Seorang gadis cantik, bermata bulat berpipi chubby yang hidup sebatang kara tak memiliki orang tua, dan tinggal di panti asuhan berjuang keras untuk mencapai nilai tinggi agar bisa bersekolah di sekolah ternama di jakarta.
Sampai disana banyak kejutan besar terkuak,bagaimana kisah nya yuk simak!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB.31
"Kak Leon kenapa ga bangunin gue sih, sial banget!" pekik Gilang dengan kesal.
Dia terlambat bangun dan juga Leon tak membangunkan nya untuk pergi ke sekolah, padahal dia ingin melihat adik kandung nya itu.
Sedangkan di sekolah, Devon menunggu guru itu selesai mengajar dari kelas IPA 1.
"Sialan lama banget guru nya keluar batin nya dengan nada jengkel.
"Okey semua nya jangan lupa tugas kalian ngerti!" ucap Bu Salwa.
"Ngerti Bu!"
"Yaudah karena jam istirahat akan tiba kalian boleh ke kantin".
"Yok lah ke kantin clau, Din ajak lora kepada kedua teman nya itu.
"Ayok ucap Claudia, Karena hari ini dia tak membawa bekal, akibat kelelahan membantu ibu nya dia tak bisa membawa bekal, dan terpaksa makan siang di kantin.
"Tumben ini bocah langsung semangat"? ucap Dinda yang heran.
"Hehe sebenarnya tadi aku lapar, jadi ga fokus ucap Claudia terkekeh kecil.
"Haha ya ampun ternyata orang pinter bisa gagal fokus juga ya ucap lora dengan tertawa ngakak.
"Bisa dong, karena kan kita butuh makan, jadi kalau ga makan konsentrasi akan terganggu sahut Claudia.
"Iya iya calon ibu dokter pekik lora.
"Astaga itu bener kak Devon?
"Astaga mimpi apa kak Devon ke kelas kita dan nungguin siapa ya kira kira? pekik siswa siswi yang melihat Devon berdiri menatap datar orang orang yang ada disana.
"Kakak kesini pekik Caca dengan wajah cerah nya.
"Aku tau Kakak akan ngajakin aku makan bareng kan kan? Pekik nya dengan wajah tersenyum senang.
"Minggir ucap nya datar kepada Caca.
Dia terlalu muak dengan wanita itu, karena ibu nya saja yang ngotot untuk mengadopsi nya, dan Devon tak perduli dengan ibu nya lagi, karena sudah terlalu sakit diabaikan ibu nya demi anak angkat di depan nya.
Para siswa dan siswi memperhatikan cara Caca yang sangat antusias menyapa si wakil ketua Orion itu, sedangkan Devon tak perduli dengan ocehan nya, yang dicari nya adalah adik kandung nya.
"Ayok kak Caca udah siap" sahut nya tersenyum senang.
"GUE BILANG MINGGIR SIALAN!" BENTAK NYA KASAR.
"Kakak kenapa membentak Caca ucap nya dengan wajah yang menyedihkan seolah olah merasa tersakiti.
"Jauh jauh dari gue Sialan!", atau gue akan bilang sama orang orang disini kalau Lo itu cuman anak pungut!" bisik nya membuat Caca bergetar ketakutan.
"Tidak ,tidak boleh ada yang tau bahwa aku anak pungut, mereka semua harus tau kalau aku princes kesayangan Keluarga Prameswari batin nya dengan wajah datar.
"Yaudah kalau kakak ga mau, aku pergi sama teman teman ku aja ucap nya dengan wajah sendu.
Devon yang melihat perempuan di depan nya itu dibuat jijik, apalagi dia sudah mengetahui akal bulus nya itu yang suka menarik simpati orang banyak dan manipulatif.
"Jijik gue liat nya, gue heran sama mom yang maksa banget buat adopsi dia batin nya dengan wajah datar.
"hei Lo yang pakek kacamata ucap Devon yang melihat salah satu siswi yang memakai kacamata keluar dari kelas.
"Heh saya kak, kenapa kak? tanya nya dengan wajah bingung.
"Lo kenal Claudia Sintia Prameswari?
"yang ada cuman claudia Sintia P. Kak tidak ada Prameswari nya!" ucap siswi tersebut.
Sedangkan Devon termenung dengan jawaban adik kelas nya itu.
"Dimana claudia sekarang?
"Ada di dalam kak, seperti nya sebentar lagi keluar ucap nya dengan nada terbata.
"hmm"