NovelToon NovelToon
Merebut Kembali Bahagiaku

Merebut Kembali Bahagiaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Kebangkitan pecundang / Dendam Kesumat / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:173.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Seraphine E

Hidup Dina hancur ketika suaminya, Ronny, berselingkuh dengan sahabatnya, Tari. Setelah dipaksa bercerai, ia kehilangan hak asuh bayinya yang baru lahir dan diusir dari rumah. Patah hati, Dina mencoba mengakhiri hidupnya, namun diselamatkan oleh Rita, seorang wanita baik hati yang merawatnya dan memberi harapan baru.

Dina bertekad merebut kembali anaknya, meski harus menghadapi Ronny yang licik dan ambisius, serta Tari yang terus merendahkannya. Dengan dukungan Rita, Ferdi dan orang - orang baik disekitarnya, Dina membangun kembali hidupnya, berjuang melawan kebohongan dan manipulasi mereka.

"Merebut kembali bahagiaku" adalah kisah tentang pengkhianatan, keberanian, dan perjuangan seorang ibu yang tak kenal menyerah demi kebenaran dan keadilan. Akankah Dina berhasil merebut kembali anaknya? Temukan jawabannya dalam novel penuh emosi dan inspirasi ini.

Mohon dukungannya juga untuk author, dengan like, subs, vote, rate novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Sepanjang perjalanan ingatan Mitha berputar ke saat beberapa tahun yang lalu, Mitha yang saat itu baru memasuki masa-masa sebagai pelajar SMA, baru saja pulang dari sekolah.

Hari itu begitu tenang, sampai dia melihat dan mendengar sesuatu yang seharusnya tidak boleh dia ketahui. Dia tak pernah menyangka bahwa hari itu akan menjadi hari yang mengubah pandangannya tentang keluarga angkatnya.

Mitha mendengar percakapan samar-samar dari ruang tamu, suara seorang pria yang tak dikenal. Penasaran, dia mendekati ruang itu dan mendengar suara ibunya, Inneke, terdengar gugup dan tegang.

“Kau tidak bisa datang ke sini! Bagaimana kalau Johan mengetahuinya?” Suara Inneke terdengar hampir berbisik, seperti sedang menyembunyikan sesuatu yang besar.

Dengan hati-hati, Mitha mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka. Di ruang tamu, berdiri seorang pria asing yang terlihat kasar, wajahnya dihiasi senyum licik dan penuh dengan kesombongan. Pria itu berbicara dengan nada meremehkan.

“Inneke, sudah cukup aku menutupi rahasia busukmu selama bertahun-tahun,” katanya dengan nada menggertak. “Ronny adalah anakku. Kau pikir aku akan membiarkan anakku hidup dalam kemewahan tanpa sedikit pun keuntungan untukku? Aku bisa saja memberitahu Johan kalau aku mau, tapi aku memilih menunggu. Dan sekarang, waktunya aku mendapatkan bagian. Setelah aku diusir dari keluarga ini, kau pikir aku akan diam saja melihatmu menikmati semua ini?"

Mitha tertegun, dunia seakan berhenti. "Kak Ronny bukan anak papa?" Kepalanya terasa berat seakan menolak menerima informasi itu, tapi telinganya terus menangkap setiap kata dari percakapan di depannya.

Inneke, yang biasanya anggun dan berwibawa, sekarang tampak tak berdaya di hadapan pria itu. "Aku akan memberimu uang seperti yang kau minta, tapi kau harus pergi sekarang. Tidak boleh ada yang tahu soal ini, terutama anak-anak!" suara Inneke penuh kecemasan.

Mitha mundur perlahan, tangannya gemetar. Langkah-langkahnya terasa goyah, dan tanpa sengaja, dia tersandung meja kecil di dekat pintu. Suara benda jatuh membuatnya tersentak panik. Pintu terbuka lebih lebar, memperlihatkan dirinya berdiri di sana dengan mata terbelalak.

Inneke dan pria asing itu terkejut melihatnya. Wajah Inneke langsung memucat.

"Mitha... apa yang kau lakukan di sini?" suara Inneke terdengar serak dan cemas.

Mitha terbata-bata, suaranya keluar tanpa bisa dia kendalikan, "Kak Ronny... Kak Ronny bukan anak Papa?"

Kata-kata itu mengalir begitu saja dari mulutnya, dan seketika, suasana di ruangan itu berubah menjadi tegang. Inneke memandangnya dengan wajah ngeri, sementara pria asing itu hanya tertawa kecil, seakan menikmati kekacauan yang dia ciptakan.

"Sepertinya sudah saatnya aku pergi" katanya sambil berjalan mendekat, "Ingat, jangan lupa untuk mengirimkan uang untukku segera."

Mitha tidak tahu harus bagaimana. Pandangannya beralih antara Inneke dan pria asing itu. Ibunya mencoba meraih tangannya, tapi Mitha mundur selangkah, merasa dikhianati.

"Kita harus bicara, Mitha," suara Inneke putus asa. "Ini... ini tidak seperti yang kau pikirkan."

Tapi Mitha tidak mendengar penjelasan apapun lagi. Yang ada di pikirannya hanyalah kenyataan bahwa Ronny, orang yang selama ini dianggap saudara, ternyata bukan anak kandung Johan. Dan yang lebih mengejutkan, Mitha adalah satu-satunya yang tahu kebenaran ini, sebuah rahasia besar yang bisa menghancurkan keluarga mereka.

...***...

Mitha duduk mematung, wajahnya masih pucat setelah mendengar pengakuan yang mengejutkan. Di hadapannya, Inneke tampak putus asa, air mata mulai menggenang di sudut matanya. Wajah anggun yang biasanya begitu kuat dan penuh wibawa, kini berubah rapuh, seolah-olah beban yang dia pikul selama bertahun-tahun akhirnya terungkap. Dengan suara yang hampir berbisik, Inneke memohon kepada Mitha.

"Jangan katakan apapun pada Teddy atau Ronny," pinta Inneke, tangannya gemetar meraih tangan Mitha yang kaku di samping tubuhnya. "Pria itu, dia bernama Julianto,... dia adalah bagian dari masa lalu yang ingin aku lupakan. Dia juga adalah adik papamu. Aku... aku terlalu muda waktu itu. Kau tahu kan, kalau pernikahan kami adalah hasil dari perjodohan kedua orang tua kami. Kedua orang tuaku menuntutku untuk menikah dengan Johan, karena dia adalah putra sulung, dan belum juga menikah meski usianya sudah menginjak 40 tahun saat itu."

"Aku tidak siap untuk menikah dengan papamu saat itu. Dia jauh lebih tua dariku, Lima belas tahun lebih tua dariku, dan aku... aku membuat kesalahan. Aku pikir jika aku berhubungan dengan Julianto, maka aku tidak perlu menikah dengan Johan. Yang penting, aku tetap menikah dengan keluarga Handoko"

"Tapi saat Julianto mengetahui aku hamil, dia menolak untuk bertanggung jawab, dan berkata jika hubungan kami hanya untuk bersenang-senang. Mama sangat hancur saat itu, bahkan mama berniat mengakhiri hidup jika bukan karena papamu"

Mitha menelan ludah, suaranya tersendat saat dia berbicara. "Lalu kenapa aku selama ini tidak tahu soal om Julianto ini?"

Inneke terisak pelan, suaranya gemetar ketika dia mencoba menjelaskan. "Kakek dan nenekmu, mengusir Julianto dari rumah ini, dari keluarga ini. Karena dia selalu membuat onar dan mempermalukan keluarga. Kamu mungkin tidak tahu, karena saat kamu diadopsi di keluarga ini, semua sudah terjadi"

"Aku menyayangi Ronny, bagaimanapun juga dia adalah anakku, meskipun dia tidak diinginkan oleh ayah kandungnya sendiri."

"Tapi waktu itu... aku tersesat. Hubunganku dengan Julianto... hanya berlangsung sesaat sebelum pernikahanku, dan aku menyesalinya seumur hidup."

Inneke mengusap air matanya dengan gemetar, berusaha terlihat kuat meski dinding yang dibangunnya selama bertahun-tahun kini runtuh di depan putri angkatnya.

"Aku memutuskan untuk mengubur masa lalu itu dalam-dalam. Johan adalah pria baik, dia mencintaiku tanpa syarat, dan aku juga belajar mencintainya seiring waktu. Tapi sekarang, Julianto kembali... untuk menghancurkan semua yang aku bangun. Kau tidak tahu betapa takutnya aku kehilangan semuanya, Mitha," suara Inneke melemah, terdengar hampir putus asa. "Aku hanya ingin menjaga keluargaku, menjaga Johan, Ronny, Teddy... dan juga kau."

Mitha merasakan dadanya sesak, hatinya tercabik antara rasa simpati dan pengkhianatan. Rahasia ini terlalu besar untuk dipikul sendirian. Pandangannya kabur, dia masih belum sepenuhnya percaya bahwa wanita yang selalu dia hormati, yang dia anggap sebagai ibu angkat sempurna, ternyata menyimpan rahasia yang begitu gelap.

Inneke meraih tangan Mitha lebih erat, memohon dengan lirih, "Tolong, jangan beri tahu mereka. Teddy... Ronny... mereka tidak tahu apa-apa. Ini antara aku dan Julianto, dan aku akan menyelesaikannya. Jangan biarkan mereka hancur karena kesalahanku."

Mitha menatap ibunya, hatinya diliputi kebingungan. Rahasia ini tidak hanya berisiko menghancurkan hubungan Ronny dengan Johan, tetapi juga merusak seluruh pondasi keluarga ini. Tapi bagaimana dia bisa menyimpan kebohongan sebesar ini? Pertanyaan itu menggantung di pikirannya, sementara Inneke terus memohon, berharap Mitha akan melindungi rahasia yang telah lama dia sembunyikan.

Satu hal yang pasti: setelah hari ini, tidak ada yang akan sama lagi.

...***...

Mitha merasa jantungnya berhenti sesaat ketika mendengar pengakuan Inneke. Dia tidak tahu apa yang harus dikatakan, namun pertanyaan yang mengganjal dalam pikirannya terucap dengan gemetar, "Apakah Papa tahu, Ma? Apakah Papa tahu bahwa kak Ronny bukan anak kandungnya?"

Inneke terdiam sesaat, seolah mencari kekuatan untuk mengakui hal yang paling sulit. Akhirnya, dia mengangguk pelan. "Iya, papamu tahu." Suaranya nyaris tak terdengar, tercekik oleh rasa bersalah yang selama ini dia sembunyikan. "Dia juga tahu kalau ayah kandung Ronny adalah Julianto, adiknya sendiri."

Mitha terperangah, matanya membelalak. "Dan Papa menerimanya begitu saja?"

Inneke menghela napas panjang, lalu mengusap wajahnya yang letih. "Papamu mencintaiku, Mitha. Meskipun dia tahu kebenarannya, dia tetap menerimaku, dan Ronny... dia menerimanya sebagai putranya sendiri. Itu caranya menunjukkan cintanya padaku. Dia tidak peduli Ronny bukan darah dagingnya, yang penting baginya adalah kami keluarga. Bagi papamu, itu adalah kesalahan yang aku lakukan, tapi Ronny tidak bersalah. Meskipun kehadirannya merupakan akibat dari kesalahanku"

"Papamu memaafkanku, bahkan saat dia mengetahui aku telah hamil di hari pernikahan kami, Dia tetap bersedia melanjutkan rencana pernikahan kami, dan memintaku untuk menutup rapat-rapat rahasia ini. Dia berjanji akan menganggap Ronny sebagai anak kandungnya sendiri, dan dia menepati hal itu." lanjutnya lagi.

Mitha menggelengkan kepala, mencoba mencerna semua ini. Dia selalu melihat Johan sebagai figur ayah yang kuat, penuh kasih, namun kini dia tahu bahwa, Johan jauh lebih hebat dari yang dia pikirkan.

Johan memilih memaafkan pengkhianatan, menerima seorang anak yang bukan miliknya, hanya karena rasa cintanya pada sang istri, Inneke.

"Aku tahu, papa adalah orang yang sangat hebat, tapi aku tidak tahu jika papa ternyata memiliki hati yang begitu besar" gumam Mitha pelan, masih terkejut dengan pengorbanan besar yang Johan lakukan selama bertahun-tahun.

Inneke menatap Mitha dengan penuh harap, suaranya melembut. "Itulah kenapa, Mitha. Aku mohon, jangan beri tahu Ronny atau Teddy. Rahasia ini harus tetap tersembunyi. Papamu telah melakukan begitu banyak hal untuk melindungi keluarga ini, dan aku... aku tidak bisa menghancurkan itu semua."

Mitha hanya bisa terdiam, hatinya bergolak dengan perasaan campur aduk. Rahasia ini begitu besar, dan dia tidak tahu apakah dia bisa memendamnya seorang diri. Tapi satu hal yang pasti, Johan telah mengorbankan banyak hal demi keluarga mereka, dan itu membuat Mitha semakin sulit untuk mengambil keputusan.

...****************...

1
Lee Mba Young
kasian bayi nya, semoga gk berhasil atau keguguran saja. tari ngambil bayi itu gk ikhlas bayi itu cm buat senjata untuk di manfaat kan. sdng nenek si bayi butuh uang mkne tega seperti itu.
aku kl masalh bayi di adopsi hnya untuk kepentingan sungguh gk tega. aku gk setuju kl yg bgini. tari bukan tulus ma si bayi tp modus. dah di kasih penyakit ma karma bkn insyaf mlh makin menjadi.
Lee Mba Young
semoga bayi nya gk selamat, niat saja dah jelek ambil bayi itu untuk harta. tp pelakor apa sih yg di mau kl bkn harta. semoga gk berhasil deh.
Soraya
bu Ratna teriak teriak akhirnya tetangganya pada tau klo siti hamil
Soraya
Tari takut dipatuk ayam kakinya
Konny Rianty
jodoh kan dina sm ferdy thorrr...😊😊
murni l.toruan
Tari nungguin karma nih ya Thour
Sunaryati
Semoga Ronny cepat hancur, dari dalam ada Tari, Tedi, Mita dan dari Luar dari Dina
Soraya
Tari kok tau klo papa nya dah sadar dri koma
Soraya
Mami Rita Thebes,
Lee Mba Young
o tari ternyata ingin gunakan bayi untuk dpt harta Rony kurasa. ternyata masih picik pikirannya kn pling gk harta Rony hak dr anak kandungnya. kupikir dah insaf ternyata di balik ia menyerahkan bayi Rony pd ibunya ia punya rencana ambil bayi lain buat dpt in harta rony ya. ya bgitulah pelakor apa sih yg di ingin kan paling cm ngincer harta kan. kl bkn Rony orang kaya gk mungkin juga dia mau jd selingkuhan.
Sunaryati
Semoga impian Bu Tita kamu kabulkan Dina atas izin dan restu Author. Aku benar-benar salut atas cerita yg benar- benar hidup serasa nonton drama , Author memang the best
murni l.toruan
Rony punya malu nggak?
Soraya
ada yah orang tua kayak gitu
Soraya
dimana mana anak yg masih dibawah umur apa lagi masih bayi dh pasti ibunya yang lebih berhak mengurus anak nya
Soraya
klo hak asuh dimenangkan sama Ronny q stop baca, walaupun ini cuma cerita halu ya harus ada logika nya juga lah
Soraya
karma mu mulai berjalan Tari
Soraya
aneh orang kaya kok kulkasnya kosong ga ada isinya
Sunaryati
Ealah ingin hidup enak kok cuma dengan memanfaatkan anak gadisnya yang belum tentu masih perawan, ndak usah susah- susah cari menantu kaya jadi istri kedua, jual saja Cintya, Bu Marta jadi mucikarinya, dapat untung juga/Facepalm//Facepalm/
murni l.toruan
Mirisnya hidup Gio, ada bundanya tapi tdk bisa merasakan pelukan hangat yang tulus
murni l.toruan
Rony punya hati nurani ngak ya, tega banget misahi anak dengan ibu kandung yang memiliki ikatan batin. Semoga Rony secepatnya dapat karma
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!