NovelToon NovelToon
Berbisnis Di Isekai

Berbisnis Di Isekai

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Epik Petualangan / Dunia Lain / Anime / Fantasi Isekai / Toko Interdimensi
Popularitas:907
Nilai: 5
Nama Author: Yeffa

Elise, Luca dan Rein. Mereka tumbuh besar disebuah panti asuhan. Kehidupan serba terbatas dan tidak dapat melakukan apa-apa selain hanya bertahan hidup. Tapi mereka memiliki cita-cita dan juga mimpi yang besar tidak mau hanya pasrah dan hidup saja. Apalah arti hidup tanpa sebuah kebebasan dan kenyamanan? Dengan segala keterbatasannya apakah mereka mampu mewujudkannya? Masa depan yang mereka impikan? Bagaimana mereka bisa melepaskan belenggu itu? Uang adalah jawabannya.

Inilah kisah mereka. Semoga kalian mau mendengarkannya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yeffa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Kisah Serigala yang Malang

Langit sempurna berubah menjadi awan gelap. Matahari sudah terbenam sejak tadi dan Elise masih di ruangan Bu Violet menjelaskan yang seharian mereka alami seharian ini. Tiga puluh menit berlalu, Elise menjelaskan semuanya rentetan kejadiannya. Dari rencana dua bocah itu, hingga petualangan mengasikan itu. Bu Violet berdehem melototi Elise yang mengatakan petualangan asik itu kemudian kembali mendengarkan dengan seksama membuat Elise membenarkan posisi duduknya yang canggung takut sekali akan dimarahi ternyata tidak dan kembali melanjutkan ceritanya.Bu Violet menyesap teh hangat didepannya beberapa kali dengan tetap mendengarkan Elise yang menjelaskan dengan panjang dan lebar. Diakhiri dengan helaan nafas yang panjang dan berat.

Padahal itu mudah saja bagi Elise. Selama tidak ada yang terluka bukankah masalahnya beres. Ditambah lagi mereka bukannya berkeliaran tidak jelas melainkan mencari bahan makanan tambahan untuk panti. Agar tidak ada yang namanya makan sup encer tiap hari. Bahkan kotoran mereka rasanya tidak ada ampasnya karena terlalu sering makan sup itu. Beberapa anak malnutrisi termasuk Elise sendiri. Mereka hanya sekedar hidup, bukan hidup dengan layak. Rasanya panti tidak ada bedanya dengan perkampungan kumuh di selatan desa. Elise menggerutu sendirian dalam hatinya.

"Baiklah. Ibu sudah membuat keputusan." hening sejenak sebelum akhirnya Bu Violet kembali bicara, "Kalian tidak boleh lagi pergi ke hutan itu. Terlalu berbahaya. Kalian sendiri yang bilang ada Monster Serigala disana. Belum lagi hal berbahaya lainnya."

Tunggu, bagaimana bisa tiba-tiba keputusan itu diambil tanpa pertimbangan lainnya. Bahkan tanpa sempat Elise dan yang lainnya protes Bu Violet sudah bercerita panjang dan lebar mengenai sejarah serigala perak itu. Dia disebut Fenrir.

"Dalam sebuah buku cerita kekaisaran, dikisahkan Fenrir adalah anak dari seorang dewa yang sering membuat onar dengan seorang wanita raksasa yang diramalkan akan membawa malapetaka disetiap takdirnya. Wujudnya berbentuk serigala raksasa dengan nama lain Fenrir adalah Fenris, Fenrisúlfr, dan Vanargand yang artinya tongkat harapan. Fenrir diharapkan mampu membalaskan dendam kedua orang tuanya kepada pamannya.

Hari demi hari berlalu, Fenrir mulai tumbuh menjadi sangat besar dengan sangat cepat sehingga para dewa menjadi takut. Para dewa yang takut mulai membuat tipu muslihat, dengan mengajak Fenrir melakukan sebuah permainan kecil, yaitu dengan mengikat serigala itu disebuah pohon dunia. untuk mencari tahu apakah Fenrir dapat membebaskan diri. Dengan diiming imingi jika dia berhasil akan memberinya gelar dewa baru.

Para dewa mendapati bahwa tidak ada benda yang dapat mengikat Fenrir, sampai mereka memperoleh pita berwarna perak yang dibuat oleh para dwarft. Pita ini dibuat dari berbagai macam arfetak kuno dari seluruh penjuru negeri. Ketika Fenrir tahu dia tidak dapat melepaskan diri dari ikatan ini, dia pun sadar bahwa dia telah ditipu. Sebagai balasannya, Fenrir menggigit tangan salah satu dewa hingga putus. Karena itulah dewa itu dikenal sebagai Dewa Bertangan Satu." Bu Violet kembali menyesap teh didepannya kemudian kembali berbicara.

"itulah kisah Fenrir yang dijelaskan dibuku. Sedangkan dibuku lainnya Fenrir yang merupakan sosok monster setengah dewa. Membutuhkan setidaknya 10 petualangan tingkat s untuk memukul mundur 1 fenrir." baik Elise, Rein, bahkan Luca terdiam mendengarkan kisah ini. Ini baru pertama kalinya bagi mereka mengetahui kisah ini.

"Bagaimana jika ada banyak monster sejenisnya dihutan itu. Itu hanya bagian luar hutan. Bagaimana jika kalian masuk lebih dalam dan menemukan lebih banyak monster buas dan terluka. Ibu tidak mau menanggung resiko besar hanya untuk sebuah daging. Apalagi membahayakan nyawa kalian Anak-anak. Ibu harap kalian mengerti tentang kekhawatiran ibu ini." Bu Violet khawatir. Elise menatap Bu Violet sedikit kesal, masalahnya sebuah daging itu bukanlah hanya cuma. Elise menghela nafasnya berat. Mencoba menenangkan fikirannya.

"Kami baik-baik saja Bu. Kami janji akan selalu saling menjaga dan kembali dengan selamat. Hanya ini satu-satunya cara agar kita tetap bertahan. Saya tahu bahwa donasi semakin berkurang setiap harinya. Hanya ini yang bisa kami lakukan agar bisa bertahan hidup dan membantu panti." Ucapan Luca membuat Bu Violet terkejut.

"Ba-bagaimana kalian tahu tentang itu." Bu Violet tidak menyangka jika berita itu telah bocor ke salah satu anak pantinya.

"Kami mendengarnya secara tidak langsung beberapa hari lalu. Keuangan panti menipis dan Bu Violet hendak menjual perhiasan keluarga untuk menopang kebutuhan panti. Kami berusaha yang terbaik untuk semuanya. Kami cukup mampu melindungi diri. Jadi biarkan kami pergi beberapa hari sekali ke hutan untuk mencari makan Bu." Ucap Rein menjelaskan. Elise tidak tahu mengenai hal ini membuatnya cukup terkejut tapi memilih diam mendengarkan.

Bu Violet menahan air mata yang menggenang Dimata tuanya. Dirinya merasa tidak berguna. lihatlah umur mereka barulah empat tahun tapi sudah memiliki fikiran yang sangat dewasa dan bijaksana di usianya yang masih belia. Bagaimana mungkin diusia senjanya malah mereka yang masih terlalu muda untuk menopang tanggung jawab itu dan bukan dirinya yang lebih dewasa. Bu Violet menghapus air mata diujung matanya.

"Tidak anak-anak. Lebih baik seperti itu. Daripada menanggung resiko besar nantinya. Percakapan selesai. Kembali kekamar." Ucapnya tegas. Tidak adalagi negosiasi atau apapun. Sudah ketok palu maka mereka tidak bisa berdebat dengan argumentasi apapun.

"Tapi bu—" ucap Luca masih mencoba mencari celah pembicaraan.

"Tidak ada tapi-tapian bergegas kembali kekamar Luca." Ucap Bu Violet tegas.

Tidak tersisa kesedihan didalam dirinya. Yang ada hanyalah amarah kepada dirinya yang tidak mampu menjadi tumpuan bagi anak-anak pantinya yang sangat dia sayangi seperti anak sendiri.

"Baik Bu kami permisi." Ucap Elise mencegah keributan. Kemudian beranjak meninggalkan ruangan Berjalan menuju kamar dengan perasaan campur aduk. Kesal, sedih, putus asa.

...****...

Dinginnya malam menusuk hingga ke tulang. Elise, Rein dan Luca sudah berada di kamar. Berbaring diatas ranjang dengan perasaan gusar. Beberapa kali Luca mengganti posisi dengan kasar. Menatap langit-langit dengan perasaan kesal. Begitupun Rein yang tampak diam termenung sendirian menatap langit kamar. Cahaya bulan ditemani lilin temaran menerangi ruangan kecil ini. Terlihat bintang-bintang bertaburan disana. Elise sudah tak tahan dengan tingkah kedua temannya yang menggangu pendengaran. Yang satu diam tetapi terus menghela nafas kasar. Sedangkan yang satu lagi terus berganti posisi tidurnya.

"Bagaimana selanjutanya?" tanya Elise memulai pembicaraan.

"Kita lakukan seperti hari ini saja." jawab Rein memutuskan setelah merenung lama.

"Kita saja baru pertama kali menyelinap sudah dimarahi. Besok-besok bisa dihukum mengangkut air. Aku tidak mau." Ucap Luca malas.

"Eh bukankah lebih baik kita membujuk Bu Violet. Aku yakin nanti diizinkan setelah hatinya luluh." Ucap Rein memberi ide.

"Mau dibujuk bagaimana?" Elise tidak paham dengan jalan fikiran Rein saat ini.

"Itu perihal mudahkan." Rein tersenyum nakal memikirkan sesuatu perasaan Elise seketika menjadi tidak enak.

1
Miawchan
authooor semoga sehat selaluuuuu biar bisa update tepat waktuuuu ..
Miawchan
Aku sukaaaaa ... plis jadiin komik ini seru bangettt
aku tiga
Semangat Thor..
aku tiga
Semangat authooor... ditunggu update selanjutnya..
Bianca Garcia Torres
Mantap banget ceritanya!
One More: 😍😍😍 terima kasih komentar dan dukungannya...
total 1 replies
PR0_GGRAM3D
Menegangkan tapi juga romantis, pertahankan kualitasnya!
One More: terima kasih komentar dan dukungannya.. 😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!