Sebagai seorang ibu rumah tangga anisa tidak pernah mengatur keungan rumah tangganya. Keuangan semua dipegang oleh ibu mertuanya. Karena Rendra suami Anisa memberikan tanggung jawab keuangan kepada ibunya agar sang ibu tidak salah paham dengan Anisa. Anisa sendiri tidak masalah , yang terpenting tidak ada keributan. Rendra sangat mencintai Anisa, sampai rendra juga mengajari Anisa agar bisa tegas dalam bersikap.
Anehnya keluarga kakaknya rendra selalu menumpang hidup dengan rendra dan ibu mertuapun tidak mempermasalahkannya dengan alasan mereka juga membantu keuangan untuk urusan dapur. Rendra dan Anisa berencana untuk pindah namun belum ada waktu yang pas karena sang ibu selalu melarangnya pinda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dhewy R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mereka di cafe
💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
.
.
.
💕💕 HAPPY READING 💕💕
Pov. Anisa
Sepertinya ibu mertua ku dan santi sengaja mengundang erika datang kerumah untuk makan malam. Sebenarnya aku tahu tujuan utama mereka, apalagi kalau bukan ingin mendekatkan mas rendra kepada erika. Dasar ibu dan ipar tidak berotak, sudah tahu mas rendra beristri tetapi tetap saja menjalankan keinginannya.
Aku akui erika memang wanita yang cantik, kulitnya putih dan rambutnya hitam bergelombong. Namun akupun tidak kalah cantik dan mulus, tanpa sepengetahuan ibu mertua dan ipar luknut itu aku rutin perawatan ke salon.
" Mas, erika itu cantik dan seksi ya " Ujarku saat mas rendra masuk kekamar hendak tidur.
" Jangan membahas soal perempuan itu Nis. Aku tidak mau kamu salah paham, wanita itu hanya masalalu ku dan kamu masa depan ku." Ucap mas rendra teihat tidak suka dengan ucapanku tadi.
" Iya mas maaf. Habis aku kesal mas, ibu sama mbak santi seolah sengaja mengundang wanita itu hanya ingin supaya kamu dekat lagi dengannya. Jika sampai mas tergoda dengan wanita itu aku yang akan meninggalkan mas lebih dulu. " Ucapku sedikit mengancam.
Aku memang sangat benci yang namanya pengkhianatan , begitupun mas rendra. Dulu dua memang pernah bercerita jika dia dikhianati oleh mantan pacarnya, mantan pacarnya itu selingkuh. Dan aku bisa menyimpulkan jika erika lah wanita yang dimaksud mas rendra karena mantan pacar mas rendra hanya 1 yaitu erika.
" Iya Nis, aku tidak akan menduakan mu atau menigakan mu. Bagiku pernikahan itu hal yang sakral dan aku hanya mau sekali saja seumur hidup. " Ucap mas rendra mulai memeluk ku.
" Wanita yang dulu berselingkuh itu erika ?" Tanyaku lagi ingin tahu lebih jelas lagi agar aku tidak penasaran.
Mas rendra tidak menjawab namun dia hanya menganggukkan kepala nya pelan. Melihat ekspresi wajah mas rendra aku tidak mau membahas soal erika lagi.
Akhirnya aku memeluk mas rendra dan tidur dalam dekapannya. Aku memang dangat senang tidur di pelukan mas rendra, bahkan terkadang sampai pagi aku masih dalam pelukan mas rendra.
*********
" Ndra nanti jam makan siang kamu bisa antar ibu kerumah sakit? Ibu ingin memeriksakan kesehatan ibu ndra, akhir - akhir ini ibu sering pusing. " Ucap ibu mertuaku.
Aku mencium bau - bau yang tidak beres, tapi aku tidak boleh seudzoon dulu dengan ibu mertua ku. Mungkin saja dia memang sakit atau tensi nya tinggi, ya wajarlah karena hampir setiap saat dia marah - marah tidak jelas.
" Tapi aku bawa motor bu. Bagaimana kalau sama mbak santi saja ?" Ucap mas rendra menolak secara halus.
" Kalau ibu sama santi bagaimana dengan kiki dan koko. Hari ini kamu bawa mobil saja, lagi pula itu juga mobil kamu. Enak saja anisa main pakai mobil terus - menerus ikut beli juga tidak. " Ucap ibu mertuaku selalu menganggap jika mobil itu milik mas rendra.
" Sudah mas kamu hari ini pakai mobil saja lagi , biar aku naik taksi atau ojek online. " Ucapku mengikuti kemauan ibu mertuaku yang super cerewet itu.
Aku lebih memilih menaiki ojek online atau taksi online saja daripada membawa motor milik mas rendra. Karena cuaca yang tidak menentu, terkadang siang terang dan tahu - tahu sore hujan.
" Beneran tidak apa - apa nis ?" Tanya mas rendra yang sepertinya tidak enak dengan ku, karena bagaimanapun mobil itu hak mutlak milikku pribadi.
Aku menganggukkan kepala dengan pasti agar suamiku lebih yakin dengan perkataanku. Selesai sarapan aku dan mas rendra berangkat bersama, kebetulan orderan taksi online ku sudah sampai.
" Cuma jadi OB saja sok - sokan naik mobil " Gerutu ibu mertua ku saat aku membuka pintu mobil.
Aku hanya memandangnya sekilas tanpa ada rasa ingin berpamitan. Entah kenapa aku sudah mulai malas menghadapi ibu mertuaku yang cerewet dan julid itu. Semenjak kejadian tadi malam dia sengaja mendatangkan erika kerumah rasa hormatku seakan hilang. Namun aku akan mencoba tetap bertahan dirumah mertuaku untuk mengetahui rencana apa yang sedang direncanakan ibu bersama , mbak santi dan erika.
Taksi online yang aku tumpangi sudah sampai tepat didepan gedung perusahaan milik kakak ku. Perusahaan yang kami bangun bertiga dari nol kini sudah bisa menampung banyak karyawan.
" Nis, kamu nanti jam 10 gantikan kakak meeting di cafe XX ya. Kakak lupa kalau hari ini ada pertemuan juga dengan pak Anton membahas kerja sama yang kemarin belum selesai kami bahas" Ucap kak abi saat aku baru masuk keruangan ku. Kakak ku itu tahu - tahu datang dan mengagetkan ku.
" Cafe XX bukannya milik silvia ?" Tanya ku kepada kak abi.
" Iya , teman mu yang super bar - bar seperti kamu itu. Jangan lupa jam 10 " Ucap kak abi lalu pergi keluar dari ruangan ku.
Kak abi memang seperti itu, tegas, ulet dan pekerja keras makanya mbak serena yang cantik seperti arti korea itu sangat mencintainya.
Jam di pergelangan tangan ku sudah menunjukan lukul setengah sepuluh, aku bergegas membereskan berkas - berkas yang baru saja aku pelajari sebagai materi aku meeting hari ini. Berhubung kak abi pertemuanya di kantor saja jadi aku pergi mengendarai mobil milik kak abi. Setelah 25 menit aku sudah sampai di cafe milik silvia. Aku langsung menuju tempat yang sudah di pesan oleh sekertaris mas andi.
Meeting ku kali ini berjalan dengan lancar dan kerja sama berhasil aku dapatkan. Jarum jam di pergelangan tangan ku baru menunjukan pukul setengah 12 siang , belum waktunya makan siang dan klien pun sudah pamit terlebih dahulu.
Akhirnya aku memilih menemui silvia di ruangannya, namun siapa sangka justru silvia mengajakku duduk di dalam cafe saja sambil menunggu menu makan siang spesial.
" Aku jenuh diruang kerja terus menerus , makanya aku mengajakmu makan siang di sini. Disini itu pemandangannya indah banget Nis " Ucap silvia.
Saat ini kami memang berada di bagian belakang cafe, atau bisa dibilang outdoor bagian luar. Pemandangan cukup bikin mata sejuk karena ada kolam ikan dan tanaman hias yang harganya lumayan mahal. Saat pesanan kami datang, kami berhenti berbincang dan langsung menyantap menu spesial di cafe silvia.
" Ehh.... Nis itu bukannya ibu mertua kamu sama rendra ?" Ucap silvia sambil menunjuk kearah orang yang sedang berjalan.
" Benar itu ibu mertuaku dan mas rendra. Mungkin mereka mau makan siang, soalnya tadi pagi ibu mertuaku bilang minta di antar cek up kerumah sakit. Dan mungkin sudah selesai terus mereka makan siang disini " Ucap ku dengan terus menghabiskan makananku karena aku harus cepat kembali ke kantor.
Belum juga makananku habis tiba - tiba aku melihat erika datang dan ikur bergabung di meja ibu mertuaku dan mas rendra. Terlihat sekali wajah mas rendra kaget dengan kedatangan erika yang secara tiba - tiba. Tapi tidak dengan ibu mertuaku , dia terlihat biasa saja dan menyambut erika dengan pelukan hangat.
*******
RATE BINTANG 5 NYA DULU DONG KAK 🙏❤️
LIKE, KOMENTAR, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAHNYA 🙏❤️
TERIMAKASIH 🙏❤️
Terima kasih utk karyanya Kak Author 🙏🏻💐
Semangat utk karya2 terbarunya 💪🏻🤗