NovelToon NovelToon
Sleep With Tuan CEO

Sleep With Tuan CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / One Night Stand / Aliansi Pernikahan / Crazy Rich/Konglomerat / Idola sekolah
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: agen neptunus

Vincent tanpa sengaja bertemu dengan Valeska di sebuah bar. Niat awalnya hanya untuk menyelamatkan Val yang diganggu laki-laki, namun akhirnya malah mereka melakukan 'one night stand'.
Dan ketika paginya, Vincent baru sadar kalau gadis yang dia ambil keperawanannya tadi malam adalah seorang siswi SMA!
***
IG: @Ontelicious

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon agen neptunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31: Masa Iya Gue Kangen?

Beberapa hari berlalu...

Valeska duduk sendirian di bangku kantin, mengaduk-aduk sedotan di tumbler-nya tanpa minat. Pandangannya kosong mengarah ke lapangan dekat kantin. Entah kenapa, pikirannya terus saja terpaku pada Vincent. Seharusnya, dia benci setengah mati sama cowok itu. Tapi, kok malah makin sering kepikiran?

“Hhhh.” Valeska menarik napas panjang. Air di tumbler-nya dia teguk setengah hati, tapi nggak bikin lega juga.

“Capek banget kayaknya,” komentar Vidya tiba-tiba. Nggak pakai permisi, dia langsung duduk di samping Valeska.

Valeska cuma melirik sebentar, lalu kembali memandangi lapangan. “Capek banget, Vid. Banget,” jawabnya datar.

“Lo ada masalah apa sih, Val? Cerita dong sama gue.”

Valeska mendengus, senyum sinis tersungging di bibirnya. “Cerita sama lo? Yang bener aja.”

Vidya mengangkat alis, nggak langsung menangkap arah sindiran itu. “Kok, gitu?”

“Lo tuh, Vid.” Valeska akhirnya menoleh, menatap Vidya tajam. “Sejak lo pacaran sama abang gue, gue udah nggak bisa lagi percaya sama lo.”

“Duh, pedes amat. Pake saus sambel merek apa tuh? Sambel level neraka?” canda Vidya mencoba mencairkan suasana.

Valeska menatapnya datar. “Lo nggak usah nyari kelakar deh. Gue lagi nggak mood buat bercanda.”

“Yaelah, Val.” Vidya menghela napas panjang. “Gue pacaran sama Keenan, terus kenapa? Gue tetap sahabat lo, kok. Sahabat itu kan nggak bubar jalan cuma gara-gara cowok.”

Valeska mendengus lagi, lebih kencang kali ini. “Sahabat apaan? Kalau lo beneran sahabat gue, lo nggak bakalan pacaran sama abang gue. Apalagi sampe lo—” dia menggertakkan gigi, jelas menahan diri buat nggak mengucapkan sesuatu yang lebih tajam. “Lo tau lah apa yang gue maksud.”

Vidya terkikik kecil. “Ya ampun, Val. Gue kan calon ipar lo sekarang. Harusnya lo seneng dong.”

“Gross!” Valeska berdiri sambil mengambil tumbler-nya. “Jangan ngomong kayak gitu lagi. Gue mual!”

Vidya tertawa pelan, tetap santai. “Yaudah, tapi sampai kapan sih ngambeknya? Gak capek apa?"

Valeska nggak menjawab. Dia langsung ngeloyor pergi, meninggalkan Vidya yang cuma bisa terkekeh di tempatnya.

......................

Di kelas...

Valeska memutuskan menghabiskan sisa jam istirahat di kelas aja. Sepi, cuma ada beberapa murid yang nongkrong di dalam. Sisanya? Entah ke mana.

Tiba-tiba, HP di saku roknya bergetar. Dengan malas, dia merogoh dan melihat nama yang muncul di layar. Sam.

“Ugh,” gumamnya.

Sejak kejadian di mobil itu, dan perempuan bernama Yura, Valeska hampir nggak pernah membalas chat Sam lagi. Telepon? Sama aja.

Layar HP-nya mati, tapi cuma beberapa detik sebelum getaran lain datang. Kali ini, notifikasi chat.

Pulang sekolah aku jemput kamu, Val.

Valeska menghela napas berat. Tangannya gatal buat ngetik balasan. Tapi, akhirnya, dia memilih nyuekin pesan itu. HP-nya masuk lagi ke dalam tas. Dia butuh waktu sendiri. Urusan sama Sam? Bisa nanti-nanti aja.

......................

Sementara itu di lain sisi.

Sam termenung, menatap layar ponselnya yang hanya menampilkan notifikasi read di pesan terakhirnya ke Valeska. Udah dibaca, tapi nggak dibalas. Lagi. Dia menarik napas panjang, mencoba membuang rasa kecewa yang makin hari makin susah dia sembunyikan.

Di depannya, Yura meletakkan garpu dan sendok ke piring kosongnya, baru selesai makan siang. Mereka lagi di restoran kecil dekat kampus.

“Ngirim chat ke siapa, Sam?” tanya Yura santai, meski ada nada penasaran di suaranya.

“Valeska,” jawab Sam tanpa basa-basi, sambil menyisipkan ponselnya ke saku jaket.

Yura mengangkat alis. “Lagi?” tanyanya, nada heran jelas terdengar. “Dalam sehari, berapa kali sih lo chat dia?”

Sam mengernyit. “Ha? Maksud lo?”

“Ya, lo tuh kayaknya too invested banget sama si adik Keenan itu,” sindir Yura sambil menyandarkan tubuh ke kursi.

“Dia kayak adik gue sendiri, makanya gue peduli,” jawab Sam sambil tertawa kecil, meskipun jelas-jelas terdengar canggung.

Yura menatapnya dengan tatapan tajam yang nggak bisa didebat. “Yakin, Sam? Cuma itu alesannya?”

“Kenapa nggak yakin?” balas Sam dengan nada menantang, tapi matanya nggak berani menatap Yura langsung.

“Kalau cuma anggap dia adik, kenapa lo murung banget cuma gara-gara chat lo nggak dibalas?” Yura memiringkan kepala, nada suaranya menggodanya habis-habisan.

Sam terdiam, jelas bingung mau jawab apa. Ponselnya dia keluarkan lagi, hanya untuk memastikan pesan itu memang tetap nggak ada balasannya.

“Mungkin dia lagi sibuk belajar,” gumamnya lebih untuk dirinya sendiri daripada Yura.

Yura tertawa pendek, nada geli yang bikin Sam makin nggak nyaman. “Bilang aja lo suka sama dia.”

“Ha?!” Sam hampir tersedak, lalu cepat-cepat tertawa canggung. “Hahaha. What?! Nggak mungkin, Yur. Dia cuma—”

“Itu dia masalahnya, Sam. Lo terlalu keras kepala buat sadar kalau lo udah suka sama dia,” potong Yura dengan santai.

Sam hanya mengerjap, jelas salah tingkah. “Omong kosong apaan sih ini?” Tawa canggungnya nggak hilang-hilang.

Yura mengangkat bahu. “Gue cuma bilang fakta. Valeska itu cantik. Wajar kalau lo suka.”

“Yura, please stop,” pinta Sam sambil memijat pelipisnya. “Lo kan tahu gue sukanya sama lo.”

Yura menatapnya beberapa detik, lalu tertawa. “Capek nggak sih, Sam? Mengejar gue kayak gini?”

“Nggak. Gue nggak akan capek sampai lo mau jadi pacar gue,” jawab Sam santai, meski nada suaranya terdengar serius.

Yura mendengus sambil bersedekap. “Masalahnya, gue tipe yang suka ngejar, bukan dikejar.”

“Yaelah, standar Sagitarius banget,” balas Sam, memutar mata.

“Hahaha.” Yura terkikik, lalu meraih tasnya. “Udah, yuk pulang. Lo kan harus jemput adik kesayangan lo itu.”

Sam hanya terkekeh kecil. “Iya, iya. Berangkat.”

......................

Di depan sekolah

Setelah mengantar Yura ke apartemennya, Sam langsung tancap gas ke sekolah Valeska. Dia memarkir mobilnya di depan gerbang, memilih menunggu sambil memeriksa email dari mahasiswa.

Sementara itu, di dalam kelas, Valeska sudah siap-siap pulang. Tasnya dia sampirkan ke bahu, lalu dia mulai melangkah keluar. Tapi baru beberapa langkah, Vidya sudah muncul di depan pintu kelas.

“Val, pulang bareng yuk!” ajak Vidya dengan semangat.

“Nggak,” jawab Valeska dingin, tanpa usaha untuk bersikap ramah.

“Ih, pelit banget. Udah lama kita nggak jajan cimol bareng, loh,” rengek Vidya, mencoba mengingatkan kebiasaan mereka dulu.

Valeska mendesah. “Gue dijemput Sam.”

“Sam?” Vidya memiringkan kepala.

“Iya. Kenapa? Mau nebeng juga?”

Vidya mengangkat tangan, tanda menyerah. “Nggak, deh. Gue nggak mau ganggu kalian,” jawabnya sambil menyeringai.

“Apa maksudnya?” tanya Valeska curiga.

“Sam itu kan pangeran impian lo, Val.”

Valeska mendengus keras. “Awas aja kalau lo cerita soal ini ke Keenan!” ancamnya sambil menunjuk Vidya dengan serius.

Vidya tertawa kecil. “Tenang aja, gue nggak bakal bocor. Bukannya gue udah bilang? Gue itu sahabat lo.”

Valeska hanya mengangguk singkat, lalu melangkah pergi. “Gue duluan.”

“Hati-hati di jalan, Val,” kata Vidya, tapi Valeska nggak menoleh.

Vidya menyeringai usil. “Have fun, Valeska!” teriaknya dari belakang.

“Diam, lo!” balas Valeska sambil terus berjalan.

......................

Di depan gerbang sekolah.

Begitu melihat mobil Sam di parkir depan gerbang, Valeska langsung berhenti sejenak. Dia menarik napas panjang, lalu melangkah mendekat. Tapi baru beberapa langkah, HP-nya tiba-tiba bergetar.

Dia menatap layar ponselnya, dan jantungnya langsung berdegup kencang saat melihat nama yang muncul di layar.

Vincent?

...****************...

1
Inay Febrie
ulerrr jngan percaya🤨
Inay Febrie
waadduuuhh tekdung🤰
Anne Soraya
lanjut
Inay Febrie
semangaaatt pak CEO mogaa makin lamaaaa dmaafin'y🤣🤣🤣

inget,Val!! jngan mudah melunaak 😎
Anne Soraya
lanjut
agen neptunus: siyaaapp!!
total 1 replies
Inay Febrie
kurang panjaaang😄✌
Inay Febrie
kurang panjaaang😄✌
agen neptunus: ngadi ngadi emang 🤣
total 1 replies
🌟
Kuranggg😬
agen neptunus: heh 🤣 udh double padahal
total 1 replies
🌟
2!
Inay Febrie
panjangin lg bab'a boleeehhh??👉👈
agen neptunus: mau nambah update? boleeeeeeh
total 1 replies
Inay Febrie
Sam kampreettt😠😠
udah lah Val emang paling bener tuh mnyendiri dulu,sembuhin dulu semuanya smpe bner" bs brdamai dg keadaan tp engga dg manusianya😊💪
Inay Febrie
selamat atas penyesalan utk seumur hidupmu,Vinchen☺
Inay Febrie
selamat Vin🤝😏
Anne Soraya
lanjut
🌟
Lahh🙂
🌟
Bjirrr lgsg ketahuann😂😭
Anne Soraya
lanjut
Inay Febrie
DUUAAARRRR,,mw jawab apa pak CEO??😏
Inay Febrie
dan akhirnya ktemu dahh sama si om" CEO🙂
Inay Febrie
belum pak
bpak mau daftar??🙂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!