Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
Airin dan Baskoro kaget melihat Dea ada di Mall yang sama, Dea tanpa basa basi langsung marah sama Airin karena memutuskan kontrak kerjasama yang sudah berjalan dengan lancar dan baik tiba-tiba dibatalkan sama Airin.
"Anda benar-benar tidak profesional Airin, cuman karena masalah pribadi Lo sama Ibu Lo kenapa memutuskan kerjasama seenaknya begini hah!" bentak Dea emosi melihat Airin yang seenaknya.
"Bapak kamu saja seenaknya minta ibu saya meninggalkan saya waktu kecil sampai dewasa, kalo bukan karena Lisa dan Lilis mereka tidak akan ketemu sama saya, jadi sudah sepantasnya perusahaan kita tidak terjalin kerjasama lagi karena saya tidak sudi ketemu siapapun yang berhubungan sama pak Ozy apapun alasannya, kerjasama dibatalkan jalan terbaik dari pada saya marah-marah kampung setiap ketemu lebih baik tidak ada kerjasama sama sekali mengerti kamu!" tegas Airin sengaja, karena tahu perusahaan Ozy perusahaan yang selalu mencari proyek yang murah setiap membeli bahan-bahan pembangunan maupun untuk proyek pembangunan rumah dan bangunan.
"Sial Lo Airin, jangan harap gue bikin nyokap Lo nyaman numpang dirumah gue setelah Lo memutuskan kerjasama perusahaan!" ancam Dea sengaja supaya Airin takut.
"Terserah kamu, saya tidak peduli sama perempuan itu mau kamu apain dia saya tidak peduli." lanjut Airin santai.
Airin ajak Baskoro pergi, karena sudah selesai acara jalan-jalan bareng di Mall nya dan mau istirahat di rumah sambil makan kue buatan Hesti Bunda nya Baskoro.
Baskoro sengaja diam saja karena tahu reaksi Dea akan emosi seperti ini, biar lah tidak profesional dari pada bikin Airin sedih setiap katemu ayah tirinya setiap ada proyek bareng.
Dea mengepalkan tangannya emosi melihat reaksi Airin tadi, diluar dugaan ternyata Airin tidak peduli sama ancamannya justru pergi begitu saja sebelum membatalkan keputusannya.
**
Hesti minta Kartika untuk jodohkan anaknya karena persahabatan anak-anaknya terjalin dengan baik, Airin dan Baskoro tidak pernah ribut sama sekali membuat Hesti yakin kalo Airin istri terbaik untuk mendampingi hidupnya Baskoro.
"Pas mereka pulang bagaimana kalo kita jodohkan mereka, apa jeng setuju anak kita menikah?" tanya Hesti berharap Kartika mau anaknya nikah sama Baskoro.
"Tentunya setuju jeng, saya sudah bahas soal ini sama Baskoro kemarin dan saya juga berfikir mereka tuh cocok dan tidak pernah berantem lagi, nanti kita bahas ke mereka langsung." ucap Kartika senang karena Hesti punya niat yang sama, menjadikan anaknya bersatu menjadi pasangan suami istri.
"Iya sudah kita tunggu kedatangan mereka kalo begitu." lanjut Hesti tidak sabar tunggu kedatangan Airin dan Baskoro yang masih di Mall.
**
Baskoro melihat Airin sepertinya tidak sedih setelah berantem sama saudara tirinya, apa lagi dibikin malu tadi di Mall karena suara Dea kencang sekali setiap bicara.
"Kita beli eskrim yuk." ajak Baskoro melihat Airin yang santai duduk disampingnya.
"Nanti saja lah Bas, tidak enak Bunda dan Umi sudah menunggu kita lama, katanya Bunda mau bicara sama kita jadi pulang dulu saja." tolak Airin melihat Baskoro.
"Iya tidak masalah." lanjut Baskoro fokus bawa mobil nya.
Baskoro penasaran apa yang mau dibahas orang tuanya sama Airin, Baskoro curiga pembahasan orang tuanya rencana menjodohkan dirinya sama Airin karena kemarin Kartika bahas pernikahan untuk Baskoro dan Airin.
double y thor