NovelToon NovelToon
Tetanggaku Musuhku

Tetanggaku Musuhku

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat
Popularitas:35.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bhebz

Bertetangga dengan seseorang yang sangat kamu benci adalah sebuah musibah besar. Hal itulah yang dialami oleh Bara dan Zizi.

Parahnya lagi, mereka berdua harus menikah untuk mendapatkan harta warisan yang sangat banyak.

Mampukah keduanya berdamai untuk mendapatkan keuntungan atau malah sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31 Obat Perangsang

"Bawa orang ini pergi Dev!" titah Bara tak perduli dengan permohonan pria paruh baya yang hampir menggagahi istrinya.

"Tidak! Saya tidak mau pergi kalau bapak berdua tak membayar kerugian saya atau menolong saya!" tolak pria itu bertahan sampai ia harus menahan pintu agar ia tidak keluar dari kamar itu.

"Pergi gak kamu pak Tua!" geram Bara sampai emosi kembali.

"Tidak!"

"Dasar pak tua tak tahu malu. Mau dapat hadiah lagi gak?!"

Pria paruh baya itu menggelengkan kepalanya.

"Kalau saya keluar dari sini hidup-hidup maka nama keluarga anda akan tercemar."

"Berani kamu brengsek!" geram Bara dengan tangan terkepal ingin memukul lagi tapi Devano buru-buru menahannya.

"Dan kalau saya mati pun saya akan tetap menganggu kehidupan keluarga anda pak. Saya akan gentayangan dan mencari uang saya yang hilang. Jadi tolong bantu saya menemukan penipu yang telah menjual istri anda."

"Banyak Bacot. Untungnya aku tak menjebloskan kamu ke penjara. Dev. Urus dia!" titah Bara tak ingin lagi berbasa-basi seraya mendorong tubuh pria tua seumuran papanya itu keluar dari kamar itu. Devano pun ikut keluar dan meninggalkan Bara dan Zizi di kamar itu.

"Hey! Saya akan membuat keributan disini!"

"Diam!" Kali ini Devano yang membentak. Dan Pria itu pun diam.

"Siapa nama anda pak?" tanya Devano berusaha bersabar.

"Saya Sudarman."

"Apakah ada bukti atau dokumen yang bisa saya lihat untuk bisa melacak orang-orang yang telah menipu bapak?" tanya Devano serius. Terus terang ia sangat penasaran dengan kasus yang terjadi pada Zizi. Rasanya itu sangat tak masuk akal kalo wanita baik-baik dan sederhana itu bisa terlibat dalam kasus judi bersama orang-orang seperti ini.

Sudarman nampak berpikir kemudian segera meraih handphonenya dari dalam saku celananya.

"Ada. Saya ada bukti meskipun hanya sedikit."

"Kalau ada, tolong tunjukkan supaya masalah ini jelas."

"Anak muda ini yang membawa wanita itu ke kamar saya tadi," tunjuk Sudarman pada sebuah foto profil seorang pemuda dari dalam kontak di dalam handphonenya.

Devano menatap gambar itu dengan dahi mengernyit. Ia seperti mengenali pria itu. Tapi dimana?

Otaknya ia paksa untuk berpikir dan akhirnya teringat sesuatu.

"Kita bicara di loby saja. Saya sudah tahu orangnya."

"Baik pak. Tapi janji ya, bantu saya untuk menemukan penipu itu. Uang itu sangat banyak dan merupakan uang perusahaan. Saya bisa di demo oleh semua karyawan."

"Dasar mesum! Uang perusahaan dipakai untuk main perempuan. Kamu memang pantas untuk ditipu!" umpat Devano kesal.

"Habisnya, wanita itu cantik sekali pak. Masih muda lagi. Saya yakin ia masih perawan. Dan saya kasihan karena akan dijual di tempat pelacuran. Jadi lebih baik saya yang selamatkan bukan?"

"Cih! Sama saja! Untungnya kamu tidak ngapai-ngapain istri bos saya. Kalau tidak. Kamu mungkin tinggal nama!" geram Devano seraya melangkahkan kakinya ke arah lift untuk membawa mereka ke Loby.

"Jadi kita akan kemana pak?" tanya Sudarman.

"Kita akan ke suatu tempat. Ikut saja."

"Apa saya tidak akan dibuang di parit pak? Ada anak dan istri saya di rumah."

"Halah. Baru juga ingat anak istri kalau udah seperti ini," sindir Devano. Sudarman pun tak bisa berkata-kata. Ia baru merasa bersalah. Dan ia berharap sekali pria yang sedang bersamanya ini akan menolongnya untuk mendapatkan uang itu kembali atau hidupnya akan hancur.

Tak bercakap lagi, dua orang itu tiba di Loby dan langsung menuju ke Valet Hotel untuk selanjutnya menuju ke suatu tempat yang dikenal oleh Devano.

Pukul 11 malam, mereka berdua tiba di sebuah rumah minimalis di sebuah komplek perumahan. Devano turun dari mobil itu diikuti oleh Sudarman.

Mengetuk pintu beberapa kali, Reza, pria saksi kunci kasus ini keluar dari rumah itu dalam keadaan masih mengantuk. Pria muda itu menguap dengan rambut yang sangat kacau. Nampak sekali kalau ia habis bangun tidur.

"Pak Dev, anda di sini? Ada apa?" tanya pria itu setelah berhasil mengumpulkan nyawanya.

"Saya mencarimu Rez. Ada hal yang harus kamu jelaskan." Devano menjawab dengan wajah dingin.

Reza langsung merasakan dadanya berdebar takut. Apalagi ada pria tua yang baru saja bertransaksi dengannya di hotel. Kejahatannya sepertinya akan terbongkar dengan cepat.

"Pria ini pak. Dia yang membawa wanita itu ke hotel. Dia dan teman-temannya yang telah mengambil uang saya!" tunjuk Sudarman dengan tangan mencengkram erat tangan Reza dan bahkan memberinya pukulan yang sangat keras.

"Ampun pak Dev. Tolong. Saya tidak bersalah."

Reza langsung bersujud meminta ampun. Tubuhnya gemetar takut.

"Saya akan melepaskan kamu Rez. Asalkan kamu jujur. Apa sebenarnya maksud kamu melakukan semua ini hah?!"

Reza tidak menjawab. Ia hanya menangis. Pria muda berusia 19 tahun yang bekerja sebagai tukang kebun di rumah utama kediaman Al Fayed itu tak mampu untuk menjawab. Ia bagaikan akan menelan buah simalakama. Jujur ia salah, tidak jujur pun masalah besar pasti akan menerpanya.

"Reza!" geram Devano emosi.

"Ampun pak Dev. Saya takut."

"Tidak perlu takut. Katakan saja yang sebenarnya apa yang terjadi. Kenapa nyonya Azizah bisa bersama denganmu hah?!"

Reza kembali terdiam. Tidak mungkin ia akan mengatakan kalau semua ini adalah rencana nyonya Maria.

"Reza! Sekali lagi saya tanya, kenapa kamu tega melakukan semua ini pada nyonya muda keluarga Al Fayed!"

Reza tak ingin menjawab dan lebih memilih untuk lari. Ia langsung kabur dari tempat itu dan meninggalkan Devano dan Sudarman.

Devano langsung memburunya tapi pria itu pergi dengan membawa sepeda motor yang terparkir di halaman rumah itu.

"Sial!" geram Devano emosi.

"Kamu akan aku temukan Reza! Kemanapun kamu pergi!" teriak Devano dengan emosi tertahan. Segera ia menghubungi teman-temannya yang biasa nongkrong di pojok jalan untuk menangkap Reza, hidup atau mati.

"Jadi anda mengenal pemuda itu pak?" tanya Sudarman dengan wajah masih pias karena kaget.

Devano tak menjawab. Ia masih sibuk menata perasaannya yang masih emosi.

"Jadi bagaimana dengan uang saya pak? Apakah bisa dikembalikan?"

"Jangan tanya-tanya uang! Reza harus kita dapatkan dulu!" ketus Devano.

"Ah ya baiklah. Tapi ingat untuk mengganti uang itu ya pak. Atau saya akan dijebloskan ke dalam penjara karena menghabiskan uang perusahaan."

"Itu masalah mu!" ketus Devano.

"Lalu wanita itu, bagaimana pak. Saya 'kan sudah memberinya obat perangsang."

"Diam! Biarkan pak Bara yang mengurusnya!"

🌻

Like Like Like

Komen Komen Komen 😍

1
novi a.r
sy suka karya author ini.semangat ya u/ buat novel lagi
Bhebz: duh makasih udah mau mampir lagi
total 1 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
ada buaya ada pawang mungkin begitulah kira kira
fian widy
👍🏻
Bunda
Kali ini serius tamat thor ?
trus devano gimana dong, ..ga kasian, dia blm kesurga thor 😀
Mbah: kapan lagi nih ada lanjutannya Thor
Bhebz: insyaallah, semoga moodnya kembali baik🤗
total 6 replies
Rahmah Salam
judul baru yg lucu yaa thor....
Monica
sabar thor...semangat🤭🤭
Hanizar Nana
terimakasih kembali semoga Thor semakin sukses dengan novel yg baru.lov u to
Bhebz: love you kak
total 1 replies
C bell
ish kurang seru nich , tantangannya belum wow .Bara pun belum membuktikan kecerdasan & kekejamannya pada lawan dlm melindungi zizi .masak sudah mau tamat saja .
C bell: /Heart/
Bhebz: makasih banyak 😍😘
total 9 replies
Hanizar Nana
😂😂😂
Rostina Sahar
sudah selesai ceritanya nih...
RACHMAH PARAUDDIN
thor .....kusangka tamat betulan ternyata main2 .....author bisa aja......bunga dan hatiku untuk author biar tambah semangat menulis /Rose//Heart//Heart/
RACHMAH PARAUDDIN
kamu tegakah zizi melakukan pd suamimu ? /CoolGuy/
C bell
akankah Devano sama Naila ?
Rostina Sahar
waduh Nayla... tiba tiba kok muncul..
Rahmah Salam
waduhhh......sampe lupa nutup rapat pntu.......ginana sih mas bararamani...../Facepalm/
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
pasti gemesin itu wajah
Monica
wadduuhhh..gimana ngejelasinnya ya Nay...asli bingung aq tuh🤭🤭😁😁😁🤣🤣🤣
Bhebz: 😂😅😂🤭😎
total 1 replies
☠ᵏᵋᶜᶟ Fiqrie Nafaz Cinta🦂
ea keras kepala karna uda tua 🤭😄😀
Nunung Sutiah
kurang...
Rostina Sahar
lanjutkan hehehe
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!