Umurnya baru saja sembilan belas tahun, tinggal satu semester lagi akan lulus dari kuliahnya, Stefanie di seret paksa dari asrama kampusnya.
Karena kakaknya melarikan diri, di hari pernikahannya, Stefanie terpaksa jadi pengantin pengganti, menggantikan kakaknya.
Stefanie mencoba berontak, tidak ingin menggantikan kakaknya, menikah dengan pria calon kakak ipar yang belum ia kenal.
Tapi, karena Ibunya mengatakan, hanya sebagai pengganti sementara saja, sebelum kakaknya kembali, Stefanie terpaksa setuju menikah dengan calon kakak Iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30.
Christopher memegang tangan Stefanie, yang melambai menolak pergi berbelanja, lalu menarik ke dua tangan itu untuk memeluk pinggangnya.
Stefanie terkejut bukan main, tubuhnya membentur tubuh Christopher, dan ke dua tangannya melingkar di seputar pinggang Christopher.
"A.. apa yang kau lakukan? lepaskan aku!" ujar Stefanie dengan raut wajah kaget.
"Tidak!" Christopher tersenyum misterius menatap Stefanie, ia begitu bahagia sekali telah menemukan Stefanie.
Karena begitu bahagia, membuat ia jadi seperti pria mesum, ia ingin selalu memeluk Stefanie, dan dia ingin Stefanie menempel terus padanya.
"Kita akan ke butik besok siang, setelah selesai makan siang, anggap saja aku memberikan hadiah padamu, sebagai istri ku.. aku ingin memberikan yang terbaik untukmu!" ucap Christopher tersenyum, lalu menundukkan kepalanya.
Stefanie sontak menjauhkan wajahnya, karena wajah Christopher yang semakin mendekat.
Tangan Christopher dengan cepat menahan tengkuk Stefanie, dan membuat ujung hidung mereka bersentuhan.
"Jangan melarikan diri, aku tidak ingin kau menghindari ku, apa kau tidak tahu betapa aku merindukan mu selama ini? aku begitu putus asa mencarimu, hingga aku menahan diri untuk mengenal wanita, sampai usiaku membuat setiap wanita berpikiran, aku ini lelaki tua yang tidak menarik!" ucap Christopher dengan suara pelan, lalu menggesekkan ujung hidungnya pada ujung hidung Stefanie.
Tubuh Stefanie membeku mendengar, apa yang di katakan Christopher. Ia menatap mata Christopher dengan lekat, dan menilik setiap inci wajah Christopher.
Lelaki tua? dia tidak tua, tapi pria dewasa, dan terlihat tampan! pikir Stefanie mengamati wajah Christopher, dan tanpa sadar mengagumi wajah Christopher.
"Apakah kau juga merasakan, kalau aku ini sudah tua?" tanya Christopher mengamati raut wajah Stefanie, yang sepertinya sedang mengamati wajahnya juga.
Stefanie menggelengkan kepalanya, memang ia sempat mengatakan, kalau Christopher pria tua, tapi setelah ia amati, ternyata tidak seperti yang ia pikirkan.
"Tidak!" jawab Stefanie.
"Jangan berbohong, kau tahu tidak... uban di kepalaku sudah mulai tumbuh, karena selama ini mencarimu" ucap Christopher, lalu menggesekkan kembali ujung hidungnya ke hidung Stefanie.
Dengan polosnya Stefanie melihat rambut Christopher, dan mengamati helaian rambut pria itu dengan lekat.
Tidak terlihat satu pun uban di antara rambut Christopher, sepertinya pria itu hanya ingin bercanda saja pada Stefanie.
"Tidak ada uban!" sahut Stefanie dengan polosnya.
Senyuman Christopher semakin melebar, ia begitu senang melihat Stefanie, yang terpengaruh dengan perkataannya.
Tangan Stefanie, yang ia pegang memeluk pinggangnya, ia angkat satu, untuk menyentuh rambutnya.
"Coba sentuh, dan lihatnya, di sela-sela helai rambutku banyak sekali uban bersembunyi!" kata Christopher, meletakkan tangan Stefanie ke atas kepalanya.
Lalu Christopher semakin menundukkan kepalanya, agar tubuh mungil Stefanie dapat menyentuh rambutnya.
Dengan polosnya Stefanie menyentuh rambut Christopher, lalu menyibak helaian rambut Christopher dengan perlahan.
Christopher memejamkan matanya, meresapi belain jemari Stefanie menyentuh rambutnya. Ia begitu senang merasakan jemari kecil Stefanie, membelai rambutnya.
"Aku tidak melihat satu pun uban, semua berwarna hitam" ucap Stefanie menghentikan jemarinya, menyibak rambut Christopher.
"Oh, kalau begitu bagus lah, ternyata aku belum tua, usia kita hanya selisih tujuh tahun saja" kata Christopher pelan, lalu mengangkat kembali kepalanya.
Saat ia mengangkat wajahnya, tanpa sengaja bibirnya menyentuh pipi Stefanie, tepat di dekat sudut bibir gadis itu.
Stefanie membeku, tidak berani bergerak di tempatnya, ini pertama kalinya ia di cium seorang pria.
Christopher sendiri juga terkejut, tidak menyangka bibirnya tanpa sengaja mengecup pipi, dekat sudut bibir Stefanie.
Dengan pelan, Christopher mengangkat kembali kepalanya, lalu memandang mata Stefanie, yang tampak terkejut dengan sentuhan bibirnya pada pipi gadis itu.
"Maaf" gumam Christopher pelan, "Aku tidak sengaja"
Mata mereka saling menatap.
"Aroma mu begitu wangi, aku suka" bisik Christopher lembut, lalu tersenyum simpul menatap mata Stefanie, yang sontak berkedip.
Dengan pelan, jemari Christopher menyentuh ujung hidung Stefanie, "Pipimu begitu lembut, rasanya aku ingin mengecupnya lagi" bisik Christopher.
Mata Stefanie kembali berkedip, ia tidak tahu mau mengatakan apa, ia tertegun dengan apa yang baru saja ia rasakan.
Christopher menunggu Stefanie mengatakan sesuatu padanya, karena ia tidak ingin membuat Stefanie tidak nyaman dengannya.
Bersambung......
othor jangan lama lama lah up nya 🤗