Demand adalah seorang petarung maniak dan menakutkan di sekolah Giulietta. Pertarungan selalu ada di depan mata, tanpa pandang bulu, hanya ada perkelahian baginya. Sebuah geng ataupun seorang individu, yang kuat ataupun yang lemah, yang memiliki kuasa atau tidak, semuanya akan dimusnahkan.
Rekannya Miller sedang diculik oleh sekelompok geng misterius, tanpa ragu Demand datang seorang diri ke markas geng tersebut. Dalam beberapa saat geng itu dibuatnya tak berkutik dan hancur dikalahkan olehnya.
Namun ternyata seorang wanita cantik terlibat dalam masalah itu dan juga sedang disandera, ia bernama Lasiana. Seorang wanita cantik dengan karakter pemalu dan baik hati itu membuat Demand mengalami cinta pandangan pertamanya. Tapi... siapa sangka hal itu akan membawanya kepada kematian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan
Sebelum melanjutkan cerita pertarungan yang akan dimulai. Mari balik ke hari sebelumnya, dimana saat Miller masih menceritakan kejadian masa lalu yang membuatku mati terbunuh dengan tragis pada malam itu. Aku bertanya-tanya kepada Miller, tentu saja aku pasti sangat penasaran dengan hal itu.
"Miller siapa yang merencanakan pembunuhanku pada saat itu? dan apa motifnya?" ucapku dengan tatapan yang sangat serius kepada Miller.
"Itu adalah ... Roy. Dia merencanakan hal itu semua beberapa hari sebelum kau akan pulang. Motifnya, tentu saja karena kami masih merasa kecewa denganmu saat itu. Tapi khusus Roy, dia memiliki motif lain, yaitu ... karena dia sangat mencintai Lasiana" ucap Miller yang membuatku terkejut setelah mengetahui siapa dalang di balik kasus tersebut dan apa motifnya.
Roy yang selama ini kukenal dengan pria yang memiliki kepribadian yang misterius, pendiam dan tidak banyak bicara. Ternyata adalah dalang di balik perencanaan pembunuhan itu, terlebih lagi aku benar-benar tidak tahu kalau ternyata dia sangat mencintai Lasiana.
Roy, kukira dia adalah orang yang pendiam dan juga aku tidak pernah menaruh rasa curiga pada sifatnya yang pendiam itu kalau suatu saat dia akan mengkhianatiku. Dia juga adalah salah satu anggota kelompokku saat itu, tapi aku masih memiliki pertanyaan lain.
"Jadi ... saat kau menusukku dari belakang, aku tidak bisa melihat dengan jelas karena saat itu pandanganku menjadi buram. Aku melihat Lasiana di peluk oleh orang lain, apakah itu adalah Roy?" Ucapku kepada Miller untuk meyakinkan siapa sebenarnya Roy.
"Apa!? Lasiana sedang dipeluk oleh orang lain saat itu?! maaf saja Demand, saat itu pandanganku hanya fokus terhadapmu dan tidak melihat sekitar. Seperti yang kubilang sebelumnya, setelah membunuhmu, aku langsung bunuh diri"
"Tapi menurut asumsiku, jika saat itu Roy lah yang membuat rencana pembunuhan itu, ditambah lagi dengan ia yang ternyata memiliki perasaan terhadap Lasiana. Maka mungkin dialah orangnya" ucap Miller yang kata-katanya terlihat meyakinkan dan tidak terlihat menyembunyikan sesuatu.
Kalau melihat dari sifat Miller yang tiba-tiba datang dan mengaku bahwa dia membawa ingatannya kembali di masa ini dan mengaku kalau dialah yang membunuhku. Maka aku akan percaya padanya, karena sejak dulu aku memang selalu bersamanya, meskipun baru satu kali dia pernah mengecewakanku. Yah, itupun karena salahku yang meninggalkan dia di kehidupan yang ku buat.
Tapi entah mengapa ... aku merasakan suatu kejanggalan. Mungkin saja aku masih belum bisa menerima informasi sebanyak ini mengenai kematianku. Di tambah lagi aku juga tidak mengira kalau aku akan kembali hidup lagi di masa lalu.
Lalu mari kita lanjutkan di masa kini, saat ini Miller dan Adams sedang bertarung dengan hebat. Keadaan menjadi semakin memanas karena pertarungan mereka yang luar biasa di tambah sorakan oleh para seluruh siswa yang hadir di sini.
Adams terus melayangkan serangan bertubi-tubi, ia melayangkan tinju dan tendangan dengan tubuhnya yang panjang. Aku berpikir sepertinya ini akan menjadi pertarungan yang sulit untuk Miller karena perbedaan panjang ukuran tubuh. Miller terlalu kecil seperti bayi jika dibandingkan dengan Adams yang tinggi dan kekar seperti gorila.
Miller sedari tadi hanya bisa menangkis dan dalam posisi bertahan. Ia tidak sempat untuk memberikan serangan balasan, karena Adams tidak menunjukkan celahnya sama sekali. Perasaan ini, mengingatkanku kembali ke masa mudaku saat aku bertarung dengan Adams. Saat itu yang menjadi kemenanganku adalah, siapa yang paling banyak staminanya.
Sepertinya Miller benar-benar memahami perkataanku dengan baik saat kita berdiskusi sebelum memulai pertarungan ini. Tapi kurasa dengan tubuh Miller yang kecil, sepertinya akan sulit untuk bertahan. Meskipun ia mencoba menangkis dan menghindari serangannya, apakah tubuhnya kuat? dan apakah ia memiliki stamina yang besar?.
"Kau tangguh juga anjingnya Demand, tapi kau tidak akan bisa menghindari ini!" Teriak Adams sambil melayangkan tinju tipuannya dan ternyata dia melayangkan kakinya ke bagian kakinya Miller.
Duagh! Miller kehilangan keseimbangan dan tubuhnya mulai terjatuh. Saat itu Adams sama sekali tidak akan memberinya kesempatan, jadi dia langsung melayangkan tinjunya ke arah wajahnya di saat Miller yang akan terjatuh. Buagh! Miller terpental jauh dan berguling-guling di lantai setelah menerima serangan dari Adams.
Waaaaaaaaaaaaaaa! Teriak pada siswa yang menonton dengan penuh emosi. Pertarungan kian memanas setelah akhirnya salah satu dari mereka mendapatkan serangan telak. Tapi hal itu sama sekali tak membuat Miller gentar dan ia langsung segera bangun kembali meskipun tubuhnya bergetar kesakitan.
"Kau masih sanggup berdiri ya? Kau benar-benar menunjukkan kepatuhanmu dihadapan tuanmu" ucap Adams yang terus melontarkan kata-kata yang mengintimidasi Miller.
Kemudian tanpa basa-basi, Adams yang dikenal tidak memiliki ampun bagi lawannya. Ia segera berlari ke arah Miller dengan tersenyum lebar seperti seorang psikopat. Ini gawat! bisa-bisa ini bukan pertarungan biasa, tapi pertarungan yang akan menentukan hidup dan mati!. Aku harus segera menghentikan pertarungan ini, jika tidak ...
"Diam disitu jika tidak aku akan memberitahukan rahasia terbesarmu kepada Bryan!" Teriak Miller dengan sangat keras dan membuat seluruh suasana menjadi hening seketika.
"Hah? Apa yang dia lakukan?"
"Hahahaha! Dia bodoh ya ingin mengancam Adams"
"Dia pasti akan mampus"
Ucap para siswa yang sedang membicarakan hal itu setelah Miller berteriak seperti itu kepada Adams. Tapi ... Aku cukup terkejut dan membuatku berpikir seketika, setelah melihat Adams yang sedari tadi hanya diam saja dan tidak lagi bergerak untuk menghabisi Miller.
Sebenarnya rahasia apa yang tidak ku ketahui tentang Adams?. Aku sama sekali tidak tahu rahasia orang lain selama aku hidup, yang bahkan bisa membuat orang lain merasa terancam. Seperti apa yang ku lihat saat ini, Adams hanya bisa terdiam dan menurunkan pandangannya ke bawah.
Hingga akhirnya para penonton yang awalnya menghina dan membicarakan Miller, kini sedang membicarakan Adams.
"Hei hei ada apa ini? Kenapa mereka tidak melanjutkan pertarungannya?"
"Sebenarnya rahasia apa yang dia katakan?"
"Apakah benar orang seperti Adams bisa dia ancam hanya dengan kata-kata?!"
Ucap orang-orang yang sedang membicarakan masalah ini. Hingga akhirnya Adams mulai merespon, ia mulai berjalan dengan perlahan ke arah Miller. Miller terlihat ketakutan dan berjalan mundur sambil berkata, "Diam di tempat! Jika tidak ..." Ucap Miller yang kemudian Adams berlari secepat kilat dan menutup mulutnya.
"Di-diam! Ku bilang diam!" Ucap Adams yang tangannya sedang menutup mulut Miller. Tapi, tangannya bergemetar dengan hebat dan ia menjadi berkeringat dan wajahnya pucat.
Orang-orang semakin kebingungan dengan apa yang terjadi di sana dan juga penasaran dengan rahasia yang hanya diketahui oleh Miller. Begitupun juga denganku yang penasaran, rahasia besar seperti apa yang bisa membuat Adams terdiam dan merasa terancam. Mungkin setelah pertarungan ini aku akan bertanya kepadanya.
"Kau! Kau pasti berbohongkan! Sebenarnya kau hanya mengancam ku saja kan!" Ucap Adams yang terlihat ketakutan.
"Aku tidak berbohong, aku tahu kalau kau menyu ..." Ucap Miller yang kemudian mulutnya di tutup paksa oleh Adams.
"Baiklah! Baiklah! Aku percaya, tapi tolong jangan sebarkan rahasiaku!" Ucap Adams yang tiba-tiba memohon dan bersujud dihadapan Miller.
Suasana semakin membingungkan dan banyak orang yang terkejut melihatnya. Tidak hanya para penonton dan juga aku, tetapi ... Bryan yang saat ini melongo melihat mereka pun juga terkejut dan kebingungan dengan apa yang terjadi saat ini pada mereka yang seharusnya melanjutkan pertarungannya.
Sial aku semakin menjadi penasaran dengan rahasia itu! Aku ingin tahu itu Miller!.