"Aku membutuhkan kehangatan dan kau menginginkan keturunan, aku rasa itu impas tidak perlu melibatkan apapun termasuk perasaan, karena aku sudah bersuami dan kau juga kakakku!." Ucap seorang wanita berparas jelita pada pria di hadapannya.
"Kau memilihku maka ku pastikan seluruh hidupmu adalah milikku juga." Kageo Matthew.
Begitulah hubungan ini dimulai..
Setelah kepergian ibunya Amora melakukan banyak hal untuk membalas pengkhianatan, namun setelah dua tahun papanya menikah lagi, ia terpaksa harus kembali pulang atas permintaannya untuk berkumpul dengan keluarga baru.
Bertemulah Amora dengan sosok kakak tirinya pria tampan blasteran Asia-Eropa, sosok pria yang tak ingin ia temui lagi namun kini malah menjadi bagian dari keluarganya.
Lantas bagaimana kelanjutan kisah mereka?
.
.
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
Malam pukul 21.00
Amora menancap gas mobilnya meninggalkan pelataran perusahaan Matthew Dynamic untuk pulang.
Sementara itu tanpa sepengetahuannya, Kageo dan Kei menatap kepergian Amora dari dalam mobil hingga hilang dari pandangan.
Kei beralih melirik sahabatnya yang tampak lemah dan frustasi, menutup wajah tampannya dengan tangan.
"Aku sudah melewati batas karena ego ku sendiri, dia pasti tak menyukainya." Lirih Kageo.
"Aku tahu bro kau menginginkannya, tapi apa kau juga sudah mengutarakan akan hal itu terhadap Amora?." Ujar Kei memastikan, frustasi juga melihat atasannya moody an karena perasaan.
Pria tampan itu menggelengkan kepala. "Aku rasa dia juga sudah tahu."
Kei menepuk jidatnya. "Sudah salah tindak, gengsi pula."
"Maksudmu?."
"Dengar, mungkin di satu sisi Amora tahu dari segala bentuk perhatian dan tindakanmu selama ini itu menunjukkan bahwa kau menginginkannya. Tapi apa? kau tak mengutarakannya langsung bro, itu salah." Jelas Andre.
"Saat ini Amora tahu bahwa kau punya kedekatan dengan Nami, dengan kau masih belum mengutarakan belum memberinya kejelasan ya pasti Amora menganggap dirimu sebagai pria yang menjadikannya mainan saja." Lanjut Andre.
"Kau salah! aku tak main-main dengannya kau tahu sendiri juga aku hampir gila." Potong Kageo.
"Ya kau jelaskan kepadanya bagaimana perasaanmu, belum kan?."
Kageo menggeleng. "Belum."
"Kenapa?." Tanya Kei, sahabatnya baru pertama kali benar-benar merasakan jatuh cinta pada seorang wanita, jadi harus diberikan arahan oleh sesepuh langsung.
"Aku berencana melakukannya setelah berhasil mengambil hati Amora, tapi di satu sisi itu mustahil karena mungkin Amora balik lagi yang melihat status kita sebagai adik kakak." Terus terang Kageo.
"Amora mengatakan itu?."
"Tidak, ini pikiranku saja."
"Sekarang mau mu apa?." Ulang Kei serius untuk memastikan.
"Amora..." Jujur Kageo dengan serius juga.
"Bukan Nami?."
"Bukan."
"Kau jadi menggila seperti ini karena melihat kedekatan Amora dengan pria lain kan? sedangkan kau tak punya hak untuk melarangnya." Ujar Kei.
"Ya, aku tak terima. Dia satu-satunya wanita yang ku inginkan. Hanya dia yang berhasil membuatku mengetahui makna dari cinta dan kasih sayang itu apa."
Kei tercengang mendengar itu. "Kau benar-benar berbeda bro, tahu sekarang yang harus kau lakukan apa?."
Kageo menoleh pada sahabatnya itu, keduanya saling tatap. Kei seolah memberi kode lewat tatapannya.
"Ya aku tahu!." Timpal Kageo. "Ini waktunya."
"Sahabatku memang terbaik." Ujar Kei yang bangga dan langsung menancap gas mobilnya membelah jalanan raya.
.
Mansion
Nami tampak senang dengan kabar yang Matthew sampaikan. "Terimakasih om aku sekarang jadi lega jika wanita itu sudah pindah dari apart Kageo."
Matthew mengangguk. "Oke, kabari papamu juga ya untuk bertemu lusa."
"Siap om.."
Matthew memiliki hubungan baik dengan papa Nami yang menjabat sebagai salah satu menteri di Jepang, maka tak heran jika hubungan keduanya sudah seperti saudara sampai menginginkan Kageo dan Nami bersatu.
"Oh iya om, aku juga ingin segera menikah dengan Kageo. Kurasa di umur kita yang sekarang sudah cukup untuk membangun sebuah keluarga." Lirih Nami mengutarakan keinginannya.
Matthew tak langsung menjawab, ia meneguk minuman yang disuguhkan oleh pembantunya. "Sudah mengobrol dengan Kageo jika kau menginginkan pernikahan?."
"Belum, tapi aku rasa Kageo akan setuju jika om mengurus semuanya."
"Kau benar, selama ini putraku tak pernah membantah. Tapi.. Untuk pernikahan ini urusan kalian berdua Nami, om tak bisa memaksa jika Kageo belum berkenan." Jelas Matthew. Walaupun ia membuat hubungan Kageo dan Nami dekat tapi untuk pasangan hidup, Matthew tak punya kendali untuk itu.
Nami tak suka dengan jawaban Matthew. "Bukannya om bilang akan menyatukan kita sampai menikah!?."
"Memang, tapi kau harus melihat Kageo juga."
Nami mengepalkan tangannya kuat, tapi ia tak menunjukkan itu ia harus benar-benar tampak baik demi menjaga image di hadapan calon papa mertua. "Oke om, aku tunggu kabar baiknya." Lanjut Nami dengan senyum manis.
"Iya.."
.
.
"Ah.. Hari ini cukup melelahkan.." Lirih Amora menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, apartemen barunya ini tak jauh dari lokasi perusahaan Kageo jadi cukup memudahkan.
Wanita cantik itu seketika teringat dengan kejadian saat di ruangan CEO utama, dengan perlahan ia menyentuh bibirnya.
Ciuman dan lum*tan liar Kageo masih terasa, pipi Amora merona saat menyadari jika bibir sexy-nya itu sedikit bengkak.
Amora guling-guling di atas kasur. "Akh bagaimana ini? kita sudah tak normal mana ada adik dan kakak tiri ciuman?."
"Iya kan ada, kita..." Lirih Mora lemas.
Jantungnya kembali berdebar jika mengingat Kageo. "Aku sudah berusaha menahan diri untuk tak terlalu jauh tapi tadi?..."
"Kau membuatku gila Kageo.."
Amora terus berusaha menstabilkan dirinya..
Dalam waktu bersamaan tiba-tiba bel apartemen bunyi, Amora sedikit terkejut.
"Siapa?."
Mora mengintip dari dalam.
Deg!
"Kageo?."
Amora bingung harus bagaimana, ia juga membaca pesan dari kakak tirinya itu lewat handphone.
"Aku tak akan marah-marah lagi, bukalah.. Ini ada sesuatu untukmu ayo kita bicara." Isi pesan.
Tak lama..
Cklek! pintu pun dibuka.
Kageo datang dengan pakaian santai, wajahnya terlihat fresh sudah pasti ketampanannya melekat.
Ia tersenyum saat Amora membukakan pintu untuknya.
"Kenapa?." Jutek Amora sengaja.
Kageo memberikan kotak makanan banyak sekali. "Kau pasti belum sempat makan, ambilah."
Amora melihat makanan itu dan tak lama akhirnya ia menerima. "Oke, terimakasih."
"Itu doank?."
Amora mengerutkan kening. "Terus apalagi?."
Kageo menggaruk kepala tak gatal. "Tak membiarkanku masuk? ayo kita bicara."
"Soal?."
"Ya masa di sini cil?."
Bersamaan dengan itu pelayan apartemen lewat dan tersenyum menyapa keduanya.
Apa yang dikatakan Kageo benar juga, tak mungkin mereka mengobrol di pintu masuk begitu. Amora pun akhirnya mempersilahkan Kageo untuk masuk ke dalam.
"Yes!!." Batin Kageo penuh semangat.
.
Bersambung
semoga saja pak Matthew tau sendiri kelakuan jelekmu...heh!
Sah2 aja kageo dan amora menikah tidak ada hubungan darah....
lanjut thor..
Biar siulet bulu nami tidak mengejar dan mengharapkan kageo lagi.....
perasaan hancuuuur dan patah hati langsung pergi dan mengadu ketuan matthew melihat kageo dan amora lg bercinta....
Bagus idemu kageo biar siulet bulu nami berhenti mengejar2mu krn berambisi dan terobsesi pgn memiliki kageo....
lanjut thor......