Ledakan yang terjadi di jagat raya (Big Bang) hingga membentuk milyaran alam di seluruh semesta alam ternyata tak hanya sekedar ledakan saja, ada banyak rahasia tercipta di sana.
Seorang anak yang dinyatakan tak berbakat karena tak memiliki unsur kekuatan ternyata mampu membalikan semua pernyataan orang.
Bagaimana perjuangan Yuang Fengying untuk menjadi sosok yang terkuat? ikuti cerita ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sigi Tyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25. Pemilihan Murid Pilar
Di perguruan Tameng Jiwa.
Hari ini adalah hari pemilihan Murid Pilar.
Akan di pilih 20 murid yang terbaik, dari peringkat teratas berdasarkan hasil seleksi.
Sudah duduk para Tetua, Sesepuh dan para petinggi perguruan tersebut, di tempat yang di sediakan.
Di kursi kehormatan tampak telah duduk para 'tamu khusus' dari perwakilan kelompok atau perguruan besar yang nanti akan menampung para murid pilar tersebut.
Mereka berjumlah 5 orang dan akan ikut mengawasi jalannya seleksi pemilihan Murid Pilar, mereka juga memiliki peranan untuk ikut menentukan hasilnya, mereka adalah sosok sosok hebat yang dirasa bisa melihat bakat bakat terpendam.
Lima orang tersebut berasal dari kelompok atau perguruan hebat di distrik sebelas.
Ada Shi Lin salah satu tetua dari perguruan Pedang Seribu, Xing Guang dari perguruan Bukit Bayangan, Tuoli dari kelompok Lembah Tengkorak, serta dua pria lainnya, yaitu yang pertama pria tua dengan topi jerami dan Pria dengan jubah hijau dari kelompok hebat lainnya.
Untuk pemilihan Murid Pilar ini akan di lakukan langsung di arena pertarungan.
Para peserta tersebut akan langsung di adu untuk memperlihatkan kekuatan nya.
Di depan sudah ada dua arena pertarungan, serta dua layar lebar yang akan memperlihatkan pertarungn itu lebih jelas bagi para penonton yang ada di belakang.
Arena pertarungan sudah di batasi dengan segel formasi pengaturan, yang akan menjaga dan melindungi agar gelombang serangan tak meluber kemana mana.
Di sisi yang lain para peserta sudah berada di tempat yang tersedia, sesuai dengan undian dan kelompoknya.
Yang berada di kanan mereka akan bertarung di arena satu, sementara yang ada di sisi kiri akan bertarung di arena dua.
Terlihat Annchi, Shima Hansiu, Han Liong, Ciu Ma, Long Ji dan Song Yang berada di kelompok yang akan bertarung di arena satu.
Sedangkan Du Long, Seng Li, Tao Tse, Mei Ao, Wong Fei dan Bao Yu berada di kelompok yang akan bertarung di arena dua.
Yuang Fengying sendiri berada di kelompok yang akan bertarung di arena dua.
Selain mereka masih ada ratusan murid lain, serta murid pribadi dari tetua Kang Jiang dan tetua Jirion.
Murid tetua Kang Jiang yang paling menonjol bernama Ro Kun berusia 17 tahun dan kultivasi nya berada di Dasar 8.
Sedangkan murid tetua Ji Rion yang terkuat bernama Liu Chang Hai berusia 15 tahun dan kultivasi nya berada di Dasar 6.
Kini semua mata sudah tertuju ke arena pertarungan, sementara yang duduk jauh dibelakang bisa menonton lewat layar lebar dari batu kristal yang memancar.
Di arena satu, Ciu Ma sudah bertarung dengan lawan tanding nya.
Bongkahan tanah terlihat sudah berhamburan di area tersebut, nampak nya baik Ciu Ma maupun lawan nya sama sama memiliki unsur elemen tanah, jadi tanah di sana menjadi 'faktor utama pendukung' dalam Pertarungan tersebut.
BOOMM...! Ledakan terjadi untuk yang beberapa kali.
Sebuah tanah membentuk kepalan tangan menghantam lawan dari Ciu Ma, dan lawan tersebut kali ini tak mampu menangkisnya.
Lawan Ciu Ma terlempar keluar dari arena dan menatap lapisan tipis struktur formasi pengaturan.
"Pemenangnya Ciu Ma...!." Suara seorang juri terdengar disana.
Di arena dua, Bao Yu gadis yang berusia 16 tahun dan memiliki unsur elemen kayu, murid dari tetua utama Song Wei, terlihat tengah bertarung menghadapi murid laki laki peserta lainnya.
Pemuda yang menjadi lawan Bao Yu sudah berusia 19 tahun dia memiliki unsur elemen Api.
"Silahkan Yunior memulai.." kata pemuda itu kepada Bao Yu, Dia yang merasa lebih senior mempersilahkan gadis 16 tahun tersebut untuk menyerang terlebih dahulu.
Bao Yu melesat dan mulai menyerang, tampak beberapa penampakan gambaran daun daun ikut melesat seperti pisau menyerang ke arah pemuda lawan nya.
Pemuda lawan dari Bao Yu mengibaskan tangannya yang memegang pedang.
Pedang tersebut lalu membara, kobaran api langsung tercipta begitu sang pemuda mengerahkan unsur elemen kekuatan nya.
Daarr...! daar...!
Daun daun yang melesat layaknya pisau terbang itu rontok berguguran, begitu berbenturan dengan gelombang api yang membentuk benteng pelindung.
Bao Yu menekuk wajahnya, jelas dia kecewa tak mampu menjatuhkan lawan nya.
"Akar Bencana...!!." Bao Yu berteriak sambil tangannya membentuk mudra tertentu.
SRAAAAKK...!
Tiba tiba sulur akar bermunculan dari tanah, seperti punya mata sulur tersebut bergerak sangat cepat dan menjerat kaki pemuda lawannya.
Akar tersebut makin padat dan rapat dengan gerakan sangat cepat, membungkus kaki hingga kepala sang pemuda tersebut.
"Api Pemusnah...!." Pemuda tersebut berteriak lalu merentangkan tangannya.
Udara terasa bergolak dan memanas, sebuah gelombang api yang memancar dari tubuh sang pemuda lalu mulai melahap akar sulur yang menjerat nya.
Keduanya petarung kini saling berhadapan dan terlihat sedang beradu kekuatan, antara kekuatan Api dan kekuatan Kayu.
Wajah keduanya sudah sama sama pias, karena sama sama tengah berusaha mengedarkan kekuatan tenaga dalam untuk mengendalikan unsur elemen masing masing.
SREET...
Sulur tersebut makin kuat menjerat tubuh sang Pemuda, itu menandakan kekuatan tenaga dalam Bao Yu lebih kuat dari lawannya.
"Aaaarch...!." Pemuda itu menjerit dan nyala api nya langsung meredup.
"Aku kalah..!." teriak sang pemuda akhirnya menyerah.
Bao Yu jatuh terduduk, wajahnya makin pias, sesungguhnya dia juga sudah kehilangan banyak tenaga dalam nya, namun karena tekad kuatnya dia bisa memenangkan pertarungan tersebut.
**
Di arena dua.
Yuang Fengying sudah berdiri di atas panggung pertarungan.
Lawannya adalah pemuda yang berumur 17 tahun dengan elemen unsur petir.
Saat ini pemuda tersebut kultivasinya berada di ranah Dasar 6, pemuda tersebut nampak meremehkan Yuang Fengying.
"Kau hanya berada di ranah Dasar 3, sebaiknya kau langsung menyerah saja dari pada nanti kau terluka." Pemuda tersebut mencoba menekan dan menakut nakuti Yuang Fengying.
Namun Yuang Fengying hanya terdiam, dan langsung memasang kuda kuda.
"Haiis, aku sudah memperingatkan mu bocah.." seru lawan Yuang Fengying dengan geram, melihat kenekatan Yuang Fengying.
CTAAARR...! CTAAARR....!!
Pemuda tersebut mengirim sejumlah gelombang petir mengarah kepada Yuang Fengying.
Dengan sedikit meliuk anak 8 tahun itu menghindar dari lesatan petir tersebut.
Jika orang lain, sambil menghindar pasti akan melapisi tubuh nya dengan kekuatan unsur elemen yang dimiliki, tapi tidak dengan Yuang Fengying.
"Haah..!, bocah itu hanya menghindar saja..??!!."
"Apa anak itu juga memiliki unsur elemen petir?."
"Ya, Dia pasti memiliki unsur elemen petir, jika tidak pasti sudah terbakar jika hanya menghindar dan bergeser seperti itu saja."
"Atau setidaknya dia memiliki unsur elemen kayu yang mampu melawan petir."
Suara suara memberikan komentar dalam pertarungan tersebut.
Pemuda lawan Yuang Fengying sedikit muram, serangan nya tak membuahkan hasil.
Setelah menghindar Yuang Fengying berbalik dan melesat maju dengan langkah kaki Menebas Angin Menghadang Badai, langkah nya terlihat sangat cepat.
"Gerakan apa itu..??."
"Bagaimana dia bisa begitu cepat? padahal kultivasi nya hanya berada di ranah Dasar 3?."
Para penonton terlihat terkesima dengan gerakan Yuang Fengying, terlebih sesepuh Hang Sui dan tetua utama Song Wei.
Keduanya membelalakkan matanya, "Apa itu? kenapa terlihat seperti jurus kuno??."
Kedua petinggi itu memang sedikit mengenal gerakan tersebut, namun keduanya tak mampu memahami dan mempelajari nya.
Kini murid muda yang baru berusia 8 tahun malah seperti 'pamer mempertontonkan' gerakan jurus tersebut di depan matanya.
____________
Jangan lupa dukungannya dan tinggal kan jejak nya.....