" Di sela sela cintaku yang ber api-api,
aku menangis dalam sunyi
melangitkan doa pada ilahi robbi
agar dia yang ku damba bisa menyambut rasaku
dengan segenap jiwa raganya" _ja'far shodiq_
lelaki yang tiba2 mencintai janda dari mendiang adik nya sendiri.
"aku mencintainya, bukan karena dia siapa, tapi ini tentang apa yang aku rasakan saat bersama nya " Alunaisynanda.
bagaimana kisah perjuangan kedua nya untuk hidup bersama???
yuuuk simak kisah nya disini...!
semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adella mustaqim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TAK KENAL TEMPAT
Sholat merupakan ibadah yang mendatangkan ketenangan jiwa, kesejukan hati, dan penghubung antara manusia dengan Tuhannya. Dengan menjalankan sholat tepat waktu, kita dapat menjaga kedamaian hati dan mempererat hubungan dengan Sang Pencipta. Jadikan sholat sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari untuk memperoleh kehidupan yang lebih berkah dan bermakna.
Shalat juga menjadi cerminan amal perbuatan seorang muslim. Jika shalatnya seseorang itu baik, maka baik pula seluruh amal perbuatannya. Dan jika shalatnya buruk, maka buruk pula seluruh amal perbuatannya.
Shalat juga menjadi sarana terbaik yang mampu menghadirkan solusi. Shalat juga sebagai piranti bagi seorang muslim dalam meminta perlindungan dan mengadu kepada Allah SwT dari berbagai macam kesulitan dan kesedihan, permasalahan dan kepenatan. Dia tidak akan merasa sendirian, tetapi mendapatkan dukungan dari Allah, Pemilik langit dan bumi.
Dan yang terakhirnya shalat juga merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Allah SWT. Dalam agama Islam, syukur merupakan bentuk ibadah dan kesadaran akan kebesaran Allah.
setelah melaksanakan sholat ja'far benar2 menghaturkan puja dan puji syukur nya pada sang Maha Cinta, dia menangis haru di sana, merentangkan tangan nya pada sang pemilik dunia beserta isinya, memohon keberkahan dalam hubungan halal yang ingin ia mulai, sungguh, titik yang tak pernah ja'far bayangkan, menemukan seseorang yang ALLAH amanah kan untuk nya, sosok lemah lembut yang pernah dia bayangkan dalam ingin nya, cukup lama dia bersimpuh di sudut masjid itu, jika saja ingatan nya tak terarah pada wanita yang mampu mengalihkan dunia nya itu mungkin dia tak ingin beranjak dari duduk nya, langkah nya mulai tergesa dia benar2 melupakan seseorang di luar sana, setelah sampai di pelataran masjid dia temukan bayangan dari sosok yg sdh ia cari, wanita nya benar2 menunggu di tiang yang ia janjikan, dia terlihat duduk berjongkok dg tangan yg menopang dagunya, mungkin dia sdh cukup lama disana jika dilihat dr caranya duduk,
"honey.... maaf membuatmu menunggu, mas benar2 lupa jika meninggalkan mu dan menyuruh mu menunggu disini! " wanita itu tersenyum sambil beranjak berdiri, " luna kira mas mau nungguin isya' sekalian??? " benar2 jawaban di luar prediksi, ja'far kira wanitanya ini akan menunjukan expresi jengkel nya, " mas terlalu larut tadi, kamu gak marah kan??? " tanya ja'far memastikan," ya gak lah mas, masak mau marah sama orang yg betah di mesjid, kecuali kalau betahnya, di dalam cuma bincang2" ja'far mulai menggenggam tangan istrinya dia bawa untuk mulai melangkah, " ya emang bincang2 lah honey, makanya sampai lupa waktu,! "jawaban sang suami tentu membuat luna menghentikan langkah nya yg baru beberapa, " beneran mas di dalam betah karna bincang2? " suaminya tampak mengangguk sambil tersenyum, dan benar saja luna mulai menampakan expresi jengkel nya, mengerucutkan bibirnya tanda sebal, suaminya terkekeh membuat luna mengarahkan pandangan nya pada suaminya itu " mas betah bincang2 nya karna lawan nya ALLAH honey, mas ungkapin semua rasa bahagia mas, rasa haru mas juga rasa syukur mas, karna sudah di percayai dititipin amanah wanita se istimewa kamu," luna menghentikan langkah nya, menatap sang suami yang ikut menepi disisi luna, luna menatap suaminya tajam, " kenapa honey??" di tatap sedemikian tajam tentu membuat ja'far goyah, iya takut ada salah yang menyinggung wanitanya, "apa benar ini yang terhormat abi ja'far shodiq, si wakil dekan yang terkenal penuh karismatik itu???? " ja'far langsung mengembangkan senyum nya mendengar ucapan istrinya itu, dia mengangguk penuh keyakinan, " sejak kapan pintar bicara maniss dan menggombal begini???" luna sudah berkacak pinggang. " sejak punya kamu honey!" ja'far mentoel hidung bangir itu, "ishhh.... belajar dari siapa coba??? perasaan dulu kayak kulkas 4 pintu???" luna sudah mengganti expresi nya dg melipat tangan nya didada, "ini itu semacam ilmu ladzunni yang ALLAH kasih langsung buat bisa meluluhkan hati seorang bidadari seperti kamu honey" tak tahan akhirnya luna menyemburkan tawanya, sungguh tak menyangka sang suami akan bertingkah konyol seperti itu, "mas lucu deh, gak pantes tau' sok genit kayak tadi! " luna mulai melangkah meninggalkan sang suami yang mulai mengikutinya, "emang kenapa kalau genit?? sama istri sendiri juga! namanya juga usaha... sapa tau bisa bikin jatuh cinta" luna tersenyum mendengar ucapan suaminya dia sampai geleng2 sungguh tak menyangka jika ada sisi tersembunyi dari sang suami, "ingat usia pak wakil dekan..! " "memang kenapa honey, jatuh cinta kan gk harus kenal usia, anggap saja kita masih abg yg lagi di mabuk cinta???" luna sampai melongo mendengar penuturan suaminya, benarkah suaminya ini sedang jatuh cinta hingga berubah jadi sekonyol ini.... luna berbalik berjalan mundur menghadap suaminya yg dibelakang nya, " ABG ya mas ya.....? ABG tuwirrrr yang ada???" luna sampai Terpingkal 2 dlm tawanya, " kamu ngeledek mas honey awas ya, mulai nakal kamu" ja'far mempercepat langkah nya membuat luna mulai berlari dan di kejar ja'far, untung nya lorong menuju laboratorium selalu sepi karna jauh dari poli2 umum hingga tk mengganggu situasi di sana, dan akhirnya ja'far berhasil menangkap wanita nya itu, dia merengkuh pinggulnya dr belakang memeluk nya dg erat, kemudian dia sandarkan tubuh sintal itu, dia apit tubuh itu hingga kini mereka saling berhadapan, sungguh pemandangan yang begitu memanjakan mata, ja'far lihat wajah ayu di hadapan nya ini, kulitnya bersih terlihat bersinar tanpa make-up, dadanya naik turun seakan menantang, oh.... bukan kah sangat indah jika suatu saat nanti dia bisa melihat dada itu tanpa sehelai benang pun, ah membayangkan nya saja ja'far sudah panas dingin, mata didepan nya masih tertuju padanya, dia coba membalas nya, nafas alunanya masih menggebu akibat berlaruan tadi, entah mengapa wajah itu terlihat sangat erotis, wajah yang bersemu merah, dengan hidung yang kembang kempis, pasti akan terlihat sangat sexi jika suatu saat nanti dia mempu membiat wajah itu mengeram dan menjerit dibawah nya, sungguh ja'far juga lelaki normal yang punya hasrat,otak nya mulai penuh dg fantasi liarnya, dia tak tahan dan mulai meraup bibir kenyal itu dan luna malah mengalungkan tangan nya di leher sang suami, suasana seakan begitu mendukung, lorong ini memang selalu sepi di jam2 seperti itu, karna laboratorium juga lebih aktif di jam kerja saja, dan hanya satu atau dua orang pasien yg kemungkinan datang kesana di jam seperti itu, luna mulai mengimbangi hingga membuat ja'far semakin tenggelam dalam fantasinya sendiri, hingga terdengar suara dari ujung sana yang memang meneriaki mereka dan memergoki mereka yang sedang melakukan hal tak senonoh di lorong rumah sakit yang memang sedang sepi itu, "ASTAGHFIRULLAHAL 'ADZIIM" teriak seseorang yg entah sejak kpn menonton live mereka, pagutan itu langsung saja terlepas tapi luna justru menenggelamkan kepalanya didada suaminya, jangan ditanya mau ditaruh dimana kali ini wajah nya yg mungkin sdh semerah tomat itu, ja'far menoleh sejenak kearah suara itu, dia berdecak, kemudian masih mencoba mengendalikan detakan keras yg terjadi di dadanya, suara sepatu itu terdengar semakin dekat hingga membuat luna mencengkram kemeja bagian dpn nya, "kenapa honey??? " tanya ja'far melihat pergerakan istrinya, "jangan lepasin luna mas, luna malu" "astaghfirullahaladzim, sejak kapan abi main sosor begini,di tempat umum juga!" suara itu semakin mendekati mereka, dan luna hafal betul suara itu, tapi kenapa harus dia yang memergoki mereka, akan lebih mudah mungkin jika bukan dia orang nya, suaminya sdh terlihat begitu enggan menanggapi adik nya itu . " ngapain sih rey, pakek kesini segala???" protes ja’far yang tengah meraup wajah nya, " rey itu tadi disuruh nyusul ke lab, eh sampai lab pada gak ada, tau2 nya malah mojok disini!," genggaman tangan luna semakin mengerat, "untung juga yang mergokin rey, coba kalau orang lain???bisa panjang urusan nya," ja'far menghela nafas panjang, memang betul kata rey, kenapa tadi otak nya seakan off saat melihat istrinya itu, "trus kamu ada apa sampai nyusul kesini, ada sesuatu yang terjadi sama ibu???" kini rey yg menghela nafas panjang, " rey itu disuruh nyusul biar hasil lab nya segera di bawa kesana, ibu sdh mau pindah kamar td, udah ayo buruan,udah di tungguin dokternya "saat itu cengkraman tangan istrinya kembali mengerat, " kamu duluan dulu ya, istri abi gk bisa klo masih ada kamu, dia malu rey," reyhan mencebikkan bibir nya, "nasib, nasib, klo udah ketemu orang lagi kasmaran, dunia berasa milik berdua, reyhan ma ngontrak" celoteh adik bungsunya itu, yang malah di hadiahi kibasan tangan tanda mengusir oleh kakaknya, reyhan pun melangkah meninggalkan mereka, seketika genggaman tangan luna mulai terlepas, ja'far pun memandangi wajah sang istri yg masih menunduk, dan akhir nya luna menatap nya mereka sama2 tersenyum lepas mengingat kejadian tadi, sungguh, mereka benar2 lupa tempat, "gak usah senyam senyum, ini gara2 mas yg mulai hilang akal sehat nya," ucap luna sambil mencubit perut suaminya, ja'far mengaduh dlm tawanya, kemudian kembali memeluk istrinya dan mencium pucuk kepalanya itu, "maafin mas honey, mas benar2 lupa segalanya kalau sdh sama kamu" "ishhh.... dasar, ABG tuwirrrr, " ja'far kembali terkekeh mendengar sebutan yang istrinya sematkan, " udah yuk... kita lab, di tungguin kan kata kak rey! " ja'far hanya mengangguk, kemudian kembali menggenggam tangan sang istri dan mulai melangkah dari tempat itu, begitulah cara cinta bekerja,hidup akan lebih indah dan berwarna, menjadikan sesuatu yang terasa tdk mungkin menjadi mungkin, juga memudah kan segala cara yg terasa susah.
kasian banget.. orang setulus itu dibohongi dipaksa nikah dg kakak iparnya