abizar Albern Foster" ucap Alex yakin.