NovelToon NovelToon
Hot Summer Boyz

Hot Summer Boyz

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy
Popularitas:857
Nilai: 5
Nama Author: Sara Budi

Hot Summer Boyz yang diperankan oleh anggota group THE BOYZ : Hyunjae, Juyeon, Younghoon, Sangyeon, Sunwoo, Eric, Juhaknyeon, Jacob, Kevin, Changmin (Q), Chanhee (New) tentang sebelas cowok tampan yang sedang berlibur ke sebuah pulau tropis dan bertemu dengan gadis bernama Nikita serta dua sahabatnya, Echa dan Yesha.

Kehadiran para gadis ini yang nantinya bakal memicu cinta segitiga, momen manis, dan dinamika yang tak terduga.

⚠️Ini pengalaman musim panas yang tidak bisa kamu abaikan. HOT SUMMER BOYZ menunggu DEOBI! Let’s dive in!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Budi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 2 Diajak Jalan Sama Nikita

Pagi di pulau itu terasa berbeda. Suara ombak pelan bercampur dengan kicauan burung yang jarang terdengar di kota besar. Udara hangat, tapi tidak menusuk, cukup untuk bikin siapa pun merasa seperti ada di dunia lain. Hyunjae berdiri di balkon kamarnya, menyeruput kopi hitam sambil memandangi villa sebelah yang masih sunyi.

“Kenapa lo bengong di situ?” suara Sunwoo memecah keheningan. Ia muncul dengan rambut acak-acakan dan kaus oblong yang terlihat seperti belum dicuci.

Hyunjae hanya melirik sekilas. “Gue cuma lagi nikmatin suasana. Lo udah mandi?”

Sunwoo mendengus sambil menguap lebar. “Mandi tuh overrated. Ini liburan, bro. Santai aja”

Hyunjae menggeleng pelan, lalu kembali menatap villa sebelah. Matahari mulai naik, dan dia melihat seseorang keluar ke balkon villa itu, Nikita. Rambutnya masih sedikit berantakan, tapi justru terlihat natural.

Hyunjae diam sejenak. Entah kenapa, ada sesuatu dari perempuan itu yang bikin dia nggak bisa berhenti memperhatikan.

Nikita menghirup napas dalam-dalam, menikmati udara segar pagi itu. Pandangannya melayang ke villa sebelah. Tanpa sengaja, matanya bertemu dengan Hyunjae yang masih berdiri di sana.

“Oh, hai" sapanya sambil melambaikan tangan.

Hyunjae sedikit terkejut, tapi dengan cepat memasang senyum tipis. “Pagi. Gimana tidurnya?”

“Nyenyak banget. Tempat ini bener-bener bikin gue lupa sama kehidupan kota” jawab Nikita dengan nada santai. “Lo sendiri gimana?”

“Lumayan" balas Hyunjae. Lalu, setelah jeda singkat, dia menambahkan, “Mau jalan-jalan? Gue pikir, kalau lo tinggal di sini, pasti lo tahu tempat bagus buat dikunjungi.”

Nikita terdiam sejenak, lalu tersenyum. “Tunggu gue lima menit.”

10 menit kemudian

Mereka berjalan menyusuri pantai, hanya berdua. Yang lain masih sibuk dengan rutinitas pagi masing-masing, jadi suasana terasa lebih intim. Hyunjae menyelipkan tangan di saku celana pendeknya, mencoba terlihat santai.

“Jadi, lo udah lama tinggal di sini?” tanya Hyunjae membuka percakapan.

“Belum lama. Baru beberapa bulan” jawab Nikita sambil menendang-nendang pasir. “Gue pindah ke sini karena... ya, gue butuh waktu buat diri gue sendiri"

Hyunjae mengangguk pelan. “Gue bisa relate. Kadang, tinggal di kota bikin lupa buat napas.”

Nikita tertawa kecil. "Keliatannya lo orang kaya yang hidupnya perfect. Gue nggak nyangka lo bisa relate sama konsep butuh napas”

Hyunjae berhenti sejenak, lalu menatap Nikita. Matanya yang biasanya penuh percaya diri kini terlihat lebih serius. “Cuma karena gue punya uang, bukan berarti hidup gue gampang. Semua orang punya beban masing-masing"

Nikita terdiam. Dia nggak menyangka Hyunjae bisa bicara seperti itu. “Oke, fair enough” katanya akhirnya.

Mereka melanjutkan langkah, sampai tiba di sebuah tebing kecil yang menghadap langsung ke laut. Nikita duduk di atas batu besar, menepuk tempat di sebelahnya, mengisyaratkan Hyunjae untuk duduk.

“Tempat ini favorit gue,” katanya. “Kalau lo lagi stres, duduk di sini sebentar aja udah cukup buat bikin lo merasa lebih baik”

Hyunjae menatap laut yang berkilauan di bawah sinar matahari. “Gue harus akui, ini tempat yang luar biasa”

“Tapi kayaknya lo bukan tipe orang yang gampang stres,” goda Nikita.

Hyunjae tersenyum kecil. “Gue cuma pinter nutupin aja”

Setelah beberapa saat hening, Hyunjae akhirnya bertanya, “Btw, kenapa lo pindah ke sini?”

Nikita terlihat ragu sejenak, tapi akhirnya menjawab, “Ada terlalu banyak hal yang gue coba lariin”

Hyunjae nggak mendesak. Dia tahu ada cerita panjang di balik kalimat sederhana itu, tapi dia nggak mau memaksa. Sebagai gantinya, dia berkata, “Kadang, lari itu pilihan yang tepat. Asal lo tahu kapan harus berhenti”

Nikita menoleh, menatap Hyunjae dengan mata yang penuh pertanyaan. “Lo sering lari?”

Hyunjae tertawa kecil. “Gue lari dari orang tua gue hampir setiap hari. Itu udah jadi hobi gue”

Nikita ikut tertawa, tapi ada rasa penasaran yang tetap tinggal di matanya. Dia merasa Hyunjae lebih rumit daripada apa yang terlihat di permukaan.

“Gue nggak nyangka, lo ternyata punya sisi kayak gini" kata Nikita akhirnya.

“Sisi kayak apa?” tanya Hyunjae, memasang ekspresi penasaran.

“Gue emang baru first kenal loe. Tapi gue ngerasa lo punya sisi dewasa dari lainnya” jawab Nikita dengan senyum kecil.

Hyunjae hanya mengangguk. Dia nggak tahu kenapa, tapi dia merasa nyaman di dekat Nikita. Ada sesuatu dari perempuan ini yang bikin dia ingin membuka diri, sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Mereka kembali ke villa menjelang siang. Hyunjae merasa ada kelegaan aneh di dadanya, seperti dia baru saja melepas sesuatu yang selama ini dia tahan.

“Thanks buat pagi ini” katanya ketika mereka sampai di depan pintu villa masing-masing.

Nikita tersenyum. “Kapan-kapan kita bisa jalan lagi?”

Hyunjae mengangguk, lalu masuk ke dalam villa, meninggalkan Nikita yang masih berdiri di depan pintunya dengan senyum tipis dari bibirnya.

Di dalam, Juyeon langsung mendekatinya. “Lo ke mana aja?” tanyanya.

Hyunjae hanya tersenyum tipis. “Jalan-jalan”

Juyeon menatapnya curiga. “Sama siapa?" Hyunjae langsung fast respon "Nikita”

Hyunjae menjawab dengan senyumnya yang cukup untuk mengkonfirmasi sedang tumbuh fall in love.

“Lo seriusan?” tanya Juyeon lagi.

“Gue cuma jalan-jalan” balas Hyunjae santai, lalu melangkah ke kamarnya. Tapi dalam hati, dia tahu, itu lebih dari sekadar jalan-jalan.

Sesampainya di kamar, Hyunjae mengunci pintunya dan berdiri di balik pintu. Dia nggak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi satu hal yang pasti, liburan ini baru saja berubah menjadi sesuatu yang jauh lebih menarik dengan kehadiran Nikita.

Di sisi lain villa, Chan Hee sedang duduk di ruang tamu bersama Younghoon, yang sedang membaca buku sambil menikmati segelas jus jeruk. Suasana terasa nyaman, hanya terdengar bunyi kipas angin dan ombak yang sayup-sayup dari kejauhan.

Chan Hee, dengan senyumnya yang selalu terlihat ceria, mencondongkan tubuh sedikit lebih dekat ke arah Younghoon. “Younghoon, gue baru sadar, lo makin keren sejak terakhir kali kita ketemu" ucapnya dengan nada menggoda.

Younghoon mengangkat alisnya, menatap Chan Hee sekilas sebelum kembali fokus pada bukunya. “Makasih, Chan. Lo juga kelihatan sehat, kayaknya liburan ini cocok buat lo”

Chan Hee tertawa kecil, lalu menyandarkan punggungnya ke sofa, tapi tetap menatap Younghoon. “Tapi serius deh, gue kadang suka mikir, lo nggak capek apa nggak ada yang muji tiap hari? Kalo gue jadi lo, kayaknya bakal kebanjiran perhatian”

Younghoon tersenyum tipis, mulai merasa Chan Hee terlalu berlebihan. “Nggak juga. Gue lebih suka santai kayak gini aja”

“Tapi, lo tau nggak?” Chan Hee melanjutkan sambil menatap Younghoon lebih dalam. “Gue tuh salut banget sama lo. Cara lo bawa diri, gaya lo yang kiyowo tapi natural itu bikin orang gemes sama lo”

Younghoon berhenti membaca, kini menatap Chan Hee langsung. “Lo lagi serius apa bercanda, Chan?”

Chan Hee mendekat sedikit lagi, sampai jaraknya kini terasa terlalu dekat bagi Younghoon. “Serius lah. Gue kan nggak sembarangan ngomong kayak gini ke orang”

Younghoon tertawa kecil, mencoba mencairkan suasana. “Lo kayaknya kebanyakan baca novel romantis, Chan.”

Chan Hee hanya tersenyum. “Mungkin. Tapi nggak ada salahnya kan nge-spill apa yang gue rasain? Gue cuma pengen lo tau, gue bener-bener appreciate lo”

Younghoon mulai merasa ada yang aneh, tapi ia tidak ingin langsung bereaksi. Ia mencoba bergeser sedikit, memberi jarak yang lebih nyaman. “Gue juga appreciate lo, Chan. Tapi santai aja, kita lagi liburan, nggak usah terlalu serius”

Chan Hee tertawa, tapi matanya tetap menatap Younghoon dengan cara yang membuatnya agak gugup. “Gue santai kok. Tapi kadang, lo perlu denger hal kayak gini biar lo tau betapa spesialnya lo”

Younghoon menghela napas pendek, mencoba tetap ramah meskipun dalam hati mulai merasa risi. “Gue ngerti maksud lo, dan gue hargain. Tapi kayaknya gue butuh lanjut baca buku ini dulu, ya”

Chan Hee mengangguk dengan senyum kecil. “Oke, oke. Gue nggak maksa. Tapi kalau lo butuh ngobrol atau sekadar ditemenin, gue selalu ada buat lo”

Younghoon mengangguk, lalu kembali ke bukunya. Namun, pikirannya terusik oleh kehangatan yang terlalu intens dari Chan Hee. Ada rasa ingin menjaga jarak, tapi ia juga tidak ingin merusak suasana. Dalam hati, ia berharap Chan Hee bisa menangkap sinyal halus itu tanpa harus dia ucapkan secara langsung.

Bersambung

Bagaimana tanggapan kalian?

■BANTU AUTHOR LIKE, FOLLOW, AND KOMENTAR YA🙏

GOMAWO CHINGU💙😉

1
Saidah_noor
masih baru ya...
Sara Budi: iya masih baru
total 1 replies
Noorphans.
Mantap nih!
Sara Budi: makasih chingu yaa💙💙💙
total 1 replies
Eirlys
Sempurna deh ini. 👌
Sara Budi: makasih chingu yaa💙💙
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!