novel ini menceritakan tentang fantasi,yang di alami oleh sih karakter utama kita,dimana dia terjebak di dunia mimpi yang dia buat sendiri atau yang biasa kita sebut sebagai lucid dream, namun ini agak berbeda dari lucid dream biasanya,saksikan cerita ini dengan seksama.
apakah yang akan terjadi pada sang MC kita!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon code:09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 31. menuju kota 3
Di pagi harinya, mereka menyiapkan Barang
untuk melanjutkan perjalanannya, dan meninggalkan kota ini. Tapi sebelum itu Rio pergi ke tempat Dominic untuk menanyakan fitur baru senjatanya.
Sedangkan untuk Rina, Yin dan Yoxi mengemas barang dan memesan kereta untuk berangkat ke kota 3.
**Di sisi. Rina**
Mereka telah selesai mengemas barang, dan sekarang pergi ke guild, sesampainya di sana Rina menanyakan pada resepsionis tentang kereta yang akan berangkat menuju kota 3 pagi ini, dan Rina mendapatkan nya dengan bayaran sebesar 150.000 soul untuk 4 orang.
Rina: baiklah kita akan berangkat sekitar 1 jam lagi, dan periksa semua perlengkapan kalian.
Yin: untuk punyaku sudah lengkap semua.
Yoxi: aku juga, dan hanya tinggal menunggu Rio kembali.
**Di sisi Rio**
Rio: permisi paman Dominic, apakah kamu ada di dalam ( mengetuk pintu)
Toko Dominic tampak sedang tutup Rio terus terusan mengetuk pintu rumah Dominic, dan Rio sudah menunggu sudah 30 menit berlalu. Hanya tersisa 30 menit lagi sebelum keberangkatan kereta mereka .
Rio: Rina apakah kamu sudah mendapatkan kereta nya(telepati)
Rina: kau lama sekali, 30 menit lagi kita akan berangkat, cepat kembali ( telepati).
Rio: paman Dominic belum kembali, aku harus menunggunya
Rina: baiklah. Jika sudah selesai kau cepat ke. Sini
Rio: baik terimakasih Rina.
Dan waktu terus berlalu, sekarang 20 menit sebelum kereta berangkat, Dominic pun kembali
Dominic: hei anak muda apa yang kau lakukan disini?
Rio: ohh, paman, aku butuh sesuatu
Dominic: apa itu.
Rio: tentang fitur senjata ku, aku menghilangkan catatan nya.
Dominic: oh , untuk fitur senjata mu sama seperti punya teman perempuan mu.
Rio: maksud paman Rina?.
Dominic::ya, fiturnya sama saja.
Rio: terimakasih paman, aku akan kembali ke tempat mereka .( Berlari).
Dominic: anak muda yang semangat ( mengatakan dalam hati).
Rio pun sampai dengan tersengal-sengal,
Rina: akhirnya kau datang juga, bagaimana apakah sudah mendapatkannya.
Rio: paman Dominic bilang, fitur senjata ku sama seperti senjata mu.
Rina: baguslah jika sama, dan sebentar lagi kereta kita akan berangkat, ayo kita ke sana( ke tempat parkir kereta kuda)
Jarak tempuh ke kota 3 adalah 3 hari, dan mereka berangkat saat pagi hari. Di perjalanan mereka tampak sedih karena tak sempat mengucapkan perpisahan pada Ari dan temannya, namun suatu saat jika mereka ingin kembali ke kota Desert rose sudah ada teman yang menunggu mereka di sini, termasuk juga kota Hoju.
Setelah meninggalkan kota Desert rose degan jarak perkiraan 500 meter dari gerbang kota, mereka mulai merasakan hawa dingin di sekitar.
Rina: pak kenapa cuaca di sini terasa dingin sekali?(Tanya Rina pada Kusir)
Kusir: kalian akan mengetahui setelah kita mendekati kota, dan ini baru ¼ perjalanan kita.
Rina: seberapa jauh ke sana, dan apakah perjalanan akan aman?
Kusir: kira kira 3 hari perjalanan menuju ke sana, dan untuk masalah amannya saya tidak bisa mengatakan bahwa akan selalu aman.
Rina: benar kata bapak, kita harus tetap waspada.
Kusir: kalian ada tujuan apa pergi ke kota itu?
Rina: kami hanya melakukan perjalanan biasa pak, dan tak ada hal yang spesial ( Rina tak memberi tau jika mereka ingin menuju ke kota terakhir nantinya).
Kusir: oh jadi begitu, baiklah, namun kalian harus hati hati terhadap cuaca di sana, dan apakah kalian sudah membeli pakaian tebal?.
Rina: pakaian tebal?, untuk apa itu pak, apakah cuaca di sana sedingin itu.
Kusir: ya begitulah.
Rina pun terdiam mendengar pakaian, karena saat di kota Desert rose mereka tak sempat membeli pakaian tebal, ya wajar saja mungkin di sana tidak ada yang menjual pakaian tebal untuk di cuaca dingin.
Kusir: tenang saja, jika kalian belum memilikinya kalian bisa membelinya di gerbang kota nanti.
Rina: wah terimakasih informasinya pak.
Mereka terus melanjutkan perjalanan, hingga waktu siang pun tiba.
Kusir: kita istirahat di sini sebentar, sekalian saya ingin memberi minum pada kuda ku.
Rina: iya pak kami akan beristirahat juga.
Yin: oi Rio bangun, kau tidak ingin makan siang?.
Rio: apa, apa kita sudah . Hoam .... Sampai?( Mengusap mata).
Yin: belum, kita masih di perjalanan, dan ayo makan siang ketua dan Yoxi sudah keluar.
Rio: baiklah.
Mereka makan siang dengan mengajak pak Kusir.
Rina: oh iya pak, nama bapak siapa ya?
Dean: ah, maaf sebelumnya nama saya Dean, dan bekerja sebagai pengendara kereta kuda.
Rina: salam kenal paman, namaku Rina,ini Rio, ini Yin dan dia Yoxi.
Dean: salam kenal semuanya.
Rina: mari pak kita makan siang bersama.
Dean: aku terima tawaran tersebut.
Setelah makan siang mereka melanjutkan perjalanan, di sore harinya Rina yang beristirahat sejenak, dan yang menjaga sekitar adalah Rio dan Yoxi, sedangkan untuk Yin dia fokus berlatih, karena pertarungan sebelum nya dia (Yin) tak bisa mengeluarkan barrier yang kuat.
Di tengah-tengah perjalanan, cuaca semakin dingin oleh karena hari sudah hampir malam mereka memutuskan untuk istirahat selama malam berlalu dan akan di lanjutkan besok pagi.
Di malam hari, Rina dan Rio membangun tenda, sedangkan Yoxi memasak air, dan yin memasang barrier di sekeliling tempat istirahat.
Untuk tugas jaga malam hari ini adalah Rio karena dia ingin mempelajari fitur senjatanya.
Setelah makan malam, mereka memutuskan untuk tidur kecuali Rio yang bertugas jaga malam. Di 1 jam pertama tak ada pertanda monster akan mendekati camp ini. Namun Rio tetap fokus pada penjagaan nya.
Hari sudah memasuki tengah malam, hawa dingin di sekitar menjadi lebih kuat, Rio menghidupkan api dengan sihir apinya, karena pencahayaan secara tiba-tiba monster yang ada di sana terpancing karena melihat cahaya di sana.
Monster itu mendekati camp peristirahatan mereka, dan di sadari oleh Rio, dengan cepat Rio menjauh dari camp untuk membuat keributan, dan monster itu teralihkan oleh suara yang Rio buat.
Rio pun mulai bertarung dengan Monster itu, dia tak mengetahui nama monster ini, namun untuk kekuatan yang dimilikinya sangat kuat, juga monster ini bisa mengeluarkan sihir es .
3 jam telah berlalu Rio masih bertarung dengan monster itu, tampak mereka sedang bersenang-senang , Rio terus terusan terkena serangan, sedangkan monster itu belum terluka sedikitpun karena memiliki kulit yang tebal.
Hari sudah hampir pagi, dan Rina terbangun lebih awal, dia mencari Rio karena tidak ada di sekitar camp. Rina pun mengecek di balik bukit pasir, dan ternyata benar Rio ada di sana sedang bertarung.
Rina memberanikan diri untuk mendekat Rio, dan ingin segera membantu. Rio menjadi lengah karena mendengar pasir yang runtuh dari belakang nya. Saat dia lihat Rina sedang berlari menghampirinya.
Rina: awas Rio, jangan pedulikan aku serangannya akan datang.
Crash, lengan Rio mengeluarkan darah, Rio terkena luka cukup dalam, Rina pun mencabut pedangnya dan menebas monster itu dengan sekali tebasan.
Dan monster itu mati.
Rina: hei Rio bertahanlah, aku akan membawamu ke camp dan meminta Yoxi untuk menyembuhkan mu.
Rio: te... terimakasih Rina.
Rina membantu Rio yang sedang terluka, mereka pergi ke camp untuk perawatan Rio, sesampainya di sana Rina membangunkan Yoxi, dan Yin ikut terbangun karena suara yang berisik.
Yin: apa yang terjadi sebelumnya? Dan kenapa Rio terluka seperti itu.
Rina: nanti akan aku ceritakan.
Yoxi: tenang Rio, aku akan merapalkan mantra penyembuh.
Rio: terimakasih Yoxi.
Mereka pun bergegas melanjut perjalanan, sedangkan Rio dia sudah beristirahat sejak pemulihan yang di lakukan.
Rina pun menceritakan kenapa Rio bisa terluka, dan dia pun sempat bertanya pada Dean tentang monster yang di hadapi Rio sebelum nya, namun Dean juga tak begitu paham tentang monster, dengan begitu Rina akan mencari informasi saat mereka tiba di kota nanti.