Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.
Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.
Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.
👉 Belum di perbaiki. 🙏
Terima kasih. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Klan Qing
"Patriark, dua bulan lagi sekte Gunung emas akan membuka perekrutan murid, bagaimana kita menyikapinya. Selain itu, perekrutan tersebut bertepatan dengan pembukaan pelatihan murid klan kita?" tanya tetua Qing Yoh dengan wajah bingung.
Qing Long mengurut keningnya.
"Lalu bagaimana kalian semua menyikapinya, apakah perekrutan pelatihan murid klan dimajukan atau di undur?" ucapnya.
"Jika di majukan, banyak anggota klan yang tidak dapat ikut serta. Jika di undur, kita tidak mengetahui bibit unggul yang dapat ikut berpartisipasi pada perekrutan murid Sekte Gunung Emas." ucap Qing Long.
Sekte Gunung Emas merupakan sekte besar yang berada di jantung benua biru. Setiap seratus tahun sekali, sekte akan merekrut murid-murid di kota - kota besar di benua teratai biru, tetapi hanya kota-kota tertentu yang mendapat kunjungannya.
Di jantung benua biru. Ada tujuh sekte utama yaitu, Sekte Jiwa Abadi, Sekte Kura- kura Hitam, Sekte Gunung Emas, Sekte Cahaya Bintang, Sekte Langit Kegelapan, Sekte Gunung Salju dan Sekte Cahaya Ilahi.
Ketujuh sekte tersebut adalah sekte raksasa yang menguasai benua teratai biru. Selain ketujuh sekte utama, ada ratusan sampai ribuan sekte kecil lainnya, sehingga dapat menjadi murid sekte gunung emas merupakan suatu kehormatan dan kebanggan bagi klan, karena dapat menambah pengaruh klan.
"Haha... "
"Luar biasa." ucap suara memecah keheningan aula. Seorang pria tampan di temani wanita anggun dan cantik dengan gaun merah memasuki aula membuat semua mata tertuju padanya.
"Saudara ketujuh, selamat datang." ucap Qing Long tertawa bahagia saat melihat adik bungsunya telah kembali.
Kehadiran Qing Peng membawa angin segar. tampak semua orang merasa senang dengan kedatangannya.
"Saudara ketujuh dan saudari ipar silahkan duduk." ucap Qing Long dengan wajah cerah mempersilahkan.
"Maaf sebelumnya karena mengganggu pertemuan penting ini, awalnya aku hanya ingin menemui saudara pertama tetapi tidak tahu ada pertemuan hari ini." ucap Qing Peng sambil menangkupkan tangannya.
"Qing Peng, kami justru merasa senang dengan kehadiranmu." ucap tetua Qing Yo tulus.
"Baiklah kita lanjutkan pertemuan kita." ucap Qing Long lalu menjelaskan tujuan pertemuan pada Qing Peng.
"Baiklah, aku faham." jawab Qing Peng.
"Saudara ketujuh, apa tanggapanmu?" tanya Qing Long.
"Menurutku, sebaiknya pembukaan pelatihan murid klan segera di mulai, karena kita masih memiliki waktu beberapa minggu lagi. Segera umumkan pemberitahuan pada semua murid."
"Untuk para murid klan yang sedang berlatih diluar serta tidak dapat kembali, kita bisa menagendakan acara menyusul tahun." ucap Qing Peng.
Tampak semua orang setuju dengan ide tersebut.
"Mengingat pentingnya perekrutan murid Sekte Gunung Emas, kita akan memulai penerimaan pelatihan murid klan tiga minggu lagi. Harap para tetua segera menyebarkan informasi. Aku harap semua keluarga cabang di kota- kota lain juga jangan sampai dilewatkan." ucap Qing Long.
"Paman Qing Zhi, aku menyerahkan acara ini secara penuh kepada paman." ucap Qing Long yang di ikuti anggukan para tetua.
"Baiklah pertemuan ini kita akhiri." ucap Qing Long lalu semua orang berada di dalam ruangan itu membubarkan diri.
Klan Qing yang ada di kota perak adalah klan utama yang merupakan keturunan langsung dari leluhur Qing. Selain di kota perak, ada juga anggota klan cabang di kota kota kecil lainya.
Menurut sejarah. Ribuan tahun yang lalu. Saat Benua Teratai Biru dalam era kekacauan, leluhur Qing yang entah dari mana tiba-tiba muncul dan memulai memerangi kekuatan kekuatan jahat yang ada diwilayah barat, sehingga sang leluhur Qing dianggap sebagai seorang pahlawan dengan kekuatan tanpa tanding yaitu mantra penyebaran petir angin.
Ribuan tahun berlalu. Keturunan leluhur Qing menjadi semakin banyak, sehingga menghadirkan klan utama dan klan keluarga cabang di beberapa kota kota lainnya.
Simbol klan Qing dilambangkan dengan lingkaran petir angin sebagai legitimasi kekuatan dari leluhur Qing.
Aula menjadi sepi kembali.
"Saudara ketujuh, apa kabarmu?" tanya Qing Long sambil menghampiri adiknya.
"Saudara pertama, kabarku luar biasa." jawabnya ramah.
"Saudara ketujuh, maaf selama ini aku tidak terlalu memperhatikan keluargamu, aku terlalu sibuk mengurus klan. Sejak kepergian ayah, aku merasa ingin menyerahkan posisiku pada adik ke dua, tetapi dia menolak, bahkan aku pernah menawari posisiku pada semua saudara kita, tetapi mereka semua menolak."
"Adik ke tujuh, aku berencana menyerahkan posisiku padamu, bagaimana tanggapan mu?".
"Kakak pertama, aku tidak berniat dan aku juga tidak berbakat. Kakak pertama, mengenai keinginanmu, aku juga mau mengingatkan, bahwa amanat ayahanda yang menginginkan dirimu menjadi patriark tidak dapat diubah. Ayah percaya padamu, maka jagalah kepercayaan itu." tegas Qing Peng.
Lima puluh tahun berlalu, sejak kepergian Qing Xia, tidak ada yang tahu bagaimana kabarnya dan dimana dirinya berada.
Saat itu, Qing Xia yang merupakan patriark Qing Klan tiba-tiba menghilang. Dengan kultivasi tingat surga level puncak, mustahil ada yang dapat mencelakainnya. Hanya saja hilangnya Qing Xia berpengaruh pada reputasi Klan Qing.
"Hehe... Adik ketujuh, terima kasih mengingatkan ku, bahkan aku hampir lupa. Jika kau tidak mengingatkan, mungkin aku sudah lupa." ucap Qing Long.
"Karena sibuk mengurus klan, tingkat kultivasiku tidak berkembang, aku bahkan tidak memilki waktu untuk pelatihan tertutup." ucap Qing Long kecut.
"Ngomong-ngomong, bagaimana kabar Ruo er?" tanya Qing Long.
"Ruo er saat ini dalam pelatihan di gunung petir" jawab Ling Yun. "Apa!, Gunung petir?. Adik ipar, tidakkah kamu tahu gunung petir adalah gunung terlarang ke tujuh di wilayah barat, bahkan aku tidak mengijinkan Qing Hye Long dan Qing He Long berlatih dikawasan terlarang tersebut." ucap Qing Long memandang adiknya dengan penasaran.
Wajah Qing Peng dan Ling Yun tampak tenang membuat Qing Long semakin penasaran.
"Kakak Pertama, aku tahu, tapi bagaimana aku dapat menahannya, kau bahkan tahu kegigihan keponakanmu itu. Selain itu, saat ini aku yakin dia juga sedang baik-baik saja." jawab Qing Peng menenangkan kakak pertamanya.
"Aku khawatir dengan kondisi fisik Ruo er yang tidak stabil. Aku harap tingkat pelatihannya dapat meningkat." ucap Qing Long.
"Kakak pertama, bagaimana kabar saudaraku yang lain." tanya Qing Peng mengalihkan pembicaraan mereka.
"Saudara ketujuh, mereka semua dalam pelatihan tertitup untuk menerobos tingkat surga." jawab Qing Long senang.
"Baguslah, semoga saudara kita dapat menjadi petarung tingkat surga." ucap Qing Peng Senang.
Mereka bertiga lalu melanjutkan pembicaraannya hingga menjelang malam.
____
Satu bulan berlalu.
" Ruo er, bagaimana kabarmu?" tanya Luo Feng pada murinya dengan lembut.
Melihat kegigihan tekat dan semangat Qing Ruo, Luo Feng menjadi semakin menyayangi Qing Ruo. Sikapnya yang penuh hormat dan tegas mengingatkan dirinya pada putera semata wayangnya. Tiba-tiba air matanya menetes.
"Guru, maafkan aku yang membuatmu kecewa, saat ini aku benar-benar belum dapat membanggakan mu." ucap Qing Ruo penuh dengan kesedihan. Hatinya tiba-tiba pedih melihat lelaki tua itu tiba-tiba menangis.
"Ruo er, kamu tidak melakukan kesalahan apapun. Saat ini aku sangat bahagia itu sebabnya aku menangis." ucap lelaki tua itu tiba-tiba memeluk Qing Ruo.
Qing Ruo merasakan kedamaian. Jiwanya dipenuhi dengan kekuatan yang tiba-tiba entah dari mana membuat tubuhnya merasa hangat dan nyaman. Ada kehangatan kasih sayang dalam pelukan orang tua tersebut. Membuat dirinya mengingat ibu dan ayah yang di tinggalkannya.
"Ruo er, maukah kamu menjadi putraku?" tanya lelaki tua tersebut dengan mata berkaca-kaca.
"Guru, walaupun kita belum lama bersama, aku sudah menganggap mu sebagai guru dan ayahku. Sikap dan tindakanmu tepat seperti ayahku, dan aku tidak menolak menjadi putra mu." jawab Qing Ruo.
"Aku senang mendengarnya. Ruo er, ribuan tahun yang lalu aku juga pernah memiliki seorang putra. Seorang pahlawan jenius dengan bakat luar biasa. Namanya Luo Jian, karena konflik dalam keluarga mengakibatkan perperangan hebat dalam Klan, akhirnya dirinya tewas mengorbankan diri. Yang lebih menyakitkan adalah dia mati untuk ku. jika dia tidak mati, dia bisa menjadi penguasa agung karena dia memiliki tipe tubuh kaisar langit." ucapnya sambil menatap Qing Ruo.
"Guru, apa artinya itu?".
"Putraku dan dirimu sama-sama memilki tipe tubuh kaisar langit, selama ribuan tahun akhirnya aku menemukanmu di benua teratai biru yang kecil ini." ucapnya sambil menatap Qing Ruo.
"Apakah kau mungkin reinkarnasi putraku?, tidak ada yang tahu." ucapnya sambil matanya menerawang ke langit.
"Ruo er, sebelumnya aku minta maaf karena pernah menakutimu dengan ingin memakanmu. Apakah kau tahu? Kami makhluk ilahi terlarang memakan tubuh manusia," ucap Luo Feng sambil tertawa, saat mengingat pertama kali bertemu Qing Ruo.
"Guru, aku tidak menyimpannya di dalam hati." jawab Qing Ruo.
"Ruo er, dunia yang kita tempati saat ini adalah dunia kecil yang kuciptakan sendiri. Dunia ini kubuat seperti dunia dimana aku berasal dimana auranya hampir sama dengan dunia asalku."
"Dunia kecil ini hanya bisa dimasuki melalui rantai pegunungan petir melalui gua yang dirimu masuki. Yang mengherankan adalah mantra penyebaran di pintu masuk selama ratusan ribu tahun tidak ada yang dapat menemukannya bahkan memasukinya. Untuk periode yang sangat lama ini, hanya dirimu satu-satu manusia yang dapat datang di dunia ku ini" ucap Luo Feng menjelaskan.
"Ruo er, Kamu tahu alasanya?".
"Tidak guru." jawab Qing Ruo penasaran.
"Itu karena tipe tubuh kaisar langit," ucap Luo Feng lembut.