NovelToon NovelToon
Menikahi Tunangan Impoten

Menikahi Tunangan Impoten

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Beda Dunia / Cinta Seiring Waktu / Pelakor jahat
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: rose.rossie

Nayla, seorang gadis sederhana dengan mimpi besar, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis setelah menerima lamaran dari Arga, seorang pria tampan dan sukses namun dikelilingi rumor miring—katanya, ia impoten. Di tengah desakan keluarganya untuk menerima lamaran itu demi masa depan yang lebih baik, Nayla terjebak dalam pernikahan yang dipenuhi misteri dan tanda tanya.

Awalnya, Nayla merasa takut dan canggung. Bagaimana mungkin ia menjalani hidup dengan pria yang dikabarkan tak mampu menjadi suami seutuhnya? Namun, Arga ternyata berbeda dari bayangannya. Di balik sikap dinginnya, ia menyimpan luka masa lalu yang perlahan terbuka di hadapan Nayla.

Saat cinta mulai tumbuh di antara mereka, Nayla menyadari bahwa rumor hanyalah sebagian kecil dari kebenaran. Tetapi, ketika masa lalu Arga kembali menghantui mereka dalam wujud seseorang yang membawa rahasia besar, Nayla dihadapkan pada pilihan sulit, bertahan di pernikahan ini atau meninggalkan sang suami.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rose.rossie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Ruangan itu penuh keheningan yang canggung. Arga duduk di sofa dengan kepala bersandar di tangannya, sementara Nayla berdiri di dekat jendela dengan pandangan kosong. Di meja, amplop yang baru saja diterima tergeletak seperti bom waktu yang siap meledak kapan saja.

Tiba-tiba suara ketukan pintu memecah suasana. Nayla melirik Arga, seolah meminta kepastian. "Kau undang seseorang?"

Arga menggeleng cepat. "Tidak. Tapi aku mulai merasa rumah ini terlalu populer."

Nayla melangkah ke pintu dengan hati-hati, namun begitu pintu dibuka, wajah yang dikenalnya muncul.

"Bayu?"

Pria itu tersenyum lebar, mengenakan kemeja kotak-kotak yang tampak terlalu cerah untuk situasi mereka. "Apa aku mengganggu?" tanyanya, masuk tanpa menunggu jawaban.

Arga langsung berdiri, wajahnya terkejut sekaligus bingung. "Bayu, kau di sini? Kau tidak bilang apa-apa sebelumnya."

Bayu menepuk bahu Arga dengan ringan. "Yah, kalau bilang sebelumnya, kau pasti menolak. Jadi lebih baik langsung datang."

Mereka bertiga duduk di ruang tamu, dengan Bayu sibuk membuka tas kecilnya. Dia mengeluarkan beberapa file dan laptop, membuat Nayla dan Arga saling melirik.

"Apa ini? Seminar bisnis dadakan?" tanya Arga sambil memutar matanya.

"Seminar? Tidak, ini lebih seperti operasi penyelamatan rumah tangga," jawab Bayu sambil menyalakan laptopnya.

Nayla tersenyum kecil, meski rasa penasarannya mulai memuncak. "Kau datang untuk membantu kami?"

Bayu menoleh padanya, menatap dengan penuh keyakinan. "Tentu saja. Aku tidak bisa membiarkan Clara menang. Dia sudah mengganggu terlalu banyak kehidupan, dan aku tidak tahan melihatnya menyeret kalian berdua ke dalam drama ini."

Arga mendesah panjang. "Bayu, aku tahu kau punya niat baik, tapi ini lebih rumit dari yang kau pikirkan."

"Rumit?" Bayu menyandarkan tubuhnya di sofa dengan gaya santai. "Arga, aku mengenal Clara lebih lama darimu. Percayalah, dia bukan seseorang yang rumit. Dia hanya pintar menciptakan masalah."

Bayu mulai memutar slide di laptopnya, seolah sedang memberikan presentasi profesional.

"Ini adalah kronologi kejadian sejak Clara muncul kembali di kehidupan kalian," katanya sambil menunjuk layar.

Arga memijat pelipisnya. "Bayu, kita tidak sedang di kantor. Kenapa harus ada presentasi?"

"Karena aku butuh kalian fokus," jawab Bayu dengan nada serius, meski senyum kecil tidak lepas dari wajahnya. "Oke, lihat ini. Foto pertama yang tersebar. Dari mana sudutnya diambil?"

Nayla mencondongkan tubuh ke depan, menatap layar. "Itu... balkon rumah kita."

"Tepat sekali," ujar Bayu. "Dan kalau dilihat dari angle ini, hanya ada dua kemungkinan: orang itu berada di luar rumah, atau—"

"Atap," potong Arga sambil mengusap wajahnya. "Seseorang memanjat atap kita?"

Bayu mengangguk. "Mungkin. Tapi pertanyaannya, siapa yang cukup nekat melakukan itu?"

"Clara?" tebak Nayla dengan nada datar.

Bayu menggeleng. "Terlalu berisiko untuk gaya Clara. Dia lebih suka memanipulasi daripada bertindak langsung."

"Jadi, siapa?" desak Arga.

Bayu tersenyum kecil, menatap Arga dengan tatapan penuh misteri. "Itu yang akan kita cari tahu bersama."

---

Bayu tidak hanya membawa analisis, tetapi juga humor yang sedikit meredakan ketegangan. Saat Nayla menceritakan bagaimana Clara selalu mencoba membuat dirinya terlihat sebagai korban, Bayu tertawa keras.

"Dia berusaha jadi korban? Clara? Itu seperti singa yang berpura-pura menjadi kelinci!"

"Tapi orang-orang percaya," balas Nayla sambil menghela napas. "Dan itu yang membuatku gila."

Bayu menepuk punggung Nayla. "Orang-orang hanya percaya apa yang terlihat di permukaan. Tugas kita adalah menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi di bawah permukaan itu."

Arga yang mendengar percakapan itu hanya tersenyum kecil. Kehadiran Bayu memberikan sedikit harapan, meski dia tahu masalah ini jauh dari selesai.

Malam semakin larut, dan diskusi mereka mulai menemukan beberapa petunjuk baru. Bayu mengungkapkan bahwa dia pernah mendengar Clara berbisik pada seseorang di sebuah acara, mengatakan sesuatu tentang "membalas dendam."

"Clara mungkin punya sekutu," katanya sambil menyesap kopinya. "Dan sekutu itu bisa jadi orang yang mengirim semua foto dan ancaman ini."

"Tapi siapa?" tanya Nayla, rasa ingin tahunya semakin besar.

Bayu mengangkat bahu. "Itu yang harus kita cari tahu."

Sebelum mereka bisa melanjutkan diskusi, bel rumah berbunyi lagi. Kali ini, Arga yang berjalan ke pintu. Saat dia membukanya, tidak ada siapa-siapa.

Namun, di lantai tergeletak sebuah benda kecil.

Arga memungutnya dan kembali ke ruang tamu dengan wajah tegang. "Ini..."

Dia menunjukkan benda itu kepada Nayla dan Bayu. Sebuah cincin dengan inisial "C" terukir di dalamnya.

"Cincin ini..." Nayla berhenti sejenak, mencoba mencerna apa yang sedang terjadi.

"Clara," bisik Arga dengan suara rendah.

1
Mumtaz Zaky
emang cerita horor gituh??
roserossie: nggak kak, biar tegang pembacanya 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!