NovelToon NovelToon
Xu Yiran

Xu Yiran

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:36.1k
Nilai: 5
Nama Author: YanYan.

Xu Yiran, seorang pemuda lumpuh di bumi yang hanya bisa bermimpi menjadi petarung MMA, mendapati hidupnya berakhir tragis dalam sebuah kecelakaan. Namun, takdir membawanya terlahir kembali di dunia brutal di mana kekuatan adalah segalanya. Ia terbangun di tubuh pemuda lain bernama Xu Yiran, satu-satunya yang tersisa dari pembantaian desanya oleh Sekte Seribu Bunga. Dipenuhi dendam dan tekad baja, Xu Yiran memanfaatkan pengetahuan seni bela diri modernnya untuk menciptakan gaya bertarung unik dalam kultivasi. Dengan setiap langkah, ia mendekati balas dendam dan memulai perjalanan menjadi penguasa dunia yang tak tertandingi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YanYan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lokasi Sekte Seribu Bunga

Malam itu, Xu Yiran duduk santai di depan api kecil yang menerangi goa tempatnya dan Fangzhao beristirahat. Aroma daging panggang memenuhi udara, dan Fangzhao, dalam wujud kecilnya, terus memandangi makanan itu dengan mata berbinar.

"Cepatlah, aku hampir mati kelaparan!" protes Fangzhao, suaranya penuh kesal.

Xu Yiran tertawa kecil sambil membalik daging yang sedang dipanggang. "Kau ini, tadi pagi sudah makan seekor babi raksasa. Apa perutmu lubang tanpa dasar?"

Namun, suasana santai itu tiba-tiba berubah saat Xu Yiran merasakan fluktuasi energi kuat dari kejauhan. Ekspresinya langsung serius.

"Ada apa?" tanya Fangzhao, memperhatikan perubahan sikap tuannya.

Xu Yiran menutup matanya sejenak, mencoba memusatkan indra spiritualnya ke arah sumber energi tersebut. "Ada pertarungan. Aura yang terlibat cukup kuat… sepertinya seorang Raja Langit Puncak sedang bertarung dengan beberapa kultivator tingkat lebih rendah. Dan dari tanda auranya… itu milik anggota Sekte Seribu Bunga."

Fangzhao langsung bangkit, matanya berkilat penuh amarah. "Kau akan ikut campur?"

"Tentu saja," Xu Yiran menjawab dengan dingin, kebenciannya terhadap Sekte Seribu Bunga membara. Tanpa membuang waktu, ia memadamkan api, mengambil Fangzhao, dan melesat menuju lokasi pertarungan.

Tak jauh dari situ, Xu Yiran tiba di sebuah celah lembah yang diterangi sinar bulan. Di sana, ia melihat seorang wanita muda berusia sekitar 28 tahun dengan rambut panjang berwarna hitam legam. Wajahnya dipenuhi amarah, matanya memancarkan kilatan tajam. Energinya berputar liar, menandakan kultivasinya yang berada di puncak Raja Langit.

Di hadapannya, berdiri lima wanita berbaju hijau dengan lambang bunga di pakaian mereka—jelas anggota Sekte Seribu Bunga. Meskipun mereka berada di tahap Penyatuan Roh Puncak hingga Ahli Spiritual, jumlah mereka membuat pertarungan itu tetap sengit.

Wanita Raja Langit itu mengayunkan pedangnya, menghasilkan gelombang energi yang menghancurkan tanah di sekitarnya. Salah satu anggota Sekte Seribu Bunga terlempar jauh, namun sisanya terus menyerang dengan senjata dan teknik mereka.

Xu Yiran menyaksikan pemandangan itu sejenak sebelum kebenciannya memuncak. Ia melangkah maju tanpa ragu, auranya tiba-tiba menyembur keluar, menarik perhatian semua orang yang bertarung.

"Sekte Seribu Bunga, ya?" katanya dingin, matanya menatap para wanita itu penuh kebencian. "Kalian benar-benar tidak tahu kapan harus berhenti."

Wanita Raja Langit itu tampak terkejut dengan kedatangannya, tetapi sebelum dia sempat bicara, Xu Yiran sudah meluncur masuk ke tengah pertempuran. Ia menjentikkan jarinya, dan gelombang energi kuat menghantam salah satu anggota Sekte Seribu Bunga, membuatnya terkapar tak sadarkan diri.

"Kau siapa?" salah satu wanita itu berteriak, wajahnya penuh amarah dan ketakutan.

Xu Yiran tidak menjawab, hanya tersenyum dingin sebelum melancarkan serangan berikutnya. Pertarungan pun menjadi semakin kacau.

Xu Yiran bergerak cepat melumpuhkan para anggota Sekte Seribu Bunga satu per satu. Dalam sekejap, semua wanita berbaju hijau itu terkapar di tanah, tak berdaya menghadapi serangannya yang mematikan.

“Kau terlalu lunak,” komentar Fangzhao dengan nada mengejek melalui telepati. “Kenapa tidak langsung menghabisi mereka?”

Xu Yiran menjawab dingin di dalam pikirannya, “Aku butuh informasi. Mereka mungkin tahu di mana Yin Mei berada.”

Saat Xu Yiran berbalik, ia mendapati wanita Raja Langit itu menatapnya penuh waspada. Wanita itu menggenggam erat pedangnya, auranya meluap-luap, bersiap menyerang kapan saja.

“Siapa kau, dan apa hubunganmu dengan mereka?” tanya wanita itu, nada suaranya penuh kecurigaan.

Xu Yiran mengangkat alis. “Kau salah paham. Aku bukan bagian dari Sekte Seribu Bunga. Sebaliknya, aku punya urusan pribadi dengan mereka.”

Namun, wanita itu tak menurunkan kewaspadaannya. “Urusan pribadi apa? Kau muncul tiba-tiba di tengah pertarungan ini. Bagaimana aku tahu kau bukan bagian dari rencana mereka?”

Xu Yiran mendengus. “Jika aku bagian dari mereka, kenapa aku melumpuhkan mereka?”

Wanita itu terdiam sejenak, tetapi tetap menatap Xu Yiran penuh kecurigaan. “Mungkin ini hanya siasatmu untuk membuatku lengah.”

Xu Yiran merasa kesal dengan tuduhan itu. “Aku tidak punya waktu untuk meyakinkanmu. Sebaliknya, aku ingin tahu kenapa kau bertarung dengan mereka. Apa urusanmu dengan Sekte Seribu Bunga?”

Wanita itu tampak ragu, lalu menghela napas. “Mereka menculik adikku.”

Xu Yiran menatapnya tajam, menunggu penjelasan lebih lanjut. Wanita itu melanjutkan dengan suara getir. “Adikku memiliki tipe tubuh spesial, Itu cukup bagi mereka untuk membawanya pergi.”

Kata-kata itu membuat Xu Yiran tertegun sesaat. “Jadi kau mengejar mereka untuk menyelamatkan adikmu?”

Wanita itu mengangguk. “Aku telah mencari selama berbulan-bulan, tapi Sekte Seribu Bunga terlalu licik. Aku hanya menemukan kelompok kecil seperti ini, tidak lebih.”

Xu Yiran menghela napas panjang, rasa kebencian terhadap Sekte Seribu Bunga semakin membara. “Aku tahu rasa sakit itu. Mereka juga menculik seseorang yang penting bagiku. Aku tidak akan berhenti sampai aku menghancurkan mereka.”

Wanita itu terlihat sedikit melunak, tetapi tetap waspada. “Bagaimana aku tahu kau tidak akan mengkhianatiku nanti?”

Xu Yiran menatapnya dingin. “Percaya atau tidak, itu terserahmu. Tapi aku tidak peduli dengan kepercayaanmu. Aku hanya peduli menyelamatkan seseorang dan menghancurkan sekte ini.”

Fangzhao, yang mendengarkan percakapan itu, memutar matanya. “Manusia benar-benar terlalu drama.”

Xu Yiran melangkah mendekati salah satu wanita Sekte Seribu Bunga yang terluka, bersiap untuk menginterogasi. Sementara itu, wanita Raja Langit itu menurunkan pedangnya sedikit, tetapi tatapannya tetap penuh kewaspadaan.

Xu Yiran berdiri di depan salah satu wanita Sekte Seribu Bunga yang tergolek lemah. Tangannya berlumuran darah—darah para anggota sekte yang tak tahan menghadapi siksaan darinya.

“Kalian hanya perlu menjawab satu pertanyaan dengan jujur,” kata Xu Yiran dengan suara dingin. “Di mana markas utama Sekte Seribu Bunga?”

Wanita di hadapannya hanya terdiam, menatapnya dengan penuh kebencian. Xu Yiran menghela napas, lalu menjentikkan jarinya. Sebuah getaran qi tajam menembus bahunya, membuatnya menjerit kesakitan.

“Kau pikir aku akan menyerah hanya karena kau bersikap keras kepala?” Xu Yiran menatapnya dingin. “Aku punya banyak waktu, tetapi kau mungkin tidak.”

Fangzhao, yang berbaring santai di sudut gua, menonton tanpa ekspresi. “Tuan, kau benar-benar menakutkan saat seperti ini. Tidak heran kau membuat orang-orang itu gemetar."

Xu Yiran tidak menjawab. Matanya tertuju pada wanita itu, yang kini gemetar ketakutan.

“Aku bicara... aku bicara!” serunya akhirnya. “Markas kami ada di lembah Utara, tersembunyi di antara pegunungan Fenghua!”

Xu Yiran menyipitkan matanya, memastikan dia tidak berbohong. Dengan nada dingin, dia bertanya, “Apa ada pintu masuk rahasia?”

Wanita itu mengangguk cepat. “Ada... di balik air terjun di sisi timur lembah!”

Xu Yiran berdiri tegak, membuang pandangannya dari wanita itu. Informasi yang ia butuhkan akhirnya diperoleh. "Fangzhao, kita bergerak saat fajar."

1
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
eco cute
Luar biasa
Muchtar Albantani
mantap... banyakin update yak
Abah Bendol
Luar biasa
Baday ys
lanjutttvthor
Baday ys
mc edan..harimau diajak gulet
Muchtar Albantani
top.. lanjutkan
Muchtar Albantani
mantap... keren inih
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih mantaaap
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
Bariton Triono
Luar biasa
Mazz Tama_Meii
ayo lanjut thor
Mazz Tama_Meii
cerita yang menarik Thor....ok lanjut
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
Jade Meamoure
kata d setiap kalimat sangat bagus 👍👍👍
Ahmad Zaki Zulkarnain
mantaaap jiwa lanjut updatenya thor makin seru bikin penasaran sama kelanjutan cerita nya terimakasih
Agus Rose
Tetap dingin kepada perempuan,tegas,cuek.
tinggalkan saja itu permpuan, hanya akan menghambat perjalanan.
Ardi Provision
makanya waktu bunuh
musuh sita cincin ruang nya
Ardi Provision
kenapa gak diambil sumber daya digunung itu dulu, masak iya gak ada
Ardi Provision
jangan lupa sita cincin ruang musuh atau harta rampasan lainnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!