Pernikahan yang baru saja berjalan selama 3 tahun harus kandas oleh perselingkuhan yang suami ku sembunyikan selama 2 tahun terakhir ini.
Akankah Shella memilih bertahan atau malah bercerai dari suami yang selalu memberikan dia kehidupan yang layak?
Dukung author untuk menyelesaikan cerita ini ya guys...Jangan lupa dukungan nya untuk kami para penulis.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Setengah jam kemudian Shella baru sampai di depan cafe tempat pertemuan akan di langsung kan.Shella berjalan terburu-buru masuk ke dalam cafe tersebut dan mencari meja yang sudah di pesan oleh sahabat baik nya.niat hati ingin sampai lebih awal terpaksa harus gugur saat mobil nya terjebak di kemacetan yang tidak tertebak.di pertengahan jalan tadi mobil yang berjalan mulus tanpa hambatan tiba-tiba saja harus berjalan seperti siput karena ada mobil berwarna putih yang mogok di tengah jalan.
Dari jarak yang cukup jauh bisa Shella lihat ada sosok Reni yang sedang duduk berhadapan dengan seorang pria yang dia yakini adalah sosok pengacara handal yang mereka bicara kan kemarin.
Shella berjalan mendekat dengan langkah kaki yang di buat selebar mungkin.
" Ren! Maaf Aku telat." ucap Shella dengan wajah berdosa nya begitu sampai di dekat meja Reni,tidak lupa dia juga mengukir senyum kepada dua orang yang akan membantu dia menghadapi kasus serius ini.
Reni dan pria itu kompak menoleh dan menatap Shella tanpa berkedip sedikitpun.ada getaran berbeda yang dia rasakan pada pertemuan pertama ini.
Hingga akhir nya suara cempreng milik Reni menyadarkan dia dari rasa kagum nya.
" Nggak papa Shel,tapi kenapa Kamu bisa telat?" tanya Reni heran karena setahu dia Shella sudah berangkat lebih dulu dari diri nya.
" Tadi jalan nya tiba-tiba macet dan Aku kejebak di tengah-tengah nya tanpa bisa bergerak sedikit pun." jawab Shella dengan wajah imut nya sehingga membuat lelaki itu semakin memandang dia dengan tatapan memuja.shella lalu menunduk kan tubuh nya sebagai permintaan maaf nya.
Pria yang memakai jas hitam dan kemeja biru langit ini terus saja mengamati wajah cantik Shella yang membuat tubuh nya bereaksi keras.
" Ya udah duduk dulu dong Shel,kayak tamu jauh aja deh." celetuk Reni geleng kepala.
" Eh iya Aku sampai lupa." balas Shella dengan nyengir sehingga menampilkan senyum yang begitu indah dan mampu membuat pria yang masih menatap nya menjadi klepek -klepek.
" Shel! Ini kenal kan teman bokap Aku yang kemarin Aku ceritain sama Kamu,nama nya Rivano prasaja Bakri.kami biasa memanggil nya Rivan." tutur Reni yang masih memakai jas putih kebanggaan nya.
Shella mengangguk menatap ke arah pria yang masih terdiam membisu.dia tetap saja betah menatap wanita cantik yang baru pertama kali dia temui dalam sejarah hidup nya.
" Rivan." ucap nya sambil mengulur kan tangan.
" Shella." jawab Shella yang merasa tersengat oleh sentuhan tangan yang mereka lakukan.
" Nama yang bagus sama seperti orang nya yang begitu cantik." gumam Rivan tersenyum miring.
" Kamu mau pesan apa Shel?" tanya Reni sebelum mereka memulai pembicaraan. dia sengaja meminta izin keluar dari rekan kerja nya dengan alasan mendadak dan rekan kerja nya pun memaklumi nya.semua yang di lakukan oleh Reni saat ini hanya demi membantu sang sahabat yang sedang di timpa musibah besar.
"Aku seperti biasa aja Ren." jawab Shella singkat karena yakin Reni sudah sangat hapal minuman favorit nya.
" Oke." Reni memanggil pegawai cafe yang juga sudah hapal dengan nama mereka dan tahu apa saja minuman dan makanan yang sering mereka pesan.
Setelah selesai dengan urusan memesan makanan.kini mereka mulai berbicara serius.
" Benar anda ingin bercerai Nona?" tanya Rivan membuka obrolan.
" Iya benar Pak." jawab Shella gugup karena merasa tidak nyaman dengan cara Rivan menatap dirinya.
" Apa yang membuat anda akhir nya memutuskan untuk bercerai setelah cukup lama hidup bersama dengan dia?" tanya Rivan mengorek informasi.
" Saya paling benci dengan yang nama nya perselingkuhan,sudah cukup lama dia berbohong menutupi kelakuan busuk nya dengan berbagai macam alasan.dan bodoh nya Saya selalu menerima alasan tidak masuk akal itu tanpa mencari tahu nya terlebih dahulu.tapi malam itu.." Shella terus menceritakan tentang penemuan benda keramat dan termasuk juga saat dia memergoki suami nya.
Rivan menyimak setiap kata yang keluar dari mulut Shella dan sesekali mengangguk kan kepala sebagai tanda paham.
" Apa Nona membawa semua berkas pendukung perceraian yang sudah Saya beritahu sebelum nya?" tanya Rivan,kali ini pria penuh wibawa ini terlihat bersemangat sekali ingin membantu client nya,tidak seperti biasa yang lebih suka berbicara hanya sekedar nya saja.
" Panggil saja Saya Shella, Pak." tegur Shella yang merasa tidak suka dengan panggilan Nona yang disematkan pada diri nya.
Rivan mengangguk dengan tersenyum hangat.senyum yang sangat jarang dia perlihatkan saat bertemu client atau musuh nya.
Reni yang duduk sambil bermain ponsel pun ikut terkesima melihat ketampanan wajah Rivan yang bertambah 10 kali lipat saat tersenyum dan tanpa sengaja mengumpat dengan jelas.
" Busettt! Tampan amat Pak Pengacara kalau lagi senyum begitu!" sahut Reni bersuara.
Rivan tersenyum kikuk karena salah tingkah.
Shella secara diam-diam juga ikut memuji dalam hati nya, wanita ini merasa tidak pantas saja jika di ucapkan secara langsung dengan keadaan nya yang masih berstatus istri dari orang lain.
" Aku pikir selama ini Mas Adi lah yang paling tampan! Rupanya wajah Mas Adi jika di bandingkan dengan Pak Rivan tidak akan ada apa-apa nya ,Pak Rivan terlalu sempurna dengan pahatan wajah yang begitu pas dan membuat hati menjadi nyaman."batin Shella membuang wajah ke arah lain setelah tertangkap basah oleh Rivan karena menatap wajah pria itu terlalu lama.
" Kalau begitu Kamu juga jangan memanggil Saya dengan panggilan seperti tadi lagi.panggil saja Rivan." putus nya tidak mau kalah.
" Baiklah." jawab Shella pasrah.
Reni yang menyadari ada gelagat mencurigakan dari kedua orang yang berada di depan nya lantas tersenyum tipis dengan rencana yang ada di kepala nya.
"Apa Kamu punya bukti nya?" tanya Rivan yang bertekad akan memenangkan proyek besar ini sehingga membuat diri nya nanti punya peluang besar.jika sudah bekerja maka wajah pria ini langsung berubah serius dan membuat siapapun yang melihat nya akan merasa takut dan memilih menghindar.
" Punya! Tapi Aku lupa membawa nya.Aku pikir bukti nya belum di butuh kan sekarang." jawab Shella mulai berbicara formal seolah yang berada di depan nya saat ini adalah sahabat nya sendiri.
" Tidak masalah, nanti atau besok bukti itu bisa menyusul untuk memperkuat gugatan yang kita layangkan." tutur Rivan begitu pelan dan membuat Shella mengerti.
" Terimakasih." ucap Shella.
" Untuk?" tanya Rivan mengernyit heran.
" Atas bantuan yang Kamu berikan,kalau bukan karena Kamu dan juga Reni mungkin Aku masih bertahan di rumah itu karena sama sekali tidak punya kenalan seorang pengacara." ujar Shella menatap bergantian Reni dan juga Rivan.
" Aku bahkan belum melakukan apapun untuk mu,jangan sungkan seperti itu! Kita akan berjuang bersama-sama sampai Kamu mendapatkan keadilan." jawab Rivan menyusun semua berkas yang di berikan oleh Shella.
" Dan tentu nya untuk masa depan kita berdua nanti nya." ucap Rivan dalam hati.
" Besok kita atur pertemuan nya lagi,dan jangan lupa bawa bukti-bukti itu supaya gugatan nya bisa segera di proses." Rivan yang punya janji dengan pihak lain segera pamit dari pertemuan ini,walau sebenarnya dia juga enggan berpisah setelah jatuh hati dengan wajah cantik Shella.
Jangan lupa Like,Vote dan Komen ya guys 😍🥰🥰
nyesal pasti
sumpah