Kisah Seorang Dokter Muda dengan segudang prestasi dan kesempurnaan dalam hidupnya, ternyata mempunyai masa lalu dari seorang laki-laki yang menyakitkan, semua itu membuatnya harus pergi meninggalkan kota kelahiran dan keluarganya
Dokter ALENA berasal dari Keluarga Milyarder yang hidup sederhana dengan menutupi identitasnya
Disaat Seseorang yang pernah menorehkan luka di hatinya tiba-tiba muncul kembali di kehidupannya, apa yang akan terjadi ?
Penasaran, yuk ikuti ceritanya ya
cerita ini adalah seri ke 2 dari kisah sebelumnya "POWER OF WOMAN"
Salam kenal dan jumpa dari Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Suasana di Apartemen Delia makin rame setelah semuanya berkumpul dan menyantap makan malam, kali ini Aditama ikut nginep di Apartemen Delia, setelah makan malam selesai semuanya berkumpul di depan Televisi seperti biasanya
"Jadi ini yang sering kalian lakukan saat ngumpul?" Tanya Aditama
"Iya Dit, kita bergumul depan TV sambil cuap-cuap kecil soal diri kita sendiri" ucap Delia
"Diri kita yang masih jomblo ini" sahut Alena
"Hahaha"
semua tertawa ngakak
"Bener juga lo, ni aku juga masih jomblo, jadi ikutan gabung nih sama group jomblowati" ucap Aditama
"Emang ngapain to dokter Adit masih ngejomblo, belum ada yang pas ni buat ngisi kekosongan hati " tanya Amaya
"Yah, begitulah, sebenarnya ada yang pas sih, tapi gak tau itu wanita ini mau apa nggak sama aku"
"Hah, ya masak sih ada wanita yang gak mau sama dokter sesempurna dokter Adit, gak percaya aku, jangan-jangan kelainan itu si wanita mah" ucap Amaya dengan wajah lucunya
"Ye, kan masing-masing orang punya kriteria yang beda kalau soal pasangan, gak bisa lah main paksa-paksa Am" ucap Alena
"Nah itu, itu baru bener, setuju aku sama apa yang diucapkan Alena barusan" kata Delia
"Emangnya siapa sih dokter Adit, wanita yang anda taksir itu?"
"Ada deh, itu rahasia, hanya aku dan tuhan yang tau" jawab Aditama
"Eleh-eleh, kayak produser film aja, yang lagi ngasih judul sinetronnya Hanya aku dan Tuhan yang Tau" sahut Delia
"Tambah lagi ni, Tuhan beri aku petunjuk mu" kata Alena
"Atau Tuhan Kuatkan Hatiku" ucap Amaya
"Hahaha"
Semuanya tertawa dengan pembahasan yang konyol, tak terasa perbincangan ringan terjadi sampai jam 11 malam, saat Alena mencari air putih karena kehausan, Delia baru sadar kalau persediaan air mineral sudah habis
Terpaksa Alena berniat turun kebawah dan berjalan kaki untuk membelinya di Minimarket yang buka 24 jam di dekat kawasan Apartemen
"Biar aku aja yang beli dibawah kak, kalian lanjutin aja ceritanya, seru tuh, mumpung Amaya lagi semangat ngomong" kata Alena
"Iya tapi ini kan dah malam banget Al, jangan jalan sendirian lah" ucap Delia
"Tenang saudara-saudara, kawasan ini masih rame jam segini, belum lewat tengah malam ok, udah deh, kalian lanjut, aku pergi dulu" Alena langsung melesat keluar Apartemen
"Heh, dasar Alena tu susah kalau di kasih tau" sahut Amaya
Percakapan seru berlanjut, sesekali terlihat Aditama menatap jam dinding, menghitung berapa lama Alena sudah ada di luar
"Kayaknya udah lama ni Alena di luaran, kok belum pulang juga, minimarket kan cuma dekat ya" ucap Aditama
"Iya juga sih, coba telpon kak Del' kata Amaya
"Nih bocah, suka bikin was-was orang aja deh kerjaannya" sahut Delia dan segera menelpon Alena dan ternyata bunyi telponnya ada di dalam Apartemen Delia, yang artinya Alena lupa bawa handphone nya
" Dasar ini anak, handphone malah ditinggalin di sini, bikin ribet aja ini urusan" ucap Amaya
"Udah, biar aku yang nyusul " ucap Aditama sambil berdiri dan melangkah ke arah pintu untuk segera keluar mencari Alena
"Aku ikut ya dokter Aditama?" pinta Amaya
"Eh, Enggak boleh, aku sendirian disini, takut aku Am, apalagi habis nonton film misteri gitu, ih merinding aku kalau sendirian" ucap Delia
"Ya udah aku nemani kak Delia aja" ucap Amaya sewot
Aditama berlari kecil keluar apartemen untuk mencari keberadaan Alena, saat melewati area parkir akhirnya Aditama melihat Alena yang sedang menenteng kantong plastik berisi minuman mineral yang dibelinya
"Al !"
Teriak Aditama kemudian mendekat ke arah Alena
"Hei dit, ngapain kamu ke sini?"
"Ya nyusul kamu lah, lama banget kamu keluar, kita semua jadi khawatir
"Oh, ini aku ngantri tadi, jadi agak lama"
"Jam segini masih rame Minimarketnya?"
"Iya, tau tuh, tumben, apa mungkin ini pas malam Minggu kali ya"
Aditama langsung mengambil kantong plastik dari tangan Alena, kini keduanya berjalan berdampingan sambil mengobrol sesekali tertawa, sesaat kemudian Aditama merasa ini adalah waktu yang tepat untuk mengungkapkan isi hatinya ke Alena
"Al, bisa kita duduk dulu di kursi taman bentar nggak?" Pinta Aditama
"Ngapain, mendingan kita duduk di apartemen Kak Delia aja nanti"
"Aku pengen ngomong pribadi sama kamu"
"Pribadi gimana maksutnya Dit, aneh deh kamu ini"
"Please?" Adrian memohon
"Ya udah, kita ngomong sambil jalan aja, biar cepet nyampek" ucap Alena yang mulai merasa tidak enak dengan Aditama
"Aku menyukaimu Al" ucap Aditama langsung
DEG
Alena langsung berhenti dan di benaknya langsung teringat dengan Amaya
"Apa Dit, kamu gak salah, mana mungkin kamu_"
"Aku mencintaimu, sungguh Al, aku berusaha tidak percaya dengan rasa ini, karena kita berteman belum lama, tapi hatiku berkata lain ,aku mohon Al, terimalah hatiku"
"Maaf Dit, aku gak bisa dan itu gak mungkin"
"Al, jangan bicara seperti itu, aku sangat mencintaimu, sungguh Al" ucap Aditama meraih tangan Alena, dengan pelan Alena berusaha melepaskan genggaman tangan Aditama, detik berikutnya Alena berteriak lantang
"Edward!, Kau sudah datang?"
Ucap Alena yang berusaha menghindari Aditama dengan cara apapun, dan keberuntungan berada di pihaknya, waktu tiba-tiba saja Edward muncul
Edward bingung dengan Alena yang datang menghampirinya dan seolah-olah sedang membuat janji dengannya
"Ini bocah kenapa lagi, apa ada yang salah sama otaknya" batin Edward menatap aneh kedatangan Alena
Alena langsung berdiri di depan Edward sangat dekat
"Tolong aku kali ini, please?" ucap lirih Alena dengan tatapan memohon ke Edward
"Al, kalian janjian disini?" tanya Aditama mengagetkan Edward yang masih bingung dengan sikap Alena
"Iya, Dit, maaf ya, aku ma Edward ada urusan bentar, ya kan Ed?"
Edward masih terdiam dan menatap Aditama
"Ed, hei Edward!" Ucap Alena sedikit kasar dan menyadarkan Edward
"Oh,iya, kami ada janji, ada yang perlu kita bicarakan" ucap Edward yang akhirnya membuat Alena bisa bernafas lega
"Di jam selarut ini?" Tanya Aditama masih tidak percaya
"Iya, ini soalnya darurat Dit, iya kan Ed?"
"Iya, kami akan bicara sebentar" sahut Edward meyakinkan
"Sorry ya Dit, kamu naik dulu bawa minuman ma makanan ini, nanti aku nyusul, bilang ke yang lain, aku keluar bentar ma Edward"
"Oke, hati-hati Al" ucap Aditama dan langsung melangkah pergi meninggalkan Alena dan Edward
"Ya Alloh, syukurlah!" ucap Alena di depan Edward sambil memegangi dadanya dan menarik nafas lega
Edward tersenyum miring dan langsung menarik tangan Alena menuju ke mobil mobil sport miliknya
"Eh , Edward, apa-apaan ini, lepasin, kamu mau bawa aku kemana, lepasin Ed!" teriak Alena meronta-ronta, namun tetap di tarik Edward hingga di masukkan ke dalam mobil
"Diam, jangan berani keluar, awas ya!" Ucap Edward, kemudian memutar menuju ke kursi supir, Edward langsung menghidupkan mobilnya dan keluar dari area parkir mobil
"Ed, memang kamu mau ajakin aku ke mana?"
"Ke Hotel Amora " jawab Edward singkat
"Apa!, Kamu jangan aneh- aneh ya Ed, kita balik sekarang, Edward !"
"Berisik, diam gak, kalau masih teriak aku berhenti dan aku cium bibirmu, mau?"
Alena langsung diam dan menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya
"Tadi itu kenapa? tiba-tiba saja sikap kamu aneh di depan Aditama" tanya Edward
"Itu, anu, aduh gimana ya aku ngomongnya" ucap Alena bingung
"Tinggal ngomong doang ribet banget"
"Bukan gitu, aku kaget aja tadi Aditama nembak gitu"
"Emang dia bawa senjata? Aku juga lihat kamu baik-baik saja, gak ada yang terluka"
"Edward !, Jangan bikin kesel ya, maksudku itu Aditama ngomong seneng, cinta gitu lo ke aku, paham gak sih kamu?"
"Ya terus masalahnya dimana, kan wajar kalau Aditama suka sama kamu, laki-laki sukanya ya sama perempuan"
"Ya gak bisa gitulah"
"Kenapa gak bisa?" Tanya Edward
"Amaya cinta mati sama tu orang, mana mungkin aku nerima cintanya Aditama"
"Oh, jadi kalau Amaya gak suka sama Aditama, kamu mau nerima cintanya Aditama, gitu ?"
"Ya nggak juga"
"Terus ?"
"Aku juga gak mungkin nerima cinta seseorang yang gak aku cintai Ed, ngeselin banget sih pertanyaan kamu tu"
"Oh, terus siapa yang kamu cintai?"
"Gak tau, gak mikirin itu juga" jawab Alena
Sesaat kemudian sampai di Hotel yang di maksut, Alena sangat terkejut ternyata Edward benar-benar membawanya ke hotel Amora
"Ayo keluar, Cepet!" ucap Edward sedikit membentak
"Gak mau, gila kamu ya, mau ngapain kita di hotel ini?!"
"Ish, cerewet banget kamu itu ya, tadi aku sudah membantumu, sekarang giliran mu balas Budi dengan menemaniku di hotel"
Edward langsung menarik tangan Alena dengan paksa yang berhasil membuat Alena keluar dari mobil dan menggandengnya masuk ke hotel
Bersambung
Terimakasih, jangan lupa jejak dukunganya (like komen, vote dll)