Rachel seorang mualaf mantan kupu-kupu malam dan dinikahi oleh seorang anak ustad, berharap pernikahannya akan membawanya ke surga yang indah.
Namun, ternyata semua tidak seindah yang dia bayangkan. Farhan menikahi Rachel hanyalah untuk menolongnya keluar dari dunia hitam.
Mampukah Rachel bertahan dalam rumah tangga yang tanpa cinta?
Jangan lupa subcribe sebelum melanjutkan membaca.
info tentang novel mama bisa di dapat di
ig reni_nofita79
fb reni nofita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4. Berhenti
Suara dentum musik itu mulai tampak mereda seiring dengan pintu klub yang akan di tutup. Sebagian besar pengunjung pulang dalam keadaan mabuk.
Rachel dan Farhan masuk ke klub. Pria itu mengikuti langkah wanita yang baru saja dia lamar untuk menjadi istrinya.
Tampak DJ yang memainkan musik telah meningggalkan postnya begitu juga dengan bartender. Mereka tersenyum ketika melihat Rachel masuk.
"Cari siapa, tumben kembali lagi?" tanya salah seorang bartender.
"Pak Bos ada?" Rachel balik bertanya.
"Biasa di kamar lantai atas. Tunggu aja sebentar lagi juga pasti keluar," ucapnya.
Rachel tersenyum dan menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan ucapan pria itu. Farhan yang berdiri di samping wanita itu hanya diam, tapi bibirnya memberikan senyuman pada pria yang berbicara dengan Rachel.
"Ada perlu apa lo cari pak Bos? Bawa pria segala lagi," ucap Bartender itu.
"Ada sedikit urusan. Kepo banget sih," ujar Rachel.
"Eelah ,pakai rahasia segala. Gue cabut mau pulang. Mata dah sepet." Pria itu lalu pergi meninggalkan Rachel dan Farhan.
Tampak hanya para pelayan dan bagian pembersih yang masih tersisa di ruang klub itu. Mereka sibuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan akibat ulah pengunjung. Mereka akan pulang setelah semua area kembali bersih.
"Kita tunggu di sini dulu. Nanti Bos pasti keluar. Klub juga akan di tutup," ucap Rachel mengajak Farhan duduk.
Baru sepuluh menit mereka duduk, terdengar langkah kaki mendekat. Tampak sepasang manusia saling berpelukan.
Rachel lalu berdiri dari duduknya dan menghampiri pria yang bernama Alex itu. Melihat Rachel, lelaki yang sedang berpelukan dengan seorang wanita dengan pakaian sangat terbuka itu kaget.
"Lo masih di sini?" tanya Alex dengan dahi berkerut. Memandangi Farhan yang berdiri di belakang tubuhnya.
"Aku datang mau minta izin, Bos. Mulai hari ini aku tidak bekerja di sini lagi. Aku akan menikah," ucap Rachel dengan tegas.
"Menikah ...?" tanya Alex dengan nada kaget. Dia memandangi Farhan dan meneliti dari ujung rambut hingga kaki seperti tidak percaya dengan ucapan Rachel.
"Iya, Bos. Farhan mengajakku menikah. Dari awal bekerja, aku sudah katakan dengan Bos jika aku akan berhenti jika ada pria yang mau menanggung hidupku, dan aku juga telah yakin dengannya," ucap Rachel.
"Apa kamu yakin dengan pria ini? Banyak pria yang ingin menjadikan kamu istrinya, kenapa baru kali ini kamu mau dan yakin?" tanya Alex lagi.
Sebenarnya Farhan bukan pria pertama yang mengajak Rachel menikah. Banyak pria hidung belang yang ingin menjadikannya simpanan, tapi wanita itu tidak pernah mau dan setuju.
Alex, sebagai bos termasuk pria yang cukup baik. Dia tidak pernah mengekang atau menahan pekerja untuk tetap di klub. Bahkan dia sering mengatakan pada Rachel untuk mencari pria yang serius dan menikahlah. Dia terlihat sangat perhatian pada wanita itu seperti adiknya sendiri.
"Aku nggak tahu, Bos. Aku yakin saja saat Farhan mengajakku menikah."
Alex melepaskan pelukannya pada wanita disampingnya. Berjalan mendekati Farhan. Saat ini keduanya telah saling berhadapan.
"Aku belum pernah melihat kamu di sini. Apa kamu pengunjung baru?" tanya Alex.
"Ya ... aku baru dua kali berkunjung ke tempat ini," jawab Farhan jujur.
Kembali Alex memandangi Farhan dengan intens. Sepertinya ingin mencari jawaban dari apa yang sedang ada dalam pikirannya saat ini.
"Kamu muslim ...?" tanya Alex lagi.
Dengan tersenyum Farhan menjawab, "Ya saya seorang muslim."
Alex berjalan mendekati Rachel dan memeluk pundak wanita itu. Dia tersenyum sambil menatap wajahnya.
"Apa kamu sadar dengan ucapanmu itu? Jika kamu menikah dengan pria ini berarti kamu harus mengikuti agamanya!" ucap Alex.
Rachel tersenyum dan menganggukkan kepalanya tanda setuju. Dari kemarin, saat Farhan mengajak menikah, sebenarnya dia juga memikirkan ucapan pria itu.
"Jika kamu memang telah yakin, terserah. ingat! temui aku jika dia menyakitimu. Kamu telah seperti adikku. Cuma kamu yang aku beri kebebasan penuh di sini. Kamu pasti sadar itu."
Air mata Rachel tidak bisa di tahan. Keluar membasahi pipinya. Dia ingat saat pertama bertemu Alex dan mengajaknya bekerja di klub. Hanya Rachel yang tidak pernah di sentuh Alex. Karena dia menganggapnya adik.
Rachel memeluk Alex. Tangisnya kembali tumpah. Wanita itu berharap pilihannya kali ini tepat.
...****************...