Niatnya hanya ingin membantu menyelamatkan nyawa orang dari mautnya.tampa dia sadar apa yang di lakukannya,mempertemukan Devita permatasari,Dokter muda itu dengan Tuan muda dari keluarga ternama di kotanya itu yang trauma dengan sebuah hubungan dan menganggap wanita musuhnya,namun melihat Dokter Devita,hatinya dan pikirannya tidak bisa dia alihkan dari Devita.
Mampukah Tuan muda keluarga willen itu menaklukan Hati Devita yang sudah beku karena trauma dengan kisah hidup ibunya di hianati ayahnya dan kemudian dia melihat perselingkuhan kekasihnya.
yuk intif kisahnya,yang pastinya menarik ya..~~~~~~>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5
Di ruangan Kerja Dafa.
Dia tiba-tiba menghentikan tangannya kemudian membuka laci mejanya karena mengingatkan sesuatu yaitu map yang di berikan Raka tadi pagi padanya belum dia lihat.Dafa tengah serius membaca informasi mengenai Devita.
"Jadi Dia Putri sulung Burhan." Gumannya mengetahui kalau Devita bukanlah wanita dari kalangan biasa melainkan putri Burhan yang merupakan pemilik Hotel bintang 5 dan pemilik pabrik salah satu makanan kering dikota itu.
"Dasar pria tua tidak tau diri." Umpat Dafa mengetahui kalau Ayah Devita menikah lagi dengan sekertarisnya yang pada saat itu,kematian istri pertamanya baru satu bulanan.Dafa juga mengetahui karena kejadian itu Devita dan adiknya keluar dari rumah mereka, memilih membawa adiknya pindah dan membeli rumah yang tidak jauh dari rumah sakitnya.
Dafa melihat lembaran kedua,dimana disitu terdapat foto dari wajah dari Devita.Dafa sadar atau tidakkah, tangannya mengusap foto Devita yang begitu jelas dia lihat saat itu.Devita memang memiliki paras wajah yang sangat cantik.Dafa masih melihat foto Devita dengan mengingat semalam dia tidak bisa melihat wajah Devita seperti sekarang karena Devita semalam mengunakan maskernya.
Setelah melihat semuanya,Dafa menyimpan kembali map itu kedalam laci meja kerjanya lagi.bersamaan dengan itu,Raka datang menemuinya.
"Ini Tuan." Raka meletakan berkas yang Dafa minta barusan kehadapannya.
"Beritahu Leo cari tau dimana rumah wanita itu.." Perintahnya.
Raka pun menatap Dafa,berpikir sejak kapan Tuannya ini mau perduli dengan orang lain selain keluarganya,pertanda apakah ini..? apa Tuan mudanya tertarik dengan Dokter Devita?.Raka pun tidak bisa menebak isi hati Tuan mudanya itu.
"Raka!"Panggil Dafa membuat Raka tersadar dari lamunannya.
"Baik Tuan Muda.." Raka lansung keluar dari ruangan Dafa dan lansung menghubungi Leo untuk menyampaikan perintah dari Dafa.
Di rumah sakit.
"Menurut kamu apa Oma bisa di rawat di rumah saja Hend..?" Ucap Mommy yang saat ini tengah berada di ruangan Hendra.
"Kita perlu melihat kondisi Oma dulu Nyonya,apakah sudah sangat stabil atau belum.kalau sudah stabil tentu saja bisa.." sahut Hendra.
"Mommy berpikir baiknya Oma di rawat di rumah saja kalau bisa,kalau di rumah banyak yang bisa memantau Oma..
Kalau bisa Mommy mau,Dokter Devita yang mengurusi Oma nanti kalau masih dalam tahapan kontrol" Ucap mommy Sofia.
"Baiknya kita bicarakan dulu dengan Dafa,Nyonya..Nyonya juga tau,Dafa seperti apa orangnya.Mengenai Dokter yang akan merawat Oma,kalau Nyonya menginginkan Dokter Devita,tentu saja bisa dan lagi pula Dia merupakan Dokter spesialis Penyakit dalam."Ucap Hendra tidak keberatan sama sekali kalau Devita yang nantinya mengurusi Oma jika bisa di bawa pulang kerumah.
"Nanti Mommy coba bicarakan dengan Dafa,katanya tadi dia mau kesini, mungkin sebentar lagi." Ucap mommy.
"Baik Nyonya.." Ucap Hendra.
"Kalau begitu Mommy mau keruangan Oma dulu."
Hendra menganggukan kepalanya mengiyakan ucapan mommy Sofia. Mommy pun pergi menuju ruangan Oma Rosita berada.
"Mamy...,Mamy mau apa?"Mommy sofia sangat terkejut melihat Oma seperti mau bangun dari tempat pembaringannya.Oma sudah bangun subuh tadi dari pinsannya.
"Aku capek baringan terus Sofi,aku mau bangun Sofi,bantu aku bangun,aku mau duduk.." Ucap Oma Rosita yang lansung mommy Sofia bantu untuk duduk menyandar saat itu.
Inilah kenapa mommy Sofia mau mengajak Mamynya pulang kerumah dan merawatnya di rumah saja karena mamynya sangat cerewet sekali dan tidak mau diatur.
"Mamy'kan lagi sakit,wajar saja baring terus.jangan gerak-gerak terus mamy nanti infus mamy lepas.."Ucap Mommy Sofia melihat mamynya tidak bisa diam meski sudah duduk saat itu.
"Aku tadi sudah bicara dengan Hendra,
mengenai Mamy,kalau bisa mamy mau aku bawa pulang dan di rawat dirumah saja.." Ucap Mommy Sofia belum selesai.
"Aa..lalu tunggu apalagi,kenapa tidak pulang sekarang saja kita.disini sakit sekali Sofi.."Ucap Oma Rosita terus mengeluh.Mommy menarik napasnya mendengar ketidak sabaran mamynya.
"Mamy..,aku sih bisa saja bawa mamy pulang sekarang tapi cucumu itu,apa dia akan setuju..?" Oma Rosita lansung mengerucutkan mulutnya mendengar kalau semua keputusan harus menunggu Dafa.
"Dia pasti tidak akan mengijinkan Sofi, lakukan lah sesuatu,mamy tidak betah di rumah sakit..."Ucap Oma Rosita.
"Kenapa Oma tidak betah?" Oma dan mommy Sofia lansung menoleh kearah pintu yang ternyata Dafa tengah berdiri disana.Dafa mendekati Omanya dan duduk di dekat Omanya.
"Cucuku yang paling tampan ini,Oma mau pulang.Oma tidak betah disini.." Ucap Oma.
"Lalu..?" Ya ampun rasanya Oma ingin menyentuk kepala cucunya itu kedinding karena cucunya sudah bicara seperti itu dengannya.
"Ya bawa Oma pulang,Oma mau di rawat di rumah saja Dafa...." Pinta Omanya.Dafa melihat kearah Mommynya menyelidiki mommynya, apakah ini Ide dari mommynya.
"Kamu jangan menuduh mommy son, mommy tidak menghasut Oma kamu.." Ucap Mommy sudah menduga putranya itu akan menuduhnya membuat rencana itu,padahal sebenarnya memang Mommy lah berencana ingin membawa Oma pulang dan di rawat di rumah saja.
Dafa tau ini Rencana mommynya, namun Dafa tidak marah,dia pun memahami posisi mommy dan juga kecerewetan Omanya.
"Baiklah..,Oma akan di rawat dirumah." Ucap Dafa membuat Oma Rosita lansung bahagia begitu juga dengan mommy sofia.
"Aku menemui Hendra untuk mengurus kepulangan Oma"
"Son,Mommy boleh meminta suatu.?"
"Menyuruh wanita itu ikut bersama Hendra mengurus Oma?" tebak Dafa yang begitu sangat tepat.Mommy hanya bisa tersenyum karena putranya sudah mengetahui apa yang akan dia katakan.
"Akan aku pertimbangkan.." Setelah mengatakan itu,Dafa pun lansung pergi dari ruangan Omanya itu.
"Sofi,kamu meminta apa sama Dafa?" Tanya Oma penasaran.Oma belum mengetahui kalau dirinya semalam di selamatkan Devita.
"Mamy semalam tidak sadarkan diri saat kami bawa mamy menuju rumah sakit. saat di perjalanan itu,Dafa menghentikan mobilnya yang di ikuti kami juga karena mendengar jantung mamy tidak berdetak lagi.Tuhan maha baik,tidak lama seorang Dokter muda datang menghampiri kita lalu dia menawarkan dirinya mau memeriksa mamy,berkat bantuannya mamy bisa di selamatkan dan di bawa kemari mamy.." Ucap Mommy Sofia membuat Oma Rosita terkejut dan baru mengetahui kalau dirinya masih bisa melihat dunia ini lagi karena berkat bantuan seseorang yang sudah menyelamatkan nyawanya.
"Owh ya.?lalu siapa Dia Sofi?,Aku jadi berhutang budi sama anak itu.." Ucap Oma Rosita.
"Namanya Devita permatasari mamy, ternyata dia merupakan Dokter muda di rumah sakit kita ini Mam.." Ucap Mommy Sofia memberitahu mamynya.
"Benarkah?,kalau begitu panggil Dia kemari,Mamy mau bertemu dengannya.." Ucap Oma meminta mommy Sofia menyuruh Devita keruangannya.
"Aku coba hubungi Hendra dulu mam.." Mommy sofia mengambil ponselnya lalu segera menghubungi Hendra.
Di ruangan Hendra.
"Apa Oma bisa di bawa pulang dan di rawat di rumah saja Hend..?" Tanya Dafa.
"Tadi aku sudah melihat kesehatan Oma,Oma cukup cepat pulih.." Deringan ponsel Hendra mengalihkan mata Hendra,dia pun mengambilnya lalu melihatnya.
"Mommy kamu?" ucap Hendra memperlihatkan layar ponselnya kearah Dafa.
"Speakerkan!" pinta Dafa.
Hendra mengangkat telepon Mommy Sofia lalu mengaktifkan Speakernya.
"Hallo Nyonya.."
"Hend,Bisa kamu beritahu Dokter Divita untuk datang kemari,Oma ingin bertemu dengannya." Hendra melihat kearah Dafa yang saat itu hanya Diam.
Hendra melihat kearah jamnya tangannya.
"Hendra,kamu mendengar ucapan mommy?" Tanya Mommy mendengar Hendra belum juga menjawab pertanyaannya.
"I..ia Nyonya saya mendengar.begini Nyonya.Biasanya Dokter Devita masih menjemput adiknya kesekolahnya Nyonya.mungkin dia akan balik kerumah sakit setelah lepas istirahat siang Nyonya." Ucap Hendra memberitahu mommy Sofia yang membuat Dafa yang mendengar saat itu,menautkan kedua alisnya dengan matanya menatap tajam kearah Hendra.