Kisah dua legenda hidup yang merubah dunia dan menjadikannya tempat abadi untuk semua orang tersenyum. Dunia yang diberikan keabadian atas selesainya semua persoalan-persoalannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juan Aziz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kenangan
Di suatu waktu yang berawal dari perjalanan bertemu nya berbagai kelompok orang-orang sering kali akan membuat kenangan di beberapa momen itu tanpa kita sadari.
Untukku sendiri memberi hadiah untuk
orang-orang yang telah bersamaku adalah ucapan terima kasih yang tulus.
Di berbagai macam peradaban dengan bergantinya orang-orang di sekitarnya memberi kenangan adalah bentuk rasa hormat itu sendiri. "Kenangan dengan kesan baik."
Dengan itu ikatan terbentuk dan melanjutkannya dengan orang-orang setelah mereka sendiri. Untuk mengenang momen yang terjadi kala itu.
Pagi hari saat aku terbangun selalu saja sejuk terasa udara di sekitarku yang kurasakan, seperti ingin tidur lagi, berguling ke kanan dan ke kiri merasa tidak mau untuk keluar dari tempat tidur ini. Sering kali menempelkan daguku hingga tenggelam di bantalan lembut dan nyaman ini.
Malas nya. Aku pikir akan bangun sebentar membuat teh hangat dan mengambil beberapa camilan, memandangi sekitar tempat di halaman rumah ini. Pepohonan yang basah, daun-daun yang di atasnya terdapat embun pagi menempel, burung-burung yang kembali dari mencari beberapa makanan untuk
anak-anak mereka. Kucing-kucing yang menyelimuti diri dengan badan mereka sendiri; tidak mempedulikan orang lewat karena terlalu nyaman dengan tidurnya.
Menikmati waktu di pagi hari sudah menjadi keseharianku tanpa terburu-buru oleh persoalan lain, memakan camilan setelahnya meminum sedikit demi sedikit teh hangat yang aku buat. Mengantuk sekali rasanya udara yang menyentuh halus tubuhku, tarikan nafas yang begitu segar ini. Kalau aku tiduran kurasa akan cepat terlelap begitu saja seperti kucing.
Untuk menghindari itu aku membaca beberapa buku dan membuka catatan, aku pikir bekerja di perusahaan sebagai karyawan untuk beberapa waktu kedepan akan menambah hal baru, bekerja di toko itu membosankan hanya menunggu setiap hari tidak ada persoalan yang menarik yang melibatkan pengetahuan khusus. Yah aku juga tidak menyukai bekerja di toko ataupun pekerjaan yang memiliki banyak waktu untuk menunggu. Di saat pertama kali mungkin terasa ringan hanya menanti waktu pemberian pendapatan; namun sangat membosankan.
Bekerja di kebun dengan pemilik atau
orang-orang desa terasa lebih baik karena selalu ada hal baru untuk di kerjakan sendiri maupun menyelesaikan persoalan bersama.
Bekerja di pelayanan masyarakat juga tidak menarik, aku ingin hal baru untuk di kerjakan.
Aku jadi mengerti kenapa orang-orang yang bekerja di perpustakaan itu begitu menikmatinya karena pengetahuan selalu berkembang mereka selalu menemukan hal baru, menata buku hanya bagian dari kebersihan tempat dan kerapian tempat.
Mereka memiliki tempat dengan buku yang berisi pengetahuan yang selalu berganti dan berkembang setiap waktunya.
Aku pernah bertanya kepada seseorang seperti mereka apa kamu tidak ingin bekerja di tempat lain, seperti berpetualang?, menjadi kesatria?, melatih para penjaga istana?.
Mereka dengan merasa kesal karena waktu membaca buku nya diganggu oleh orang sepertiku menjawab apa ada pekerjaan yang lebih baik dari ini? Apa aku bisa mengetahui banyak hal rumit yang selalu berkembang tanpa aku melakukannya? Apa aku bisa membuat sejarah yang para legenda itu ciptakan tanpa melakukannya?
Aku berpikir sebentar, tidak lupakan; sungguh tidak ada pekerjaan yang lebih baik untuk penjaga perpustakaan sepertimu di luar sana, tidak ada. Maaf!, mengganggu waktumu aku akan pergi sekarang.
Menunggu waktu di pagi hari ini dengan membaca beberapa buku untuk mendapat pandangan tentang aku mau melakukan pekerjaan apa nantinya. Mencatat hal yang menurutku menarik untuk di lakukan, juga memikirkan aku akan membuat taman bunga seperti apa saat waktu melakukan pekerjaanku dengan pemilik kebun nanti. Untuk memberi kesan yang baik di masa tua nya; dengan menjadikan itu kenangan untuknya.