CINTAI AKU OM !!!

''Memangnya ada apa didalam ponselmu itu?kenapa senyum-senyum seperti itu?'' tanya Rayen

''Gk ada apa-apa kok om,'' jawab Niken namun senyumnya terus saja mengembang.

''Sebaiknya kamu jangan terlalu sering senyum-senyum sendiri,nanti bisa gila lho.'' jelas Rayen membuat Niken menatap kearahnya.

''Iih,,om Rayen kok ngatain aku gila sih?jahat banget .'' ucap Niken sambil mengerucutkan bibirnya.

''Bukan gitu maksud om, habisnya om perhatikan kamu sejak tadi selalu senyum-senyum gk jelas gitu,makanya om bicara seperti itu.'' jawabnya

''Aku lagi chating sama sahabat-sahabat aku om digrup,dan karna ada suatu hal yang lucu makanya aku senyum.'' jelas Niken,membuat Rayen menagangguk paham

Tak terasa mobil yang mereka tumpangi sudah sampai disalah satu pusat perbelanjaan,setelah memarkirkan mobilnya,Rayen pun turun,disusul oleh Niken.

''Om langsung makan aja ya,aku sudah lapar banget nih.'' ucap Niken

''Baiklah.'' jawab Rayen

Saat mereka berjalan beriringan, Rayen melihat banyak yang memperhatikan mereka,terlebih pada Niken,gadis belia itu terlihat begitu sempurna,banyak mata lelaki yang menatap kearah mereka,tepatnya menatap kearah keponakannya itu.

''Ingin sekali ku colok mata mereka satu persatu.'' gumam Rayen,saat melihat banyak mata lelaki yang menatap Niken dengan tatapan lapar.

''Apa om Rayen bicara sesuatu?'' tanya Niken karna seperti mendengar omnya tersebut bergumam.

''Tidak, om tidak bilang apa-apa, sebaiknya kamu duduk disana aja dulu,biar om yang pesanin makanannya.'' ucap Rayen, setelah mereka sampai disalah satu restoran cepat saji.

Niken memilih duduk didekat air mancur buatan yang berada didalam restoran tersebut.

''Niken,'' sapa seseorang,membuat Niken menoleh kearahnya.

''Oh, hai Rangga,'' sapa balik Niken

''Bersama siapa kamu kesini Ken?

''Sama om aku Ga,kamu sendiri sama siapa?

''Sama mama, tapi lagi pesan makanan dulu.'' jawab Rangga

''Mm,ken boleh aku duduk disini sambil nemenin kamu?

''Boleh,duduk aja.'' jawab Niken sambil kembali memain kan ponselnya

''Rangga memperhatikan penampilan Niken yang sedikit berbeda.

Niken yang sadar kalau dirinya sedang diperhatikan langsung menatap kearah Rangga.

''Ada apa?kenapa kamu liatin aku seperti itu?''

''Tidak apa-apa kok, aku hanya kagum aja sama kamu.'' jelas Rangga membuat Niken mengkerutkan dahi

''Kagum?kagum kenapa?

''Kagum karna kecantikanmu,,kamu itu selalu cantik dimata aku, seperti hari ini kamu sangat sempurna.'' ucap Rangga membuat Niken tersipu malu.

''Rangga kamu ini paling bisa ngegombalnya.'' ucap Niken.

''Aku gk sedang gombalin kamu kok, yang kukatakn serius.'' ucap Rangga

Tanpa mereka sadari,sejak tadi ada sepasang mata yang memperhatikan interaksi keduanya.Dan dia adalah Rayen,entah kenapa Rayen merasa tidak suka jika Niken dekat dengan Rangga,ada perasaan tidak rela melihat Niken tertawa bersama pria lain.

''Ada apa denganku,kenapa sepertinya aku merasa tidak suka Niken bersama dengan teman pria nya itu.

Batin Rayen sambil terus memperhatan keduanya dari jauh.

''Mas ini pesanannya.'' ucap seorang pelayan membuat Rayen langsung tersadar dari lamunannya.

''Oh ia mba,terimakasih.'' jawab ya sambil membawa makanan tersebut.

Saat ini Rayen melangkah sambil membawa makanan tersebut,namun pandangannya tak lepas dari kedua remaja yang saat ini terlihat saling melempar senyuman.

''Ekhem,'' Rayen sengaja berdehem untuk mengalihkan pandangan kedua remaja itu agar menoleh kearahnya.

''Eh, om Rayen sudah datang.'' ucap Niken

''Hem,'' jawabnya sambil meletakan makanan diatas meja,lalu menarik kursi disebelah Niken dan mendudukinya.

Niken merasa ada yang tak beres dengan om nya,karna ia melihat tampang Rayen yang terlihat bette, namun ia tak ingin mempermasalah kannya.Sedangkan Rangga merasa tiba-tiba hawa disekitar nya semangkin dingin.

''Emm,, Niken sebaiknya aku liat mama dulu ya sepertinya dia juga sudah selesai.'' ucap Rangga yang merasa sedikit tak nyaman.

''Ah,iya Ga.'' jawab Niken

''Mari om.'' ucap Rangga yang dijawab deheman lagi oleh Rayen.

Rayen memperhatikan punggung Rangga yang semangkin menjauh dari mereka.

''Duuh,sepertinya enak nih.'' ucap Niken sambil menatap makanan diatas meja dengan mata berbinar.

Namun bukannya merespon ucapan Niken,, Rayen malah sepertinya masih merasa penasaran dengan sosok Rangga.

''Dia siapanya kamu?'' tanya Rayen,membuat Niken menatap bingung pada om nya tersebut.

''Siapa? maksud om Rangga?'' tanya Niken memastikan

''Iya, dia siapamu?'' ulang Rayen

''Dia teman sekolah aku om,kami satu kelas.'' jawab Niken seadanya.

''Aku makan diluan ya om,udah laper soalnya.'' sambung nya lagi,sambil memasukan potongan daging kedalam mulutnya.

''Sepertinya anak itu menyukaimu.'' ucap Rayen lagi,yang masih ingin membahasnya.

''Uhuk-uhuk..

Tiba-tiba Niken tersedak saat mendengar ucapan yang keluar dari mulut Rayen.

''Heii kalau makan itu pelan-pelan!" ucapnya sambil memberikan segelas air putih pada Niken.

Dengan cepat Niken meneguk air tersebut,agar rasa pedas ditenggorokannya cepat hilang.

''Sejak kapan om Rayen perduli dengan temanku,sedangkan waktu aku kenalkan saja dengan Windy dan Putri dia tak terlalu ingin tahu,padahal mereka sahabat aku, tapi dengan Rangga kenapa om Rayen seolah ingin tau tentangnya.

Batin Niken sambil kembali meneguk minumannya,namun matanya menatap kearah Rayen.

''I-iya sih, dia memang pernah bilang kalau dia menyukai ku, tapi kenapa tiba-tiba om bertanya seperti itu?'' tanya Niken balik

Rayen sempat terkejut dengan jawaban Niken, yang mengatakan kalau Rangga memang sudah menyatakan perasaannya, namun tetap saja Rayen bersikap seolah olah ia tak terlalu mempemasalahkan hal tersebut.Karna Rayen tak ingin Niken merasa dikekang olehnya.

''Gak apa-apa sih, tapi om minta sama kamu, kalau kamu itu jangan terlalu dekat dengan anak laki-laki itu, dan satuhal lagi, kamu itu masih kecil jadi jangan mikirin cinta-cintaan dulu.'' ucap Rayen membuat Niken krmbali mendengus.

''Om aku ini bukan anak kecil lagi, dan lagi pula sebentar lagi aku lulus, dan masuk SMA jelas Niken.

''Baru SMA kan bukan kuliah, jadi tetap saja kamu itu masih kecil.'' ucap Rayen lagi

''Om Rayen sayang,aku ini sudah beranjak dewasa loh, emangnya om gk bisa lihat ya tubuhku yang berisi gini bahkan buah da*da ku saja sudah se besar ini, kan om juga bisa lihat sendiri.'' ucap Niken tanpa filter, membuat Rayen merasa malu mendengarnya.

''Niken kamu ini apa-apaan sih,masa bicara seperti itu sama om, emang kamu gk malu ya!" ucap Rayen sedikit kesal dengan ucapan keponakannya yang tak ada saringannya itu.

''Ya habisnya om sih,selalu ngatain aku anak kecil, dan aku bicara seperti itu supaya om tau kalau aku memang sudah remaja bukan seorang gadis kecil lagi.'' jelas Niken

''Oh ya om satu lagi,aku harap om juga akan kembali mempertimbangkan perasaanku pada om,karna aku benar-benar serius mencintai om Rayen.'' sambung Niken.

Rayen yang saat itu sedang minum langsung menyemburkan kembali minumannya yang belum sempat ia telan, membuat makanan yang ada diatas meja terkena semburan tersebut.

''Astaga om Rayen, kok makanan aku disembur sih, aku kan masih lapar.'' protes nya sambil memperhatikan makanannya tersebut.

''Maaf-maaf, om gk sengaja, om akan pesankan lagi buat kamu.

NEXT

JANGAN LUPA SELALU DUKUNGANNYA YA..🤗😘