Salahkah Aku Menjadi Istri Kedua

"Mama senang sekali karena kalian berdua bisa menyelesaikan permasalahan yang ada di antara kalian dengan baik nak.Zira,mulai sekarang mama dan Austin akan memperlakukanmu dengan baik.Terima kasih karena kamu mau memberikan kesempatan kepada kami untuk berubah." ucap mama Austin dengan baik kepada zira.

"Sama sama ma." ucap zira dengan senang hati.

Jika kehidupan zira saat ini berubah menjadi lebih baik setelah semua orang mengetahui kebenarannya,lain halnya dengan kehidupan Novita saat ini.

Sejak ia memberitahukan kebenaran itu kepada semua orang,kini tak ada satupun dari ibu mertuanya ataupun suaminya yang datang untuk menjenguknya.

Setiap saat Novita menunggu kehadiran suaminya ataupun ibu mertuanya untuk datang ke kamarnya ataupun melihat kondisinya,namun hingga kini ibu mertua dan juga suaminya itu belum juga datang untuk menjenguk keadaan nya lagi.

Novita merasa dirinya sudah dilupakan oleh suami dan juga ibu mertuanya.Novita merasa ibu mertua dan juga suaminya itu tidak bisa bertindak dengan adil kepada dirinya.

Dari awal suami dan juga ibu mertuanya itu lebih mencintai dan juga menyayangi zira daripada dirinya.Sekarang apa yang harus Novita lakukan untuk bisa membuat suami dan juga ibu mertuanya itu kembali menyayanginya seperti dulu?

Novita masih belum siap jika ia harus kehilangan laki laki yang sangat ia cintai itu.Mungkinkah keputusannya yang memberitahu kebenaran itu kepada semua orang adalah keputusan yang salah?

Keesokan harinya zira terbangun dan mendapati suaminya Austin yang tertidur duduk di kursi samping tempat tidurnya.Melihat hal itu zira pun akhirnya memutuskan untuk bangun dan duduk sembari memandangi wajah suaminya itu dengan tersenyum.

Sudah sangat lama ia tidak melihat Austin menjaganya seperti saat ini.Sejak kesalahpahaman mereka berakhir,zira kembali mendapatkan kasih sayang dan juga perhatian dari laki laki itu.

Zira diam diam berterima kasih kepada tuhan karena Tuhannya itu mau mengembalikan kebahagiaan nya kembali kepada dirinya.

Austin yang merasakan pergerakan di tempat tidur zira, akhirnya membuka matanya dan melihat zira yang telah bangun dari tidurnya.

"Kapan kau bangun? Apa tidurmu nyenyak?" tanya Austin yang memutuskan untuk berdiri dari tempat duduknya saat ini.

"Barusan,ya tidurku cukup nyenyak semalam." ucap zira

"Apa kau lapar?Perlukah ku belikan sesuatu untuk mengganjal rasa lapar perutmu?" tanya Austin dengan perhatian.

"Ya aku sangat lapar.Kalau boleh, bisakah mas membelikan ku bubur ayam kesukaan ku?" tanya zira yang membuat Austin tersenyum kearahnya.

"Tentu,aku akan membelinya dan akan segera kembali kemari." ucap Austin yang akhirnya bergegas keluar dari kamar perawatan zira untuk membeli bubur ayam kesukaan zira.

Ketika Austin hendak bersiap pergi meninggalkan rumah sakit untuk membeli bubur ayam kesukaan zira,ia dihampiri oleh dokter yang memeriksa keadaan Novita dan menyuruhnya untuk segera membawa Novita ke ruang Kemoterapi untuk menyembuhkan gejala kanker otak yang saat ini diderita oleh Novita.

Mendengar permintaan dokter,Austin yang sebenarnya malas untuk bertemu dengan Novita itu akhirnya mau tidak harus memenuhi permintaan dokter untuk mendatangi Novita dan membawanya ke ruang Kemoterapi.

Kedua mata Novita berbinar cerah ketika ia melihat kedatangan suaminya yang mendatangi kamarnya saat ini.Namun kebahagiaan yang dirasakan oleh Novita seketika sirna ketika Austin mengatakan kedatangannya itu bukan untuk melihat kondisinya.