Berkisah tentang perjalanan panjang seorang pendekar tingkat tinggi dari dunia persilatan. Dia mengalami pertempuran antara hidup dan mati melawan para pendekar dari dunia persilatan.
Kisah ini berawal dari beberapa tahun silam ketika dia menemukan sebuah kitab suci legenda dan pedang pusaka. Kitab suci itu dipercayai mampu mengubah takdir dan hidup seseorang.
Dan akhirnya para pendekar dari berbagai kalangan mulai dari aliran putih, netral dan hitam bekerja sama membuat jebakan untuk mengkapnya.
Mari kita ikuti petualang Feng Xuan atau Lan Xuan Yu dalam perjalanan hidup barunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya anam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
2. Kelahiran kembali.
"Tuan muda! Tuan muda anda sudah bangun." Teriak bahagia seorang pelayan.
"Nyonya! Nyonya. Tuan muda sudah sadar kembali." Salah satu pelayan memanggil nyonya mereka.
Dengan sedikit berlari nyonya mereka bergegas ke kamar Sang putra yang sedang tergolek di atas tempat tidur.
Ketika sudah sampai dia melihat tubuh mungil yang terbaring lemah diatas tempat tidur itu mulai membuka matanya.
Seorang anak kecil berusia 6 tahun yang tadinya sudah di nyatakan meninggal dunia oleh seorang tabib karena sakit bawaan yang di deritanya.
Namun ibu dari anak kecil itu tidak percaya kalau putranya sudah meninggal dunia. Karena tidak tega melihat tangisan dan kesedihan suami dari wanita muda itu membiarkan Putra kecil mereka untuk didiamkan beberapa saat sebelum memulai prosesi pemakamannya.
Namun kini yang terjadi adalah sebuah keajaiban dan sulit untuk di percaya. Sungguh nyata kalau saat ini putra mereka benar benar bangun kembali dari kematian.
"Xuan'er. Oh putra ku. Kamu sungguh sudah sadar sayang..." Suara bahagia seorang wanita muda yang sangat cantik.
Wanita muda itu mulai duduk di tepi ranjang sang putra agar lebih leluasa untuk memeluknya. Putra kecilnya kini sudah mulai mengerjap ngerjapkan ke dua bola matanya yang besar dan indah karena bulu matanya yang sangat lentik.
"Dimana aku?" Ucapan lirih yang keluar dari bibir mungilnya dengan sedikit bergetar.
"Kamu ada dirumah sayang. Bagaimana mana keadaan mu Xuan'er? Apakah ada yang sakit?" Tanya wanita muda yang tidak lain adalah Xiao Mei ibu anak kecil.
Anak kecil laki laki itu bernama Lan Xuan Yu. Orang tua Lan Xuan Yu bernama Lan Meng Tao seorang patriak dari sekte Gunung Awan.
Sekte Gunung Awan terletak jauh di atas gunung dan perbukitan. Sesuai dengan namanya sekte Gunung Awan dikelilingi oleh kabut putih tebal meskipun di siang hari.
Sekte Gunung Awan sebenarnya sekte tingkat kelas besar aliran putih. Namun beberapa generasi terakhir mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Itu semua disebabkan oleh minimnya generasi muda yang berbakat dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga sekte Gunung Awan berangsur angsur mulai merosot dan kalah dengan sekte besar lainnya.
Sebagai contohnya Lan Xuan Yu putra dari kepala sekte Lan Meng Tao sebenarnya memiliki bakat beladiri yang tinggi namun dia memiliki kekurangan yaitu penyakit jantung bawaan.
Sehingga menghambat nya dalam latihan, sebab jika Lan Xuan Yu memaksakan diri untuk berlatih beladiri maka kesehatannya akan semakin memburuk dan akibat paling fatal menyebabkan kematian.
"Dimana aku sekarang?" Gumam Feng Xuan di dalam hatinya sendiri.
"Apakah aku sudah berhasil bereinkarnasi?"
"Lalu siapa mereka? Apakah mereka orang tua baru ku?"
Dan masih banyak lagi pertanyaan pertanyaan yang ada di dalam benak Feng Xuan. Tanpa ada satu orang pun yang menyadari kalau saat ini Feng Xuan sedang kebingungan dengan keadaannya sendiri.
Ya benar. Saat ini jiwa Feng Xuan berhasil masuk ke dalam tubuh Lan Xuan Yu yang tadinya sudah di nyatakan meninggal dunia karena sakit. Feng Xuan telah berhasil bereinkarnasi berkat bantuan dari kitab suci yang dipelajarinya.
Hati Feng Xuan campur aduk untuk saat ini. Disisi lain dia senang karena berhasil hidup kembali dengan membawa ingatan masa lalu. Disisi yang lainnya lagi dia sedih karena terjebak didalam tubuh anak kecil yang sangat lemah.
Dalam hatinya dia bergumam " Berapa banyak waktu yang akan aku butuhkan. Jika aku ingin sampai pada tingkatan kultivasinya sebelum bereinkarnasi."
"Seberapa lama tidak akan jadi masalah selama masih ada kesempatan untuk memperbaikinya." Gumamnya lagi memotivasi dirinya sendiri.
"Xuan'er... Xuan'er... Apakah kamu mendengar ibu?" Suara Xiao Mei sambil menggoyangkan bahu Feng Xuan yang saat ini bernama Lan Xuan Yu.
"Iya Bu. Xuan'er mendengar." Jawab Lan Xuan Yu lemah sembari memberikan senyuman lembut kepada wanita muda yang ada di hadapannya saat ini.
Lan Xuan Yu harus mulai membiasakan diri dan menerima kenyataan kalau saat ini dia masih memiliki orang tua. Meskipun jiwanya sudah berusia 90 tahun namun saat ini tubuhnya masih berusia 6 tahun.
"Syukur lah kalau kamu baik baik saja. Tolong panggilkan Patriak dan tabib kemari! Bilang kalau Xuan'er sudah sadar!" Perintah Xiao Mei kepada salah satu pelayan yang ada di dalam ruangan itu.
"Baik nyonya." Jawab salah satu pelayan itu langsung keluar dan mencari keberadaan patriak Lan Meng Tao dan tabib.
Patriak Lan Meng Tao yang saat itu sedang didalam ruangan kerjanya bersama dengan salah satu tertua Gunung Awan untuk mendiskusikan masalah sekte.
Tok... Tok...
"Masuk!" Jawaban yang keluar dari salah satu orang dari dalam ruangan itu.
"Maaf patriak. Nyonya memanggil Anda. Karena tuan muda sudah sadar kembali." Pelayan itu menjelaskan kedatangannya kepada patriak Lan Meng Tao.
Patriak Lan Meng Tao awalnya terdiam karena berusaha untuk mencerna perkataan pelayan yang ada di hadapannya saat ini. Setelah pulih dari kesadarannya kembali, patriak Lan Meng Tao langsung berkata, "Apa Lan Xuan Yu bangun!!!"
"Benar patriak." Jawab pelayan itu tegas.
Tanpa banyak kata patriak Lan Meng Tao langsung bergegas keluar tanpa mempedulikan yang lain. Dia langsung menuju ruangan yang ditempati oleh putranya Lan Xuan Yu.
Ketika sampai di dalam ruangan putranya dia sangat terkejut, ternyata benar putranya hidup kembali. Pelayan yang ada di dalam ruangan itu langsung memberikan jalan pada patriak mereka agar bisa. Mendekat ke arah ranjang Lan Xuan Yu.
"Xuan'er..." Panggil patriak Lan Meng Tao lirih.
Patriak Lan Meng Tao memegang bahu istrinya Xiao Mei, sehingga wanita itu langsung menoleh ke arahnya. Dikedua pelupuk mata istrinya sudah di genangi oleh air mata.
Bersamaan dengan itu muncul seorang tabib sekte, maka Xiao Mei langsung beranjak dari tempat duduknya dan langsung berdiri di samping suaminya. Patriak Lan Meng Tao langsung memeluk tubuh istrinya sambil bergumam, "Semua akan baik baik saja."
Tabib itu memeriksa keadaan Lan Xuan Yu dengan sangat hati hati. Terlihat beberapa kali tabib itu mengerutkan keningnya, dan itu menimbulkan rasa penasaran yang menggunung pada pasangan suami istri itu.
Beberapa saat kemudian tabib mengakhiri pemeriksaan menyeluruh pada tubuh Lan Xuan Yu. Patriak Lan Meng Tao mengantar tabib itu untuk keluar karena ada sesuatu yang hendak di tanyakan.
Oleh karena itu patriak Lan Meng Tao membawa tabib sekte masuk ke dalam ruang kerjanya agar leluasa untuk bertanya.
"Paman long bagaimana dengan keadaan Lan Xuan Yu saat ini. Apakah ada sesuatu yang bisa paman ceritakan?" Patriak Lan Meng Tao memulai pembicaraan ketika mereka sudah sama-sama duduk di kursi yang ada dalam ruangan tersebut.
Tabib sekte yang dipanggil dengan nama paman Long sebenarnya memiliki nama Long Shi Yao satu generasi dengan ayah patriak Lan Meng Tao atau bisa di sebut patriak generasi sebelumnya.
"Keadaan Lan Xuan Yu saat ini sungguh sangat baik sekali. Bahkan aku tidak menemukan lagi penyakit jantung yang di deritanya selama ini. Bahkan bisa di katakan kalau tubuh Lan Xuan Yu saat ini sehat dan sempurna tidak memiliki cacat sedikitpun." Tabib Long Shi Yao memberikan penjelasan hasil dari pemeriksaannya.
Saya hanya berharap semoga pembaca bisa menerima karya saya tanpa harus menghakimi.