NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Pewaris Playboy

Terpaksa Menikahi Pewaris Playboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Tina Mehna 2

Sebuah pernikahan dari kedua konglomerat terpengaruh di negara Willow. Keluarga Edvane yang menjadi keluarga terkaya kedua di negara itu, mempunyai seorang putri pertama yang bernama Rachel Edvane. Dia gadis sederhana, suka menyembunyikan identitasnya agar bisa berbaur dengan masyarakat kalangan bawah, Cantik, Mandiri, dan seorang atlet beladiri professional namun karena masa lalu yang buruk, dia tidak pernah mempercayai pria lain lagi samapi dia dipaksa oleh ayah nya (Rommy Edvane) untuk menikah dengan Putra pertama keluarga Asher yang dimana keluarga paling kaya dan paling terpengaruh di negara Willow. Namanya Ayres Asher, di depan keluarganya Ayres seorang anak yang sangat berbakti, baik hati serta sangat tampan. Namun nyatanya, diluar itu dia adalah pria nakal, playboy dan suka foya-foya dan gila perempuan, Rachel yang mengetahui sifat Ayres tidak tinggal diam. Rachel memutuskan untuk tetap menikah namun diam-diam memberi syarat-syarat tertentu pada pernikahan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tina Mehna 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11. POV Ayres. TMPP

(Di dalam sebuah bar terkenal di kota Willow)

Suara keras speaker dengan music DJ beriringan dengan sorakan-sorakan para penikmatnya di bawah gemerlap nya lampu dance floor itu. Di satu sisi lain, terdapat tempat para VIP khusus terdapat 3 orang pemuda yang sedang bersenang-senang di dalamnya.

“Ayres! Hey!”

“Ada apa?” jawab ku sembari menikmati goda*n wanita di sampingku.

“Minum lagi tuan, Aduh bertambah bidang sekali d*da tuan,” ucap wanita sebelah kanan dengan perlahan mer*ba ku.

“Tentu saja, ku harus selalu melakukan pull up agar tak ada kekurangan dalam tubuhku.”

“Tuan, kenapa tuan sangat tampan. Tuan, sepertinya aku ingin sekali disentuh tuan,” Ucap wanita sebelah kiri ku.

“Aku tak menyentuh semua wanita tapi kalau wanita ingin ku sentuh pasti akan ku sentuh,” Jawabku lalu menyentuhnya.

Wanita itu terlihat menikm*ti nya, namun semua itu di selesaikan singkat oleh ocehan penasaran temanku.

“Haaaishh, kamu begini bagaimana dengan wanita dari keluarga Edvane itu? Hmmm, apa dia akan menerima lamaran mu?” tanya penasaran Sandy padaku.

Aku yang mendengar gangguan itu kembali menarik tangan ku yang sedang menggelitik pinggang wanita di samping ku.

“Oh iya benar itu, Aku dengar dari Ibuku kau akan menikahi wanita dari keluarga Edvane. Apa benar?” Sambung Arion bertanya padaku.

“Ya, mau tak mau ku harus menikahinya. Dia harus bisa menerima semua sikapku juga.”

“Hahaha, tapi aku dengar wanita itu tidak pernah keluar dari rumahnya. Semua konglomerat tidak ada yang pernah melihat wajahnya. Ada yang mengatakan bahwa wanita itu berwajah cantik tapi juga yang mengatakan bahwa dia seperti putri kecil papa yang pemalu” celoteh Sandy lagi.

“Bagus lah kalau dia cantik. Dia mampu menyeimbangkan ketampanan ku.”

“Percaya diri sekali kau Ayres! Bagaimana kalau wanita itu jelek? Apa kamu mau berhubungan b*dan dengannya? Hahaha” Ledek Arion lagi padaku.

“Haha aku ragu kalau dia akan jelek. Yang akan ku pastikan pertama kali adalah dia harus jatuh cinta padaku pada pandangan pertama. Setelah wanita jatuh cinta, mereka seringkali bodoh dan merelakan apapun hanya untuk seseorang yang dia cintai.”

Setelah percakapan itu, aku jadi berfikir sekaligus penasaran dengan wanita itu. Seberapa malunya dia? Seberapa besar asetnya? Atau seberapa cantiknya dia? Kenapa keluarga ku sampai bisa memilihnya untuk di pasangkan dengan ku yang sangat tampan ini.

Selepas ku bersenang-senang, ku kembali kerumah untuk beristirahat. Hingga sampai esok kan harinya, wanita itu masih menjadi tranding topic pembicaraan orang tua dan seisi rumah ini.

“Apa sudah ada kabar tentang lamaran kita pada keluarga Edvane?” Tanya Papa.

“Belum, Kan baru kemarin pa. Rachel pasti masih berfikir tentang hal itu.” Jawab mama.

“Pa, ma. aku dengar Putri keluarga Edvane itu sangat pemalu ya? Setiap ada pesta kenapa dia tidak pernah datang? Yang selalu datang hanya adiknya saja.” ucap adikku sangat penasaran.

“Pemalu? Fakta nya Rachel bukan seorang pemalu. Dia itu aktivis jadi ya pantas saja selalu sibuk. Para aktivis itu seringkali tidak suka dengan pesta mewah, mereka lebih menyukai lingkungan sekitar daripada harus berada di pesta.” Jawab mama membela.

“Benarkah? Aktivis apa itu?” tanya adikku yang satunya.

“Hmm, tidak tau. Kata tuan Edvane begitu.”

“Mama sudah pernah bertemu dengan Rachel itu?” makin penasaran lah adikku Noah.

“Belum lah,”

“Lalu kenapa mama dan papa bersikukuh menikahkan kak Ayres dengan Rachel itu?” makin lebih penasaran lagi Liam.

“Kenapa kalian sangat penasaran akan hal itu hem? Kalian yang akan menikah atau aku?” Sahut ku tak tahan dengan obrolan mereka.

“Ya, hanya penasaran saja kak. Wanita seperti apa yang di pasangkan dengan pria nakal seperti mu,”

“Apa? Kau mau ini?” Ku kepalkan tanganku dan menunjukannya pada mereka.

“Haha, mana kena haha.”

Aku berdiri dan menjitak kepala adikku Liam.

“Awww huhu. Maa, paa.. lihat Ayres?” adu dia pada mama dan papa.

“Haha, kena jitak kau haha..” Noah menertawakan perihal jitak menjitak itu.

“Aduh sudah sudah. Dengar ya, Mama dan Papa memilih Rachel pasti ada alasannya. Pokoknya kalian tidak perlu penasaran karena apa itu. yang pastinya, Rachel adalah calon Istri yang terbaik untuk kakak kalian. Sudah ya, jam berapa ini? Apa kalian tidak ke kampus?”

"Ya, sebentar dong." Jawab nya terlihat kesal.

Setelah sarapan bersama, Aku dan papa bersama pergi ke pusat perusahaan keluarga kami.

“Ayres, kamu kendalikan dan awasi 10 perusahaan kita. Papa mau kamu Menyusun laporannya dan paparkan dalam rapat besok.” Perintah papa padaku.

“Ya pa,” jawabku menurut.

Aku pergi ke ruangan ku kembali dan mengajak asisten ku Ryan agar pergi ke tempat-tempat itu.

“Ryan, pegang ini. Hari ini ku akan mengunjungi itu semua nya. Catat dan buat laporan tentang itu." Ucap ku melemparkan map kuning padanya.

Aku mengambil ponsel dan dompet ku. ku lihat dia sedang membaca tulisan dalam map itu.

“Baik tuan muda, mari kita langsung saja berangkat sekarang.”

(Di dalam mobil)

Ku teringat akan wanita dari keluarga Edvane itu. Kenapa dia bisa-bisa misterius begini? Ku jadi penasaran mengenai nya.

“Ryan, tolong kamu suruh orang untuk mencaritahu tentang wanita dari keluarga Edvane yang bernama Rachel Edvane. Segalanya beritahu padaku. Mulai bagaimana wajahnya, apa kesibukannya, dan lainnya. Selidiki diam-diam jangan sampai ketahuan.” Perintah ku pada asistenku.

“Baik tuan muda.”

Setelah asisten ku mengiyakan, dia langsung memerintahkan bawahannya. Kini ku tinggal menunggu saja hasil nya.

Beberapa saat kemudian, aku sampai di perusahaan pertama milik keluarga ku. Ku masuk dengan membusungkan dadaku agar terlihat jantan dan terutama agar bisa menarik para wanita di sini.

“Aaaaaa..” ku dengar suara jeritan wanita yang antusias dari kejauhan.

“Suara apa itu?”

“Itu suara para wanita di gedung pabrik tuan muda. Anda bisa lihat di sebelah kanan sana.”

Ku lihat kearah kanan ku, benar saja. para wanita berdesakkan menempel jendela untuk melihatku. Aku pun melambaikan tanganku pada mereka.

“Aaaaaa tampan sekali…” teriak mereka sejadi-jadinya.

Tiba-tiba ada segerombolan orang yang keluar dari kantor dengan membawa kalung bunga.

“Selamat datang tuan muda. Kami merasa sangat terhormat bisa bertemu dengan tuan muda. Perkenalkan saya Daniel manager di sini.” Ucap pria berpakaian rapi yang memimpin di depan tadi.

“Terima kasih atas penyambutan nya.” Jawab ku.

Seorang wanita cantik tersenyum manis pada ku dengan membawa kalung bunga dan mendekatiku. Aku tersenyum balik padanya, namun pipinya seketika memerah dan wajahnya menunduk. Ketika dia di hadapan ku, dia dengan malu mengalungkan itu padaku. Aku tersenyum lagi dengan menengok ke bawah tepat mata wanita yang sedang menunduk itu.

“Kau tidak apa-apa?” tanya ku.

Dia kaget dan pipinya semakin merah lalu dia berbalik dan berjalan cepat namun tiba-tiba dia jatuh pingsan.

“Bawa dia ke unit Kesehatan.” Perintah Daniel pada semua nya.

Mereka membawa wanita itu ke arah timur. Lalu aku melanjutkan kunjungan ku di perusahaan pertama. 2 jam kemudian, aku pamit dan masuk kembali ke dalam mobil untuk berkunjung ke perusahaan yang kedua.

Bersambung...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!