Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehebohan Ana
" Ade ....Ade ....Ade " Ana berlompat kegirangan melihat kedatangan kedua orang tuanya serta kakek dan neneknya.
Dengan tidak sabarnya Ana langsung mendekati mobil yang di tumpangi orang tua nya .
" Hati² Ana " Tegur Papi Harits lembut .
Tok ...tok ...
Felix menurunkan kaca mobilnya tersenyum pada putri nya .
" Papa boleh buka pintu dulu " Ana menggeser tubuhnya detik berikutnya pintu mobil terbuka .
Felix lebih dulu turun sedangkan kedua mertua nya menurun kan barang Aisyah dan anak mereka .
" Ade mana ? " Ana menatap kedalam mobil tapi tidak melihat Ade maupun Aisyah padahal mereka duduk di kursi belakang .
" Di belakang sayang" Ujar Felix tersenyum lalu membukakan pintu belakang di mana Aisyah ke luar sambil menggendong putranya.
" ADE " Pekik Ana heboh.
" Ana mau lihat Mama " Ana meminta Aisyah untuk berjongkok agar dia bisa melihat adiknya.
" Nanti lihat nya di dalam ya ,kasian Ade nya " Felix mengambil ahli putranya dari gendongan Aisyah .
Satu persatu mulai memasuki rumah orang tua Aisyah ,Felix memutuskan kembali ke rumah itu karena setelah itu mereka akan menetap di rumah orang tuanya seperti sebelumnya.
Ana langsung mengambil posisi duduk di sofa lalu menatap Felix agar duduk di samping nya .
Kedua Kakek dan nenek nya tertawa melihat betapa semangat dan antusias nya Ana menyambut adik nya .
" Ade bangun ,main sama Mba " Kedua orang tua Aisyah mengajar kan Ana untuk memanggil dirinya Mba jika berbincang dengan adik nya .
" Felan belum bisa main Mba " Jawab Bunda Eca .
" Felan " Beo Ana menatap bunda Eca di jawab anggukan kepala.
" Mau istirahat" Felix menatap istrinya yang duduk di samping nya .
" mau bersih² saja " Jawab Aisyah pelan .
" Mi bisa minta tolong " Mami Arum langsung berdiri dari duduknya mengambil Felan dalam gendongan Felix .
" Felix sama Aisyah ke kamar dulu ya " Izin Felix meninggalkan kedua anaknya serta orang tua mereka .
" Nenek " Panggil Ana pelan .
" Kapan ade bisa main dengan Mba " Tanya nya penasaran.
" Hm kapan ya ? " Mami Arum terdiam sejenak lalu menatap Ana yang menunggu jawaban nya " 2 bulan mungkin " Jawabnya tersenyum.
" Dua bulan itu berapa hari Nek ? " Peserta di ruangan itu langsung tertawa .
" Kalau Ade sudah bisa mendengar dan melihat Mba sudah bisa mengajak adiknya main " Bunda Eca mengelus kepala Ana dengan lembut .
" Ana tidak mengerti " Jawabnya jujur menatap bergantian Bunda Eca dan Mami Arum.
Dengan lembut Bunda Eca kembali menjelaskan pada Ana ,sedangkan di kamar Felix dengan sabar membantu Aisyah membersihkan diri.
" Besok mas sudah kerja ? " Tanya Aisyah menatap Felix .
" Hebm "
" Istirahat saja dulu mas,kalau masih bisa di kerjakan di rumah ya di rumah saja nanti minta tolong sekertaris nya antar ke sini berkasnya " Ucap nya lagi .
" Hebm "
" Tapi mas sudah minta sekertaris nya untuk kosong kan jadwal nya kan ?"
" Hebm " Aisyah mendengus kesal mendengar jawaban suaminya.
" Apa mulut mas sudah tidak berfungsi " Ujarnya emosi namun Felix tetap diam enggan menimpali ucapan istri nya .
💐
💐
💐
Malam harinya Felix terbangun padahal dia baru saja memejamkan matanya dia menatap ke arah box di mana Felan menangis lalu menatap istrinya yang baru juga tidur seperti nya .
Dengan sangat pelan Felix bangun dari tempat tidur menghampiri box Felan .
" Kenapa Hm " Felix mengakat Felan dari boxnya " jangan menangis kasian Mama lagi istirahat" Felix membawa putranya ke arah sofa .
" Mau bobo sama Papa ya " Felix merubah posisi sofa agar Felan bisa tidur dengan nyaman .
" Mas ' Felix menatap ke arah tempat tidur " Felan nangis ya " dengan setengah mengantuk Aisyah bangun lalu menghampiri suami dan anaknya .
"Kamu baru tidur lo Sya " Ujar Felix menatap Aisyah yang bersandar di pundaknya.
" Mas juga baru tidur " Cicit Aisyah dengan mata terpejam.
"Bawa Felan tidur di kasur saja mas " Ucap Aisyah.
" Terus Ana " Aisyah membuka kedua matanya menatap ke arah tempat tidur.
" Nanti tidur di dekat dinding" Jawab Aisyah berdiri ke arah tempat tidur .
" Biar aku saja " Felix ikut berdiri berjalan ke arah tempat tidur " Ambil bantal sama guling Felan saja,jangan angkat Ana,berat " Titah Felix .
" Iya mas " Jawab Aisyah menurut.
" Pelan² mas " Ujar Aisyah saat Felix meletakan Felan di atas tempat tidur ,namun baru saja menyentuh tempat tidur Felan mulai gelisah sehingga Aisyah langsung naik ke atas tempat tidur .
Setelah itu Felix menggeser rubuh Ana membaringkan di samping sang istri.
Cup
" Mengalah dulu ya sama Ade " Felix mencium kening putri nya lalu menutupi tubuhnya dengan selimut.
" Kayanya Felan mau sama mas de " Felix menatap Felan yang enggan mengisap asupan makanan nya .
" Ayo sama Papa " Felix mengakat Felan lalu meletakan di atas dadanya .
" Nanti jatuh mas " Felix menggeser tubuhnya ke arah Aisyah " Istirahat,Felan pasti aman " Aisyah menatap Felan lalu mengaguk.
" Iya mas " Jawabnya .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...