Karena menghindari perjodohan yang dilakukan orang tuanya, Khavi Zean Rakhayasha terpaksa harus kabur dari rumah dan mengganti identitasnya.
Namun di tengah pelarian nya, Khavi harus terjebak menjadi bodyguard seorang Nona muda arogan bernama Shena Athalia Sarfaraz.
Seiring berjalannya waktu, benih-benih cinta mulai tumbuh diantara keduanya. Namun, ada satu fakta yang menjadi penghalang cinta keduanya. Mereka sama-sama telah dijodohkan oleh orang tuanya masing-masing.
Akankah cinta mereka bersatu?
Atau justru harus gagal sebelum berkembang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maaf, Aku Tidak Bisa
"𝘔𝘢𝘢𝘧, 𝘒𝘢𝘬. 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶. 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘢𝘶, 𝘬𝘢𝘯? 𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘣𝘶𝘵 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘪𝘯."
"Arrrggghhh...." Arthur berteriak frustasi. Perkataan Shena terus berputar di otak nya, membuat Arthur hilang kendali dan membanting semua barang-barang yang ada di kamarnya.
Prang
Prang
"Mas, kamu kenapa?" Tanya Dara. Istri Arthur itu sangat terkejut saat melihat isi kamarnya berantakan persis seperti kapal pecah.
Mendengar suara Dara, membuat amarah Arthur kian menjadi. Arthur berjalan mendekati Dara, sorot mata tajam nya menatap Dara penuh kemarahan dan kebencian. Arthur tidak menyangka Dara sanggup melakukan hal kotor seperti ini demi mendapatkan nya. Padahal yang Arthur tau, Dara adalah sahabat Shena.
"Dasar wanita ular," teriak Arthur. Tangan nya melayang di udara hendak melayangkan tamparan pada istrinya.
Dara reflek memejamkan matanya, saat melihat Arthur hendak menampar nya. "Sebaiknya kamu pergi dari sini!" Ucap Arthur.
Dara membuka matanya saat mendengar ucapan suaminya. Bukan sebuah tamparan yang Dara terima melainkan sebuah pengusiran yang membuat hatinya semakin tercabik.
"Mas, kamu kenapa mengusir ku? Aku salah apa?" Tanya Dara. Wajahnya memelas menampakkan wajah polosnya.
Arthur tersenyum smirk menatap Dara. Arthur tak percaya ternyata wajah polos Dara selama ini hanyalah topeng demi melancarkan niat terselubung nya.
"Cukup sandiwara mu itu, Dara!" Arthur menekankan setiap kata-katanya. "Aku sudah tau siapa kamu sebenarnya."
Deg
𝘍𝘭𝘢𝘴𝘩𝘣𝘢𝘤𝘬
"Na, kembali sama aku! Aku akan meninggalkan Dara," ucap Arthur. Pria tampan yang sudah menjadi suami Dara itu menatap Shena penuh permohonan.
Shena tau arti tatapan itu, namun hatinya menolak untuk kembali pada pria yang sangat dia cintai itu. Baginya Arthur sudah bukan miliknya lagi, melainkan milik Dara, sahabat nya sendiri. Walaupun Dara merebut Arthur dengan cara yang kotor, tapi Shena tidak menyalahkan Dara sepenuhnya.
Jika Arthur benar-benar mencintai nya, pria itu akan memperjuangkan nya bukan malah bersikap pengecut seperti sekarang.
"Maaf, Kak. Aku tidak bisa kembali sama kamu. Kamu tau, kan? Aku tidak pernah merebut milik orang lain."
Arthur bisa melihat tatapan kecewa wanita yang sangat dia cintai itu. Pria itu merasa bersalah, namun lagi-lagi sikap egois nya lebih dominan daripada sikap mengalah nya. Pria yang sudah menjadi suami Dara itu tidak terima jika Shena menolak untuk kembali.
"Aku sudah bilang Na, aku tidak pernah menjadi milik Dara. Aku terpaksa menikahinya karena keinginan ayah. Dan ini juga karena kamu." Arthur menatap tajam Shena. "Andai kamu membalas setiap surat yang aku berikan, aku tidak akan pernah menerima dijodohkan dengan Dara."
"𝘚𝘶𝘳𝘢𝘵? 𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘬𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘬 𝘚𝘩𝘢𝘬𝘢?" 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘚𝘩𝘦𝘯𝘢.
Shaka tidak sengaja menemukan beberapa surat Arthur yang ditujukan untuk Shena di meja kerja Dara. Waktu itu Shaka hendak menemui Arthur di kantor nya karena kebetulan ada kerja sama antara Dewangga Corp dan Kawindra Group yang dipimpin oleh Shaka.
Shaka terlebih dahulu menemui Dara menanyakan perihal keberadaan Arthur, karena Dara adalah sekertaris Arthur. Dan disitulah, Shaka tidak sengaja melihat beberapa surat Arthur yang ditujukan untuk Shena. Tidak ingin kecurigaan nya semakin liar, Shaka pun menyuruh seseorang untuk mencari tau tentang Dara.
Shena tersenyum miring menatap pria di depannya. "Surat yang mana? Aku tidak pernah menerima satu surat pun darimu. Bahkan aku tau kamu akan menikah dengan Dara dari Kak Shaka."
"Tapi, Na----"
"Sebaiknya kamu tanyakan pada istrimu! Dia yang lebih tau tentang surat mu itu."
𝘍𝘭𝘢𝘴𝘩𝘣𝘢𝘤𝘬 𝘰𝘧𝘧
Deg
"Kenapa, Dar? Kenapa kamu ngelakuin ini?" Teriak Arthur. "Kamu tau kan, aku sangat mencintai Shena. Walaupun yang aku tau Shena hanya orang biasa," lirih Arthur. Nada bicaranya perlahan melemah bersamaan dengan air matanya yang menetes tanpa bisa dicegah.
Bayangan 5 tahun lalu bersama Shena kembali muncul di benak Arthur. "𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘢𝘶 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘶, 𝘕𝘢."
"Itu karena aku sangat mencintaimu, Mas. Aku terpaksa melakukan itu karena kamu tidak pernah melihatku. Aku yang selama 5 tahun ini bersamamu, menemanimu, bukan Shena," ucap Dara.
Dara akhirnya mengungkapkan perasaannya yang selama ini dia pendam. Awalnya Dara ikhlas dan menerima jika Shena bersama Arthur. Namun semakin kesini tumbuhlah perasaan egois dan ingin memiliki Arthur.
Sampai akhirnya papanya Dara menawarkan perjodohan nya dengan Arthur. Tanpa memikirkan perasaan Shena, Dara pun menerimanya dan bersedia menikah dengan Arthur.
Arthur terkesiap mendengar pengakuan Dara. Wanita yang kini menjadi istrinya itu ternyata mencintainya sejak lama. Namun tetap saja Arthur tidak bisa membenarkan cara kotor yang Dara lakukan. Memisahkannya dengan Shena adalah kesalahan terbesar Dara yang tidak mungkin bisa Arthur maafkan.
"Tapi kamu tau, aku sangat mencintai Shena, dan sampai kapanpun hanya Shena yang aku cintai. Sekarang keluar dari sini! Jangan sampai aku melewati batasan ku dan berbuat kasar padamu."
Dara hanya membeku diam tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Entah akan seperti apa nasibnya setelah ini.
"𝘈𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨? 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘗𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘢𝘶 𝘈𝘳𝘵𝘩𝘶𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘶, 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳-𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘪𝘣𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘔𝘶𝘯𝘢𝘧," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘋𝘢𝘳𝘢.
...----------------...
"Abang jangan lupa nanti malam keluarga temen Mommy akan datang untuk makan malam. Abang jangan sampai terlambat, ya?"
Khavi memutar bola matanya malas, sepertinya Mommy nya itu benar-benar merealisasikan keinginannya untuk menjodohkan dirinya dengan putri temannya itu.
"Abang gak janji, Mom. Hari ini banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan." Khavi mencium tangan Mommy nya dan mengecup pipi Mommy nya, kemudian berlalu begitu saja tanpa berniat untuk sarapan.
Sampai di Kantor
Khavi mendudukkan dirinya di kursi kebesaran miliknya. Matanya terpejam, ingatan nya kembali ke masa dirinya berusia 6 tahun. Pertemuan terakhirnya dengan peri kecilnya, masih terekam jelas dalam memori nya.
"Kamu di mana peri kecil? Apa kamu masih mengingat ku?" Gumam Khavi.
Hati Khavi tiba-tiba gundah, ketakutan dalam dirinya semakin menjadi. Apalagi Mommy nya terang-terangan ingin menjodohkan nya dengan putri temannya. Khavi sangat tau sifat Mommy nya, Mommy Vyora tidak akan berhenti sampai keinginan nya terwujud.
"Aku tidak mau menikah dengan siapa pun sebelum aku menemukan peri cantik."
Khavi sudah bertekad dalam dirinya, dia hanya akan menikah dengan peri cantik, cinta masa kecilnya. Walaupun Khavi sendiri tidak yakin, jika peri cantiknya itu masih mengingat nya.
Malam harinya
Tepat pukul 20.00 wib. Acara makan malam berlangsung sesuai rencana, namun tanpa kehadiran Khavi maupun putri teman Mommy Vyora.
"Oh iya, di mana Princess?" Tanya Mommy Vyora pada temannya.
"Princess masih di jalan, pasti sebentar lagi sampai," jawab temannya.
Tiba-tiba saja ponsel temannya Mommy Vyora berbunyi.
"Hallo...."
"(......)"
"Saya ke sana sekarang, tolong jaga Princess!"
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
Jangan lupa tinggalkan jejak😘
