Terjebak Dalam Novel

...Bismillahirrahmanirrahim....

...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...

...بسم الله الر حمن الر حيم...

...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....

...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...

...🍒Selamat membaca semua🍒...

Hai semua terimakasih buat kalian yang udah baca novel ini sampai sejauh ini. Tenang aja sebentar lagi masalah Jia akan selesai kok dalam kehidupan keluarga Baskara tinggal beberapa bab lagi sabar ya, heheh😆

Di tengah gemerlap kota yang sibuk, sebuah hotel mewah berdiri megah, menyuguhkan nuansa kemewahan dan kenyamanan yang tak tertandingi. Malam ini di hotel mewah tersebut sebuah acara sedang diselenggarakan, hotel indah nan mewah tersebut menjadi tuan rumah bagi sebuah acara gala amal yang dibuat semegah mungkin untuk menarik perhatian para tamu undangan yang berpengaruh di kota.

Ruang ballroom hotel, yang dihiasi dengan kristal-kristal gantung berkilauan dan karpet mewah berwarna merah tua, dipenuhi dengan undangan VIP, pengusaha ternama, dan selebritas. Suasana begitu elegan, dengan pencahayaan lembut yang menambah kesan mewah namun tetap hangat.

Acara gala amal untuk kepentingan sosia dibuat semakin menarik diselenggarakan dengan penuh kesempurnaan.

Di luar ballroom, meja-meja makan yang dihiasi bunga segar dan lilin aromaterapi siap menyambut para tamu yang ingin menikmati santapan lezat. Chef ternama yang diundang untuk acara ini menyajikan hidangan eksklusif, mulai dari foie gras, hidangan laut segar, hingga menu penutup yang menggugah selera.

Para tamu yang hadir juga dimanjakan dengan berbagai hiburan yang membuat hati senang. Sebuah orkestra simfoni memainkan musik klasik yang menenangkan, sementara para tamu berbaur dan berbincang di samping meja-meja kecil yang didekorasi dengan indah.

Layanan concierge hotel yang sigap memastikan setiap kebutuhan tamu undangan yang datang terpenuhi, dari memesan minuman hingga memberikan informasi tentang acara yang berlangsung.

Selama acara, hotel juga menyediakan ruang khusus bagi para tamu untuk menikmati perawatan spa eksklusif, yang dirancang untuk membuat mereka merasa rileks dan segar. Pemandangan luar jendela yang menghadap ke kota berkilauan semakin memperkaya pengalaman menginap mereka.

Di salah satu kamar, di hotel tersebut seorang gadis sedang menatap dirinya dari pantulan cermin. Dia sengaja mengunci pintu kamar hotel miliknya agar tidak ada orang lain yang masuk.

"Ini gila sih, kenapa mereka tidak memberitahuku, Jia malam ini ada acara gala amal. Aku tidak tahu nasib apa yang akan menimpaku di acara ini. Karena seingat ku dalam cerita Jia dipermalukan di acara gala amal oleh Sania dan puncaknya nanti dihari anniversary Raka dan Jia, dia akan diusir oleh kakek Baskara," perempuan itu Jia. Dia menghembuskan nafas kasar.

Dia merasa hari-hari di dalam dunia novel terasa lebih lambat baginya. Tidak tahu nasib apa yang akan menimpanya malam ini.

"Sebentar sepertinya ada yang aku lupakan."

Sejenak Jia mengingat sesuatu yang cukup penting untuk acara malam ini. Sampai tidak salah dia tersenyum terlihat senang mungkin sudah mengingat apa yang dia lupakan.

"Aku ingat! Malam ini Jia berusaha bunuh diri, tapi dalam cerita seperti ada yang aneh. Sepertinya harus membiarkan alurnya berjalan sesuai cerita asli untuk malam ini. Kita akan lihat sebenarnya Jia benar-benar bunuh diri atau seorang menjebaknya."

Tok...

"Nona Jia, acara sebentar lagi akan dimulai," ucap seorang petugas dari luar kamar.

Sura ketukan pintu dan pemberitahuan dari petugas hotel terpaksa membuat Jia harus keluar dari kamar hotel.

"Aku akan segera menyusul."

Hari ini Jia cukup bingung karena Raka sekalipun tidak bersamanya, padahal pria itu sudah beberapa hari ini selalu menempel pada Jia, anehnya Gita sebagai ibu dari Raka juga seperti tidak mempermasalahkan ketidak berada Raka disamping Jia. Biasanya kemanapun Raka pergi akan selalu memberitahu Jia sejak hubungan mereka membaik dari sebelumnya.

Selain itu bisanya Gita akan selalu marah pada Raka jika Raka tidak bersama Jia setelah tidak ada kegiatan diluar. Apalagi dia mengetahui hubungan menantu dan anak sulungnya sudah membaik.

"Sepertinya ada sesuatu yang aku lewatkan, baiklah Jia malam ini sepertinya ada yang akan membuatmu malu. Maka aku akan membalas lebih parah lagi dari apa yang lakukan untukku."

Jia keluar dari kamar menuju tempat acara gala amal diselenggarakan di hotel itu juga. Ketika keluar dari kamar Jia bisa melihat banyak orang dengan pakaian mewah berlalu lalang.

"Sepertinya cukup menarik, ayo kita lihat Jia apa yang akan terjadi."

Baru saja melangkah seorang mengandeng tangannya mesra, Jia menoleh kesamping mendapati Raka yang sedang tersenyum padanya mau tidak mau Jia membalas senyum Raka.

Keduanya berjalan menuju tempat acara gala amal diselenggarakan oleh keluarga Baskara. "Aku tidak sabar dua hari lagi anniversary kita akan tiba," ucap Raka pada Jia yang diajak mengobrol tidak menanggapi.

Jia sibuk menatap setiap sudut tempat di hotel itu yang terlihat sangat mewah begitu membuat mata Jia berbinar-binar, setiap tempat dihiasi dengan berbagai pernak-pernik yang mewah membuat Jia benar-benar takjub akan dekorasi di hotel.

Mendapati Jia yang sangat mengagumi dekorasi untuk acara gala amal membuat Raka tersenyum. "Kamu tenang saja acara anniversary kita akan dibuat lebih bagus dari ini," ucap Raka mantap.

Perkataan Raka membuat Jia menatap suaminya itu. "Benarkah? Kamu tidak bohong."

"Tentu saja untuk apa aku berbohong padamu." Jia tersenyum kecil menanggapi perkataan Raka.

Hingga mereka tiba di tempat acara para tamu undangan menyambut kedatangan Jia dan Raka.

"Inikah cucu dan menantumu yang akan mengadakan anniversary mereka dua hari lagi tuan Baskara?" tanya salah satu keturunan keluarga kaya.

"Benar sekali tuan," jawab Baskara senang.

Mereka terlihat berbincang-bincang sebentar sebelum acara resmi dimulai sesekali mereka tertawa bersama begitu pula Jia yang ikut tertawa bersama yang lain. Tanpa Jia sadari sejak tadi ada beberapa orang yang terus mengamatinya sejak dia keluar dari kamar hotel.

Adu dua perempuan yang mengamati Jia dari tempat beberapa dan ada pula beberapa laki-laki yang terus mengamati gerak Jia.

Sania salah satu dari mereka, dia menatap Jia dari kejauhan penuh akan kebencian yang mendalam padahal selama ini sekalipun Jia tidak pernah mencari gara-gara pada Sania.

Melihat Jia bisa tertawa senang dan bahagia membuat Sania semakin membenci Jia. Dia yang terus mengawasi Jia melihat Jia meninggal keramaian membuat Sania menyuruh orangnya untuk mengikuti Jia.

Jia sendiri berjalan menuju toilet saat acara dimulai, dia memang sengaja melakukan itu ingin tahu apakah plot hari ini akan berjalan sesuai cerita.

Saat berjalan menuju toilet Jia merasakan ada yang mengikutinya. "Sepertinya memang berjalan sesuai plot dan mereka sudah bergerak rupanya cepat sekali," gumam Jia sekilas dia tersenyum lalu tak lama wajahnya kembali datar.

"Lakukan dengan cepat dan buat dia seolah-olah seperti bunuh diri."