NovelToon NovelToon
KEHIDUPAN KEDUA [HELENA]

KEHIDUPAN KEDUA [HELENA]

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir
Popularitas:82.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Sandri Ratuloly

"Bila aku diberi kesempatan kehidupan kembali, aku berjanji tidak akan mencintaimu, Damian. Akan ku kubur dalam-dalam perasaan menyakitkan ini. "


Pernikahannya sudah menginjak usia tiga tahun. Namun, cinta Damian tak bisa Helena dapatkan, tatapan dingin dan ucapan kasar selalu di dapatkannya. Helena berharap kehidupan pernikahannya akan terjalin dengan baik dengan adanya anak yang tengah di kandunginya.

Namun nasib buruk kembali menimpanya, saat tengah dalam perjalanan menuju kantor Damian untuk mengatakan kabar baik atas kehamilannya, kecelakaan masal tak terduga tiba-tiba menimpanya.

Mobil dikendarainya terpental jauh, darah berjejeran memenuhi tubuhnya. Badannya sakit remuk redam tak main, lebih lagi perutnya yang sakit tak tertolong.

Lebih dari itu, rasa sakit dihatinya lebih mendalam mendengar ucapan dan umpatan kasar Damian padanya saat Helena menelpon untuk meminta pertolongan pada Damian-suaminya.

"Mati saja kau, sialan! Dengan begitu hidupku akan terbebas dari benalu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dua puluh enam

Jam sepuluh malam, Damian akhirnya bisa bernafas lega saat dirinya sudah berada di dalam kamar hotel setelah seharian penuh menghabiskan waktu mengerjakan pekerjaan kantor dan meeting bersama klien. Merebahkan tubuh remuk lelahnya diatas kasur hotel dengan perasaan nyaman.

'Kring'

Damian membuka matanya yang terpejam saat deringan ponselnya terdengar dari dalam saku celana bahannya, mungkin Helena yang tengah mengirimkannya pesan, seharian ini Damian sama sekali belum menyentuh benda pipih itu, belum mengirimkan kabar atau telepon pada Helena.

Dahinya mengernyit bahwa bukan Helena lah yang mengirimkannya pesan melainkan nomor tidak dikenal itu lagi yang mengirimkannya sebuah foto. Niat Damian tidak ingin membuka kolom pesan tersebut, namun rasa penasaran membuncah dirinya, penasaran foto apakah si nomor tidak dikenal ini kirimkan, setahu Damian. Helena sudah beberapa hari ini tidak keluar rumah atas perintahnya.

"Si*lan! " maki Damian saat foto itu sudah di download nya, di sana terpampang jelas foto Helena yang diambil dari belakang dengan seorang laki-laki yang tidak di kenalinya memeluk bahu Helena dari belakang, posisi keduanya sangat dekat dan intim, dan itu membuat Damian mengeram kesal.

Dia mencari kontak Niko untuk dia hubungi secepatnya, "Halo."

"Halo, iya, pak? Bapak ada perlu sesuatu? " tanya Niko yang berada di samping kamar Damian, laki-laki itu baru saja ke luar dari kamar mandi sehabis membersihkan diri.

"Pesan kan saya tiket pesawat untuk besok pagi, saya mau pulang secepatnya. " pinta Damian cepat dengan nada tidak ingin dibantah.

"Hah? Besok kita masih ada pertemuan sama klien untuk membahas kerja sama kita, pak. "

"Kamu yang urus semuanya, pokoknya besok pagi saya sudah harus pulang ke Jakarta! "

Dan..

'Tut'

Panggilan telepon tersebut langsung di matikan begitu saja oleh Damian, nafas laki-laki itu terlihat memburu masih teringat akan foto Helena bersama seorang laki-laki yang memeluknya dari belakang.

"Awas saja kamu Helena besok, karena sudah berani membantah perintah ku dan bertemu dengan seorang laki-laki dibelakang ku. "

•••••••

Sementara di tempat lain, Helena terlihat termenung di kamarnya saat dirinya baru saja tiba di rumah. Dirinya memikirkan kembali ucapan laki-laki itu yang mengatakan bahwa temannya lah yang sudah menjual Helena pada laki-laki itu, Helena shock dan tidak percaya.

Kira-kira siapakah temannya yang sudah dengan tega menjualnya, Helena pastikan itu bukanlah Tari pelakunya, teman baiknya. Tapi, apakah itu Sera? Bukannya wanita itu yang mengajaknya ke hotel dan memintanya untuk minum minuman alkohol?

Bila, iya. Apa alasan wanita itu menjebaknya seperti ini? Helena tidak mengingat atau merasa pernah memiliki masalah dengan Sera, dirinya akan bertanya pada Tari besok.

Helena menghembuskan nafas panjang setelahnya, dia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas kasur, tangannya dengan lincah bergerak di atas layar benda pipih itu, dahinya mengernyit saat pesannya yang dikirim kepada Damian tidak ada balasan satupun dari laki-laki itu.

"Tumben sekali dia tidak membalas satupun pesan dariku, apalagi sekarang sudah jam sepuluh malam, apa dia masih sibuk bekerja atau sudah tertidur? " gumam Helena keheranan, dia mencoba menghubungi Damian namun tidak di angkat.

"Mungkin saja dia sudah tidur, sebaiknya aku juga tidur sekarang. "

Helena menyimpan ponselnya di atas meja nakas, menarik selimut dan mulai tertidur dengan nyaman.

••••••••

Keesokan paginya, setelah menyelesaikan sarapan pagi yang terlambat. Helena kini tengah menyiram tanaman bunganya saat jam sudah menunjukkan pukul sembilan setengah sepuluh pagi, terdengar senandung ringan keluar dari mulutnya.

Hingga senandung merdu itu berubah jadi pekikan kaget saat tangan kirinya tiba-tiba saja ada yang menarik dari belakang.

"Damian?! " kaget Helena melihat keberadaan Damian yang ternyata pelaku menarik tangannya tadi, "Kamu udah pulang? Kok cepat banget?! "

Damian menaikkan alisnya dengan tatapan sinis yang dia layangkan pada Helena setelah mendengar ucapan wanita itu barusan. "Kenapa? Kaget? Gak senang karena kepulangan aku di rumah ini tidak sesuai dengan keinginan kamu? Jadi kamu gak bisa bebas lagi untuk keluar keluyuran kemana aja dan bertemu sama laki-laki di luar sama?! "

"Hah? Kamu ngomong apa sih, ngawur banget! Aku kapan bertemu sama laki-laki lain? Kamu gak usah nuduh aku sembarangan kayak gitu! " kesal Helena dituduh begitu oleh Damian dengan tiba-tiba, laki-laki itu baru saja tiba di rumah dan dengan seenaknya menuduhnya sembarangan.

Damian terkekeh sinis, dia dengan cepat mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan foto Helena yang dikirimkan oleh nomor tidak dikenal semalam.

"Ini, kamu masih aja mengelak setelah adanya bukti nyata ini? Masih berani kamu bilang aku asal nuduh? Gimana rasanya pelukan sama laki-laki lain dibelakang suami yang lagi kerja jauh, hmm? Seru? Kamu bukannya aku suruh untuk diam dulu di rumah sebelum aku nemuin siapa pelaku yang sudah menguntit kamu selama ini–

–berat banget ya kamu untuk patuh dengan omongan aku? Aku tau kamu masih ragu sama sikap aku yang sekarang, tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya pergi sama laki-laki lain di luar sana, apalagi perginya ke hotel! Kamu waras, aku tanya?! " nafas Damian memburu setelah semua lontaran tajam dia berikan pada Helena.

Sementara wanita itu sudah berderai air mata mendengar ucapan tajam dengan nada kecewa dari Damian, dia menggeleng kuat kepalanya, menolak semua tuduhan Damian padanya, ini hanya sebuah kesalah pahaman.

"Kamu salah paham, Damian. Itu, aku di jebak! Laki-laki itu aku tidak kenal siapa dia, dia tiba-tiba saja sudah di belakang aku dan memeluk bahu aku tiba-tiba dari belakang. " ujar Helena berusaha menjelaskan.

Damian melipat kedua tangannya di atas dada, walau kecewa. Dia tetap harus mendengar penjelasan dari Helena, takut masalah ini hanya sebuah kesalah pahaman darinya. "Terus kenapa kamu bisa ada di hotel? Kamu bukannya udah aku suruh untuk tidak keluar rumah dulu untuk beberapa saat sebelum pelaku yang menguntit kamu sudah aku ketemu. "

Helena menghembuskan nafasnya terlebih dahulu, mengatur pernapasannya yang tadi sempat terhimpit. "Tadi malam aku keluar karena di ajak teman aku ke hotel itu, percaya sama aku, Damian. Malam itu aku sedikit mabuk karena sehabis minum minuman alkohol yang di kasih Sera, saat itu aku dibawa Sera ke salah satu kamar karena kondisi aku yang tiba-tiba pusing, di pertengahan perjalanan. Sera tiba-tiba saja meminta izin untuk ke toilet dan menyuruh aku sendirian menuju kamar, saat aku hendak membuka kunci pintu kamar, dari belakang laki-laki itu tiba-tiba saja muncul dan memeluk aku, aku seriusan gak tau dan kenal siapa dia–

–tapi laki-laki itu bilang kalau aku udah dijual sama dia. " jelas Helena panjang lebar, tidak ada satupun yang dia lewatkan, semuanya dia ceritakan dengan detail.

Damian mengerutkan dahinya mendengar penjelasan Helena pada akhir katanya, "Dijual? Siapa yang sudah menjual kamu sama laki-laki itu? " tanyanya dengan bingung, emosinya naik saat tau bahwa ada seseorang yang tengah menjual istrinya pada laki-laki tidak jelas.

"Aku juga gak tau, tapi katanya yang sudah menjual aku sama dia adalah teman aku sendiri, tapi pertanyaannya siapa teman aku yang sudah tega menjual aku? Ada motif apa dia melakukan itu sama aku? "

" Teman kamu? " kaget Damian, "Kurang aja! Ada berapa teman kamu yang di hotel semalam? Pasti salah satu dari mereka lah dalangnya."

"Ada tiga orang, Tari, Lucia dan Sera. Tapi kalau Tari, itu sangat tidak mungkin, dia sahabat baik aku Damian, dia gak mungkin dengan tega melakukan hal keji seperti itu. " ujar Helena membela Tari, dirinya yakin seratus persen bahwa bukan Tari lah pelakunya.

"Kenapa tidak mungkin? Helena kamu jangan terlalu polos dan percaya begitu saja, berteman bertahun-tahun bukan berarti dia baik. Sebelum ada bukti nyata siapa pelaku yang sudah menjual kamu, untuk sekarang kita mengeklaim dulu kalau mereka adalah pelakunya sebelum ada bukti nyata siapa pelaku yang sebenarnya, dan untuk sekarang ini aku minta sama kamu untuk tidak keluar rumah dulu selain sama aku, dan juga jangan dulu bertemu dengan teman-teman kamu untuk saat ini, baik Tari sekalipun, untuk saat ini dia masih menjadi pelaku sementara. " ujar Damian, memotong ucapan Helena yang hendak mengelak saat dirinya mengecap Tari sebagai pelaku atas kejadian yang menimpa Helena semalam.

Helena menghembuskan nafas, tidak mengelak atau menyela kembali ucapan Damian. Untuk saat ini, pelaku sebenarnya belum dia dapatkan, walau otaknya sudah tertuju kepada Sera lah yang sudah menjebaknya semalam. "Kamu sekarang udah gak marah lagi sama aku, kan? "

"Siapa bilang kalau aku gak marah sama kamu? Walau sudah terbukti kamu tidak menemui laki-laki itu atau mempunyai hubungan dengannya, aku masih kesal sama kamu yang sudah melanggar perintah aku untuk tidak keluar rumah terlebih dahulu, padahal itu semua untuk kebaikan kamu sendiri. "

"Maafin, aku. Aku janji gak akan mengulangi kesalahan seperti semalam lagi. " ujarnya bersungguh-sungguh.

Namun, Damian terlihat masih kesal, laki-laki itu berlalu pergi begitu saja meninggalkan Helena yang menunduk sedih.

"bodoh kamu, Helena. lihat sekarang Damian marah kepada mu. "

aku baca baca komentar kalian di cerita Helena ini yang kesal dan greget sama karakter Helena yang terlalu polos, jangan marah-marah ya, aku sengaja buat karakter Helena begini biar ceritanya gak begitu flat saat bacanya.

kalian jangan bosan bosan ya sama cerita Helena ini, jangan pada kabur ke tempat lain😭😭😭

btw, aku mau sedikit curhat mengenai part cerita Helena ini. dari beberapa cerita novel Toon lain yang aku lihat dan baca, part cerita mereka tu banyak banget, bahkan ada yang partnya sampai seratus part begitu.

aku galau banget soal berapa part cerita Helena nanti, soalnya aku sedikit ragu untuk membuat cerita sampai seratus part begitu, bahkan untuk part delapan atau sembilan puluh aku sangat ragu.

menurut kalian, kalian sukanya cerita part banyak kayak yg aku jelasin di atas atau part dikit kayak lima atau enam puluh part begitu? komen dong.....

1
Mila Alpajeri
yaa ampun hel Tuhan udh baik ngabulin permintaan lu sblm wafat gak bakalan mau sama damian lgi..eh lu mlah tetep milih dizona yg sama kehidupan pertama lu dgn hidup ama damian...rada2 emang
Kaka v
haduhh ceroboh mu ini Helena akan membuat mu menuju kematian lagi😪
Kaka v
jangan percaya helena,bulllsit
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus👍👍👍
Zulfan Hadi
siangkat amat tour., lm upnya
Sandri Ratuloly: sorry, lagi sakit soalnya jadi otak kadang susah berpikir
total 1 replies
Yusni
kenapa helena kecelakkan lagi thor
Sandri Ratuloly: biar dramatis aja
total 1 replies
Uthie
Harus di selidiki itu, sebenarnya itu telp siapa yg suka menteror Helena 💪🤨
Uthie: untungnya udah keciduk yaa... 😏
Sandri Ratuloly: si Trissa suka sama Damian btw
total 3 replies
Erlita Yuki
👍👍👍🥰🥰
Evi Ariani
👍👍👍👍👍👍
Uthie
btw.. itu Helena kenapa juga Thor??? apakah jiwa nya akan tertukar lagiii??? 😁😁
Sandri Ratuloly: malas banget kalau Helena berpindah jiwa lagi, jadinya gak bakal ada ujungnya
total 1 replies
Levhiosha Levhiosha
bgus crta ny 👍🏻 tlong d percepat ding jln crta ny
Aulia
cepat jg Helena luluh nnti bucin cuma bentar abis itu disakitin LG ma Damian pasti
Aulia
jngn lngsung cepat luluh ingat LG kta2 terahir Damian yg sangat menyakitkan itu😌
Lili Inggrid
lanjut
Uthie
Jangan2 Helena hamil .. terus keguguran tuhhhh 😢
Sandri Ratuloly: 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
ntsyady07
astaga semoga Helena gapapa deh, di tunggu part selanjutnya kak
ntsyady07
delila aja kak gapapa yang di buat meninggoy jangan Helena maupun Damian
Sandri Ratuloly: 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
total 1 replies
ntsyady07
astaga, waktu itu Damian yang di kirim foto Helena selingkuh sekarang Helena, musuh mereka banyak banget
ntsyady07
masih saja sih delila ini! pelakor harus di empaskan!!
Sandri Ratuloly: udah mau di hempaskan itu
total 1 replies
Arieee
ayo Niko gercep singkirin ulat bulu 😡😡😡😡😡😡😡😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!