NovelToon NovelToon
Shiza Gadis Taruhan

Shiza Gadis Taruhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Crazy Rich/Konglomerat / Teen Angst / Teen School/College / Idola sekolah
Popularitas:18.5k
Nilai: 5
Nama Author: ririn rira

Shiza, murid pindahan yang langsung mencuri perhatian warga sekolah baru. Selain cantik, ia juga cerdas. Karena itu Shiza menjadi objek taruhan beberapa cowok most wanted di sekolah. Selain ketampanan di atas rata-rata para cowok itu juga terlahir kaya. Identitas Shiza yang tidak mereka ketahui dengan benar menjadikan mereka menganggapnya remeh. Tapi bagaimana jika Shiza sengaja terlibat dalam permainan itu dan pada akhirnya memberikan efek sesal yang begitu hebat untuk salah satu cowok most wanted itu. Akankah mereka bertemu lagi setelah perpisahan SMA. Lalu bagaimana perjuangan di masa depan untuk mendapatkan Shiza kembali ?


“Sorry, aku nggak punya perasaan apapun sama kamu. Kita nggak cocok dari segi apapun.” Ryuga Kai Malverick.


“Bermain di atas permainan orang lain itu ternyata menyenangkan.” Shiza Hafla Elshanum

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririn rira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di anggap Adik

Shiza dan kawan-kawan melangkah di koridor sekolah tujuan mereka adalah gerbang. Bel beberapa detik lalu sudah berbunyi. Jangan di tanya lagi betapa riuhnya Dimas merancang rencana liburan mereka nanti. Shiza hanya bagian terkekeh saja, rambut panjang terikat satu membentuk ekor kuda itu bergoyang seiring langkah. Tas ransel di pundaknya menggantung sempurna di tubuh tinggi. Shiza tidak menyadari jika di belakangnya ada beberapa pasang mata memperhatikan dengan ekspresi dan arti masing-masing.

"Shiza."

Gadis itu menghentikan langkah setelah suara yang sangat di kenalnya masuk ke dalam ruang rungu. Ia menoleh sedikit untuk melihat orang di belakangnya. Tidak hanya Shiza yang lain pun ikut berhenti dan menoleh. Tanpa berkata gadis itu menunggu orang yang memanggil namanya sampai di hadapannya.

"Kamu manggil Shiza?" Violet bertanya memastikan kalau pendengarannya tidak salah.

"Iya." Ryuga menyahut tanpa mengalihkan pandang. Ia mengunci kedua sorot mata sang mantan. Sembari mengumpulkan keberanian ia juga berusaha menetralkan debaran di dada yang juga hebat. "Aku mau ngomong sama Shiza dan juga Dimas." Lanjutnya setelah menarik nafas tipis tidak terlalu kentara jika sedang gugup.

"Mau bicara apa?" Hilang sudah kekonyolan Dimas setelah bicara dengan orang di hadapannya ini.

"Kita cari tempat yang enak buat ngobrol." Tambah Dariel meminta persetujuan.

"Aku nggak punya waktu lama, mama ku sudah di jalan." Shiza berpaling berniat melangkah. Rasanya terlalu malas menghadapi orang-orang itu. Terlebih tatapan Fira dan Adel yang seolah ingin mengulitinya. Sayangnya buka Shiza namanya jika takut melihat hal semacam itu. Ia hanya ingin pulang cepat.

"Sebentar aja." Intonasi Ryuga begitu lembut disertai sorot mata memohon. "Please..." Siapa pun jika mendengarnya pasti akan luluh.

"Kita harus menyelesaikan masalah yang terjadi di masa lalu atau pun sekarang. Tapi nggak nyaman kalau ngomongnya berdiri kaya gini. Kita cari tempat dulu." Chio bicara panjang lebar karena melihat tidak kemajuan. "Kami tidak melakukan apapun jika itu yang kalian takutkan. Mereka bisa ikut secara terpisah. Yang bicara hanya untuk orang bersangkutan." Tambahnya lagi dengan tegas. Aura leadernya kentara di wajah dan nada pria berwajah cantik itu.

"Oke." Dimas setuju lalu menoleh ke arah teman-temannya. "Kalian boleh pulang duluan. Mungkin jemputan kalian sudah nunggu di depan nanti Shiza aku yang antar."

"Aku aja." Seru Ryuga cepat. Semua mata melihat ke arahnya. "Maksud ku, biar aku yang antar Shiza pulang karena sudah minta waktunya." Semburat merah tercetak tipis hingga ke daun telinga. Sampai pandangannya tidak tentu arah menyembunyikan rasa salah tingkah.

"Gak usah kebanyakan gaya deh, Za ! Nggak kasian kamu sama Ryu udah memohon kaya gitu." Adel yang merasa kesal karena Shiza seperti menolak dan bertele-tele.

"Kamu nggak ada hubungannya sama pembicaraan kami." Chio tidak suka atas sikap Adel yang terlihat membenci Shiza padahal mereka berteman sejak bangku SMP. "Pulang aja sana duluan !" Usirnya tidak berperasaan.

"Ryu, lihat Chio ngusir aku " Adu Adel manja tidak terima dengan pengusiran itu.

"Aku janji pembicaraan ini cuma sebentar." Ryuga mengabaikan rengekan Adel tatapan dan perhatiannya hanya untuk Shiza bukan yang lain.

"Benar Shiza hanya sebentar, setelah ini kita bisa pulang." Fira menambahkan dan menekan rasa tidak sukanya tapi demi Ryuga apapun akan dia turuti.

"Oke." Shiza memutar tumitnya melangkah lebih dulu. Begitu pun teman-temannya meski sudah di suruh pulang lebih dulu tapi mereka enggan melakukannya. Apalagi mendengar cerita Dimas waktu itu.

Ryuga merasa lega, senyum tipis tertarik di sudut bibir. Bunga-bunga bermekaran di dalam hatinya di tambah lagi ribuan kupu-kupu menggelitik ke dalam perut semakin membuat pemuda itu tidak bisa mengendalikan diri karena rasa senangnya. Gadis cantik melangkah di depannya itu memang istimewa. Sudah berstatus mantan saja semakin mahal mendapatkannya. Betapa bodohnya Ryuga mempermainkan perasaannya sehingga ia sakit dengan sendirinya.

Adel yang memperhatikan gerak gerik Ryuga merasa geram. Kapan pemuda tampan itu meliriknya atau bicara padanya dengan lembut seperti pada Fira dan Shiza. Kedua tangan disisi roknya mengepal erat membenamkan emosi disana.

"Del, kamu pulang duluan aja jangan sampai mama kamu lama nunggunya." Fira bersuara merasa tidak suka melihat teman baru nya itu mencuri pandang tanpa henti ke arah Ryuga.

"Ah, iya." Adel kelabakan seakan tertangkap basah. "Sampai jumpa besok." Ucapnya memaksakan senyum. "Ryu, aku pulang ya." Sayang pamitan itu tidak mendapatkan balasan apapun semua orang fokus mengikuti Shiza dan Dimas. Lagi-lagi Adel di buat kesal.

"Disini aja, kalian boleh pulang nggak usah cemas ada satpam disini." Shiza menghentikan langkah lalu menatap teman-temannya.

"Kamu yakin?" Aysela tidak bisa menyembunyikan cemasnya.

"Iya, Sela. Ada Dimas disini." Shiza tersenyum menenangkan.

"Ya udah nanti kalau udah pulang kabari ya, hati-hati di jalan Dimas. Antar Shiza sampai ke rumah dengan selamat." Candra tersenyum hangat. "Abang pulang ya Neng." Sambungnya mengedipkan mata.

"Semoga bintitan !" Doa jahat meluncur dari bibir Ryuga. Ia cemburu melihat Candra sangat dekat dengan mantan kekasihnya.

"Kalian hati-hati." Shiza melambaikan tangan lalu menghilangkan senyum duduk di kursi menatap Ryuga dengan datar. "Jadi, apa yang ingin kalian bicarakan?"

Ryuga menghela nafas panjang. Kemana kehangatan yang pernah ia rasakan, kemana senyum manis dan juga tatapan lembut dari Shiza. Kenapa semua terlihat asing seperti semula. Apa secepat ini berubah ? Ah, Ryuga merasa jauh tertinggal.

"Pertama sama Dimas." Dariel lebih dulu membuka suara. "Aku minta maaf sama kamu karena pernah memukul sampai sekarat di SMP. Saat itu aku percaya kamu benar melakukannya pada Fira dan untuk Shiza, aku minta maaf karena membiarkan kamu jadi taruhan."

"Aku juga minta maaf sama kamu Dimas, waktu itu aku percaya kalau kamu benar melecehkan Fira. Dia adalah teman satu-satunya perempuan jadi kami sangat menjaganya tanpa kami sadari kalau dia sudah memfitnah kamu. Aku malu saat berhadapan secara langsung sama kamu di sekolah dan juga aku nggak punya keberanian meminta maaf secara langsung seperti ini. Setelah tahu kebenarannya aku nggak mempercayai dia lagi. Buat Shiza aku juga minta maaf karena terlibat dengan taruhan itu tapi aku percaya kalau kamu nggak dorong Fira di toilet." Ujar Chio panjang lebar jangan di ragukan lagi kalau merangkai kalimat. Dia pasti bisa.

Fira menunduk merasakan hantaman kasat mata dari ucapan Chio. Pantas saja temannya itu sangat ketus bicara padanya. Setelah menekan rasa yang bergejolak itu ia membuka perlahan bibirnya. "Dimas, aku minta maaf meskipun ini terlambat. Aku sangat takut waktu itu. Beberapa anak di kelas lain membuli aku setiap hari mereka selalu meminta uang jajanku dan juga meminta aku melakukan sesuatu. Rokok-rokok itu aku curi dari papaku buat mereka tapi kamu datang saat aku menghitung jumlahnya. Karena takut aku meneriaki mu. Jujur aku tidak tahu berbuat apa saat itu mengadu pun tidak ada yang mendengarkan selain mereka bertiga. Setelah Ryu cari tahu yang sebenarnya mereka marah sama aku. Shiza, aku juga minta maaf karena fitnah kamu di toilet. Aku nggak suka kamu mendekati Ryu karena selama ini aku terbiasa dengan segala sikap dan perhatiannya."

Dimas mengangguk. "Oke, aku sudah memaafkan kalian. Tentang taruhan itu aku sengaja menggunakannya untuk membalas kalian, melihat senyum keberhasilan yang ternyata palsu itu sedikit mengobati rasa sakit hati ku."

"Aku juga minta maaf Dimas, aku yang paling membabi buta memukulmu. Fira sudah ku anggap sebagai adikku jadi aku merasa harus melindunginya." Ryuga berucap tanpa memperhatikan kalau Fira di sampingnya membeku. "Shiza, aku minta maaf." Intonasinya lembut dan jelas. "Aku minta maaf menjadikan kamu sebagai taruhan. Dimasa depan aku nggak bakalan melakukannya lagi pada siapapun. Di toilet kata-kataku sangat kasar, aku minta maaf untuk semua itu."

"Sekaya dan sehebat apapun kamu jangan menganggap remeh sesuatu. Jadikan pelajaran."

1
Human
Nah gitu dong,jd lah Ryuga yang dewasa,,kalau benar benar cinta ya perjuangin dgn benar sprt kt Deryl LG an msh pacaran jg😁
Dwi Setyaningrum
kyknya shiza cocoknya sama Chandra deh😁 tp kasian sama ryuga walau cara mencintanya salah🤔
Human
cm mau komen kenapa tokoh utamanya jd digiring berkarakter jahat😁😁 meski ada yang melatar belakangi sftnya bgtu spti tokoh Jenia skrng Ryuga jg,pdhl sdh melewati ms 7 thn sehrsnya sdh ad proses pendewasaan dr ini mlh sdh ky psikopat/sakit jiwa sj pakai acara culik segala, Ryuga sama sj sprti Gita dan Adel, Candra Karen jg cocok
Elysia Harianto
Candra shiza
mom mayza
candra shiza... pokona nya
Tini Uje
itu bukan cinta ryu..tpi obsesi 😏
Sri Haryati Skep
kapal ryuza
Dwi Setyaningrum
haduhhh ryuuu km cinta apa obsesi sih..ntar km nyesel Lo kalau caramu kyk gt..ternyata 7th ga merubah sifat km yg kekanakan ya..ya aku sih maklum sifat km kyk gt Krn kurangnya kasihsyng d perhatiannya ortu sejak kecil jd km mencari perhatian org lain tp caramu salah Ryu..kalau berjodoh ga akan kemana kok Ryu..
Dwi Setyaningrum
thor namanya Chandra apa Cakra sih..
Ririn Rira: Candra kak makasih banget udah ngasih tahu aku cek lagi di bab selanjutnya ya...
total 1 replies
Dwi Setyaningrum
msh SMA bang Ryu jgn terlalu galau masa depan juga msh panjang kalau jodoh ga kemana kok..lagian km juga msh sekolah blm bisa cari duit sndr blm bisa dibanggakan😁😁
Dwi Setyaningrum
serasa drama Drakor yg ditik tok deh hehehe
Khafiza Achmad
ada ang mau ketemu
Tini Uje
makin seru nih cerita nya udh pada dewasa ☺️
Khafiza Achmad
lanjut teruuuuud/Determined//Determined//Determined/
Widya
lnjut aj thor
mom mayza
lanjut saja lah
Reni Renee
disini ajaaa
Putry Cacha New Jr.
💪💪lanjut thorr
Tini Uje
lanjott sini aja atuh thor..💪
Sri Haryati Skep
lanjut sini za
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!