Lin Yan merupakan anak dari ketua sekte Linyu yang tak dianggap di dalam sektenya sendiri setelah kedua orang tuanya meninggal, berbekal kalung leluhur pemberian sang ayah semasa masih hidup, Lin Yan mulai melakukan perjalanan untuk menjadi kuat dengan bantuan kekuatan rahasia yang tersembunyi di dalam kalung leluhur miliknya, bagaimana keseruan cerita ini ikuti terus ya alur ceritanya.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kemenangan Dalam Pertarungan
Lin Yan yang saat ini tengah mengalami luka dalam, pada akhirnya dikejutkan oleh suara dari dalam kalung leluhur.
"Lin Yan aku akan membantu mu untuk menghadapi jenderal Rugo, dengan mentransfer energi ke dalam tubuh mu agar kau dapat memiliki kekuatan di ranah alam saint sama seperti lawan tarung mu, namun itu hanya berlaku dalam waktu 20 menit, dan setelah waktu itu habis maka energi yang ku transfer kepadamu dengan sendirinya akan menghilang dan kau akan memiliki kekuatan seperti semula".
"Lin Yan untuk beberapa waktu aku akan memulihkan seluruh energi di dalam tubuh ku setelah aku melakukan transfer energi kepadamu, karena sebenarnya aku hanyalah sekumpulan energi yang dimiliki tuanku di masa lalu, yang telah memilihmu untuk menjadi penerus kekuatan api iblis," ucap kalung leluhur.
"Aku mengerti guru dan terimakasih, aku akan menerima kekuatan saint darimu untuk menghadapi jendela Rugo, guru maaf telah merepotkan mu," jawab Lin Yan.
Setelah Lin Yan berkata seperti itu, dalam sekejap kekuatan Lin Yan telah melonjak dengan sangat drastis, dan tentu saja hal itu terjadi karena kalung leluhur telah mentransfer kekuatannya kepada Lin Yan.
Sementara itu Jendra Rugo yang berambisi ingin segera melenyapkan Lin Yan, pada akhirnya kembali menghantamkan tinjunya yang dialiri kekuatan alam saint kearah Lin Yan.
Seluruh petinggi suku rubah suci yang menyaksikan jendral Rugo kembali menyerang ke arah Lin Yan hanya bisa terdiam dan tak bisa melakukan apa apa, semua itu karena kesepakatan yang telah terjadi di antara kedua petarung sebelumnya, yang tak memperbolehkan keikutsertaan dari kedua kubu dalam pertarungan hidup dan mati.
"Berakhir sudah...," ucap penatua Ling dengan kecemasan di raut wajahnya yang tua, saat melihat tinju raksasa milik jendral Rugo tepat menuju kearah Lin Yan.
Namun tiba tiba hal yang sangat mengejutkan terjadi saat tinju raksasa milik jendral Rugo menghantam tubuh Lin Yan, saat itu cahaya hitam pekat dari kobaran api hitam telah menahan tinju itu hingga ledakan energi kembali terjadi.
Jendral Rugo saat ini terpental ke belakang, sang jenderal benar benar sangat terkejut karena dia baru saja merasakan adanya kekuatan alam saint yang menahan serangannya.
"Bagaimana..., bagaimana bisa anak muda itu memiliki kekuatan alam saint?, ini tak masuk akal karena sebelumnya anak muda itu hanya berada di ranah alam roh dan jiwa," pikir jendral Rugo.
Sementara itu para petinggi suku rubah suci juga sangat terkejut menyaksikan keajaiban yang terjadi, mereka tak menyangka Lin Yan yang tadinya telah terpuruk kini kembali bangkit berdiri dengan kekuatan yang begitu besar terpancar dari dalam tubuhnya.
"Lin Yan memang anak yang sangat luar biasa, dia mampu memberikan kejutan kejutan yang tak terpikirkan olehku sebelumnya, jika Lin Yan memang bisa mengalahkan jenderal Rugo maka aku tak akan menyesali putriku untuk berada di sisinya," ucap Rau rubah dengan tersenyum.
Di sisi lain, Lin Yan yang telah bangkit berdiri dengan tombak petaka guntur di dalam genggaman tangan kanannya, kini menatap tajam ke arah jendral Rugo.
"Sudah aku katakan kepadamu jika pertarungan ini belumlah usai, Jendra Rugo ayo kita kembali bertarung untuk membuktikan siapa yang lebih unggul di antara kita berdua," ucap Lin Yan dengan penekanan di dalam perkataannya.
Setelah berkata seperti itu Lin Yan kemudian melesat cepat dan mengayunkan tombaknya menuju ke arah Jendela Rugo.
Jendral Rugo yang sadar jika anak muda yang menjadi lawan tarungnya bukanlah anak muda yang memiliki kekuatan di ranah pondasi alam roh dan jiwa, melainkan seorang anak muda yang telah memiliki kekuatan alam saint seperti dirinya, dengan cepat mengeluarkan pedang giok berwarna ungu yang merupakan pedang mustika langit, untuk menghadapi tombak petaka guntur yang ada di tangan Lin Yan.
Kali ini jenderal Rugo tak lagi meremehkan Lin Yan melainkan begitu sangat waspada dan berhati hati, karena jendral Rugo tau anak muda yang menjadi lawan tarungnya juga memiliki kekuatan besar sama seperti dirinya, sehingga jendral Rugo tak ingin Lin Yan membalikkan keadaan dengan sebuah kemenangan di dalam pertarungan itu.
Serangan Lin Yan yang begitu cepat telah membuat jendela Rugo sedikit kewalahan, hingga pertarungan yang terjadi mulai berada di pihak Lin Yan.
10 menit telah berlalu namun pertarungan itu belum memperlihatkan siapa yang lebih unggul di antara keduanya, sehingga Lin Yan berinisiatif untuk menyerang jenderal Rugo dengan kekuatan besar tombak petaka guntur.
Tombak di tangan Lin Yan kini telah mengeluarkan kilatan-kilatan petir kecil. Api iblis tiba-tiba saja telah berkobar membungkus tombak dan tubuh Lin Yan.
Jendral Rugo terperangah kaget melihat kobaran api hitam di tubuh Lin Yan, dan dia sadar kali ini bahaya akan segera datang kepadanya mengingat api hitam yang berkobar di tubuh Lin Yan bukanlah api biasa, melainkan kobaran api iblis yang melegenda.
"Api iblis!!, bagaimana bisa anak muda itu memiliki kekuatan mengerikan di masa lalu, dan bagaimana bisa kekuatan api iblis berada padanya?".
"Celaka ini bisa berakibat buruk padaku jika kekuatan anak muda itu benar benar merupakan kekuatan api iblis," pikir jendral Rugo dengan wajah pucat karena ketakutan.
Jendral Rugo dengan cepat mengeluarkan kekuatan terkuatnya untuk dapat menghalau serangan yang dilakukan Lin Yan padanya, dengan pedang giok langit di tangannya dia pun segera menebaskan pedang sambil berteriak lantang.
"Amukan raja harimau langit!!"
Energi besar pun tercipta yang membuat pedang di tangan jendral Rugo pada akhirnya menciptakan seekor harimau raksasa, harimau itu kemudian menyongsong datangnya tombak yang menuju ke arahnya.
Kembali ledakan energi besar tercipta saat kedua energi saling bertemu di udara, dan kali ini bias energi yang tercipta mampu menggetarkan lembah suku rubah suci.
Akibat ledakan energi yang terjadi membuat Lin Yan terseret mundur beberapa meter ke belakang, sementara di sisi lain jendral Rugo telah terhempas ke tanah dengan keras yang membuat pedang giok ungu terlepas dari genggaman tangannya.
Sesaat tampak sang jendral memuntahkan seteguk darah segar dari mulutnya, yang menandakan jika tubuhnya saat ini tidaklah baik-baik saja.
Lin Yan yang melihat hal itu segera menghampiri jenderal Rugo sambil berkata.
"Kau telah kalah dariku, maka kesepakatan pertarungan hidup dan mati harus terjadi, dan kau harus binasa di tanganku," ucap Lin Yan.
Jendral Rugo yang saat ini telah terluka dalam yang sangat parah, pada akhirnya berkata.
"Jangan bunuh aku, karena aku akan memberikan kompensasi yang dapat ditukar dengan nyawaku," pinta jendral Rugo.
"Kompensasi katamu?, jika kompensasi yang kau berikan masuk akal dan menguntungkan ku, maka aku akan memberikan waktu padamu untuk hidup," jawab Lin Yan.
Dengan wajah pucat pasi, jendral Rugo kemudian berkata.
1 Minggu dari sekarang akan ada perburuan harta karun di dalam hutan binatang iblis, prasasti langit akan kembali terbuka setelah 200 tahun lamanya menghilang" ucap jendral Rugo.
"Prasasti langit ya, ini merupakan keberuntungan bagiku karena jendral Rugo mengetahui letak prasasti langit akan terbuka, ada baiknya untuk sementara waktu aku tak membunuhnya sebelum aku mengetahui letak prasasti langit itu," pikir Lin Yan.
Bersambung