setelah kematiannya yang konyol dibumi, Arkan terlahir kembali kedunia penuh dengan magis. Dengan bermodalkan bakat tingkat atas, Arkan percaya akan menjadi yang terkuat.
Genre : Fantasy, Action.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Billy Author, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21: Kejaran Bayangan Tak Berujung
Arkan berlari sekuat tenaga melewati lorong yang mulai runtuh. Batu-batu besar jatuh dari langit-langit, menimbulkan suara gemuruh yang memekakkan telinga. Rune-rune yang sebelumnya menyala di sepanjang dinding kini meredup, menyisakan kegelapan yang hampir total.
"Aku harus keluar sebelum semuanya runtuh!" pikirnya, sementara napasnya semakin berat.
Ia mengaktifkan Shadow Blink untuk mempercepat langkahnya, melompat dari satu tempat ke tempat lain untuk menghindari reruntuhan. Namun, suara gemuruh itu tak hanya berasal dari batu-batu yang jatuh.
Dari balik bayangan, sosok besar dengan tubuh gelap seperti asap muncul. Dua mata merah bersinar terang, dan raungan rendah menggema di lorong sempit.
[Data Monster: Abyssal Stalker]
Level: 40
HP: 8000
STR: 500
AGI: 350
VIT: 400
Skill:
Shadow Leap: Melompat ke bayangan untuk menyerang dari jarak jauh.
Dark Claw: Serangan cakar yang menembus armor.
Endless Pursuit: Meningkatkan kecepatan setiap kali musuh mencoba melarikan diri.
"Tentu saja aku tak bisa pergi begitu saja!" desis Arkan.
Makhluk itu bergerak dengan kecepatan luar biasa, muncul di hadapan Arkan dalam sekejap. Sebuah cakar besar meluncur ke arahnya, memaksa Arkan untuk mengaktifkan Dark Barrier untuk menangkis serangan tersebut.
[-500 HP pada Arkan]
"Dia kuat, tapi aku tidak boleh terjebak di sini terlalu lama."
Arkan melompat ke belakang, mengaktifkan Stealth Mode untuk menghilang dari pandangan musuh. Namun, Abyssal Stalker tampaknya tidak terpengaruh. Makhluk itu mengendus udara, dan matanya yang merah bersinar semakin terang.
"Jadi kau bisa mendeteksi keberadaanku meskipun aku bersembunyi?" pikir Arkan.
Abyssal Stalker melompat ke arahnya dengan Shadow Leap, tapi Arkan sudah siap. Ia menggunakan Shadow Blink untuk menghindar, lalu membalas dengan Twin Fang Slash, menyerang sisi lemah makhluk itu.
[-1500 HP pada Abyssal Stalker]
Makhluk itu meraung marah, mengayunkan cakarnya dengan kekuatan yang lebih besar. Serangan itu mengenai Arkan sebagian, memaksanya mundur beberapa langkah.
[-700 HP pada Arkan]
Arkan memutuskan untuk mengubah taktik. Dengan Abyssal Awareness, ia menganalisis gerakan dan kelemahan Abyssal Stalker. Sebuah jendela informasi muncul, menunjukkan bahwa makhluk itu memiliki kelemahan terhadap serangan energi murni.
"Baiklah, aku akan mengandalkan Shadow Reaper Slash lagi," pikirnya.
Arkan mulai bermain defensif, menghindari serangan Abyssal Stalker sambil mengumpulkan energi untuk serangan besar. Ia mengaktifkan Berserk, meningkatkan atributnya secara drastis selama beberapa detik.
Saat Abyssal Stalker melancarkan serangan Dark Claw, Arkan melompat ke samping, lalu menyerang balik dengan Shadow Reaper Slash yang telah dimaksimalkan.
[-3500 HP pada Abyssal Stalker]
Makhluk itu terhuyung, tapi belum menyerah. Dengan raungan keras, ia mengaktifkan Endless Pursuit, meningkatkan kecepatannya hingga setara dengan Arkan. Pertarungan menjadi semakin sengit, dengan keduanya bertukar serangan cepat.
Akhirnya, Arkan melihat celah saat Abyssal Stalker bersiap melompat lagi. Ia menggunakan Final Gambit, mengorbankan sebagian HP-nya untuk memberikan serangan mematikan ke titik lemah musuh.
[-4500 HP pada Abyssal Stalker]
[Abyssal Stalker telah dikalahkan!]
Makhluk itu jatuh dengan suara berat, tubuhnya perlahan-lahan menghilang menjadi kabut hitam.
Hasil Pertarungan
[Loot dari Abyssal Stalker]
1x Abyssal Essence (Langka)
1x Shadow Crystal
150 Koin Emas
[Bonus Atribut dari Abyssal Stalker]
STR: +125
AGI: +80
VIT: +100
[Statistik Baru Arkan]
Level: 35
HP: 2800/4700
MP: 2000/2000
STR: 640
AGI: 560
INT: 248
DEX: 190
VIT: 467
Dengan Abyssal Stalker dikalahkan, Arkan melanjutkan pelariannya. Lorong yang runtuh kini semakin parah, dengan tanah berguncang di bawah kakinya.
Namun, di ujung lorong, ia melihat cahaya yang memancar terang.
"Keluarannya... akhirnya!"
Dengan sisa tenaganya, ia melompat melalui celah sempit tepat sebelum lorong itu benar-benar runtuh. Ia terhempas ke tanah di luar ruang bawah tanah, terengah-engah tapi masih hidup.
Arkan menatap langit malam yang dipenuhi bintang.
"Ruang bawah tanah ini hampir membunuhku, tapi aku berhasil melewatinya. Dan hadiah yang kudapat sangat layak."
Ia mengecek statistiknya, menyadari betapa kuatnya ia sekarang setelah melalui tantangan ini. Tapi di balik rasa puas itu, ia tahu bahwa petualangan berikutnya hanya akan menjadi lebih sulit.
"Dunia ini penuh bahaya, tapi aku akan terus melangkah. Demi adikku... dan demi diriku sendiri."