Tertukar itu kadang terjadi pada barang bawaan ditengah keramaian. Ada juga pada hal lain ditengah-tengah jumlah yang lumayan banyak. Tetapi kali ini, yang tertukar itu pasangan. Lho kok bisa? mbuh.. semua berawal dari jalan-jalan bareng.
Intinya, percikan api tumbuh karena melihat kelebihan pasangan teman yang menggoda iman ketika mereka lagi liburan bersama. Kedua insan itu menemukan sesuatu menarik di diri orang lain yang tidak mereka temukan pada pasangannya.
Keputusan untuk berselingkuh pun terjadi karena rasanya begitu indah. Cuma untuk senang-senang katanya, yang pada akhirnya kedua orang itu sadar bahwa tak selamanya selingkuh itu menyenangkan. Mereka mengalami kehancuran karena balasan dari orang yang tersakiti.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gawat
Kamu nanya kaya gini pasti kehasut sama Melvi ya? jangan di dengerin kalau orang itu ngomong."
"Nggak juga si Mas. Saya cuma pengen tahu beberapa hal tentang Mas Galang yang tentunya dari mulut Mas Galang sendiri. Kurang etis aja kalau saya sebagai istri walaupun hanya diatas perjanjian gak tahu menahu soal suami."
Galang ber oh ria.
"Sekarang udah tahu jawabannya kan. Sekedar info, di minggu-minggu ini tepat harinya belum pasti, saya mau ngenalin kamu sebagai istri saya ke semua orang di sebuah acara. Acaranya formal. Banyak tamu-tamu penting yang datang."
"Iya Mas, kalau begitu saya persiapan mulai dari sekarang."
"Bagus. Kalau butuh apapun kasih tahu saya."
Aira mengangguk.
...***...
Putus hubungan dengan Galang ternyata sudah mulai meninggalkan jejak perubahan bagi keluarga Melvi. Yang paling terasa hilang adalah uang bulanan dari Melvi yang padahal aslinya dikasih sama Galang kini gak bisa lagi direguk manisnya. Emaknya Melvi jadi sering naik darah soalnya ikut beberapa arisan tapi jadi nunggak gara-gara gak dapat lagi uang bulanan itu.
Emaknya kira itu uang dari hasil jerih payah anak perempuannya, si Melvi, lantaran Melvi sebagai istri juga bekerja. Nyatanya uang gaji Melvi aslinya ludes cuma buat kebutuhan dia doang. Jangankan buat ngasih orang tua, uang gajinya buat membiayai gaya hidupnya pun masih kurang.
"Adu Mel, mending kamu cari suami lagi sana. Kalau begini terus bisa-bisa kebobolan biaya hidup di rumah ini. Ketambahan kamu pulang ya kok malah pengeluaran membengkak."
"Bengkak apanya? sama aja kali, cuma dulu-dulu tuh aku yang support pengeluaran di rumah ini kan."
"Yasudah kenapa sekarang gak di support? sini bagi duit lah, buat bayar arisan besok satu juta lima ratus." Sembari nenadahkan tangan.
"Mbuh, aku juga lagi pusing. Ibu minta saja sama Bapak, barangkali bonus tahunan sudah turun." Melvi terus duduk di meja makan sambil mengoprek hp nya. Dia lagi nyari hasil tespek posisif, juga hasil USG wanita hamil buat menjerat Adrian untuk menikahinya.
Sewaktu pulang dari rumah Galang menyaksikan bibir ketemu bibir, Melvi hatinya merasa dongkol. Bukan ke arah cemburu, tapi lebih ke malas lihat Aira bisa mengejek harga dirinya. Nggak seperti biasanya Aira mampu berani ngomong padanya yang gak enak di dengar. Terus dalam keadaan dongkol itu Melvi malah mengganggu Aira lewat pesan pakai nomor baru. Dari bahasa sindirannya, tentunya Aira bisa menebak kalau itu adalah Melvi.
Panjang lebar Melvi menyerang Aira, namun Aira hanya membalas dengan sebaris paragraf singkat tapi ngena di hati Melvi. Aira jawab ngapain Melvi ngurusin hidupnya yang udah bahagia? mending urusin hidup sendiri yang kenapa sampai saat ini belum juga dinikahi Adrian padahal udah di icip-icip. Panas lah hati Melvi dibuat Aira.
Setelah dipikir-pikir iya juga ya. Disaat masing-masing sudah bebas karena dicerai malah belum juga bersatu. Giliran masih punya pasangan yang harus dijaga malah mereka bermain api.
"Pak, ibu minta uang dong buat bayar arisan besok." Dengar suara Bapak, Melvi langsung masuk ke dalam kamar. Malas banget jadi bulan-bulanan kedua orangtuanya.
"Berapa?"
"Dua juta." Lumayan kalau dikasih segitu gopenya buat nongki.
"Halah, masih tanggung bulan ibu sudah minta uang segitu. Perasaan ibu selalu masang arisan tapi gak pernah keluar. Nggak ada hasilnya to." Pak Tarjo ngeluh.
"Coba lihat, ini di leher ibu kuning-kuning memangnya apa?" emaknya Melvi heboh sembari megang leher.
"Taii?"
Pak Tarjo kena digeplak istrinya. Mereka kembali adu mulut seperti biasa, yang selalu meramaikan seluruh penjuru rumah. Orang lain yang bukan anaknya gak bakal betal tinggal satu atap sama mereka, sebab selain pemuja duit, mereka juga sangat berisik dan toxic. Entah ngomongin orang atau apapun mereka akan selalu beradu argumen.
"Oh iya bu, ada kabar gembira. Bos bapak ngajak datang ke sebuah acara. Kayanya sih menghadiri perkenalan CEO PT apa ya tadi, ada rawa-rawa gitu. Isinya pasti orang penting semua."
"Woooah, kesempatan bagus buat meningkatkan taraf hidup kita Pak. Siapa tahu banyak bergaul sama mereka kita jadi ikutan kaya."
"Nah betul tu. Apalagi kuota yang dikasih bos ada tiga orang. Bapak, ibu, sama Melvi nanti bapak ajak juga, biar dia bisa dapat calon suami orang kaya."
"Iya ya Pak. Jangan kaya si Galang itu, lelaki kok nggak ngapa-ngapain."
Ibu tertawa pongah. Mereka berangan-angan Melvi dapat suami orang kelas atas. Membayangkannya sudah bikin mereka bahagia.
...***...
Aira baru saja selesai mandi ketika Galang melesat pergi dari rumah. Galang berpamitan lewat pesan, sebab tadi laki-laki itu kesulitan menemui Aira lantaran kamarnya yang di kunci.
Diketok-ketok gak ada sahutan. Yaudah daripada nunggu lama, Galang pergi sembari mengetik pesan.
Aira yang sudah rapi memakai baju, duduk bercermin di meja rias. Namun sebelum dia memoleskan krim malam dan lanjut menulis novel, dia lebih dulu meluangkan waktu untuk menulis pengingat ketika matanya menangkap buku catatan hariannya.
◾️Mas Galang suka kacang kedelai rebus.
Itu catatan mengenai Galang yang dia tahu hari ini setelah diatasnya ada beberapa list yang disuka maupun yang gak disukai Galang. Nggak cuma itu, Aira juga nulis di catatan tentang kejadian apa saja yang sudah ia lalui selama menjadi istri lelaki itu. Ini semua dia lakukan semata-mata hanya untuk mencoba menikmati hidup, untuk gak berlarut-larut dalam nestapa, meskipun dia tahu betul pernikahan ini akan berakhir suatu saat nanti. Seenggaknya dia punya cerita tersendiri, yang diperuntukkan untuk kenangan dalam hidupnya.
Aira memegang bibirnya ketika ia mengingat kejadian si suami kontraknya mencium bibir ranum tersebut. Dia tersenyum tipis.
Gak boleh kaya gini Aira. Ingat, ini hanya sementara.
Hp Aira bergetar ada panggilan masuk. Aira angkat langsung menegang saat mendengarkan suara dari sebrang sana. Dia langsung terburu-buri keluar kamar.
Sedangkan Galang yang belum jauh jaraknya dari rumah langsung puter balik ketika selesai menerima telepon. Dia terburu-buru kembali ke rumah mengabaikan urusannya yang mau dia sambangi tadi.
Aira yang berlari kecil dan Galang yang tergopoh-gopoh, akhirnya bertemu di ruang tengah dengan nafas terengah-engah.
"Mas Galang," seru Aira.
"Gawat!" seru Galang.
Mereka berseru secara bersamaan.
.
.
Bersambung.
enanti
ini detail penyakit melvi apaannn.. gimana....
terhuraku gak cantikk
mau kasian tapi gimana yaa.. keterlaluan juga sih si adrian
Seorang Melvi yang melihat suami Aira lebih segalanya dari suaminya sendiri, begitu pula Adrian, melihat Melvi lebih oke dari bininya sendiri. ternyata oh ternyata... menyesal kemudian tidaklah berguna.
Tapi syukurlah, Adrian dan Melvi akhirnya bisa saling menerima untuk hidup bahagia diakhir kebersamaan mereka.
Semangat dan sukses selalu buat kak Zenun😍😍😍
Semangat terus yaaa idolaku ❤️❤️