Karena sebuah tragedi, mengharuskan mereka menikah dan tinggal seatap, tragedi itu membuat sang wanita menjadi trauma ditambah dia harus tinggal dengan laki-laki jahat itu, bagaimana dia harus menjalaninya, apakah cinta itu akan datang seiring berjalannya waktu karena selalu bersama, wanita itu bernama Nala. Nala adalah seorang anak yatim piatu, Nala juga seorang mahasiswi semester awal, disalah satu kampus di indonesia. Nala berwajah manis, sederhana dan agak pendiam. Sebelumnya Nala ada gadis yang ceria, setelah kejadian yang menimpa kedua orangtuanya Nala menjadi anak yang pendiam.
Mr. Kim Joon, Dosen tampan, seksi, maskulin, ditambah dia adalah seorang CEO muda, pujaan setiap wanita. Sayangnya dia bersifat dingin, dan cuek. Mr. Kim mempunyai tunangan bernama Lisa, seorang foto model di Korea, dan Mr. Kim juga mempunyai sahabat dari masa kecil hingga dewasa, sahabatnya bernama Jackson, Jackson juga dipercayai sebagai asistennya untuk mengelola bisnis nya di Korea.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Awahsara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjanjian Pernikahan bab 2
Kim membawa Nala ke rumah sakit miliknya, dengan panik dia memanggil perawat. Kim menelpon dokter pribadinya Dr. Budiman untuk segera datang ke rumah sakit, dengan cepat dokter Dr. Budiman datang. Dr. Budiman adalah kepala rumah sakit di rumah sakit yang Kim dirikan, selain itu Dr. Budiman adalah dokter terbaik di rumah sakit tersebut. Saat Dr. Budiman masuk ke ruangan pemeriksaan khusus, dia sangat bingung siapa gadis yang dibawa Kim. Ada hubungan apa Kim dengan gadis itu, mengapa Kim terlihat begitu mengkhawatirkan gadis itu. Dengan gugup Dr. Budiman mulai memeriksa Nala, mendengarkan detak nadinya dengan seksama. Hampir dua puluh menit Dr. Budiman memeriksa Nala dengan seksama, dan memastikan. Akhirnya setelah merasa yakin, Dr. Budiman bersiap mengatakan diagnosanya.
" Bagaimana?" tanya Kim khawatir.
" Tekanan darah nya rendah, detak jantung nya lebih cepat dari orang normal pada umumnya, begitupun dengan denyut nadinya" jawab Dr. Budiman menjelaskan.
" Kesimpulannya? Tolong jangan bertele-tele!" Tanya Kim ketus.
" Diagnosa awal saya, gadis ini sedang hamil muda, kondisi tubuhnya lemah! Untuk lebih jelasnya, saya akan menghubungi dokter kandungan, untuk pemeriksaan lebih lanjut!" jelas Dr. Budiman panjang lebar.
" apa!?" Kim sangat terkejut, pikirannya bercampur aduk. Bagaimana dia memberitahu Nala? Apa setelah mengetahui ini, Nala mau menikah dengannya? Berbagai pertanyaan muncul di pikiran Kim. Di satu sisi, ada kebahagiaan di hatinya, dia akan menjadi seorang ayah, di satu sisi lagi bagaimana respon Nala nantinya?.
Dokter spesialis kandungan akhirnya memeriksa Nala, dan memastikan bahwa Nala benar hamil. Saat ini Nala masih dalam keadaan belum sadar, gadis itu masih tertidur. Kim memandangi gadis itu, dia akan menjadi ibu anakku, batin Kim. Aku telah menyakiti nya, dia tidak bersalah, andai saja waktu itu aku tidak mabuk, mungkin gadis ini masih mengejar mimpinya, batin Kim lagi. Kim masih memandangi Nala, tak sadar dia mengusap keningnya. Terlihat oleh Kim, Nala ternyata gadis yang cukup cantik, dan imut. Walaupun mungkin tidak secantik Lisa, tapi terlihat dari wajahnya yang teduh, Nala gadis yang baik. Tak sadar Kim tersenyum dan mulai mengecup kening Nala, dia mulai merasa menyayangi gadis itu. Kim masih duduk disamping Nala sambil menggenggam tangan Nala, karena terlalu lelah akhirnya Kim pun tertidur.
Masih dirumah sakit, di tengah malam Nala terbangun karena lapar, dia mencoba membuka matanya. Karena terkejut, Nala tidak sengaja membangun kan Kim. Nala memandangi Kim dengan takut, dia menarik tangannya dari genggaman tangan Kim. " Jangan takut, aku tidak berniat jahat, aku hanya membawa mu kerumah sakit, tadi kamu pingsan" jelas Kim dengan lembut. Nala tidak menjawab, dia hanya terdiam, lalu menunduk. " Aku tidak tau bagaimana menghubungi tante mu? Dia pasti sangat khawatir!" ucap Kim lagi. " A..a..Aku ingin pulang" ucap Nala gugup. " baik, tapi sebelumnya kita harus bicara" jawab Kim sambil menatap Nala. Namun sepertinya perut Nala tidak bisa dikondisikan, saat ini dia sangat lapar. " kruuuk" bunyi perut Nala yang keroncongan, Nala memegang perutnya. Kim tersenyum, " Kamu mau makan apa?" tanya Kim lembut. Nala hanya diam menundukkan kepalanya, dia malu terhadap Kim karena bunyi perut nya. Kim menelpon ke salah satu pegawai rumah sakit untuk membelikannya makanan, disalah satu restoran favorit nya yang terkenal enak.
Sambil menunggu pesanan makanannya datang, Kim mencoba bicara pada Nala, walaupun dia sendiri tidak tau bagaimana harus memulai nya. Dengan memberanikan dirinya, Kim mencoba bersuara " Nala...!!", panggil Kim dengan lembut. Nala menengok kearah Kim, dan melihat Kim. " Aku akan menikahi mu secepatnya Nala", ucap Kim. Sambil menarik nafas, dengan gugup" hasil pemeriksaan dokter tadi, kamu sedang hamil Nala". Ucap kim memandang Nala, Kim ingin melihat respon Nala. Bagai disambar petir disiang bolong, Nala tersentak kaget. Apalagi dengan ini semua, kenapa ini terjadi padaku, batin Nala. Nala gemetar dia mulai menangis tersedu-sedu, air matanya terus mengalir. Refleks Kim memeluk erat Nala, memendamkan kepala Nala di dadanya. " tenang Nala, aku akan bertanggung jawab" ucap Kim mencoba menenangkan. " kenapa semua ini terjadi pada ku " tangis Nala. " Nala...aku akan menikahi mu.." jawab Kim sambil mengelus kepala Nala. " ini semua karena mu.." berontak Nala mencoba melepaskan pelukan Kim. " Aku tidak menginginkan bayi ini...!!" Nala mencoba memukul-mukul perutnya. " Hentikan Nala!! Tenanglah...aku akan bertanggung jawab...aku akan menikahi mu Nala...!!" ucap Kim tegas mencoba meyakinkan Nala. Kim memegang wajah Nala, dan memandangnya. Kim menatap dalam mata Nala, Kim terus mencoba meyakinkan Nala, hingga akhirnya Nala sedikit tenang, dan kim kembali memendamkan Nala ke dadanya. Cukup lama mereka dalam keadaan itu, Nala masih menangis di dada Kim. Nala merasakan ketenangan dalam debaran jantung Kim.
Sebuah ketukan pintu mengagetkan mereka berdua, Kim memberikan Nala minum lalu membukakan pintu. Seorang pria mengantarkan makan yang dipesan Kim, dan Kim pun membayarnya. Lalu, dengan sigap Kim menyiapkan makanan itu untuk disuapi ke Nala. Awalnya Nala menolak, tapi dengan bujukan Kim dan dorongan perut yang lapar akhirnya Nala pun luluh. Kim tersenyum melihat Nala yang akhirnya mau dia suapi, Kim menyuapi Nala dengan lembut. Baru kali ini Nala melihat Kim tersenyum, karena selama ini Kim terlihat dingin dan kaku kepada orang disekitarnya. Sambil disuapi Kim, sedikit Nala mencuri pandang melihat Kim. Kim yang yang mengetahuinya, jantungnya menjadi berdebar-debar. Astaga debaran apa ini, batin Kim. Tidak hanya Kim, Nala pun merasakan hal yang sama, ditambah hatinya merasakan sedikit kehangatan. Nala mencoba mengacuhkan perasaan nya, dia menepis pikiran dan hatinya. Dia hanya bertanggung jawab terhadap mu Nala, dia tidak mencintaimu, batin Nala.
Setelah menghabiskan makanannya, Kim memberikan minum kepada Nala. " Selepas pulang dari rumah sakit, kita akan menikah Nala, aku akan bicara dengan Tante mu, aku ingin kau tinggal bersama ku Nala, aku menginginkan anak ini, aku akan menjagamu dan bayi kita..."ucap Kim. Sebenarnya hati Nala menghangat mendengar Kim mengucapkan bayi kita, tapi pernikahan yang tidak didasari cinta, apakah mungkin. Nala merasa pernikahan itu tidak akan lama, tapi bayi ini juga tidak berdosa. " Baiklah aku bersedia menikah tapi dengan syarat!!" tegas Nala membuka jawaban. " Syarat..!?" jawab Kim bingung. " Aku ingin melanjutkan kuliahku setelah anak ini lahir, dan selama dua tahun tidak ada cinta yang terjadi diantara kita, aku ingin kita bercerai..!" Ucap Nala lagi. Kim tidak menyangka Nala akan meminta persyaratan seperti itu, Kim pikir Nala akan mau menikah dengan Kim begitu saja. Kim menyadari dengan apa yang sudah dilakukannya terhadap Nala, tidak mudah memang menikah tanpa cinta, apalagi menjalani pernikahan dengan orang yang telah menyakitinya. Kim juga sadar, karena nya masa depannya harus berhenti, Kim harus menerima konsekuensi dari perbuatannya. " Baik, aku setuju kita akan buat perjanjian itu, tapi bila ternyata sudah ada cinta di antara kita, aku akan membatalkan perjanjian itu", tegas Kim.
Kita lihat saja Nala, aku akan membuatmu cinta kepadaku...