Ditinggal menikah oleh kekasih yang sudah menjalin hubungan selama tujuh tahun dengannya karena kesalahan dirinya sendiri yang terlalu fokus dengan karir membuat Calista tidak berniat untuk menikah walau usianya sudah menginjak kepala tiga.
Namun bagaimana jadinya keinginan Calista yang tidak ingin menikah tidak disetujui oleh kedua orang tuanya justru kedua orang tuanya memberikan jodoh untuknya yaitu pria yang berstatus mahasiswa di tempat ia mengajar dan pria itu dijuluki playboy?
Apakah Calista mau menerima jodoh pilihan kedua orang tuanya mengingat jarak umur mereka terpaut sembilan tahun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kau beruntung mengajarnya
Calista benar-benar dibuat bingung dengan perkataan Daddynya yang mengatakan akan memberikan sosok pria kepadanya. Calista dibuat bertanya-tanya apa maksud perkataan Daddynya itu. Bertanya pada Daddy atau Mommynya pun tiada guna karena kedua orang tuanya tidak mau menjawabnya sampai keesokan harinya.
Pagi ini seperti biasa Calista berangkat menuju yayasan milik keluarganya menggunakan mobil bewarna putih miliknya. Setibanya di kampus, Calista tak langsung keluar dari dalam mobilnya. Wanita cantik itu memilih melihat tampilan wajanya dulu di cermin kecil yang selalu ia bawa. Setelah memastikan penampilannya tidak ada kurang satu apapun, barulah Calista keluar dari dalam mobilnya.
Calista berjalan menyusuri koridor kampus menuju ruangan dosen berada. Sebelum masuk ke dalam kelas pertamanya hari ini, Calista memilih meletakkan barang-barang bawaannya lebih dulu ke dalam ruangan kerjanya.
"Hai, Bu Dosen cantik." Beberapa mahasiswa pria yang melewatinya memberikan sapaan dan senyuman terbaiknya untuk Calista.
Calista membalas sapaan mereka dengan ramah dan tak lupa menebarkan senyuman manisnya yang bisa membuat para mahasiswa pria terpesona melihatnya. Di kampus tempat ia mengajar, Calista memang wanita yang paling cantik dan mempesona jika dibandingkan dosen wanita yang masih lajang lainnya.
Dari sekian banyak mahasiswa pria yang menyapa dirinya, hanya ada satu pria yang berjalan melewatinya yang tidak menyapanya. Hal itu bukan terjadi kali ini saja. Mahasiswa pria itu memang tidak pernah berniat menyapa dirinya setiap mereka bertemu tatap.
Calista tidak memperdulikan sikap pria tersebut. Menurutnya bagaimana pun sikap pria itu kepadanya tidak akan merugikan dirinya sekali pun Calista tahu jika pria itu dinobatkan sebagai mahasiswa paling tampan di kampus tempat ia mengajar.
"Hai, Cal, kau sudah datang?" Rose menyapa sahabat baiknya itu saat Calista masuk ke dalam ruangan dosen.
Calista mengangguk seraya tersenyum. "Kau sudah lama sampai, Rose?" Tanyanya sambil mengulurkan tangan pada Rose.
"Baru lima menit yang lalu."
"Oh..." Calista menganggukkan kepalanya lalu meletakkan tas dan buku yang ia bawa ke atas meja.
"Kau mengajar jam pertama pagi ini?" Tanya Rose sambil menatap Calista yang kini tengah merapikan rambutnya yang sedikit kusut.
"Ya. Aku masuk di kelas B pagi ini." Jawabnya tanpa menghentikan kegiatannya.
"Oh begitu."
"Bagaimana denganmu? Apa kau mengajar jam pertama juga pagi ini?" Calista balik bertanya setelah selesai merapikan rambutnya.
"Tidak. Aku mengajar di jam kedua. Kebetulan pagi ini ada mahasiswa yang sudah berjanji ingin bimbingan denganku." Jawab Rose.
Kepala Calista mengangguk tanda paham. Wanita itu melihat arloji yang melingkar di pergelangan tangannya dan sudah menunjukkan pulul tujuh lewat lima belas menit. Calista buru-buru masuk ke dalam ruangan kerjanya dan meletakkan beberapa barang yang ia bawa di sana.
"Aku berangkat ke kelas dulu. Sebentar lagi jam perkuliahan sudah dimulai." Pamit Calista setelah keluar dari dalam ruangannya.
Rose mengiyakannya. "Semangat untuk pagi ini. Kau beruntung sekali bisa mengajar pria tampan itu." Ucap Rose.
"Maksudmu?" Calista tidak mengerti. Rose hanya tersenyum tanpa berniat menjawab pertanyaan Calista. "Aku pergi." Ucap Calista kemudian karena Rose tak kunjung menjawab pertanyaannya.
Rose mengiyakannya. Setelahnya Calista segera beranjak keluar dari dalam ruangan dosen menuju ruangan kelas B berada.
"Apa maksud Rose? Pria tampan yang mana yang dia maksud?" Gumam Calista sambil terus melangkah menuju kelas B berada.
***
Sebelum lanjut, jangan lupa berikan vote, like, point, dan komennya dulu, ya.
Sambil menunggu Danesh dan Cal update, silahkan mampir di novel shy yang lagi on going juga berjudul Noda Menjadi yang Ke 2, ya🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ 🤗
author maupun pembaca..
mau ksh info penting
gabung yu k cbm..
kita d sn bakal belajar brg
dr teknik dsr menulis
jika kalian mnta tlg follow dl akun saya
nnti sy akan bantu undang kalian mksh semua