Seri Kelanjutan dari Novel PENGUASA BENUA TERATAI BIRU. Bagi yang ingin menyimak cerita ini dari awal, silakan mampir di penguasa Benua Teratai Biru 1, dan Benua Teratai 2.
Dunia Kultivator adalah jalan menuju keabadian yang merupakan jalan para dewa. Penuh dengan persaingan, pertentangan dan penindasan.
Kisah ini menceritakan sosok Qing Ruo, pemuda yang memiliki takdir langit sebagai seorang penguasa. Sosok yang awalnya di anggap lemah, di hina dan hidup dalam penindasan.
Bagaimana kisahnya. Simak perjalanannya menjadi seorang penguasa.
Penulis serampangan.
Yudhistira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Danau Langit.
Di tempat lain.
Qing Ruo terus berjalan meninggalkan Balai Pengobatan dengan khawatir. Dia benar-benar tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran di wajahnya. Terlebih lagi saat membiarkan Liuyuan yang merupakan seorang pendekar semi abadi tingkat lima memeriksa kekuatan jiwanya.
" Untung saja aku bisa mencari alasan, sehingga memiliki waktu menyembunyikan dunia jiwa. Semoga saja Liuyuan tidak mengetahui keberadaannya," Qing Ruo membatin.
Yang menarik perhatian Qing Ruo adalah keberadaan Mata Langit dan Telinga Bumi yang disebutkan oleh Liuyuan sebelumnya.
" Kelompok apa mereka itu...." membatin penasaran, sambil terus melangkahkan kakinya.
Menggunakan sisa ingatan dari pengetahuan Na Mu, Qing Ruo meninggalkan barak pasukan, bergerak menuju selatan.
Dari jauh. Tanpa Qing Ruo sadari.
Dua pasang mata mengawasai pergerakannya.
" Saudara, dia meninggalkan barak militer. apa yang akan dia lakukan?"
" Saudara, aku juga tidak tahu. Saudara terus bergerak dan awasi dia, aku akan memeriksa kediamannya..."
" Baik..." jawab sosok itu, bergerak mengikuti Qing Ruo.
Dua ratus meter dari sosok yang mengawasinya.
Qing Ruo terus bergerak dengan tenang. Menikmati pemandangan yang disuguhkan oleh alam daratan ilahi yang begitu luar biasa, sehingga sedikit menenangkan kekhawatiarannya.
" Benar-benar dunia yang indah, tempat aman, tetapi menyimpan bahaya sangat besar..." membatin kagum.
Pada saat terus bergerak, tiba-tiba Qing Ruo merasakan kehadiran sosok yang mengikutinya.
" Oh, ternyata aku mulai dicurigai. Apakah mereka dari kelompok mata bumi dan telinga langit?" Qing Ruo membatin sambil bersikap tenang.
Setelah bergerak sepanjang waktu, Qing Ruo akhirnya tiba di kawasan gunung air. Salah satu tempat yang dikhususkan untuk para prajurit untuk berlatih dan menenangkan diri.
Di tempat itu.
Setelah melewati penjagaan dan pemeriksaan dari para petugas yang berjaga, serta membayar biaya masuk, Qing Ruo lalu diarahkan seorang pelayan menuju danau biru, yang berada di puncak gunung utama tersebut.
" Komandan, mari..." seorang petugas mengarahkan Qing Ruo memasuki tempat itu.
****
Dari jauh.
" Sepertinya dia ingin menenangkan diri," ucap sosok itu lalu mencari tempat persembunyian.
Di tepi danau langit.
Qing Ruo sedikit tertegun, saat melihat ribuan gazebo kecil tertutup, mengapung di atas danau biru tersebut.
" Komandan, apakah Anda berubah pikiran. Jika anda ingin pindah dan menggunakan gazebo bagian tengah lagi, maka Anda hanya perlu menambah satu juta lima ratus ribu kristal jiwa abadi. Jadi totalnya dua juta, Bagaimana?" tanya sang pelayan.
" Hm..., baiklah..." jawab Qing Ruo sambil menyerahkan satu juta lima ratus ribu kristal jiwa abadi.
" Baik komandan, mari..." membawa Qing Ruo menuju gazebo yang tidak di tempati.
Qing Ruo sedikit mengerti, ternyata alat pembayaran yang digunakan adalah kristal jiwa abadi, bukan Kristal langit ataupun kristal jiwa biasa.
" Silakan komandan," ucap pelayan tersebut mengarahkan Qing Ruo memasuki gazebo nomor sebilan puluh.
" Pelayan, ini..." Qing Ruo ragu.
" Apakaha Anda ingin pindah lagi? Jika Anda ingin, maka Anda perlu menambah-"
" Terima kasih," ucap Qing Ruo sambil memasuki ruangan gazebo tertutup itu.
" Komandan, tiga hari lagi aku akan kembali." sambil menguci pintu gazebo dari luar.
" Baik," jawab Qing Ruo santai.
" Ternyata dia menipuku," batinnya sambil mengambil sikap duduk dan menempati bantal giok yang berada di tengah ruangan kecil itu.
Qing Ruo mendesah panjang, memikirkan cara untuk keluar dari lingkaran pasukan langit.
" Jika pergi begitu saja, ini akan menarik perhatian mereka." membatin.
Setelah cukup lama berpikir, dan masih belum menemukan solusi yang tepat, Qing Ruo lalu mulai berkultivasi, menenangkan diri dan mulai menyerap kekuatan spiritual emas dari Danau langit.
Di dalam gazebo tertutup Danau Langit. Qing Ruo yang kini mulai tenang, dengan perlahan menyerap aura spiritual emas yang dialirkan oleh bantal giok putih yang didudukinya. Satu jam berlalu, Qing Ruo mulai menyerap kekuatan spiritual emas danau langit itu sengan ekstrem, tanpa menahan dan membatasi diri, sehingga tindakannya menarik perhatian beberapa pengunjung yang berada di tempat itu.
" Siapa sosok yang ada di dalam gazebo nomor Sembilan puluh itu. Apakah dia ingin mati...."
" Benar, membiarkan diri menyerap kekuatan secara ekstrem itu bisa melukai diri..." ucap pengunjung yang lain berbicara.
" Mohon menjaga ketenangan. Lagi pula setiap orang memiliki cara yang berbeda untuk berkultivasi," ucap seorang penjaga mengingatkan para pengunjung agar tidak membuat keributan.
*****
Di dalam dunia jiwa.
Qing Ling serta seluruh penghuni dunia jiwa begitu terkejut dengan perubahan besar-besaran terjadi di dalam dunia tersebut. Aura spiritual emas yang diserap oleh Qing Ruo ternyata mengubah aura dunia jiwa menjadi lebih kuat, bahkan membuat tumbuhan dan tanaman abadi berevolusi.
Di istana petir kuno.
" Kakek, aura apa ini?" tanya Qing Yong Jun pada Luo Feng dengan heran.
" Jun er, ini adalah aura emas daratan Ilahi. Aura emas inilah yang akan membedakan dirimu sebagai seorang Dewa dan seorang kultivator biasa."
" Kakek aku semakin tidak mengerti..."
" Tuan muda, aura spiritual emas hanya dapat diserap oleh mereka yang merupakan para dewa, sedangkan mereka yang tidak memiliki darah Dewa, mereka hanya menyerap kekuatan spiritual biasa. Dan tentu saja perbedaan kekuatan mereka sangat jauh..." Luo Zhao menjelaskan.
" Paman, apa perbedaan aura spiritual emas dengan aura spiritual biasa?"
" Aura spiritual emas adalah aura yang memiliki daya hidup yang dapat mengubah, dan mempengaruhi orang-orang yang memiliki darah emas, sedangkan aura spiritual biasa hanya dapat menambah kekuatan saja. Karena aura spiritual emas memiliki daya hidup, dia akan menolak sendiri untuk di serap oleh mereka yang tidak memiliki darah emas, dan jika mereka memaksa, maka itu akan mempengaruhi kekuatan mereka. Tuan muda bisa membayangkan seseorang yang meminum racun, maka seperti itulah pengaruhnya..."
" Itu berarti paman Hu Shan dan yang lainnya tidak bisa menyerap kekuatan emas ini..."
" Tuan muda, bukankah mereka juga keturunan Klan Dewa. Jika mereka masih memiliki garis darah dewa, maka mereka dapat melakukannya."
" Paman, lalu bagaimana jika mereka tidak dapat menyerap aura emas?"
" Mereka akan tetap menjadi orang-orang langit. Namun berdasarkan aturan kaisar Langit Baoyang Tian, mereka tidak diperbolehkan memasuki kawasan suci para dewa. Mereka akan tinggal dan menetap di daratan biasa."
" Paman, mohon penjelasannya..." ucap Qing Yong Jun semakin penasaran.
" Jika tuan muda sudah keluar dari dunia jiwa, tuan muda akan melihat tiga tempat yang berbeda. Pertama bangunan atau istana yang berada di atas awan, itu adalah kediaman para dewa utama atau dewa besar lainnya. Bagunan di atas puncak gunung, atau pulau langit mengambang, itu adalah kediam para dewa tingkat menengah dan para dewa umumnya. Sedangkan yang ketiga adalah istana atau kediaman di atas tanah atau bukit biasa, itu adalah kediaman mereka yang di anggap sebagai manusia, mereka yang tidak memiliki darah emas dewa dalam tubuhnya."
" Lalu apakah pemilik darah emas bisa bermain dengan mereka yang di anggap manusia biasa ini?"
" Tentu saja," ucap Luo Zhao, sambil menatap Luo Feng dengan ragu.
" Paman, apakah ada yang salah?"
" Ti-tidak ada tuan muda..."
" Jun er, kakek yang akan menjelaskan, tapi harus menunggu ayahmu," ucap Luo Feng.
" Baik kakek...." sambil terus berbincang-bincang dan membicarakan banyak hal lainnya.
****
Gazebo Danau Langit.
Tiga hari berlalu begitu saja. Qing Ruo yang sedang memurnikan kekuatan spiritual emas di kejutkan dengan kedatangan petugas yang tempo hari ini.
" Komandan, waktunya telah berakhir. Jika komandan ingin tetap berada di dalam ruangan, mohon komandan mengkonfirmasi dan membayar biaya tambahan..."
" Aku rasa cukup..." ucap Qing Ruo sambil berdiri dan merasakan perubahan aura yang begitu signifikan dari tubuhnya.
" Ini lebih nyaman. bahkan kekuatanku sepertinya meningkat, hanya saja tingkat kultivasiku tidak mengalami perubahan sedikitpun..." Qing Ruo membantin, sambil merasakan kekuatan hidup yang luar biasa pada darah emasnya, mengikuti pelayan yang membawanya keluar dari tempat itu.