Guru killer, yang ada dibenak semua orang pasti seorang guru yang galak dan suka menghukum siswanya bukan?
Begitu pula yang dialami oleh Evangeline Dorius (18 tahun) yang sangat tidak menyukai seorang guru killer karena selalu menyulitkannya atau memberinya tugas yang banyak.
Namun, apa jadinya jika guru killer itu jatuh cinta kepada dirinya? Bagaimana reaksi Eva terhadap pernyataan cinta Pak Theo?
Ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NKS Iravati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12 - Memang Terbaik!
Setelah dirasa cukup aman meninggalkan sang mama, Eva pun bergegas pergi ke sebuah Mall dimana dia dan dua sahabat nya janjian.
*
*
*
Mall Rich
Disinilah saat ini Eva menapakkan kakinya. Mall Rich merupakan salah satu pusat perbelanjaan terlengkap dan termewah yang terletak di kota tempat tinggal Eva.
Dengan langkah gontainya Eva menuju balok besi berjalan atau lift menuju lantai tempat dia janjian dengan sahabatnya.
Ting!
Pintu lift pun terbuka dengan cepat Eva masuk lalu menekan tombol lantai 10. Tak sampai 5 menit, Eva pun sampai di lantai yang dituju. Terlihat ramainya orang berlalu-lalang, ada yang ke stand makanan ada juga yang memang hanya jalan-jalan ke mall tanpa membeli apa-apa. (Seperti diriku yang ke mall liat harga dulu, uang tak cukup ya gak beli😁).
Di salah satu stand masakan Korea dapat Eva lihat kedua temannya yang sedang makan lalu menghampiri mereka.
"Hai guys maaf aku telat." Sapa Eva.
Mitha dan Grace menengok ke asal suara. "Kenapa bisa telat? Biasanya dateng paling awal." Sahut Grace lalu menyeruput es jeruk pesanannya.
Eva duduk di sebuah kursi lalu menjawab pertanyaan Grace. "Tadi habis nganter Mama ke rumah sakit, jadi telat deh."
"Kok bisa sakit Va? Sekarang Tante Jesy udah baik-baik aja kan?" Mitha yang khawatir bertanya kepada Eva.
"Iya tuh, gimana keadaan Tante Jesy sekarang?" Tanya Grace juga.
Eva sedikit tersenyum. "Sekarang udah lebih baik kok, cuma butuh istirahat yang cukup aja. Cuma…. Ya gitu penyakit Mama makin memburuk." Eva terlihat bergetar disaat mengatakan kalimat terakhir.
Mitha dan Grace pun mendekat lalu memeluk tubuh Eva sahabat terbaik mereka. Mendapatkan perlakuan yang begitu hangat membuat Eva merasa senang karena kedua sahabatnya sangat peduli kepada nya dan sang Mama.
"Sepulang dari sini, aku bakalan jenguk Tante Jessy." Grace berucap.
Sementara Mitha hanya mengangguk karena mulutnya sudah penuh dengan makanan.
Mereka pun melanjutkan makannya dengan Eva yang juga ikut makan. Sembari menunggu waktu film akan ditayangkan.
*
Bioskop.
Eva, Mitha dan Grace pun tampak mencari tempat duduk yang sudah mereka beli. Bisa dilihat hanya terdapat segelintir orang yang berada di dalam gedung dan layar bioskop pun sedari tadi hanya menayangkan iklan karena, film yang mereka tunggu akan dimulai 20 menit lagi.
"Grace ngomong-ngomong kamu beli tiket film apa sih?" Tanya Mitha.
"Kita nonton film Avatar: The Way of Water." Ungkap Grace.
"Ish kok film orang biru-biru sih? Kamu tau kan aku gak suka film genre kayak gini. Aku pengen nonton film Bollywood Brahmāstra atau yang lain intinya isi tarian India nya." Mitha tampak kesal.
Pasalnya Mitha sendiri merupakan penggemar film-film dari Bollywood, entah mengapa karena setiap mendengar lagu India maka Mitha reflek akan jingkrak-jingkrak menari.
Alasan Mitha suka film Bollywood sendiri karena ibunya ketika hamil Mitha sangat suka menonton film negeri India. Dan jadilah Mitha yang seperti sekarang.
"Ya ampun Mitha, film itu tayangnya sudah lama, sekarang sudah enggak ada tau. Tiket yang ada cuma ini doang." Ucap Grace tak kalah kesal.
Mitha pun menoleh ke arah Eva. "Lihat Eva, dia pasti gak suka sama filmnya. Bener kan Va?" Tanyanya kepada Eva. Lalu pandangan Grace pun tertuju juga pada Eva seakan meminta dirinya berada di kubu salah satu dari mereka.
Sebenarnya Eva sama sekali enggan menjawab, namun kedua sahabatnya ini sangatlah keras kepala. Terpaksa Eva mengambil keputusan yang menurutnya adil.
"Sebenarnya aku tim film atau drama Korea sih. Tapi aku menghargai keputusan Grace kok. Aku bakalan nonton."
"Jadi karena tiketnya udah dibeli, kita nikmati aja dulu film ini. Jika kita hangout lagi kita bisa milih nonton film kesukaan dari kita masing-masing gimana?" Eva mencoba menengahi Mitha dan Grace.
Tampak Mitha dan Grace berfikir sejenak. Lalu menganggukkan kepalanya. "Ide bagus tuh Va, emang sahabat kita satu ini memang terbaik!" Seru keduanya.
Orang-orang berdatangan karena film yang akan dimulai. Tak lama lampu pun padam semua orang pun diam dan menikmati di saat film diputar.
Bersambung…….