hai...hai...hai...perkenalkan karyaku yang kedua "Wanita Pilihan Untuk Ayah"
Yang pertama berjudul "Dia yang Tak Dapat Kuhindari".
Vita Damayanti adalah seorang dokter diusia yang masih muda 23 tahun. Dengan kecerdasan diatas rata-rata dan rasa penasaran dengan dunia bisnis maka saat ini diapun sedang menempuh pendidikan difakultas ekonomi jurusan akuntansi keuangan semester akhir.
Namun apa yang terjadi jika sahabat dari ponakannya ikut memanggil bunda padanya???
Karya ini diterbitkan atas izin MangaToon, isi dan kontennya hanyalah pandangan pribadi author dan tidak mewakili MangaToon.
Semua yang terjadi dalam cerita hanyalah karangan penulis saja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roslaniar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 30. Rencana Pertemuan
happy reading,,,,,
Setelah sempat dirawat beberapa waktu lalu, pak Alfian yang lebih banyak menghabiskan waktunya dirumah meskipun masih rutin check up akan tetapi kondisi kesehatannya semakin membaik.
Ketika mereka sedang menikmati sarapan dan melihat anaknya menyendok nasi untuk dirinya sendiri sedangkan dirinya dilayani oleh istrinya dan entah mengapa wajah tenang yang senantiasa tersenyum milik Vita tiba-tiba melintas dibenaknya.
"Ma,,,kayaknya aku harus bertemu dengan Bowo secepatnya ". kata Alfian pada istrinya sambil menikmati sarapan
Bu Indira hanya mengangguk setuju, berbeda dengan Adam yang nampak bingung
"Emang ada urusan apa, pa??tanya Adam. "ingat kesehatan papa, jangan terlalu capek." lanjut Adam
"Ini juga menyangkut kesehatan papa,,,".jawab Alfian asal
"Maksud papa????" tanya Adam lagi
Alfian melanjutkan sarapannya tanpa menjawab pertanyaan anaknya. Sementara Sisil yang mengetahui maksud opanya hanya tersenyum dengan penuh semangat menyantap sarapannya.
Setelah sarapan mereka selesai, kemudian masing-masing bersiap untuk melakukan aktifitasnya, Adam seperti biasanya sudah ditunggu oleh asisten Bara untuk segera ke perusahaan Diamond grup, sementara Sisil diantar ke sekolah oleh supir keluarga Alfian yang bernama pak Djoko.
Karena mereka hanya tinggal berempat dirumah besar nan mewah selain para pembantu tentunya yang hanya sibuk dengan urusan rumah tangga.
Alfian dan Indira duduk diruang keluarga menonton berita yang disiarkan oleh salah satu siaran televisi swasta, dengan benda pipih berlogo apel digigit keluaran terbaru menunggu panggilannya tersambung.
"Assalamualaikum Bowo,,,,"salam Alfian pada sahabatnya setelah telponnya tersambung
"Waalaikumsalam, Al,,,,,tumben telpon pagi-pagi ". balas Wibowo
"Kapan kita ketemuan, Bowo,,,". kata Alfian to the point
"Memangnya kamu bener_bener udah sehat??" tanya Wibowo masih mengkhawatirkan kesehatan sahabatnya
"Bahkan aku teramat sehat berkat putrimu ,,,,hahaha ". balas Alfian sambil tertawa
"Alhamdulillah,, kalo memang kamu sudah sehat ". kata Wibowo senang
"Jadi bisa kan sebentar siang kita ketemuan di kafe dekat Shil_Dam Hospital sekalian kita liat rumah sakit kita ". kata Alfian yang belum pernah berkunjung ke Shil_Dam Hospital sejak difungsikan enam bulan lalu, begitu pun dengan Wibowo.
"Ok,,," kata Wibowo singkat
Dan merekapun mengakhiri pembicaraan lewat sambungan telpon.
"Waalaikumsalam, Al,,,,,tumben telpon pagi-pagi ". balas Wibowo
"Kapan kita ketemuan, Bowo,,,". kata Alfian to the point
"Memangnya kamu bener_bener udah sehat??" tanya Wibowo masih mengkhawatirkan kesehatan sahabatnya
"Bahkan aku teramat sehat berkat putrimu ,,,,hahaha ". balas Alfian sambil tertawa
"Alhamdulillah,, kalo memang kamu sudah sehat ". kata Wibowo senang
"Jadi bisa kan sebentar siang kita ketemuan di kafe dekat Shil_Dam Hospital sekalian kita liat rumah sakit kita ". kata Alfian yang belum pernah berkunjung ke Shil_Dam Hospital sejak difungsikan enam bulan lalu, begitu pun dengan Wibowo.
"Ok,,," kata Wibowo singkat
Dan merekapun mengakhiri pembicaraan lewat sambungan telpon.
"Gimana pa,,,,mas Bowo setuju bertemu???" tanya Indira antusias
"Ya setuju ma, sebentar kita makan siang bareng di kafe dekat Shil_Dam Hospital ". balas Alfian tak kalah antusias
"Semoga aja, mas Bowo setuju dengan rencana kita pa ". kata Indira penuh harap
Alfian memandang istrinya dengan lembut sambil tersenyum menenangkan istrinya meskipun dalam hatinya sendiri tidak begitu yakin akan rencananya.
Sebagai seorang pebisnis ulung yang mencapai kesuksesan dari hasil kerja keras membuatnya selalu optimis dengan rencananya dan tidak akan mundur sebelum memulai usahanya demi kebahagiaan anak dan cucunya.
Alfian yakin kebahagiaan anaknya ada pada Vita meskipun anaknya selama ini menutup rapat hatinya untuk makhluk yang bernama wanita akan tetapi Alfian masih menaruh harapan pada anak sahabatnya.
☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️☀️
Alhamdulillah up_nya selesai lagi,,,,maaf masih banyak kekurangannya
mohon tinggalkan vote, like, komen agar author tetap semangat menulis
terima kasih lagi author ucapkan karena masih setia dengan ceritaku....
lagi cari_cari inspirasi nih buat endingnya 😂😂😂