Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31
Kabar Lydia hamil rupa nya sudah sampai ke segala penjuru pondok pesantren Al - Husein . Dan kabar tersebut membuat semua orang heboh , tapi masih bisa bersikap biasa saja , karena mereka harus tetap mengutamakan adab dan sopan santun yang sudah di tetapkan di pondok pasantren ini ...
Dan kabar tentang Dila yang sudah bercerai dengan ustadz Arsyad , sudah lama mereka ketahui ,
"Gila parah si ustadz , punya bini lagi , yang lama di tinggalin" ucap salah seorang santri laki-laki .
"Iya , tapi enggak salah juga sih , bini ustadz Arsyad yang sekarang cantik parah . Kayak bidadari, " sahut teman nya.
"Ya kita kan juga enggak tau gimana wajah Ning Dila , kadang lebih cantik lagi"
"Iya juga ya . Tapi kenapa ya , ustadz Arsyad melepaskan Ning Dila , padahal kan Ning Dila baik banget"
"Ya enggak tau lah , kalau penasaran tanya sono sama ustadz Arsyad "
"Ye enggak mau lah , enggak sopan ikut campur urusan orang "
"Itu tau , huuuust udah - udah , mendingan ke masjid yuk , gosip mulu kayak perempuan " ucap salah satu teman yang sedari tadi hanya diam menyimak .
Ya begitulah desas -desus seminggu setelah Arsyad dan Dila bercerai . Dan mereka sudah mengenal sosok Lydia sebagai istri dari Arsyad .
"Ning Lydia udah hamil , wah selamat ya " ucap salah satu ustadzah di pondok pasantren tersebut , mereka semua nya berbondong-bondong mendatangi rumah yang di tempati oleh Lydia dan mengucapkan selamat atas kehamilannya .,.
"Eh , iya Terimakasih ustadzah , " sahut Lydia kikuk , jujur saja Lydia merasa sungkan dengan kehadiran para Ustadzah . Entah mengapa , Lydia masih merasa malu , malu kalau diri nya di anggap sebagai penyebab kandas nya hubungan Arsyad dan Dila . Mereka kan tidak tau alasan sebenarnya apa , mungil mereka tau nya itu semua penyebab kehadiran Lydia ...
Jadi Lydia merasa sungkan dan malu jika bertemu dan bertegur sapa dengan para Ustadzah .
Wajar bukan ? Jika Lydia memiliki perasaan seperti itu , sebab di sini diri nya merasa sebagai orang ketiga ... Walaupun penyebab perceraian Arsyad bukan karena nya .
Dan selama tinggal di pondok pasantren juga Lydia jarang bertemu dengan para Ustadzah , jika tidak ada kepentingan khusus . Lydia lebih sering menghabiskan waktu nya dengan berkebun di belakang rumah yang di tempati oleh nya .
Umi Aisyah yang berada di samping Lydia paham dengan gelagat sang menantu , umi Aisyah lalu meminta kepada semua ustadzah untuk kembali , alasan nya karena Lydia ingin istirahat .
"Nak , kamu jangan sungkan seperti ini , kamu istri Arsyad , jadi wajar kalau para Ustadzah datang memberikan selamat atas kehamilan kamu ," ucap umi Aisyah lembut , tangan nya terulur mengelus punggung tangan Lydia dengan sayang .
Lydia tersenyum canggung , "maaf ya umi . Lydia belum terbiasa" ucap nya malu , ya Lydia belum terbiasa jika harus berhadapan dengan para Ustadzah , apa lagi mereka semua nya memanggil nama nya dengan sebutan 'ning ... Lydia merasa tidak pantas ... Apa lagi dulu diri nya istri kedua Arsyad ... Lydia merasa tidak enak dengan orang-orang yang ada di sekitaran nya . Ya walaupun selama diri nya tinggal di sini , Lydia tidak pernah mendengar para santri maupun Ustadzah mengatakan hal yang buruk tentang diri nya. Mungkin karena adab dan sopan santun yang di terapkan di pondok pasantren ini sungguh tinggi ...
"Iya enggak apa-apa nak , yang penting kamu baik-baik saja . Ya sudah kalau begitu , umi pamit pulang ke rumah dalam pondok dulu ya . Nanti sore umi bawain makanan buat kamu " ucap umi Aisyah.
Lydia mengangguk kan kepala nya. "Makasih banyak umi. "
"Iya sayang "
____oOo___
Kabar hamil nya Lydia juga di dengar oleh Dila . Dila mengepalkan kedua telapak tangan nya , lalu membanting semua barang yang ada di dalam kamar milik nya.
"Aku enggak akan biarin dia bahagia . Yang berhak bahagia itu aku bukan dia" ucap Dila .
Lalu Dila meraih sesuatu yang ada di dalam laci milik nya , sebab botol berukuran kecil .
Dila tersenyum miring , sambil menatap botol tersebut , "kalau aku enggak bisa mendapatkan Arsyad , kamu juga enggak bisa Lydia Maura " monolog Dila .
______
Ting
Sebuah pesan masuk di ponsel milik Lydia. Lydia yang baru saja menyelesaikan shalat ashar langsung meraih benda pipih tersebut .
[ Sayang maaf , Abang pulang nya habis shalat isya kayak nya . Kamu jangan nungguin abang ya, langsung makan , kasihan baby nya kalau kamu telat makan , ]
Lydia mengerucutkan ujung bibir nya . Entah mengapa Lydia tidak mau jika malam ini Arsyad tidak menemani nya makan . Entah lah , tapi tiba-tiba Lydia ingin di temani makan oleh Arsyad malam ini .
Lydia yang kesal langsung meletakkan ponsel milik nya , dan tidak membalas pesan dari Arsyad .
Sampai terdengar suara notifikasi pesan masuk lagi ,Lydia mengabaikan nya .
Tok tok tok
Pintu rumah nya di ketuk , Lydia langsung beranjak dari duduk nya dan berjalan menuju ke pintu , dan membuka nya .
Ketika pintu terbuka , Lydia mendapati sosok Dila yang berdiri di depan pintu , dengan sebuah kotak bekal makanan .
Lydia tersenyum canggung , ini kali pertama diri nya berhadapan secara langsung dengan Dila setelah Dila dan Arsyad resmi bercerai . Selama beberapa Minggu lalu , Dila terkesan menghindari nya ketika berpas-pasan dengan diri nya .
"Assalamualaikum Ning " ucap Dila .
"Wa--waalaikum salam " sahut Lydia gugup , entah mengapa mendengar panggilan Ning' dari Dila , membuat Lydia merasa tidak enak hati .
Dila tersenyum di balik cadar milik nya ."selamat ya atas kehamilan nya Ning Dila , semoga sehat selalu sampai persalinan . " Doa Dila terdengar tulus di telinga Lydia .
Lydia tersenyum , lalu mengangguk singkat .. "terimakasih banyak mbak " sahut nya .
"Emm ini , saya bawakan makanan untuk Ning Lydia . Semoga Ning Lydia suka , maaf saya tidak bisa memberikan apa-apa , kecuali ini " ucap Dila sembari memberikan kotak bekal tersebut kepada Lydia .
Lydia mengambil nya , "terimakasih banyak ya mbak, ini sudah lebih cukup . Mesti nya mbak tidak usah repot-repot" sahut Lydia .
Dila menggeleng kan kepala nya . "Saya tidak merasa di repotkan kok , kalau begitu saya pamit kembali ke rumah ya Ning , assalamualaikum " ucap Dila , lalu melangkah kan kaki nya pergi dengan senyuman miring di balik cadar milik nya .
"Wa'alaikum salam " sahut Lydia. ,
_______
"Bunda - bunda ... Zahra pulang " teriak Zahra , lalu berlari menghampiri Lydia yang tengah duduk sambil membaca Al-Qur'an di sofa ruangan keluarga .
"Assalamualaikum Zahra sayang, jangan lupa " peringat Lydia kepada Zahra yang masuk ke dalam rumah tidak mengucapkan salam . Lydia meletakkan Al-Qur'an di atas meja .
Zahra nyengir , lalu meraih tangan sang bunda ."maaf lupa bunda . Assalamualaikum bunda Zahra yang cantik . UPS salah , assalamualaikum bunda Zahra dan dedek bayi ..." Ucap Zahra sambil mengelus perut sang bunda yang masih rata .
Lydia terkekeh . "Wa'alaikum salam sayang nya bunda . Cantik nya bunda . Kesayangan nya bunda " Lydia mengecupi seluruh wajah milik Zahra , membuat Zahra terkekeh ...
"Bunda geli"
"Udah shalat ?" Tanya Lydia .
Zahra mengangguk kan kepala nya . "Udah bunda , tadi Zahra sebelum pulang shalat di masjid sama temen " sahut Zahra .
Lydia tersenyum , tangan nya terulur mengelus kepala Zahra dengan sayang . "Kamu mandi udah soreh " ucap Lydia , Zahra langsung mengangguk kan kepala nya .
Zahra berlari menuju ke dalam kamar nya , lalu Lydia menuju ke dapur ingin membuat air hangat , entah mengapa Lydia tiba-tiba pingin minum air hangat di campur kan oleh sedikit gula .
Lydia duduk sambil menunggu air nya mendidih , lalu pandangan nya tanpa sengaja menatap ke arah bekal yang di berikan oleh Dila tadi .
Lydia meraih nya , dan membuka nya . Lydia melihat mie ayam , dengan wangi yang menggugah selera , dan hal tersebut langsung membuat nya ingin memakan nya .
Lydia beranjak dari duduk nya ingin mengambil sendok .
Tidak lama , Lydia kembali lagi duduk dengan segelas air hangat dan sendok yang di bawa nya ...
Lydia menyendok kan mie ayam tersebut ke mulut nya ....
ayo tunjuk jari
so sweet bayangin Arsyad sama Lidya
Farel menitipkan mu dan Rayyan sudah saatnya kembali ke ayah