Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siang panjang...
Azka terus terusan menempel istrinya. ya, baru saja status mereka resmi berubah, Salsa sudah resmi dia dapatkan dan di jadikan istri.
saat ini, mereka tengah berada di kediaman Salsa. kedua orang tua dan adiknya Aiden masih betah disana mengobrol dengan penghulu dan beberapa tetangga yang mereka panggil untuk menyaksikan pernikahan itu.
"sayang, ayok kita ke kamar.." Azka berbisik pelan, setelahnya dia dapat cubitan kecil dari Salsa, wanita itu juga melototkan matanya pada pria tersebut.
"kok malah di cubit sih!!" tak terima, dia berekspresi memelas layaknya anak kecil.
"apasih, pergi saja sendiri!!" suara Salsa pelan tapi ada nada marah di dalamnya.
"mommy, kapan kalian pulang?" sudah cukup lama hanya duduk mendengar perbincangan ibunya dan novia serta Rara yang terlihat begitu akrab, beberapa orang lainnya tadi sudah pulang, Azka jadi jengah sendiri dan berniat mengusir mommynya secara halus.
"mommy tidak pulang, rencananya malam ini mommy mau tidur dengan menantu mommy, bolehkah sayang?" Salsa mengangguk cepat, dia tidak mempermasalahkan keinginan ibu mertuanya, malah itu ide yang bagus hitung hitung Salsa ingin mengakrabkan diri lagi dengan mertuanya tersebut. jujur saja dia masih canggung sebenarnya, maka dia iya iya saja.
"apaan sih, mommy jangan merusak suasana deh!!" Salsa memang tak bermasalah, sangat berbeda dengan Azka yang kini mulai naik pitam. wajahnya pias dan menatap ibunya dengan sorot tajam tak terima.
"kan aku sudah izin Salsa, gimana dong.." goda wanita paruh baya itu seolah tidak mengerti dengan maksud dari Azka.
"terserah mommy, ayok sayang kita pergi!!" dia menarik tangan Salsa keluar dari kontrakan, tujuannya kali ini adalah hotel, Azka tidak bisa jika di ganggu terus terusan seperti ini.
"ehhh mau di bawa kemana menantu mommy, Azka!!! dasar anak kurang ajar!!" mana dia peduli, yang jelas sekarang dua pengantin baru itu sudah berada di dalam mobil.
mereka terkekeh pelan, tidak bisa di bayangkan bagaimana Azka nanti, atau bagaimana Salsanya.
"sudah tidak sabar punya cucu.." kekeh wanita itu.
...----------------...
mobil yang di kemudi Azka sudah berada di depan sebuah hotel mewah berbintang lima. dia mengandeng Salsa, tidak peduli dengan aksi protes wanita itu.
"ngapain harus kesini sihhh!!" omel Salsa sejak tadi.
"biar aura pengantin barunya itu terasa sayang, aku tidak mau nanti ada yang ganggu jika di rumah,, persiapkan saja tenaga kamu!!
gleggg
Salsa menelan ludahnya kasar, bukan apa, dia sudah pernah merasakan bagaimana Azka jika di atas ranjang. dalam diamnya, Salsa melirik ke kiri dan kanan, mencari celah agar bisa kabur dari sana.
"ngapain??" seolah membaca niat Salsa, pria itu bertanya sembari mengeratkan pegangan tangannya pada sang istri.
"nggak ngapa ngapain.." jawab Salsa singkat tapi jauh di dalam lubuk hatinya dia menahan rasa gugup yang luar biasa. apalagi saat ini mereka berdua sudah berasa di depan pintu kamar, Azka sedang membuka kunci.
ceklek...
kamar itu terbuka, Salsa di buat takjub sebentar, apalagi pemandangan kamar tersebut yang indah. dia jadi melupakan tujuannya kesini untuk sementara waktu.
"bagus kamarnya?" tanya Azka yang saat ini mulai memeluk posesif Salsa dari belakang. Salsa terlonjak kaget, apalagi sapuan nafas hangat pria itu begitu terasa di telinganya.
"hmmm, bagus.. pemandangannya juga sangat cantik.." guman Salsa sembari menormalisir detak jantungnya yang kian berpacu cepat.
"tapi lebih cantikkan istri aku.." mulai, mulut manis Azka memang akhir akhir ini selalu membual tak jelas.
Salsa berbalik, mendongak menatap pahatan sempurna itu. dia tidak pernah berpikir sampai di titik ini, pernikahan impiannya dulu pada sang mantan kekasih kini terganti dengan pria yang dulu dia anggap paling menyebalkan.
cup..
dengan sangat berani, Azka mencuri satu kecupan di bibirnya, hal itu menyadarkan Salsa dan hendak segera berpaling tapi Azka menahannya.
"aku mau mandi.." ujar Salsa yang mencari alasan agar terlepas dari cengkraman suaminya itu.
"mandinya nanti saja, tidak etis jika berolahraga setelah mandi bukan?" Azka tersenyum smirk, kemudian mengangkat tubuh Salsa, melemparkan ke tempat tidur.
memulai dengan ciuman panas, hingga tangannya bergerak untuk melepaskan pakaian wanita itu.
"haiss susahnya!!" dengan tenaga penuh, Azka merobek baju itu kemudian di buang ke segala arah.
"lohhh kenapa mesti di robek sih,, kan kasihan bajunya!!" jiwa hemat Salsa meronta, apalagi baju itu cukup mahal, kebaya sederhana yang di beli mommy Airin untuk dia kenakan pas janji suci tadi.
"besok beli lagi.." jawab Azka enteng kemudian lanjut dengan aksinya. dia yang sudah di penuhi kabut gairah kini tidak bisa di ajak kerja sama, apalagi menanggapi hal yang menurutnya tidak penting untuk di bahas saat ini.
pada akhirnya Salsa diam, dia fokus mengimbangi permainan Azka yang kian jadi. kali ini tidak ada paksaan, Salsa berani membalasnya.
tidak ada jeritan seperti malam itu, walau masih ada rasa sakit yang tersisa tapi lebih mendominasi rasa nikmat menurut Salsa.
hingga sampai jam delapan malam, keduanya masih punya tenaga untuk kembali bergulat. Azka yang sudah candu meminta berkali kali tanpa ada niat berhenti.
"jangan tidur dulu, kita belum makan malam sayang.." dia masih sempat sempatnya tersenyum, ingin sekali Salsa menendangnya tapi boro boro punya tenaga untuk itu, sekedar bangun saja Salsa kesulitan.
peringatan Azka hanya angin lalu, mata dan badan Salsa tidak bisa di ajak kerja sama lagi. perlahan nafasnya mulai teratur, di serta dengkuran halus yang menandakan bahwa dia sudah tertidur benaran.
"lah tidur.." guman Azka kemudian berdiri, menghubungi Aditya untuk membawanya pakaian ganti. setelah itu Azka juga memesan makanan untuk mengganjal perut nantinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...