kisah seorang anak pungut yang di perlakuan tidak baik oleh ke dua orang tua angkat nya yang bernama zara ,dan malam itu dia dijual oleh ke dua orang angkat nya seharga 2 Miliar untuk melayani se orang laki - laki yang sedang mencari gadis perawan yuk kita simak kisah selanjutnya,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Saka berjalan mendekat, ia menatap Zara yang terlihat tidur dengan damai, pria itu diam sejenak kemudian ia menunduk dengan mengangkat pelan tubuh itu untuk memperbaiki posisi tidur Zara menjadi terlentang .
Dan saat menarik selimut tak sengaja Saka melihat luka pada kaki Zara yang sudah memerah.
" Sebenar nya kau ini ke mana saja sampai luka mu seperti ini ?" tanya Saka kesal ia menghela napas nya pelan dan mengambil kembali kotak P3K yang ada di atas ranjang .
" Aku menyuruh mu mengobati luka mu bukan nya malah tidur ,kau sangat merepotkan ku " ucap Saka
Saka duduk di sisi ranjang kemudian ia mengobati luka pada kaki zara meskipun ada sedikit pergerakan dari Zara dalam tidurnya karena pasti merasakan perih .
Tak lama Saka selesai dengan kaki itu ia berdiri dan menarik selimut untuk menutupi tubuh Zara sampai ke perut.
Saka pikir ia akan menghukum wanita itu sampai mendesah keras dibawah nya , tapi malah di luar ekspektasi .
pria itu menjadi babu yang baru saja siap mengurusi luka pada tubuh Zara. benar benar hal yang tak pernah Saka duga sebelum nya .
ketika tadi nafsu nya menggebu akan tubuh Zara namun sekarang Saka bahkan tak ada mood sama sekali dan berakhir menidurkan adik nya di kamar mandi dengan bermain solo . Suatu kerendahan yang pernah Saka lakukan dalam hidup nya , dan ini terjadi karena wanita yang tertidur pulas di ranjang nya
Saka mengusap kepala nya yang basah kemudian berjalan menuju lemari dan menarik kaos juga celana, setelah Saka selesai berpakaian , pria itu keluar dari kamar dan berjalan untuk turun menuju dapur
Pria itu berjalan menuju lemari yang berisi minuman dan menarik satu botol . Saat berbalik badan Saka bertatap mata dengan Siti yang membuat Siti langsung menunduk dan permisi hendak pergi dari sana .
" Tunggu " ucap Saka yang membuat Siti mengurungkan langkah nya tak jadi pergi .
Siti kembali berbalik badan namun tak mampu menatap tuan nya . wanita paruh baya itu haya menunduk saja dengan telinga yang sudah siap mendengar perintah dari tuan nya .
" Ganti baju Zara " suruh Saka
" Berikan pada ku jika kau menemukan sesuatu pada tubuh itu ,aku melihat nya memakai liontin " ucap Saka
Siti mengangguk cepat
" Baik tuan "
Siti langsung pergi dari sana untuk segera menuju ke beradaan Zara . Saka merasa bahwa Siti masih canggung pada nya karena ke jadian tadi.
" Hais....." Saka pening pria itu langsung keluar dari dapur dan berjalan menuju bangunan belakang mansion .
Sesampai nya di sana ,Saka duduk di tepi kolam dengan menenggak Wine yang ada di tangan nya. pria itu mendesah pelan , ia menyandarkan tubuh nya pada sandaran kursi dan menatap gelap nya langit malam dengan bintang yang tak seberapa , Hari ini yang cukup melelahkan
Cicitan burung di pagi hari menciptakan ke bisingan yang sedikit merdu di luar jendela kamar , membuat tidur penghuni kamar terganggu dalam tidur nyenyak nya semalaman penuh ,ditambah sinar mentari pagi yang masuk pada gorden yang sudah di singkap sedari tadi , membuat Zara menggeliat pelan.
Zara membuka sedikit mata nya menyesuaikan cahaya yang masuk pada retina mata itu sebelum akhir nya mengulurkan tangan nya untuk menghalangi cahaya yang masuk agar mata itu tak sakit karena silau nya mentari pagi. embusan napas pelan keluar dari hidung mancung itu sembari duduk dan bersandar pada headboard .
Zara mengusap pelipis nya ,ia diam sejenak dan kembali sadar bahwa ia berda di kamar yang sama , sama seperti ia terbangun pagi kemarin .rasa nya tubuh itu remuk karena apa yang ia alami dari kemarin. ini seprti mimpi yang tak bisa di duga sebelum nya.
Percobaan nya melarikan diri kemarin sangat gagal total yang membuat ia kembali ke tangan Saka Dewa. Sebenar nya Zara bingung dengan apa yang terjadi sebelum nya . Lukman ,di mana pria itu ? dan mengapa tiba tiba saja ia sudah berada didalam penjara yang kembali membelenggu nya ? Apaa kah mungkin Lukman adalah kaki tangan Saka selama ini ?
Mata Zara sedikit berair ia tak pernah menduga bahwa Lukman akan setega ini pada nya , Setelah wanita itu menaruh ke percayaan penuh agar Lukman menjadi rumah bagi nya untuk berlindung ,tapi ternyata ia salah besar.
Zara menghela napas nya dan memejamkan mata dengan kepala nya yang sengaja di sandaran kan karena terlalu lelah .wanita itu ingin tenang barang kali hanya sebentar.
Zara kembali membuka mata nya kemudian ia menatap tubuh nya di balik selimut ,terdiam sejenak ketika menyadari sudah memakai gaun tidur selutut .Zara mengernyit heran sambil terdiam kembali untuk beberapa saat.
Sebentar ,siapa yang yang mengganti pakaian nya ? Apakah si bastard itu ? jika ya ,kurang ajar sekali ! Basratd itu kembali melihat tubuh nya . benar benar berengsek !
Klik !
zara menoleh pada pintu kamar yang terbuka dari luar , wanita itu memandangi seorang wanita paruh baya yang datang menghampiri nya . siapa lagi jika bukan Siti .
" Selamat pagi , Nona " Sapa nya ramah ramah .
Zara tersenyum singkat.
" Nona , kau mau ku bawakan sarapan ke sini atau kau yang turun dan makan di bawah ? " tanya Siti menawar.
" Aku akan turun " Sahut Zara setelah lumayan lama diam sambil berpikir .
Siti mengangukkan ke pala nya
" Ya sudah ,jika begitu saya permisi dulu "
ucap nya setelah menunduk sopan dan kembali keluar dari kamar itu.
Zara hanya bisa mendesah panjang dan kembali memejamkan mata nya, rasa nya wanita itu letih dan ada semangat untuk banyak bergerak hari ini , apaa lgi niat melarikan diri . sudah lah terima nasib sekarang dan pasrah dengan ke adaan yang begitu kejam ini . jujur sekarang perut wanita itu berbunyi karna lapar , Zara menyibak selimut dan mulai mengulurkan kaki nya.
Namun saat ingin berdiri,wanita itu mengurungkan niat nya ketika pandangan itu terfokos pada plester luka yang ada di bagian kaki nya .
Zara mengernyit dengan lamunan bertanya siapa yang sudah mengobati kaki nya,apa kah mungkin si *bastard* ? tapi itu mustahil.
Sudah lah ,itu tak penting sekarang Zara lapar dan ia butuh makan . wanita itu mulai berdiri dan langsung keluar dari kamar .
Zara menyusuri anak tangga satu persatu dengan tangan yang ia letak kan pada besi pembatas . Zara sempat bingung ingin melangkah ke mana untuk menuju dapur bisa bisa wanita itu tersesat .
Lumayan berpikir , Zara kembali ingat ke mana arah yang benar menuju dapur ,karena kemarin wanita itu tak sengaja ke dapur ketika ingin melarikan diri , Akhir nya Zara sampai di dapur mansion terkutuk milik sang bastard .
perlahan Zara mendekat sambil memandangi makanan yang sudah tersaji di atas meja kelihatan nya lezat ,namun belum tentu rasa nya, tapi tetap saja membuat cacing di perut wanita itu semakin meronta tak karuan meminta di isi.