Dunia Luas. Tidak menyenangkan jika tidak di jelajahi.
Aku Xiao Wang. Sejak kecil telah mendapat predikat sebagai sampah klan. Tidak bisa berkultivasi membuat diriku kian menjadi sasaran latihan. Sampai di asingkan di Hutan Binatang Buas, namun aku selamat oleh tekad–ku.
Suatu saat nanti, aku akan berdiri di depan banyak orang. Membersihkan namaku dari orang-orang yang dahulu pernah menghinaku. membersihkan namaku dari orang-orang yang pernah mengucil–ku. Pun juga membersihkan nama kedua orang tuaku. Hingga menjadi seorang yang di akui oleh satu kekaisaran sekali pun.
Tidak! Satu Kekaisaran saja tidak cukup. Berkelana ke berbagai belahan dunia juga bukanlah ide buruk dan ya, harus aku laksanakan.
Tentunya, untuk melakukan itu semua, bukan melewati perkara yang mudah. Banyak tantangan yang akan aku hadapi nantinya. Entah itu berjalan di antara ribuan tubuh tak bernyawa, atau mungkin bermandikan darah dari musuh-musuhku... Maka nantikan perjalananku di kisah ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmat Kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 15 ~ Energi Yang Terserap
Whush...
Baamm...
Ledakan terjadi pada tubuh Ratu Semut. Menimbulkan lingkaran energi merah darah yang menyebar luas.
Xiao Wang merasakan terjadi sedikit peningkatan pada Kultivasi Ratu Semut, namun dia juga tidak khawatir.
Mengangkat pedang hingga sejajar dengan wajah namun dengan posisi horizontal. Xiao Wang lalu mengusap bilah pedang dengan jari tengah dan dan jari telunjuk yang di rapatkan.
Srrmmmppp...
Mendadak terbentuk garis-garis cahaya biru muda yang membentuk sebuah tulisan aneh. Setelahnya Xiao Wang maju menghadang Ratu Semut Penelan yang saat itu juga telah bergerak ke arahnya.
Baamm....
Baamm...
Baamm...
Pertaruhan seru tercipta saat itu juga. Dengan kecepatan gerak yang seimbang, namun tak bisa diikuti oleh mata normal orang biasa. Serangan demi serangan dilancarkan oleh keduanya, menciptakan suatu ledakan tertentu di tempat itu.
Sringg!!
Sringg!!
Sringg!!
Pedang Xiao Wang bertemu dengan salah satu kaki Ratu Semut. Menimbulkan bunyi nyaring, ibarat dua pedang saling beradu.
Whush...
Duaarrr...
Keduanya tergerak mundur kebelakang. Baik Xiao Wang, maupun Ratu Semut sama-sama dalam keadaan nafas memburu. Meski demikian, terlihat jelas bahwa Ratu Semut yang mengalami luka lebih banyak dari Xiao Wang.
Keduanya saling menatap tajam.
"Berikan aku kristal roh ku. Lalu aku akan pergi dan tidak akan mengganggumu lagi." Ratu semut mencoba untuk bernegosiasi.
"Apakah kau lupa, aku telah menyerapnya. Itulah mengapa kekuatanku meningkat pesat sekarang!" Balas Xiao Wang dengan nada sedikit sinis.
Jantung Ratu Semut ibarat tersayat pisau tertajam di seluruh dunia kala mendengar berita itu. Sebenarnya dia akan malu oleh karena telah melupakan bahwa Xiao Wang memang telah menyerapnya. Tapi rasa malu tersebut dikalahkan oleh rasa sakit saat mendengar kembali berita itu dari mulut Xiao Wang langsung.
Swosshh...
Dengan emosi yang tak terkontrol, dia maju menyerang Xiao Wang. Dengan ganas namun brutal, sayangnya hal itu pula yang menjadikan pola serangannya terbaca oleh Xiao Wang.
Melihat celah yang terbuka lebar, Xiao Wang memasang seringai kecil sesaat, setelahnya memanfaatkan itu untuk melumpuhkan Ratu Semut.
Benar saja, setelah itu Xiao Wang jadi mudah untuk terus menyerang tanpa mendapat perlawan berarti dari Ratu Semut sendiri.
Bukk...
Bukk...
Bukk..
Tinju telak dilancarkannya dengan brutal, membuat Ratu semut tak berkutik.
Whush...
Mengumpulkan energi dalam kepalan tangan kirinya, setelah itu melayangkan tajam hingga mengenai dada Ratu Semut Penelan.
Baamm...
Ratu Semu Penelan terpental jauh, menabrak pohon besar hingga membuatnya tumbang seketika.
"Uhuk..." Terbatuk darah, ratu semut memegangi dadanya yang terasa sesak.
Melihat dua pasang kaki manusia telah berdiri di hadapannya, saat itulah Ratu Semut telah mengetahui takdirnya. Bahwa dia akan mati di tangan bocah kecil anak manusia ini.
"Maafkan aku, tapi aku harus membunuhmu saat ini. Takutnya jika membiarkan kamu hidup, kau justru akan memburuku suatu saat nanti. Dan mengenai kristal roh milikmu, terima kasih karena telah memberiku cuma-cuma," ucap Xiao Wang.
Mengangkat pedang yang telah terlapisi energi biru muda, Xiao wang menebas tajam ke arah Ratu Semut Penelan.
Sringg...
Tapi, apa yang terjadi selanjutnya begitu diluar kendali lelaki itu. Pedangnya malah terhenti begitu saja, bahkan hanya seinci sebelum merobek kulit putih Ratu Semut.
"Apa-apaan ini? Mengapa itu malah masuk di tubuhnya" ucap Xiao Wang panik.
Energi biru muda yang semula melapisi pedangnya tiba-tiba saja berubah menjadi berwarna merah darah. Dan itu terserap dalam tubuh Ratu Semut Penelan melalui pedang Xiao Wang.
Mencoba sebisa mungkin untuk menghentikan aliran energi merah darah itu. Sayangnya Xiao Wang tidak bisa.
Di sisi lain, Ratu Semut Penelan juga sama bingungnya dengan Xiao Wang. Dia tidak melakukan sesuatu yang memancing energi itu masuk ke tubuhnya. Tapi apapun itu, Ratu Semut tetap menerima energi merah darah itu, tanpa menolak.
Duaarrr....
baru tau...