Rahasia Kalung Leluhur

Ketua sekte Linyu dapat terselamatkan, namun kondisi nya mengharuskan ketua sekte beristirahat di balai pengobatan sekte Linyu.

Saat ini penatua Lin Xiotin tengah menatap ke atas arena dimana Lin Yan akan menghadapi Lin Sha dalam sebuah pertarungan.

"Lin Yan aku tak menyangka kau memiliki kemampuan hebat seperti ini, dengan kemampuan mu di ranah emperor puncak kau mampu melukai ketua sekte Linyu yang kekuatannya berada jauh di atasmu, dan aku masih sangat penasaran sebesar apa kekuatanmu itu sebenarnya".

"Aku sangat yakin di masa depan kau akan menjadi cultivator pilih tanding, namun aku sangat menyesalkan perlakuan seluruh petinggi sekte Linyu terhadap mu yang tak pernah menganggapmu bagian dari sekte, padahal kau memiliki potensi yang sangat besar untuk membuat sekte Linyu kembali berjaya di masa depan," pikir penatua Lin Xiotin sambil mengelus jenggot putihnya yang panjang.

Diatas arena pertarungan kedua petarung mulai saling serang dan unjuk kebolehan mengeluarkan teknik bela diri yang mereka miliki. Lin Sha menyerang Lin Yan dengan ganas dengan teknik tangan kosong yang dimilikinya.

Namun setelah sekian lama menyerang tak satupun serangan Lin Sha yang mampu melukai Lin Yan, hingga membuat Lin Sha merasa sangat kesal.

Amarah Lin Sha yang telah memuncak, membuat Lin Sha ingin segera menghabisi Lin Yan tanpa mengingat aturan kompetisi yang melarang membunuh lawan tarung di atas arena, hingga membuat Lin Sha berteriak lantang.

"Lin Yan aku akan menghabisimu!!" teriak Lin Sha dengan kembali menyerang ke arah Lin Yan dengan teknik terkuat sekte Linyu.

Tinju dewa menghujam bumi telah dilancarkan Lin Sha, yang membuat sebuah tinju raksasa yang dialiri kekuatan alam neder seketika itu juga melesat cepat ke arah Lin Yan.

Melihat serangan mematikan itu sama sekali tak menggetarkan hati Lin Yan, dan bahkan Lin Yan tak sedikitpun berniat untuk menghindari serangan itu, karena Lin Yan saat ini ingin mencoba kekuatan yang menjadi andalan Lin Sha selama ini.

Lin Yan kemudian menghantamkan telapak tangannya ke depan sambil mengeluarkan teknik telapak tangan iblis penghancur surga, yang membuat telapak tangan raksasa seketika itu juga menghadang tinju raksasa hingga ledakan energi terjadi di tempat itu.

Lin Sha terseret mundur beberapa meter ke belakang dan merasakan dadanya sakit hingga sulit untuk bernafas, sementara Lin Yan masih berdiri di tempatnya berada seakan tak pernah terjadi apa-apa pada dirinya.

Guru Lin Wang yang melihat hal itu sangat terkejut, dia tak menyangka kekuatan Lin Yan telah melampaui muridnya, hingga membuat guru Lin Wang merasa kekhawatiran melihat murid kesayangannya mulai terluka akibat beradu kekuatan dengan Lin Yan.

"Lin Yan benar-benar telah menjelma menjadi sosok menakutkan di dalam kompetisi ini, jika aku tahu sebelumnya kau akan menjadi kuat seperti ini maka di saat itu aku pasti membunuhmu," ucap guru Lin Wang sambil meremas tinjunya menahan amarah di dalam dada.

Kali ini Lin Yan telah mengeluarkan tombak petaka guntur dan kembali menyerang ke arah Lin Sha tanpa sedikitpun merasa iba, saat melihat Lin Sha yang kini telah mengalami luka dalam akibat beradu kekuatan dengannya.

Lin Sha yang merasakan sakit di dadanya hanya bisa menghindar dan terus menjatuhkan tubuhnya ke atas arena pertarungan, agar dapat menghindari serangan tombak yang terus memburunya.

Hingga pada akhirnya sebuah tendangan keras yang dilepaskan Lin Yan, berhasil menghantam dada Lin Sha yang membuatnya seketika itu juga terhuyung-huyung dan memuntahkan darah segar dari dalam mulutnya.

Tak sampai disitu, Lin Yan yang telah lama memendam kebencian terhadap Lin Sha, kembali memburunya dengan tombak petaka guntur untuk dapat melukainya, agar semua rasa sakit hati yang selama ini terpendam di hati Lin Yan dapat terbalaskan.

Melihat tak ada pilihan lain terbebas dari tombak Lin Yan, membuat Lin Sha seketika itu juga menelan pil pemberian guru Lin Wang ke padanya.

Aura mengerikan seketika itu juga terpancar dari tubuh Lin Sha setelah mengkonsumsi pil pemberian guru Lin Wang, yang membuat serangan tombak Lin Yan tak mampu untuk menerobos gelombang energi yang sangat kuat itu, dan bahkan gelombang energi yang keluar dari dalam tubuh Lin Sha mampu membuat Lin Yan terpental ke belakang.

Lin Yan segera melapisi tubuhnya dengan kekuatan perisai pedang Asura, agar gelombang energi yang menuju ke arahnya tak bisa melukainya.

"Kekuatan apa ini.., kekuatannya begitu besar dan sangat mengerikan," pikir Lin Yan.

Setelah gelombang energi menghilang, Lin Sha saat ini telah berubah menjadi sosok yang lebih besar tiga kali lipat dari tubuh sebelumnya, dan tampak otot-otot kekar terlihat menghiasi tubuh Lin Sha.

Tatapan mata Lin Sha dipenuhi dengan aura membunuh yang sangat kejam, saat memandang ke arah Lin Yan.

Di podium utama penatua Lin Xiotin sangat terkejut dengan perubahan Lin Sha, perubahan yang tak umum terjadi kecuali Lin Sha telah menkonsumsi pil larangan.

"Bagaimana mana Lin Sha bisa mengkonsumsi pil iblis neraka yang mampu meningkatkan kekuatan berkali-kali lipat dari sebelumnya, bukankah pil itu telah dimusnahkan oleh ketua sekte sebelumnya karena sangat berbahaya bagi seseorang yang mengkonsumsinya".

"Pil iblis neraka bisa menghancurkan dantian seseorang jika mengkonsumsinya, apakah Lin Sha tahu konsekuensi apa yang harus ditanggungnya setelah mengkonsumsi pil itu, dan siapa sebenarnya yang telah memberikannya pil iblis neraka pada Lin Sha?" pikir penatua Lin Xiotin.

Penatua Lin Xiotin sebenarnya ingin menghentikan pertarungan itu, namun terbersit di dalam hatinya untuk mengetahui kekuatan Lin Yan yang sebenarnya, dengan pemikirannya itu membuat penatua Lin Xiotin pada akhirnya mengurungkan niatnya itu.

Di dalam arena pertarungan, Lin Sha yang saat itu memegang sebuah tombak raksasa, telah kembali menyerang Lin Yan dengan serang-serangan yang mematikan.

Kecepatan serang Lin Sha yang meningkat pesat membuat Lin Yan sedikit terdesak, yang hanya mampu menangkis serangan itu tanpa bisa membalas setiap serangan yang dilepaskan Lin Sha.

"Sudah cukup kau menyerangku, karena aku akan memperlihatkan bagaimana aku dapat mengalahkan mu," ucap Lin Yan.

Lin Yan kemudian mengeluarkan tehnik jiwa pedang Asura, yang membuat cahaya keemasan seketika itu juga terpancar dari sebuah pedang yang mampu menghipnotis semua mata untuk memandangnya.

Semua orang yang berada di tribun penonton bertanya-tanya pedang apa yang sebenarnya telah dikeluarkan Lin Yan untuk menghadapi Lin Sha, karena pedang itu begitu sangat kecil dan hanya terlihat seperti belati, namun tak ada satu orang pun yang mampu menerka-nerka senjata apa yang saat ini berada di genggaman tangan Lin Yan.

Lin Yan kemudian melepaskan pedang Asura yang berada di genggaman tangannya, yang membuat pedang kecil itu segera melayang di udara dan terpecah menjadi ratusan buah.

Dengan sekali kibasan tangan semua pedang segera meluncur ke arah Lin Sha, yang membuat Lin Sha segera memutar tombak di tangannya hingga terbentuklah baling-baling yang menahan seluruh bayangan pedang Asura.

Lin Yan yang melihat serangannya hanya mampu tertahan di udara, dengan cepat mengarahkan telapak tangannya ke depan, hingga pada akhirnya Lin Yan menggenggam tangannya hingga terbentuklah sebuah tinju, yang membuat seluruh bayangan pedang kembali menyatu dan pada akhirnya pedang Asura dapat menembus pertahanan yang dibentuk Lin Sha.

Lin Sha sangat terkejut mengetahui pertahanannya sudah tak mampu lagi menahan serangan pedang, hingga membuatnya pasrah saat pedang itu ingin menerobos tubuhnya.

Tiba tiba saja Lin Sha merasakan adanya dua telapak tangan yang menyentuh belakangnya, telapak tangan itu memancar kan energi yang mampu memberikan kekuatan baru pada Lin Sha, hingga membuat serangan pedang Lin Yan kembali tertahan di udara.

"Guru Lin Wang ternyata kau membantu Lin Sha, baiklah aku ingin melihat bagaimana kau mampu menahan pedang Asura ku," ucap Lin Yan.

Lin Yan kemudian mengeluarkan kekuatan terkuat dari pedang Asura, sebuah tehnik yang selama ini menjadi kekuatan terkuat yang dimiliki Cultivator penguasa.

"Kehancuran besar iblis Asura," ucap Lin Yan.

Di belakang Lin Yan saat ini telah berdiri sosok bayangan raksasa yang sangat menakutkan, yang mengeluarkan aura megah namun memiliki daya penghancur yang sangat luar biasa, yang membuat seluruh arena pertarungan saat ini telah rata dengan tanah, dan serpihan serpihan arena kini berterbangan ke udara.

Pedang keemasan yang sebelumnya sebesar belati, telah berubah membesar dan pada akhirnya menembus pertahanan yang dibuat Lin Sha dan guru Lin Wang.

Hancurnya pertahanan itu membuat pedang Asura menembus tubuh keduanya, dan pada akhirnya guru dan murid itu mati seketika.

Penatua Lin Xiotin yang melihat hal itu begidik ngeri, sang penatua tak menyangka ada teknik sekuat itu yang dimiliki Lin Yan, dan bahkan kekuatannya sendiri yang berada di ranah semesta belum tentu mampu menahan serangan itu jika diarahkan kepadanya, karena aura nya saja mampu meretakkan pelindung kekuatan semesta yang selama ini menutupi seluruh arena pertarungan, hingga para penonton yang menyaksikan pertarungan itu pada akhirnya berlarian meninggalkan tribun penonton, untuk menghindari aura energi menakutkan yang merembes dari dalam arena pertarungan.

Bersambung