"pertumpahan darah..., di tanah Kekaisaran Caesarea Lux , pemberontakan oleh Kerajaan
Duke Malvictor yang merupakan kerajaaan yang terkenal dengan kekejamannya "
"Sang putri "Elleis Lux " melihat pembantaian itu, hatinya penuh amarah, kebencian dan kesedihan"
"Tapi sang tuan Duke Malvictor tidak membunuh sang putri sang putri hanya ditangkap dan dijadikan sebagai pelayan kerajaan"
"Hal itu membuat sang putri lebih marah lagi karena merasa terhina kekaisarannya, tapi apa boleh buat Kekaisaran telah diambil alih oleh Duke Malvictor yang kejam"
"Pembalasan dendam sang putri yang sekarang hanyalah pelayan biasa dimulai.... "
Note:
Karya pertama, Saran boleh, Kritik yang sopan 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑒𝑚𝑏𝑢𝑛 𝑚𝑒𝑛𝑦𝑒𝑗𝑢𝑘𝑘𝑎𝑛, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24: Team Up! : Elleis x Revan x Chelsea.
"Itu ... aku tak bisa melakukannya, aku tak bisa membahayakannya, dia yang sudah sangat baik ingin membantuku, jika aku tetap di sini maka sesuatu yang buruk akan terjadi, jadi lebih baik aku pergi.... " jawab Elleis.
"Kenapa ... kau tidak pernah memberikan kesempatan padanya untuk menjalani semua masalah bersama? padahal dia juga pasti mau membantumu."balas Chelsea.
"Aku tak bisa merepotkannya lagi! " ucap Elleis dengan tangannya yang mengepal dan bergetar, karena sejujurnya ia menyesal karena sudah terlalu membenci Revan " Sudah cukup, sudah cukup aku membuat perang dan menyusahkannya saat itu, sidak cukup! " lanjutnya lagi dengan air mata mengalir dan tatapan penuh penyesalan.
Tiba-tiba terdengar suara dari bagian pintu gerbang depan....
BOOM!
BOOM!
BOOM!
Mereka pun mendengar suara teriakkan
"pasukan pertahanan, siapkan pertahanan! , pasukan iblis dan juga Luxor dan Luci datang menyerang secara mendadak! " suara prajurit dan pengawal itu terdengar dari pintu gerbang depan ke dekat taman belakang.
"Terjadi penyerangan oleh para iblis dan juga kakakku yah?, lagi-lagi karena aku.... "
"Elleis! " ucap Chelsea sembari menepuk dan memegang bahu Elleis lagi. "Bukankah kekuatanmu juga sangat dibutuhkan disaat-saat seperti ini?, kau merasa bersalah juga 'kan?, lebih baik kau membantunya bukan? jadi ... ayo kita bertarung bersama!. "
"emm..." Elleis masih ragu tapi kemudian ia menjawab sambil mengeluarkan pedang Darkmoon Blade tapi ia masih menenteng tasnya di bahu satunya itu "Yasudah!, kali ini saja! ".
...~****************~...
Sementara itu ... di gerbang depan....
" ughh! " rintih salah satu prajurit yang sudah lemas tak berdaya dengan pergelangan tangannya yang diinjak oleh Luci.
"Benar-benar membosankan yah?~, kapan yah, pertarungan menariknya di mulai? dan sebelum itu kau harus jadi pe-lam-pi-a-san-ku! . " ucap Luci sembari menginjak pergelangan tangan si prajurit lebih keras lagi.
"Arghh! " rintih orang itu lagi.
"AHahahahahaha, maaf yah, tapi ini salah mereka yang sangat lambat datangnya~" ucap Luci sembari tertawa sadis.
"Hentikan itu! " ucap seseorang dan ternyata itu adalah Elleis yang datang bersama dengan Chelsea juga
"Kenapa kau malah membela orang yang telah membunuh ayah sekaligus kaisar sesungguhnya di negeri ini?, Elleis? " tanya Luxor yang sebenarnya sudah bisa menerka dari situasi ini bahwa Elleis telah berpihak pada Revan.
"Aku ... sudah tak membencinya lagi, dan juga ... jalan kita sekarang ... berbeda, kak!. " jawab Elleis.
Tiba-tiba tebasan seseorang muncul dan menuju ke arah Luci dan Luxor.
SLASH!
BLARR!
sehingga mengobarkan api melingkar di sekitar Luci dan Luxor, Tapi tentu saja, mereka kemudian melompat dan keluar dari lingkaran api itu lalu , meskipun begitu karena api dari serangan itu dan juga ledakan yang mereka timbulkan sebelumnya menciptakan api disekitar istana membuat banyak asap mengebul juga membuat orang yang menyerang mereka tak terlalu terlihat jelas,hanya terlihat bayangan orang itu dari asap yang tebal, Luci dan Luxor melompat dari lingkaran api itu sekaligus menyerang dengan pedang cahaya yang mereka buat dari cakra mereka sendiri dan mengarahkannya ke bayangan orang yang menyerang mereka yang cukup tertutup asap.
Saat itu pedang mereka di tangkap oleh sosok itu, dan asap pun sudah mulai menghilang orang yang menyerang Luci dan Luxor adalah 'Revan'.
"Sialan! kau! " maki Luxor kesal.
Dengan cepat Revan pun memunculkan pedang cakra api miliknya juga dan menebas mereka yang sedang cukup lengah....
BUGH!
Mereka pun jatuh tersungkur ke tanah meskipun tentu saja akhirnya bangkit kembali.
Elleis dan Chelsea yang melihat itu pun cukup terkejut karena kedatangan Revan yang tiba-tiba sehingga membuat Luci dan Luxor tersungkur duluan, karena memang Revan itu orang yang sangat sibuk, apalagi setelah menjadi kaisar dan setelah peperangan besar dengan kaum dan bangsawan yang menolak pemberontakan yang ia lakukan, apalagi posisinya sendirian tanpa seorang permaisuri, bahkan Revan juga menang sebelum memberontak dan jadi kaisar sudah sering ikut campur dalam sidang-sudang hukum. karena kondisi hukum di negeri mereka yang terlalu ringan, klan paling mulia di mata semua orang, dan yang paling tersohor adalah klan Cahaya, karena mereka adalah 'Cahaya' dan juga asal-muasal kekuatan supranatural orang-orang juga berasal dari seseorang yang baik hati, kuat , bijak, dan dihormati yang berhasil melawan iblis yang merupakan simbol kegelapan dan kejahatan dan merubah kekuatan iblis menjadi cahaya yang menolong orang banyak, semenjak itu leluhur mereka itu yang bernama "Lux" pun menjadi pemimpin pasukan pelindung dari iblis dan menjadi kaisar, serta menurunkan keturunan yang baik hati dan kaisar yang dihormati, karena itu orang-orang yang mendapatkan kekuatan cahaya sangat di hormati dan dianggap baik dan suci.
Kebalikan dengan orang yang memiliki kekuatan klan kegelapan mereka hidup dibedakan dan terhina, dianggap kejam, serakah, dan disamakan dengan iblis, apalagi karena klan kegelapan yang menciptakan suatu "Darkworld" yang merugikan banyak orang,apalagi di saat-saat perebutan pedang Legendaris Darkmoon Blade dan Bloodmoon Blade meski klan kegelapan versi sekarang tak melakukan kesalahan apapun.
Dan Nilai hukum yang di junjung adalah ... 'Kemurahan hati' hal ini membuat hukum menjadi terkesan terlalu ... 'Pemaaf'?, mungkin bisa di sebut begitu atau bisa juga
' Terlalu berbelas kasihan '? tapi bagaimanapun setiap orang akan mengikuti klan cahaya yang di anggap klan 'Suci' tersebut.
Kembali ke pertarungan ... sebelum mereka memulai pertarungan terjadilah percakapan di antara mereka....
"Elleis, apa yang kau tenteng di bahumu itu? " mata tertuju pada tas berat yang sebelumnya Elleis bawa untuk kabur "Apakah kau berniat untuk ... kabur? " tanya Revan.
"I-ini! " melemparkan tas dengan panik dan kemudian berlagak cuek "Kau tak perlu tau!, sudahlah bukan urusanmu! " memalingkan wajah.
"Kau sudah ingat semuanya yah?" Revan tersenyum lega "Tadinya kupikir saat kau ingat kau akan pergi dariku! " Revan tersenyum tulus penuh rasa syukur.
'Padahal kau tak tau saja aku sebelumnya memang mau kabur ' batin Elleis.
Elleis pun menjawab
"Sudah kubilang bukan urusanmu!, lebih baik kita urus musuh kita di depan sana kita harus bekerjasama dalam pertarungan ini. "
"kerjasama ... antara kau dan aku? " senyum tengil Revan.
"Tidak!, bertiga!, kau, aku dan Chelsea! " jawab tegas Elleis.
Setelah mendengar itu Revan pun memutar bola matanya malas ke arah Chelsea, hal itu membuat Chelsea merasa sedih, tapi ia juga tau bahwa itu salahnya sendiri pada akhirnya mereka pun memulai pertarungan....
...~****************~...
Dimulai dari Luci yang memancarkan sinar cahaya super kuat yang terpancar hingga membakar objek yang terkena olehnya tebakan dan hangus, tapi tentu saja Chelsea, Revan, dan Elleis bisa menghindari serangan itu.
"Haa! "
Mereka bertiga melompat demi menghindari serangan cahaya itu dan berada di tempat yang dekat tapi berbeda, seperti Chelsea ada di atas batu besar di tempat itu, Elleis berada di atas, sebuah pohon, dan Revan di pohon yang berbeda.Luci dan Luxor yang belum menyadari keberadaan mereka pun kebingungan, lalu Elleis pun memakai kekuatan kegelapan nya dan membuat tubuh mereka tak dapat bergerak seakan mematung.
'Sial ini pasti Elleis yang membuat badanku tak bergerak seperti ini! tak kusangka dia yang lemah itu ... sekarang jadi sekuat ini! ' benak Luxor.
'Dimana?, di mana mereka bersembunyi, jika bersembunyi begini mereka pasti bisa menyerang secara tiba-ti-' Luxor sontak tak dapat bergerak seakan mematung ketika melihat Chelsea yang tiba-tiba berada dibelakangnya dan hendak melayangkan tinju cahaya yang panas dan kuat .
"Argh! " Luxor sontak terpental jauh dan tersungkur lalu kemudian Elleis tiba-tiba berada di hadapannya "Maaf yah, karena memberikan efek mematung tadi " ucap Elleis mengejek sebelum pada akhirnya menebas Luxor dengan pedang Dari moon Blade.
Sementara itu Lucu yang melihat itu pun menjadi waspada namun kewaspadaannya itu sudah terlambat karena tiba-tiba Revan sudah ada di belakangnya lalu menahan kedua tangan Luci di belakang dan memberinya totokan panas di punggungnya lalu melepas satu tangan Luci dan menunjukkan perut Luci dengan tinju api hingga Luci juga terpental.
Sementara itu Luxor kembali bangkit dan membuat panah dari cakra cahayanya lalu terbang ke atas menembakkan panah-panah cahayanya dari atas langit yang membuat Chelsea, Elleis dan Revan menghindar dan berpencar tak karuan.
Sementara itu Chelsea terkena sedikit panah cahayanya itu dan darah segar mengalir, lalu tiba-tiba Luci berada di belakangnya dan menyerang Chelsea dengan sinar Cahaya yang kuat yang memancar lurus ke depan, sementara di depan sana ada Elleis yang mulai memasang perisai kegelapan dari kekuatannya tapi sayangnya cahaya itu menembus perisai Elleis dan membuatnya terpental.
Namun tiba-tiba ... bola-bola api berjatuhan ke arah Luci dan Luxor yang membuat keduanya juga berpencar menghindari dan terkena sedikit bagian dari bola api yang terus berjatuhan, dan yang menembak itu adalah Revan yang menembakkan bola-bola itu di langit, melihat itu Luxor pun kembali menembakkan panah-panah cahaya tapi tentu saja kalah dengan bola-bola api dan hanya membuat panah cahaya itu patah ataupun terpental dan jatuh kembali, lalu Revan pun melihat ke arah Chelsea yang sudah tumbang dan juga Elleis lalu Seketika wajahnya pun menatap Luci dan Luxor penuh kebencian "Beraninya kalian membuat Elleis jadi seperti itu?! kalian harus kebayar akibatnya! " tiba-tiba Revan melemparkan api ke sekitar Luxor dan Luci yang menciptakan Lingkaran api yang mengurung dia orang itu kemudian lingkaran itu semakin mendekat tapi saat sudah sangat dekat dengan tubuh mereka, lingkaran api itu malah seperti dinding api yang melindungi mereka tapi kemudian mereka mendengar suara Revan berteriak "Jangan senang dulu!! " kemudian mereka menengok ke atas dan Revan sudah mempersiapkan bola-bola apinya sebelum akhirnya melemparkan itu pada dua orang itu yang seketika membuat Luci dan Luxor menjadi lemah dan lemas dengan beberapa bagian tubuh yang memiliki banyak luka bakar. kenapa mereka tak mati?, karena mereka telah membuat lapisan perisai cahaya sehingga api dan bola api tak langsung melahap tubuh mereka.
Mereka pun terbatuk-batuk dan nafasnya terengah-engah juga tubuh mereka yang lemas, Revan pun sudah berada di depan mereka, tapi kemudian Elleis pun berteriak "Revan! jangan dulu!" ia pun mulai bangkit dan melanjutkan perkataannya "Bukankah lebih baik jika ... kita akhiri ini
bersama-sama?~" ucapnya.
"Iya~, itu benar! " sahut Chelsea yang sudah mulai bangkit kembali.
Tapi tiba - tiba sesuatu seperti pagar dari cahaya muncul di sekitar Luci dan Luxor membuat Revan juga terpental dan kemudian pagar-pagar cahaya itu menjadi sangat keras dan panas Chelsea, Revan, dan Elleis menyerang sekuat tenaga sampai akhirnya mereka tak mendapatkan apa-apa.
"Akhiri? bagaimana kalian bisa mengakhirinya jika sudah begini? hahaha.... " ucap Luxor dari dalam.
"Jangan bersembunyi terus pengecut! " ucap Revan sembari memukul namun hasilnya tak dapat apa-apa dan hanya membuat tangan Revan terasa panas karena terkena pagar itu.
kemudian Elleis pun berbisik pada Chelsea dan Revan, ia berbisik "Satukan kekuatan, kerjasama.... " sontak mereka pun mengerti. Elleis, Revan, Chelsea mulai pengumpulan energi di tangan mereka yang mengepal kemudian mereka meninju pagar itu dengan tinju energi dari kekuatan mereka masing-masing secara bersamaan sehingga menghasilkan sedikit goyangan di pagar cahaya itu. kemudian mereka melemparkan bola cakra secara bersamaan dan langsung membuat retakan di pagar itu, dan yang ketiga kalinya mereka mengumpulkan energi cakra pada kaki mereka dan berdiri berbaris menyejajarkan posisi kemudian melompat dan menendang dengan cakra dari mereka bertiga di kaki yang super kuat dan....
PRANG!
Tendangan mereka pun menembus pagar cahaya itu sehingga pagar itu pecah posisi mereka pun terpencar meski tak terlalu jauh
dan mereka pun melihat bahwa hanya tinggal ada ada Luxor saja dan entah Luci ada dimana Elleis pun maju dan bertanya "Dimana kak Luci? " Luxor hanya tersenyum dan kemudian tubuhnya bercahaya, Elleis pun menyadari bahwa Luxor sedang melakukan teleportasi dengan kekuatan cahayanya tapi karena telat Luxor berhasil kabur namun tanpa mereka sadari, seorang wanita bersembunyi di balik pepohonan dan kemudian mengambil salah satu panah cahaya dan setelah membidik sasaran ia pun memanah sasarannya dan sasaran itu adalah 'Revan'. Chelsea dan Elleis pun melihat panah yang bergerak ke arah Revan itu dan berteriak "Revan! Awas! " dan....
JLEBB!
BERSAMBUNG.... 😝
hayooo siapa yang kenaaa....
jawabannya
tunggu saja episode berikutnya! 🤭
si elleis galau karena chelsea nih.. tapi chelsea baik juga ya ikhlasin revan ke elleis dan dia juga nyerita masa lalunya yg dark ke elleis 😊👍
biasanya pembunuh itu dipenjara 15 tahun. ini settingnya di dunia fantasy buatan kakak atau terinspirasi dari negara mana gitu?
ceritanya keren kak!! 😊👍 aku kasih hadiah 😊